Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TIPS TIPS UNTUK MENJADI LANSIA YANG

SEHAT DI WISMA TULIP UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR


ASRAMA TULUNGAGUNG

BIDANG KEGIATAN :
PENGABDIAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
Ketua :
Prima Dewi K, S.Kep.,Ns., M.Kes
NIK. 13.07.03.011

Anggota :
MAHARDIKA ROCHMANA K.P. NIM. 1612B0039 Tahun Angkatan 2016
YULIATI NIM. 1612B0083 Tahun Angkatan 2016
HERSIGMA DITA TIAMANDA NIM. 1612B0029 Tahun Angkatan 2016
HUSNA KONDOWA NIM. 1612B0064 Tahun Angkatan 2016
IMAM SAFII NIM. 1612B0031 Tahun Angkatan 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TIPS TIPS UNTUK MENJADI LANSIA YANG SEHAT
Oleh : Mahasiswa Profesi Ners

I. IDENTIFIKASI
Tema : Tips Tips untuk Menjadi Lansia yang Sehat.
Sasaran : Lansia yang Tinggal di Wisma Tulip UPT PSLU Blitar Asrama
Tulungagung
Tempat : Wisma Tulip Tulip UPT PSLU Blitar Asrama Tulungagung.
Alokasi : 30 menit.
Hari, Tanggal : Jumat, 30 September 2016.
Pemateri : Mahardika Rochmana Kencana Putra.
Moderator : Imam Safii.
Observer : Yuliati.
Dokumentasi : Husna Kondowa, Hersigma Dita Tiamanda.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Klien dapat mengerti tentang tips tips untuk menjadi lansia yang
sehat.
2. Tujuan Khusus : 1. Klien mengerti tentang cara hidup sehat lansia.
2. Klien mengerti tujuan hidup sehat lansia.
3. Klien mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi hidup
sehat lansia.
4. Klien mengetahui dampak yang sering timbul jika cara hidup
sehat lansia tidak tercapai.
5. Klien mengetahui hal hal yang harus dilakukan untuk menjadi
lansia yang sehat.

III. POKOK POKOK MATERI


1. Cara hidup sehat lansia.
2. Tujuan hidup sehat untuk lansia.
3. Faktor faktor yang mempengaruhi hidup sehat lansia.
4. Dampak yang sering timbul jika cara hidup sehat lansia tidak tercapai.
5. Hal hal yang harus dilakukan untuk menjadi lansia yang sehat.

IV. METODE DAN MEDIA


Metode : Ceramah dan Tanya Jawab.
Media : Lembar Balik dan Leaflet.

V. PROSES PENYULUHAN

No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Respon peserta


1. Pembukaan Mengucapkan salam. Menj
(Modetator) Memperkenalkan diri awab salam
5 menit Menjelaskan tujuan dari Mend
penyuluhan engarkan
Kontrak waktu Mend
Menjelaskan peraturan engarkan
penyuluhan Mend
engarkan
Mend
engarkan

2. Pelaksanaan Menjelaskan pengetian cara Men


(Presentator) hidup sehat pada lansia dengarkan
20 menit Menjelaskan tujuan hidup
sehat pada lansia. Mend
Menjelaskan faktor faktor engarkan
yang mempenagruhi hidup sehat pada
lansia. Mend
Menjelaskan dampak yang engarkan
timbul jika cara hidup sehat tidak
Presentator +
tercapai. Mend
fasilitator
Menjelaskan hal hal yang engarkan
harus dilakukan untuk menjadi lansia
yang sehat Mend
Memberikan kesempatan engarkan
bertanya
Menjawab pertanyaan
Berta
nya
Mend
engarkan

3. Evaluasi Menanyakan kepada peserta Menj


(Moderator) tentang materi yang telah diberikan awab pertanyaan
3 menit Mene
rima leaflet

4. Penutup Mengucapkan terimakasih Mend


(Moderator) atas peran serta peserta. engarkan
2 menit Mengucapkan salam penutup
Menj
awab salam

VI. MATERI
a. Pengertian pola hidup sehat dan personal hygiene
Pola hidup sehat adalah cara untuk meningkatkan derajat kesehatan semua orang
agar terhindar dari penyakit dan infeksi yang memungkinkan dapat menurunkan kondisi
seseorang.
Hygiene adalah ilmu kesehatan.
Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan mereka.
Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan
emosional seseorang. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan.

b. Tujuan hidup sehat pada lansia


Meningkatkan derajat kesehatan lansia
Memelihara kebersihan diri lansia.
Memperbaiki personal hyiene lansia yang kurang
Mencagah penyakit
Menciptakan keindahan
Meningkatkan rasa percaya diri

c. Faktor faktor yang mempengaruhi cara hidup sehat lansia


Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.

Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

Status sosial-ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus
menjaga kebersihan kakinya.Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu
maka tidak boleh dimandikan.

Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.

Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

d. Dampak yang sering timbul jika cara hidup sehat lansia tidak tercapai
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

Dampak psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

e. Hal hal yang harus dilakukan untuk menjadi lansia yang sehat
1. Cuci Tangan
Cuci tangan sangat penting ketika :
Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah melakukan
aktivitas tertentu.
Sebelum, selama dan sesudah menyiapakan makanan; sebelum beristirahat
makan, minum, dan merokok.
Ketika batuk, bersin/ atau meniup hidung, dan berada didekat seseorang yang
sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat menyebabkan
pilek dan flu.
Ketika memasak atau membungkus makanan, mencegah makanan dari
kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani makanan jangan
menggaruk atau memegang telinga, hidung, mulut, ataui luka terbuka.
Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.
Cara mencuci tangan yang baik :
Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua
bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan,
kuku dan bagian belakang telapak tangan digosok dengan busa sabun minimal
20 detik, bilas tangan dengan air.
Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah mencuci.
Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari.
Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggantikan
pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, dengan
menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak tangan, kemudian menggosok kedua
tangan bersama hingga kering, pastikan telah mencakup semua permukaan
tangan.

2. Rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas
dengan air bersih.

Keringkan rambut setelah dicuci.

Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu lembut atau
sisir bergigi jarang.

Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.

Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci rambut.

3. Kulit

Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk egara tropis seperti
Indonesia.

Orang yang aktif berolahraga atau bekerja di luar hingga berkeringat disarankan
untuk mandi setelah aktivitas.

Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk


menggosok, atau gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit jika
tersedia.

Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami pada area
ini, jika dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkan iritas dan infeksi.

Bilas dengan bersih setelah memakai sabun.

Keringkan badan dengan handuk bersih.

Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja.

Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi.


4. Gigi

Sikat gigi minimal dua kali sehari atau sehabis makan lalu bilas.

Menyikat gigi sebelum tidur penting.

Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang


tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham
dan gigi geraham bungsu.

Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi
bawah.

Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.

Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.

Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.

Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung
bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.

5. Kuku

Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek
mengurangi masalah.

Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat
mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika kondis
kurang sehat atau adanya penyakit.

Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek.

Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan
manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian
bersihkan dan bentuk kuku anda).
6. Kaki

Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tidak terbuat
dari bahan pengamplas ketika mandi.

Keringkan jari kaki sehabis mandi.

Biarkan kuku kaki tetap pendek.

Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan
sesekali, ini akan memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau.
Gunakan kaus kaki katun. Gunakan kaus kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak
sebelum menggunakan kaus kaki.

Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu
menjadi cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang
sama setiap hari. Paling tidak, anda memilki sepasang sepatu dan gunakan
sebagai alternatif.

Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.

Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman.
Untuk anda yang bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus
dibersihkan atau diganti secara berkala.

Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes.

7. Perawatan mata, telinga dan hidung


Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung
secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara
terus-menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata, dan bulu mata mencegah
partikel asing. Seseorang hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering
yang terkumpul kepada kantus sebelah, dalam bulu mata hygiene telinga mempunyai
implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda asing berkumpul pada
kanal telinga luar yang mengganggu konduksi suara. Khususnya pada lansia rentan
masalah. Hidung memberikan temperatur dan kelembaban udara yang pernafasan
dihirup serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem kumulasi sekresi
yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai