Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Ekstraksi adalah suatu proses penyarian atau penarikan senyawa kimia yang
terdapat didalam bahan alam atau berasal dari dalam sel dengan menggunakan pelarut
dan metode yang tepat. Ekstrak adalah hasil dari proses ekstraksi, bahan yang diekstraksi
merupakan bahan alam, dimana ektraksi memiliki prinsip umum yaitu difusi dan
osmosis. Tujuan dilakukan percobaan ekstraksi adalah untuk memperoleh ekstrak kental
etanol senyawa yang terkandung pada sampel daun jambu air yang selanjutnya akan
digunakan dalam praktikum berikutnya.

Pada praktikum kali ini kami melakukan ektraksi pada tanaman jambu air,
ekstrasi dimaksudkan untuk memisahkan (mengisolasi) zat aktif dari suatu
simplisiadengan menggunakan pelarut yang sesuai dengan metode tertentu.Tujuan dari
ekstrasi yaitu untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia
dengan menggunakan pelarut organik tertentu.Dalam praktikkum kali ini kami
menggunakan metode ekstraksi dingin yaitu dengan maserasi.

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut


dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar).
Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada
keseimbangan (Sidik dan Mudahar, 2000).Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia
yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung
zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, sitrak,
dan lain-lain. Maserasi dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari. Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, ataupelarut
lain.Pada proses maserasi kami menggunakan simplisia dari daun jambu air dan
menggunakan pelarut etanol 96%. Mekanisme kerjanya adalah memasukkan serbuk daun
jambu biji dan etanol 96% ke dalam botol tertutup. Pelarut yang berwarna bening akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat
aktif akan larut (warna larutan penyari menjadi merah kehitaman) dan karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan di luar sel, maka larutan ang
terpekat didesak keluar dalam waktu 2 hari.
Alasan menggunakan pelarut etanol 96% yaitu untuk menghasilkan ekstrak kental
(murni) sehingga mempermudah untuk proses identifikasi. Etanol digunakan sebagai
pelarut karena etanol termasuk ke dalam pelarut polar, sehingga sebagai pelarut
diharapkan dapat menarik zat-zat aktif yang juga bersifat polar. Etanol digunakan sebagai
cairan penyari karena lebih selektif, kapang dan khamir sulit tumbuh dalam etanol 20%
ke atas, tidak beracun, netral, dan etanol dapat bercampur dengan air pada segala
perbandingan, serta panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih rendah. Etanol dapat
memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut dan tidak mengakibatkan pembengkakan
membran sel. Keuntungan lainnya adalah sifatnya yang mampu mengendapkan albumin
dan menghambat kerja enzim.

Setelah proses maserasi, sampel yang direndam dengan pelarut tadi disaring
dengan corong Buchner dan pompa vakum untuk mendapatkan maseratnya kemudian
maseratnya dibebaskan dari pelarut dengan menguapkan secara rotary evaporator. Rotary
evaporator adalah alat yang digunakan dalam industry kimia untuk memekatkan suatu
larutan.Evavorasi merupakan proses pemekatan larutan dengan cara mendidihkan atau
menguapkan pelarut. Proses epavorasi akan menurunkan aktivitas air dalam suatu bahan.
Proses evaporasi selain berfungsi menurunkan aktifitas air, evavorasi juga dapat
meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan dan evaporasi akan memperkecil
volume larutan. Tujuan dari evaporasi itu sendiri ialah yaitu memekatkan larutan yang
terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap.

Setelah dilakukannya evaporasi, sampel akan dihitung dengan pertama melakukan


Rendemen ekstrak adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan simpilisia
awal. Untuk menetapkan rendemen ekstrak, sejumlah tertentu ekstrak kental dalam
cawan penguap ditimbang kemudian diuapkan diatas penangas air temperatur 400C-500C
sampai bobot tetap.Hasil dari Rendeman Ekstrak 11,706%.

Kemudian kami melakukan susut pengeringan pada sampel, dengan pengambilan


sampel sebanyak 2 gram dan diletakkan di cawan penguap tertutup, dan dipanaskan pada
suhu 1050C selama 30 menit dan telah di tara. Adapun tujuan menentukan susut
pengeringan yaitu untuk memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya
senyawa yang hilang pada proses pengeringan. Steleah itu lakukan pendinginan pada
sampel dengan meletakannya di dalam toples yang beris silica gel. Alasan digunakannya
silica gel dalam proses pengeringan kali ini karena Silika gel merupakan suatu bentuk
dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip
agar agar ini dapat didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip
kaca yang bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika gel dimanfaatkan sebagai zat
penyerap, pengering, dan penopang katalis. Silika gel mencegah terbentuknya
kelembaban yang berlebihan. Kemudian Catat bobot tetap yang diperoleh untuk
menghitung persentase susut pengeringannya. Dan didapatkan presentase dari susut
pengeringan sebesar 96,2 %.

Anda mungkin juga menyukai