Anda di halaman 1dari 12

Hukum, HAM dan Demokrasi Dalam Islam

Lovi Trisandi ( 061111813200

Marina ( 061111813200

Zelviani ( 061111813200

Arum Erischa Widyowati ( 061111813200


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Agama Islam.

Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat


dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah
berkembang selama belasan abad lebih menyimpan banyak masalah yang
perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun
realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya

Berkat orang tua dan dosen lah makalah ini bisa diselesaikan. Kami
haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


Hukum, HAM, dan Demokrasi Dalam Islam, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Sriwijaya. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik demi perbaikan sangat
kami harapkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Indralaya, Februari 2014

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
1.4 Manfaat...................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang
umum dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun
individu yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda:
"Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." .[2]
Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini,
melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini.
Sebagai contoh, negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi
setiap individu tanpa ada perbedaan jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim
dan non-muslim. Islam tidak hanya menjadikan itu kewajiban negara, melainkan
negara diperintahkan untuk berperang demi melindungi hak-hak ini.
Umat Islam seringkali kebingungan dengan istilah demokrasi. Di saat yang
sama, demokrasi bagi sebagian umat Islam sampai dengan hari ini masih belum
diterima secara bulat. Sebagian kalangan memang bisa menerima, sementara yang
lain, justeru bersikap ekstrem. Menolak bahkan mengharamkannya sama sekali.
Tak sedikit sebenarnya yang tidak bersikap sebagaimana keduanya.
Artinya, banyak yang tidak mau bersikap apapun. Kondisi ini dipicu dengan
banyak dari kalangan umat Islam sendiri yang kurang memahami bagaimana
Islam memandang demokrasi.
Untuk itu, kami akan membahas mengenai bagaimana sebenarnya Hukum,
HAM dan Demokrasi menurut ajaran islam.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah konsep hukum dalam Islam?
Bagaimanakah Demokrasi dalam Islam?

1.3 Tujuan

Menjelaskan konsep hukum dalam Islam.


Mengidentifikasi prinsip-prinsip hukum dalam Islam..
Menjelaskan tujuan hukum Islam dalam kehidupan masyarakat.
Menjelaskan pengertian demokrasin Islam.
Menjelaskan prinsip-prinsip demokrasi dalam Islam.

1.4 Manfaat

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa bisa lebih paham dan mampu
menerapkan Hukum, HAM, dan Demokrasi Islam dalam kehidupan berbangsa ,
bermasyarakat, dan bernegara.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Hukum Islam dasn HAM


A. Konsep Hukum Islam

Hukum adalah seperangkat norma atau peraturan-peraturan yang mengatur


tingkah laku manusia, baik norma atau peraturan itu berupa kenyataan yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarkat maupun peraturana atau norma yang
dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa. Bentuknya bisa berupa
hukum yang tidak tertulis, seperti hukum adat, bisa juga berupa hukum tertulis
dalam peraturan perundangan-undangan. Hukum sengaja dibuat oleh manusia
untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan harta benda.

Sedangkan hukum Islam adalah suatu sistem hukum di dunia yang sumber
utamanya adalah wahyu Allah SWT, sehingga mempunyai konsekuensi atau
pertanggung jawab di akherat kelak. (Azizy, 2004 : 123)

Ada dua istilah yang berhubungan dengan hukum islam, yaitu syariat dan
fiqh. Syariat merupakan hukum islam yang ditetapkan secara langsung dan tegas
oleh Allah. Sedangkan fiqh merupakan hukum yang ditetapkan pokok-pokoknya
saja. Antara syariat dan fiqh keduanya sangat erat hubunganya, dapat dibedkan
dan tidak dapat dipisahkan.

Menurut Muhammad Thahir Azari dalam Jamal Syarif mengemukakan


bahwa ada tiga sifat hukum Islam, yaitu :

1. Bidimensional, artinya mengandung segi kemanusiaan dan segi ketuhanan

2. Adil dalam hukum islam, keadilan bukan saja merupakan tujuan, tetapi
merupakan yang melekat sejak kaidah-kaidah dalam syariat ditetapkan

3. Individualistik dan kemasyarakatan yang diikat oleh nilai-nilai


transcandental, yaitu wahyu Allah yang dismpaikan kepada Nabi Muhammad
SAW ( Iberani, 2003 : 128-129)

Hukum Islam mempunyai tujuh prinsip-prinsip hukum yaitu :

1. Prinsip Tauhid
Tauhid adalah bahwa semua manusia ada dibawah ketetapan yang sama, yaitu
ketetapan Tauhid yang dinyatakan dengan kalimat La ilaha illallah .

2. Prinsip Keadilan

Keadilan berarti keseimbangan. Keadilan dalam hukum islam berarti pula


keseimbangan antara kewajiban yang harus dipenuhi oleh manusia dengan
kemampuan manusia untuk melaksanakan kewajiban itu.

3. Prinsip Amar Maruf Nahi Munkar

Amar Maruf berarti hukum islam digerakkan untuk dan merekayasa manusia
menuju tujuan yang baik dan benar yang dikehendaki dan diridhoi oleh Allah
SWT. Nahi Munkar berarti fungsi control sosial.

4. Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan

Prinsip kebebasan ini menghendaki agar agama hukum dan hukum islam tidak
disyiarkan berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan, argumentasi,
dan pernyataan yang menyakinkan.

5. Prinsip Kebersamaan dan Egalite

Tidak ada perbedaan dengan hukum islam. Manusia didunia ini sama derajatnya.
Kemulian manusia tidak terletak pada jabatan, ras dan warna kulit. Kemuliaan
manusia terletak pada manusianya dan ketaqwaannya.

6. Prinsip Taawun

Prinsip ini menghendaki kaum muslim saling membantu dalam kebaikan dan
ketaqwaan.

7. Prinsip Toleransi (tasamuh)

Toleransi yang dikehendaki islam adalah toleransi yang menjamin tidak


terlanggarnya hak-hak islam dan umatnya.
Selain tujuh prinsip, tujuan ditetapkannya hukum islam adalah untuk
kemaslahatan seluruh manusia, baik didunia maupun diakherat. Ada lima tuuan
ditetapkannya hukum islam, yaitu :

1. Memelihara kemaslahatan agama

2. Memelihara jiwa

3. Memelihara akal

4. Memelihara keturunan

5. Memelihara harta benda

B. Ibadah

Ibadah adalah penghambaan seorang manusia kepada Allah sebagai


pelaksanaan tugas hidup selaku makhluk. Menurut Sayyid Sabiq, ibadah tersimpul
dua prinsip, yaitu :

a. Tertanamnya makna menundukkan dan merendahkan diri kepada Allah didalam

jiwa.

b. Berorientasi kepada Allah dalam segala aktivitas kehidupan

C. HAM

HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodratif dan
pundamental sebagai suatu anugrah Allah yang harus wajib dihormati, dijaga dan
dilindungi oleh setiap individu, masyarakar atau negara. Umumnya pada pakar di
Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya magna Charta
pada tahun 1215 di inggris.

Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculya The American


Declaration of Independence yang lahir tahun 1776 M dari paham Rousseau dan
Montesquieu. HAM juga dinyatakan dalam The French Declaration (Deklarasi
Pranvcis) tahun 1789 M.

Islam sebagai sebuah agama dengan ajarannya yang universal dan


komprehensif meliputi aqidah, syariah, dan ahlak yang masing-masing yang
memuat ajaran tentang keimanan. Dimensi ibadah memuat ajaran tentang
mekanisme pengabdian manusia terhadap Allah, dan tentang hubungan antar
sesama manusia dan lingkungan.

Dalam islam terdapat dua konsep tentang hak, yakni hak manusia ( Haq al
Insan) dan hak Allah. Hak Allah adalah kewajibanyang dicanangkan kepada setiap
manusia untuk melaksanakan kewajiban tersebut, sedangkan hak manusia yaitu
seperti hak kepemilikan, setiap manusia berhak untuk mengelola harta yang
dimilikinya, namun demikian pada hak manusia itu tetap ada hal Allah yang
mendasarinya.

Dalam piagam Madinah paling tidak ada dua ajaran pokok yaitu : Semua
pemeluk islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa dan
komunitas muslim dengan non muslim didasarkan pada prinsip :

a. Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga

b. Saling membantu daam menghadapi musuh bersama

c. Membela mereka yang teraniaya

d. Saling menasehati

e. Menghormati kebebasan bersama

2.2. Demokrasi Dalam Islam

Dalam konsep demokrasi, Kedaulatan rakyat merupakan inti dari demokrasi,


sedang demokrasi islam menyakini bahwa kedaulatan Allah-lah yang menjadi inti
dari demokrasi.
Adapun prinsip-prinsip demokrasi dalam islam adalah :

1. Prinsip Musyarawah, yaitu pembahasan bersama dalam maksud untuk


mencapai suatu keputusan sebagai penyelesaian dari suatu masalah.

2. Prinsip Al-ijma, yaitu kebulatan pendapat semua ahli ijtihad pada suatu masa
atas suatu hukum syara. Ijma adalah keputusan yang diambil wakil-wakil rakyat
yang mewakili segala lapisan rakyat untuk membahas kepentingan-kepentingan
mereka. Yang dinamakan ulil amri atau ahlul halli wal aqdi.

BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan :

Hukum Islam adalah sutu sistem hukum di dunia yang sumber utamanya
adalah wahyu dari Allah SWT, sehingga mempunyai konsekuensi atau
pertanggung jawaban di akherat kelak. Hukum Islam ditetapkan oleh Allah
melalui wahyu-Nya melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik
dalam kitab-kitab hadis. Tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk
mencegah kerusakan manusia dan mendatangkan kemaslahatan untuk manusia.

Konsep Islam tentang HAM berpijak pada ajaran tauhid, artinya HAM
dalam Islam bertujuan untuk dan bersumber dari Allah. Dalam konsep demokrasi
isalam meyakini bahwa kedaulatan Allah-lah yang menjadi inti dari demokrasi.

3.2 Saran :

Dengan mempelajari materi ini, diharapkan semua orang dapat menerapkan


Hukum, HAM, dan Demokrasi Islam dalam sehingga apapun yang dilakukan
sesuai dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam Islam. Adapun saran kami
sebagai penyusun, yaitu untuk semua masyarakat islam agar selalu berpegang
teguh terhadap syariat islam dan al-quran. Karena dengan kita selalu berpegang
teguh terhadap syariat islam dan al-quran, insyaallah jalan hidup kita bisa jauh
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai