Anda di halaman 1dari 8

Unclear Terms

1. PCV
L: packed cell volume (dorland)
2. Splenomegali
Am: pembesaran limpa akibat
hipertensi portal terkait degradasi eritrosit (dorland)
Z: cukup pembesaran limpa saja
3. Ranitidin
An: Antagonis reseptor histamin yg digunakan menghambat sekresi asam
lambung (dorland)
4. Sirosis hepatis
T: sekelompk penyakit hati yg ditandai peradangan atau hilangnya interstitial
hati yg normal, fibrosis, dan degenerasi modular karena adanya peradangan
hati (dorland)
5. Spirolactone
H: Pasien hipertensi esensial karena ada sirosis hati
L: golongan spirolactone inhibitor aldosteron yg menghalangi pertukaran Na
dan K bergantung aldosteron di tubulus distal shg meningkatkan ekskresi Na
dan air dan menurunkan ekskresi K (dorland)
S: juga digunakan untuk terapi edema dan hipokalemi (dorland)
6. Curcuma
Y: menambah nafsu makan dan alternatif terapi hepatitis yg isinya b6, b12,
beta karoten (ISO)
7. LED
C: laju endap darah
8. Furosemide
As: diuretik yg dipake dalam pengobatan HT dan edema (dorland)
I: untuk edema yg terkait gagal jantung kongestif, sirosis hati, dan gagal
ginjal (MIMS)
9. Ascites

Cues

Ahli gizi mampu merencanakan asuhan gizi yg tepat terkait penyakit sirosis
hepatis + splenomegali

Problem Identification

1. Am: bagaimana PES dan komplikasi dari sirosis hepatis?


Etiologi
As: konsumsi alkohol yg berlebihan, dari hepatitis
M: dietary pasien konsumsi lemak berlebih dan aktivitas kurang
An: virus hepatis
S: sebagian besar karena konsumsi alkohol tapi juga bisa karena gangguan
batu empedu
H: konsumsi obat jangka panjang shg pengaruh ke hepar
Am: terlalu sering begadang
Patofisiologi
Y: karena virus hepatitis B shg peradangan pada hati, tubuh berusaha
memperbaiki jaringan yg rusak tapi jika virus makin berkembang akan timbul
jaringan parut shg menutupi seluruh jaringan di hati dan hati mengeras shg
gangguan metabolisme akibatnya sirosis hepatis
C: intake lemak diproses di hati krn ada virus jadi tdk bisa diproses shg
menumpuk akibatnya hati mengeras
L: jaringan sudah menjadi parut akhirnya semakin lebar dan tidak bisa
kembali seperti semula
H: ada peningkatan aldosteron shg edema shg komplikasi ke jantung dan
ginjal juga
S/S
I: pembesaran hati shg perut terasa penuh serta ada nyeri di perut
T: adanya infeksi dari virus menyebabkan demam
Am: sakit di bagian ulu hati
Z: perut membesar penuh menyebabkan mual dan muntah
N: ascites karena hati yg membesar di bagian hati jika dipegang keras, nafsu
makan turun
I: kerusakan di hati dalam darah di temukan SGOT dan SGPT yg tinggi
H: ditemukan kulit kuning (jaundice)
Z: PCV rendah, LED tinggi
Komplikasi
Am: hati rusak menyebabkan gangguan ginjal
S: mengakibatkan edema dan ascites
C: splenomegali
H: sindroma nefrotik
N: racun di tubuh bisa menyebar
As: metabolisme lemak terganggu dan keluar ke feses, racun bisa karena
obat
T: vitamin larut lemak akan terganggu
I: hati tempat pemecahan sel darah merah shg anemia
2. M: bagaimana PES dari splenomegali?
Etiologi
T: adanya peningkatan degradasi eritrosit
H: karena kelainan genetik terjadi kerusakan shg degradasi dan pengerasan
hati
S: riwayat hepatitis
Patofisiologi
Z: sirosis hepatis menyebabkan LED tinggi shg aliran ke limpa menjadi tinggi
shg jadi pembengkakan di limpa
As: pembuluh darah menyempit shg gangguan aliran darah shg membengkak
S/S
C: pembengkakan pada hati, SGOT dan SGPT tinggi, LED tinggi
An: perut membesar dan ascites
T: malaise, demam, anoreksia, flu ringan
3. N: bagaimana hubungan hepatitis, sirosis hepatis, dengan
splenomegali?
Y: awalnya hepatitis karena virus menyerang hati shg jaringan parut menetap
dalam waktu yg lama dan mengeras shg tidak berfungsi maksimal shg lemak
banyak menumpuk shg splenomegali
T: perlu dicari hepatitis apa
Y: setuju dicari hepatitis apa biasanya hepatitis B

Apa dampak atau masalah gizi (status gizi) yg timbul serta gangguan
metabolisme (gangguan pencernaan) zat gizi (protein, vitamin) yg
terjadi akibat penyakit pasien?
M: sirosis biasanya status gizinya menurun
An: gangguan metabolisme lemak dan mineral
I: asupan rendah karena penuh terasa penuh
T: defisiensi vitamin ADEK
C: edema dan ascites menyebabkan pasien status gizinya normal padahal
aslinya kurang
H: edema di sebelah mana?
N: edema mungkin di sekitar perut, TL juga bisa dibuat estimasi status gizi

4. Mekanisme terjadinya anemia, ascites, dan edema terkait penyakit?


Y: hati sebagai tempat perombakan sel darah merah dirombak terus menerus,
eritrosit yg beredar di tubuh rendah shg hb rendah
M: karena adanya aterosklerosis pada sirosis hepatis sehingga pembuluh
darah bisa pecah shg anemia
H: penekanan pembuluh darah dan nefron sehingga menumpuk pada satu
tempat saja
As: penurunan albumin shg ada perpindahan air dari inter ke ekstra sehingga
bisa edema

5. S: bagaimana asuhan gizi pada pasien Ny AA


a) Assessment
Antropo dihubungkan penyakit dan status gizi
Am: status gizi menurut LILA normal
Z: LILA tidak beresiko KEK
N: LILA normal jika tidak ada ascites dan edema pada LILA

Biokimia interpretasi dan analisis


I: Hb rendah karena adanya anemia, LED tinggi, PCV rendah, SGOT dan
SGPT tinggi karena kerusakan hati, GD sesaat tinggi, albumin rendah
menandakan status gizi kurang
C: GD sesaat tinggi kenapa?
H: insulin diproduksi di pankreas shg berpengaruh pada pankreas
Fisik klinis interpretasi dan analisis
An: pasien lemah, kesadaran menurun, gelisah, mengigau, TD, nadi,
suhu normal, nafsu makan menurun, ascites +2, edema +1, BAK 6x
per hari
M: suhu hipo
L: BAK apakah ada pembatasan cairan nantinya
Z: kesadaran menurun karena anemia
Am: ascites dan edema akibat sirosis hepatis
T: gelisah karena hatinya sakit, perut terasa begah atau penuh
S: mual muntah karena rasa penuh di perut sehingga merangsang
mual
As: sakit kepala dan nyeri bagian perut
C: nafsu makan menurun bisa masuk fisik klinis
L: BAK 720 ml
N: sakit kepala krn anemia shg lemas, BAK bisa karena pengaruh obat
diuretik yg dikonsumsi px

Dietary interpretasi dan analisis dahulu dan sekarang


Am: hasil recall energi 208,5 kkal, P 1,1 g, L 6,3 g, KH 38,7g
Terdahulu: waktu makan tidak teratur, sering kenyang, tidak enak saat
makan, nasi putih 1 centong/hari, lauk hewani, tempe/tahu, sayur,
buah, camilan gorengan, cairan 800-1000ml
As: kelebihan cairannya
M: karena konsumsi teh 3x sehari shg BAK sering
L: defisit berat karena biasanya 2000 kkal an
Am: teh manis bisa mempengaruhi GD
S: cenderung digoreng atau santan kental shg tinggi lemak
Z: penyedap makanan berpengaruh pada edema
T: konsumsi buah tergolong kurang
As: defisit tingkat berat karena penurunan nafsu makan dan mual
muntah
N: kelebihan cairan penyebab edema shg butuh pembatasan cairan
H: mempengaruhi metabolisme tubuh karena obat, tidak enak saat
makan karena sudah lama mengalami kelainan pada hatinya

Perhitungan Kebutuhan Energi


N: saran menggunakan 2000 kkal menurut AKG untuk mengetahui
sementara kebutuhan px
C: lemak cukup 20%
H: lemak rendah karena pada penyakit hati terkait metab lemak
Y: setuju herdi lemak rendah karena sirosis
M: P 20%, KH 60%
T: protein lebih tinggi yaitu 20%
Z: L 44,4, P 100, KH 300
Persentase pemenuhan
E 10%, P 1,1%, L 14%, KH 7,7% defisit tingkat berat

Ekologi
Y: pasien IRT, tidak biasa olahraga, belum pernah dapat edukasi gizi,
pernah hepatitis

Farmakologi fungsi obat, efek samping, IOM


T: Furosemide berinteraksi dengan Grape Fruit Juice, Ranitidin
berinteraksi dengan susu dan produknya
Am: curcuma sebelum makan untuk meningkatkan nafsu makan
An: ranitidin obat maag sebelum makan
I: furosemide bersamaan dengan makanan atau setelah makan
L: furosemide obat diuretik shg sering BAK
S: spirolactone mengobati edema, efek samping lemah, gelisah
H: Ranitidin sebelum atau 2 jam setelah makan
N: efek samping hiperkalemia, as folat membutuhkan peningkatan
terkait ranitidine
L: furosemide hiperkalemia, sedangkan spirolactone menurunkan
sekresi K

b) Diagnosa Gizi dan prioritasnya


C: NI 2.1 Asupan per oral tidak adekuat karena pasien mengalami mual
muntah dan nafsu makan turun ditandai dengan asupan energi,
protein, lemak, KH defisit berat
As: kurangnya pengetahuan terkait zat gizi karena belum pernah dapat
edukasi gizi ditandai pola makan yg kurang tepat
Z: tandanya pengolahan dan selalu menggunakan penyedap makanan
saat masak
N: perubahan nilai lab karena sirosis hepatis dan splenomegali ditandai
nilai lab abnormal (Hb, SGOT, SGPT, GD sesaat)
An: urutan diagnosaasupan, edukasi, lab
c) Intervensi gizi yg tepat
1. ND Meal dan snack 3x utama dan 3x snack bentuk makanan
biasa
2. Edukasi gizi
3. Kolaborasi tenaga medis

Preskripsi diet

Tujuan

I: memberikan asupan sesuai kecukupan tanpa memperberat penyakit

Z: Mengurangi komplikasi dari edema dan ascites

I: menjaga tekanan darah dan gd normal

An: mempertahankan status gizi


S: mengurangi mual muntah pasien

Prinsip

I: rendah lemak dan tinggi protein

Syarat perhitungan kebutuhan, makro, mikro, bentuk makanan,


frekuensi, makanan yg dianjurkan dan tidak dianjurkan

C: diberikan makanan biasa frekuensi 3x utama dan 3x snack

Protein tinggi sebesar 100 gr/hari krn pembentukan jaringan parut

L: Protein untuk penyakit hati yg tinggi BCAA

Y: setuju krn komposisi AA esensial tinggi shg untuk keseimbangan AA

Am: Lemak omega 3 dan omega 6 contoh VCO

An: tidak merangsang rendah lemak tidak terlalu manis karena mual dan
muntah

N: pasien rendah lemak akan menurunkan nafsu makannya lebih baik dari
cara pengolahannya saja yg diatur

T: setuju cukup tapi pemilihannya MCT, omega 3 ikan kembung, omega 6


tuna salmon

S: jenis pengolahan ditumis, direbus, dikukus, Na butuh dibatasi atau cukup?

As: tidak perlu dibatasi tapi cukup dengan pembatasan cairan

N: natrium cukup 2000 mg

C: Na 1200 mg

N: bentuk makanan biasa tapi kesadaran menurun bagaimana

H: bentuk makanan lunak karena kesadaran menurun

T: kesadaran menurun itu bedrest atau gimana?

C: bedrest shg bentuk makanan lunak namun bisa diolah dingin untuk
meningkatkan nafsu makan
H: kalium, asam folat

Z: vitamin ADEK

N: asam folat 400 mcg, vitamin A 50RE

I: vitamin C 75 mg

T: vitamin A 500 RE

H: kalium krn interaksi obat

An: serat cukup 25 g untuk mencegah konstipasi

C: vitamin D 2,6 mg

L: kalium diberikan sesuai AKG tapi tidak melebihi

As: cairan dibatasi urin tampung (720 ml) + 500 ml 1220 ml

N: anemia perlu konfirmasi lebih lanjut dg nakes karena masih belum jelas,
bisa jadi anemia karena def asam folat

Edukasi Gizi

Tujuan
S: memotivasi px menghabiskan makanan

Am: agar px mendapat makanan yg sesuai

T: meningkatkan pengetahuan gizi dan kesehatan

Konten

menjelaskan gambaran umum penyakit

Y: menjelaskan zat gizi dan fungsi, cara pengolahan

Pemilihan bm yg meningkatkan kebutuhan zat gizi

Metode

Ceramah

Sasaran

Pasien dan keluarga

Waktu
3x visite sesuai konten edukasinya

Media

Leaflet

d) Monev (indikator, target, frekuensi, metode)


An: asupan target lebih dari 80% recall 24 jam
I: sebaiknya targetnya 70%
Data hasil lab SGOT, SGPT, Hb, dll mendekati nilai normal
S: fisik klinis nyeri perut, dll target negatif waktu setiap hari dengn
pemeriksaan langsung
Am: pasien memahami gizi dapat mengulangi
Z: ketika pemberian edukasi
C: pemeriksaan komposisi tbuh dan riwayat BB dengan pengukuran langsung
target normal
As: profil urin jumlah urin normal frekuensi setiap hari dengan rekam medis

Sebelum jam 12 siang hari minggu ayudian.gz@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai