LATIHAN BAB 3
Etika adalah nilai moral yang berfungsi sebagai paduan untuk berbuat atau
melakukan sesuatu. Sedangkan
Etika profesional bagi praktik akuntan di Indonesia ditetapkan oleh IAI, karena
IAI adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Sehingga kode etik IAI
berlaku bagi semua anggota IAI dan tidak terbatas pada anggota IAI yang
berpraktik sebagai akuntan publik.
Tidak ada perbedaan struktur dengan kode etik AICPA karena kode etik
Akuntan Indonesia mempunyai struktur seperti kode etik AICPA yang meliputi
prinsip etika, aturan etika dan interprestasi aturan etika.
Tahap Kedua ;wawancara lebih lanjud dengan orang yang lebih kompeten,
tetapi lebih fokus kepada review sampel yang telah dilaksanakan.
LATIHAN BAB IV
1. Perencanaan Audit
Penetapan materialitas
Akuntabilitas
Manfaatnya ;
Menentukkan prioritas
Audit keuangan ;
Audit kinerja ;
Materialitas adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap
material jika pengetahuan atas sakah saji tersebut dapat mempengaruhi
keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional.
Risiko dalam audit adalah risiko yang dihadapi auditor dengan menderita
kerugian karena menghasilkan laporan atau memberikan opini audit yang
tidak layak.
Untuk tahap perencanaan dalam melakukan berapa besar bahan bukti yang
harus dikumpulkan dalam tiap siklus.
Ket ; PDR : Risiko deteksi yang direncanakan, AAR : Risiko audit yang dapat
diterima,
Prosedur analitis
Audit/judul/tanggal
Format pelaporan
Staf auditan
Jadwal
Materialitas
Sebagai catatan bahan bukti dan hasil pengujian yang telah dilakukan
Kertas kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling penting karena
menjadi penghubung antara buku besar dan item-item yang dilaporkan dalam
laporan keuangan
Kertas Kerja skedul dan kertas kerja analisis ; kedua kertas kerja ini sering
digunakan untuk mengambarkan setiap kertas kerja yang memuat bukti yang
mendukung item- item dalam kertas kerja neraca saldo
Memoranda audit dan informasi pendukung jenis ini merunjuk pada data
tertulis yang disusun oleh auditor dalam bentuk naratif
Komunikasi antara auditor baru dengan auditor terdahulu ; auditor baru harus
melakukan komunikasi dengan auditor terdahulu dalam hal pergantian
penugasan.
Komunikasi dengan komite audit ; harus ada komunikasi dengan komite audit
mengenai permasalahan yang ditemui.
Agar dapat mengetahui apakah para auditor sudah bekerja dengan efektif
sesuai prosedur yang ditetapkan tim audit atau tidak.