Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AUDIT

LATIHAN BAB 3

1. Perbedaan antara Etika dan Moralitas

Etika adalah nilai moral yang berfungsi sebagai paduan untuk berbuat atau
melakukan sesuatu. Sedangkan

Moralitas adalah kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat atau sesuatu


yang diterima oleh masyarakat.

2. Kode Etik Akuntan menurut IAI ;

Etika profesional bagi praktik akuntan di Indonesia ditetapkan oleh IAI, karena
IAI adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Sehingga kode etik IAI
berlaku bagi semua anggota IAI dan tidak terbatas pada anggota IAI yang
berpraktik sebagai akuntan publik.

Tidak ada perbedaan struktur dengan kode etik AICPA karena kode etik
Akuntan Indonesia mempunyai struktur seperti kode etik AICPA yang meliputi
prinsip etika, aturan etika dan interprestasi aturan etika.

3. Yang di maksud dengan kehati-hatian profesional ;

Adalah bagaimana seorang auditor dapat memberikan layanan yang


berkualitas, bekerja dengan tekun, meningkatkan pengetahuan dan keahlian
agar memberikan manfaat bagi instansi di mana auditor bekerja.

4. Independensi adalah penting bagi auditor ;

Karena merupakan cara pandang yang tidak memihak dalam pelaksanaan


pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit

Dan juga begitu banyak pihak yang memberikan kepercayaannya kepada


kelayakan laporan keuangan berdasarkan laporan auditor yang tidak
memihak, independensi dan profesionalisme.

5. Tujuan dilaksanakannya Peer Review

Untuk menentukkan dan melaporkan apakah organisasi pemeriksa telah


melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk kelima elemen pengendalian
mutu dan menerapkannya dalam praktek audit.

Tahap Pelaksanaan Peer Review ;


Tahap Pertama ; perencanaan, penentuan ruang lingkup dan wawancara
anggota auditan dan manajemen senior untuk menganalisis dokumen yang
penting dan material

Tahap Kedua ;wawancara lebih lanjud dengan orang yang lebih kompeten,
tetapi lebih fokus kepada review sampel yang telah dilaksanakan.

LATIHAN BAB IV

1. Perencanaan Audit

Adalah perencanaan yang dilakukan lembaga audit dalam memberikan


layanan audit dan perencanaan yang dilakukan untuk setiap penugasan audit.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan perencanaan audit ;

Persiapan perencanaan audit

Penetapan tujuan audit

Pemahaman atas entitas atau program yang diaudit

Prosedur analitis awal

Penetapan materialitas

Risiko dalam audit

Penyusunan program audit

2. Perencanaan Lembaga Audit ;

Adalah perencanaan yang mengkoordinasikan semua penugasan yang


direncanakan sehingga mencakup semua bidang yang audit yang signifikan
dan auditan-auditan yang dilayani oleh lembaga audit dan merinci semua
pelaksanaan kegiatan audit dan sumber daya yang digunakan dalan satu
tahun audit.

Perencanaan Penugasan Audit ;

Adalah perencanaan yang dilakukan untuk setiap penugasan yang dilakukan


oleh tim audit.

3. Yang tertera dalam perencanaan lembaga audit adalah ;

Akuntabilitas

Penilaian materialitas dan resiko secara objektif dan subjektif


Perencanaan strategi dalam audit kinerja

4. Isi perencanaan operasional lembaga audit yaitu ;

Rencana kerja tahunan ; berisi kebijakan-kebijakan audit yang dipilih untuk


satu tahun anggaran.

Rencana kerja audit ; berisi informasi mengenai entitas-entitas yang akan


diaudit, auditor-auditor yang ditugaskan, durasi audit dan biaya yang
diperlukan sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan.

5. Perencanaan pelaksanaan audit harus dilakukan ;

Agar untuk memampukan auditor mendapatkan bukti-bukti kompeten yang


cukup untuk setiap situasi yang dihadapi, untuk menekan biaya audit sampai
pada jumlah yang pantas dan menghindari kesalahpahaman dengan auditan.

Manfaatnya ;

Untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup

Membantu menentukkan sumber daya yang diperlukan dan biaya audit

Menentukkan prioritas

Meningkatkan disiplin dalam penyelesaian proses audit

Membangun saling pengertian dengan auditan

6. Aspek-aspek dalam perencanaan audit ;

Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien

Melalukan prosedur analitis

Melakukan penilaian awal terhadap materialitas

Menilai risiko audit

7. Langkah-langkah dalam persiapan perencanaan audit adalah ;

Penelitian yang dilakukan sebelum suatu perencanaan audit dilakukan

Penugasan dan perhitungan biaya audit.

8. Tujuan auditor menetapkan tujuan audit ;


Agar audit dapat dijalankan dengan efektif dan ditetapkan dengan jelas dan
memberikan arah bagi auditor dalam melakukan audit.

9. Pemahaman atas program dilakukan pada audit keuangan dan audit


kinerja ;

Audit keuangan ;

1. Persiapan perencanaan audit

2. Penetapan tujuan audit

3. Pemahaman atas entitas yang diaudit

4. Melakukan prosedur analitis awal

5. Menentukkan materialitas dan menetapkan risiko audit yang dapat


diterima

6. Memahami struktur pengendalian intern

7. Merencanakan program audit

Audit kinerja ;

1. Mengumpul informasi tentang entitas audit

2. Menetapkan tujuan dan cakupan audit

3. Melakukan analisis awal

4. Menandai permasalahan-permasalahan khusus

5. Menyiapkan suatu anggaran an dan jadwal untuk audit

6. Mengidentifikasikan kebutuhan staf dan tim audit

7. Mendiskusikan dengan entitas yang diaudit

10. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan untuk memahami suatu


program ;

Mengikuti pola perencanaan yang logis

Dalam bentuk terketik

Memiliki bukti telah telah ditelaah oleh manajer audit

Harus berisi rincian penting dari setiap aspek pekerjaan

Harus memiliki judul-judul dan subjudul-subjudul yang jelas


Disusun sependek mungkin

11. Tujuan dari prosedur analitis awal ;

Memahami kegiatan entitas yang diaudit

Mengurangi pengujian terinci

Menunjukkan kemungkinan salah saji

12. Definisi dari Materialitas dan Risiko dalam audit ;

Materialitas adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap
material jika pengetahuan atas sakah saji tersebut dapat mempengaruhi
keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional.

Risiko dalam audit adalah risiko yang dihadapi auditor dengan menderita
kerugian karena menghasilkan laporan atau memberikan opini audit yang
tidak layak.

Model Risiko yang digunakan dalam audit ;

Untuk tahap perencanaan dalam melakukan berapa besar bahan bukti yang
harus dikumpulkan dalam tiap siklus.

Rumusnya : PDR = AAR : IR x CR

Ket ; PDR : Risiko deteksi yang direncanakan, AAR : Risiko audit yang dapat
diterima,

IR : Risiko bawaan, CR : Risiko Pengendalian.

13. Unsur-unsur perencanaan audit rinci ;

Prosedur analitis

Pengujian rinci atas transaksi

Pengujian rinci atas saldo

14. Hal-hal yang tercantum dalam program audit ;

Audit/judul/tanggal

Tujuan tujuan audit dan ranking tujuan tersebut

Format pelaporan

Rincian staf audit

Staf auditan
Jadwal

Hal hal penting berkenan dengan audit

Angka angka yang akan diaudit

Materialitas

Prosedur audit rinci

15. Tujuan penyusunan Kertas Kerja ;

Sebagai dasar untuk perencanaan audit tahun selanjudnya

Sebagai catatan bahan bukti dan hasil pengujian yang telah dilakukan

Sebagai dasar untuk menentukkan jenis laporan audit yang pantas

Sebagai dasar untuk penelaahan oleh penyelia dan partner

16. Jenis jenis Kertas Kerja

Kertas kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling penting karena
menjadi penghubung antara buku besar dan item-item yang dilaporkan dalam
laporan keuangan

Kertas Kerja skedul dan kertas kerja analisis ; kedua kertas kerja ini sering
digunakan untuk mengambarkan setiap kertas kerja yang memuat bukti yang
mendukung item- item dalam kertas kerja neraca saldo

Memoranda audit dan informasi pendukung jenis ini merunjuk pada data
tertulis yang disusun oleh auditor dalam bentuk naratif

Ayat Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi ; Ayat Jurnal Penyesuaian


merupakan koreksi atas kesalahan auditan sebagai akibat pengabaian atau
salah penerapan PSAK.

Ayat Jurnal Reklasifikasi berkaitan dengan penyajian ; Laporan keuangan


yang benar dengan saldo akun yang sesuai.

17. Pengarsipan suatu kertas kerja ;

Pengarsipan dilakukan dengan dua kategori yaitu ;

1. File permanen memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat bagi


auditor dalam banyak perikatan dengan auditan dimasa mendatang.

2. File tahun berjalan memuat informasi yang berkaitan dengan program


audit tahun berjalan.
18. Jenis-jenis komunikasi yang dilakukan dalam audit ;

Komunikasi antara auditor baru dengan auditor terdahulu ; auditor baru harus
melakukan komunikasi dengan auditor terdahulu dalam hal pergantian
penugasan.

Komunikasi hal-hal yang berkaitan dengan temuan-temuan pengendalian


intern ; auditor harus melaporkan hal-hal yang patut dilaporkan.

Komunikasi dengan manajemen

Komunikasi dengan komite audit ; harus ada komunikasi dengan komite audit
mengenai permasalahan yang ditemui.

Komunikasi antara audito utama dan auditor lain.

19. Pekerjaan audit dari anggota tim harus disupervisi ;

Agar dapat mengetahui apakah para auditor sudah bekerja dengan efektif
sesuai prosedur yang ditetapkan tim audit atau tidak.

20. Pengaruh hasil audit sebelumnya terhadap audit tahun berjalan ;

Adalah auditan dapat mengoreksi kesalahan-kesahan di tahun sebelumnya


dan memperbaikinya di tahun yang sedang berjalan.

Anda mungkin juga menyukai