Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KOMPETENSI DASAR YANG BISA/TIDAK BISA DIBELAJARKAN

MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT (STM)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas : VII SMP/MTs

TabelHasilAnalisis
Bisa/
No KompetensiDasar Alasan
TidakBisa
KD 3.1 dapat digunakan dalam pendekatan STM karena:
1. 3.1 menerapkan konsep pengukuran
berbagai besaran yang ada pada diri Sains = konsep pengukuran
sendiri, makhluk hidup lain, dan Teknologi = alat yang digunakan untuk mengukur (penggaris, timabangan,
benda-benda di sekitar, serta mikrometer dll)
pentingnya penggunaan satuan Masyarakat = dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (mengukur
standar (baku) dalam pengukuran
berat badan, tinggi tubuh dll)
4.1 menyajikan data hasil pengukuran
dengan alat ukur yang sesuai pada Karakteristik:
diri sendiri, makhluk hidup lain, dan Bisa Adanya isu-isu yang terkait pembelajaran dengan lingkungan = pengukuran pada suhu
benda-benda di sekitar dengan
tubuh, pengukuran rata-rata tinggi badan siswa kelas 7.
menggunakan satuan tak baku dan Menekankan pada penemuan pengatahuan = siswa dapat menemukan panjang, tinggi,
satuan baku
lebar, berat suatu benda
Pemanfaatan teknologi = mamanfaatkan penggaris, mikrometer dll untuk mengukur
suatu benda
Kontekstual = dapat digunakan untuk mengukur tinggi badan , mengukur berat badan,
mengukur panjang bangku
KD 3.1 dapat digunakan dalam pembelajaran kontruktivis.
Tidak Bisa KD 3.2 dapat digunakan dalam pendekatan STM karena:
2. 3.2 mengklasifikasikan makhluk hidup
dan benda berdasarkan karakteristik
yang diamati Sains = Konsep klasifikasi makhluk hidup
Teknologi = -
4.2 menyajikan hasil pengklasifikasian Masyarakat = Konsep dimanfaatkan masyarakat untuk mengklasifikasi makhluk hidup
makhluk hidup dan benda di
lingkungan sekitar berdasarkan berdasarkan karakteristik yang diamati.
karakteristik yang diamati Karakteristik:
Adanya isu-isu yang terkait pembelajaran dengan lingkungan = Terdapat banyak
contoh yang menunjukkan karakteristik makhluk hidup di alam.
Menekankan pada penemuan pengatahuan = Siswa dapat menemukan konsep
klasifikasi makhluk hidup berdasarkan karakteristik yang diamati saat melakukan
pengamatan sampai menyimpulkan.
Pemanfaatan teknologi = -
Kontekstual = Siswa dapat mengetahui klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
karakteristik yang diamati.
KD 3.2 Tidak dapat digunakan dalam pembelajaran kontruktivis
Bisa KD 3.3 dapat digunakan dalam pendekatan STM karena:
3. 3.3 memahami konsep campuran dan zat
tunggal (unsur dan senyawa), sifat Sains = konsep Zat campuran dan tunggal serta jenis perubahan kimia fisika (Unsur
fisika dan kimia, perubahan fisika Senyawa)
dan kimia dalam kehidupan sehari- Teknologi = Alat yang digunakan untuk membantu penjelasan perubahan fisika
hari
maupun kimia, contohnya kulkas.
4.3 menyajikan hasil penyelidikan atau Masyarakat = dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (misal
karya tentang sifat larutan,
perubahan fisika dan perubahan proses perubahan benda cair menjadi padat, diterapkan pada kulkas untuk dijadikan es)
kimia, atau pemisahan campuran

Karakteristik:
Adanya isu-isu yang terkait pembelajaran dengan lingkungan = Terdapat fenomena-
fenomena di sekitar yang menunjukkan perubahan fisika maupun kimia, contohnya
besi berkarat, kayu dibakar menjadi abu, dll.
Menekankan pada penemuan pengatahuan = Siswa dapat menemukan konsep bahwa
perubahan fisika merupakan perubahan materi, dan perubahan kimia meruapakan
perubahan yang menghasilkan zat baru.
Pemanfaatan teknologi = Memanfaatkan teknologi untuk memadatkan zat cair misal
kulkas.
Kontekstual = Siswa dapat mengetahui perubahan fisika dan perubahan kimia di
kehidupan sehari-hari.
KD 3.3 dapat digunakan dalam pembelajaran kontruktivis
Pembelajaran STM dapatditerapkanuntuk KD 3.6 dan 4.6 karena:
4. 3.4 memahami konsep suhu, pemuaian,
1. Dapat di muncul kan isu-isu lingkungan atau permasalahan dalam masyarakat yang
kalor, perpindahan kalor, dan
berkaitandengankonsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya
penerapannya dalam kehidupan
dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
sehari-hari termasuk mekanisme
manusia dan hewan. Contoh: masalahnya berupa rel kereta api akan memuai jika
menjaga kestabilan suhu tubuh pada
terkena panas, sehingga akan melengkung dan mempengaruhi bentuk jalur yang
manusia dan hewan
akandilintasikeretaapi. Penyelesainnya: dengan menerapkan konsep pemuaian, maka
4.4 melakukan percobaan untuk pada saat pemasangan rel diberi jarak/ruang antar rel.Contoh lainnya dalam kehidupan
menyelidiki pengaruh kalor terhadap sehari-hari adalah demam, dsb.
suhu dan wujud benda serta 2. Pembelajaran pada KD ini berbasis penemuan atau inkuiri ilmiah, karena ada masalah
perpindahan kalor Bisa dalam kehidupan sehari-hari yang harus di identifikasi hingga menyimpulkan seperti
urutan kegiatan dalam inkuiri ilmiah.
3. Teori pembelajaran yang diterapkan adalah konstruktivisme karena siswa membangun
sendiri pengetahuannya.
4. Dalam pembelajaran KD ini memanfaatkan teknologi berupa termometer.
5. Pembelajaran untuk KD ini bias dilaksanakan secara kontekstual, karena mengangkat
permasalahan dari lingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini terkait dengan masyarakat, karena setelah mempelajari materi ini, siswa
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari seperti
mengobati diri sendiri ketika demam serta penerapan konsep suhu, pemuaian, kalor,
danperpindahan kalor.
Pembelajaran STM tidak dapat diterap kan untuk KD 3.6 dan 4.6 karena:
5. 3.5 memahami konsep energi, berbagai
1. Hanya dapat dimunculkan sedikit isu-isu lingkungan atau permasalahan dalam
sumber energi, dan perubahan Tidakbisa masyarakat yang berkaitan dengan konsep energi, berbagai sumber energi, dan
bentuk energi dalam kehidupan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis. Contoh:
sehari-hari termasuk fotosintesis
energy alternative dari surya, angin, panas bumi, dsb yang dapat dikonversi menjadi
4.5 menyajikan hasil percobaan tentang
energy listrik. Namun, untuk fotosintesis, respirasi, dan pencernaan makanan tidak
perubahan bentuk energi, termasuk
termasuk permasalahan dalam masyarakat.
fotosintesis
2. Pembelajaran pada KD ini tidak berbasis penemuan atau inkuiri ilmiah, karena tidak
ada masalah dalam masyarakat yang harus di identifikasi hingga menyimpulkan seperti
urutan kegiatan dalam inkuiri ilmiah. Akan tetapi, siswa melakukan observasi terhadap
peristiwa respirasi, fotosintesis, dan pencernaan makanan melalui media yang telah
disediakan oleh guru atau yang dibawa oleh siswa itu sendiri kesekolah. Dari hasil
observasi, siswa mendapat data yang kemudian dianalisis dengan bantuan berbagai
sumber belajar. Selanjutnya disimpulkan dan dikomunikasikan.
3. Teori pembelajaran yang diterapkan adalah konstruktivisme karena siswa membangun
sendiri pengetahuannya (sesuai karakteristik pembelajaran STM).
4. Dalam pembelajaran KD ini memanfaatkan teknologi berupa media pembelajaran
seperti video yang ditayangkan melalui LCD proyektor, anatomi sistem organ, dsb
untuk mengamati fotosintesis, respirasi, dan pencernaan makanan (sesuai karakteristik
pembelajaran STM).
5. Pembelajaran untuk KD ini tidak bias dilaksanakan secara kontekstual, karena tidak
mengangkat permasalahan dari lingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini juga kurang terkait dengan masyarakat, karena pada ranah
psikomotornya menyajikan hasil percobaan tentang perubahan bentuk energipada
fotosintesis, respirasi, dan pencernaan makanan yang tidak sepenuhnya dapat
diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidakbisa Pembelajaran STM tidak dapat diterapkan untuk KD 3.6 dan 4.6 karena:
6. 3.6 memahami sistem organisasi
1. Tidak dapat dimunculkan isu-isu lingkungan atau permasalahan dalam masyarakat
kehidupan mulai dari tingkat sel
yang berkaitan dengan sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
sampai organisme dan komposisi
organisme dan komposisi utama penyusun sel.
utama penyusun sel
2. Pembelajaran pada KD ini tidak berbasis penemuan atau inkuiri ilmiah, karena tidak
4.6 membuat model struktur sel ada masalah yang harus di identifikasi hingga menyimpulkan seperti urutan kegiatan
tumbuhan/hewan dalam inkuiri ilmiah. Akan tetapi, siswa melakukan observasi terhadap sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme dan komposisi utama
penyusun sel yang telah disediakan oleh guru atau yang dibawa oleh siswa itu sendiri
kesekolah. Dari hasil observasi, siswa mendapat data yang kemudian dianalisis dengan
bantuan berbagai sumber belajar. Selanjutnya disimpulkan dan dikomunikasikan.
3. Teori pembelajaran yang diterapkan adalah konstruktivisme karena siswa membangun
sendiri pengetahuannya (sesuai karakteristik pembelajaran STM).
4. Dalam pembelajaran KD ini memanfaatkan teknologi berupa mikroskop untuk
mengamati sel (sesuai karakteristik pembelajaran STM).
5. Pembelajaran untuk KD ini tidak bias dilaksanakan secara kontekstual, karena tidak
mengangkat permasalahan dari lingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini juga kurang terkait dengan masyarakat, karena pada ranah
psikomotornya membuat model struktur sel tumbuhan/hewan dan tidak diterapkan
untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran STM tidak dapat diterapkan untuk KD 3.7 dan 4.7 karena:
7. 3.7 menganalisis interaksi antara
1. Karena pada KD ini hanya dapat disajikan untuk sainsnya yaitu berupa interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya
serta dinamika populasi akibat makhluk hidup dan dinamika populasi yang meliputi : predasi, simbiosis, serta
interaksi tersebut interaksi antar komunitas dengan komponen biotik maupun abiotik dan tidak adanya
4.7 menyajikan hasil pengamatan isu-isu atau permasalahan lingkungan. Namun tidak terjadi permasalahan yang
terhadap interaksi makhluk hidup
melibatkan masyarakat.
dengan lingkungan sekitarnya
2. Pembelajaran pada KD ini tidak berbasis penemuan inkuiri sehingga tidak mendorong
siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
kehidupan sehari-hari, akan tetapi siswa melakukan observasi terhadap peristiwa
interaksi antara makhluk hidup dan dinamika populasi yang meliputi : predasi,
simbiosis serta interaksi antar komunitas dengan komponen biotik maupun abiotik.
Dari hasil observasi, siswa mendapat data yang kemudian dianalisis dengan bantuan
berbagai sumber belajar. Selanjutnya disimpulkan dan dikomunikasikan.
3. Teori pembelajaran yang diterapkan adalah konstruktivisme karena siswa membangun
sendiri pengetahuannya (sesuai karakteristik pembelajaran STM).
4. Dalam pembelajaran KD ini memanfaatkan teknologi berupa media pembelajaran
seperti video yang ditayangkan melalui LCD proyektor, anatomi sistem organ, dsb
untuk mengamati fotosintesis, respirasi, dan pencernaan makanan (sesuai karakteristik
pembelajaran STM).
5. Pembelajaran untuk KD ini tidak bisa dilaksanakan secara kontekstual, karena tidak
mengangkat permasalahan dari lingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini juga kurang terkait dengan masyarakat, karena pada ranah
psikomotornya membuat tulisan tentang menyajikan hasil pengamatan terhadap
interaksi makhluk hidup dengan lingkungan yang tidak sepenuhnya dapat diterapkan
untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran STM dapat diterapkan untuk KD 3.8 dan 4.8 karena:


8. 3.8 menganalisis terjadinya pencemaran
1. Dapat disajikan dalam berbagai permasalahan lingkungan berupa berbagai pencemaran
lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem lingkungan serta dampaknya bagi ekosistem. Pencemaran tanah meliputi pencemaran
4.8 membuat tulisan tentang gagasan tanah, air dan udara. Sehingga dampak dari pencemaran tanah adalah kurangnya
penyelesaian masalah pencemaran kesuburan dan unsur hara tanah, dampak dari pencemaran air adalah terbatasnya
di lingkungannya berdasarkan hasil
jumlah air bersih dan dampak dari pencemaran udara yaitu terjadinya polusi udara.
pengamatan
Contoh : masalahnya berupa kurangnya kesadaran akan membuang sampah pada
tempatnya, jika tetap membuang sampah secara sembarang dapat memicu terjadinya
pencemaran tanah. Sebab dengan membuang sampah berdasarkan jenis golongannya
(plastik, daun dan kaca) maka sampah-sampah tersebut dapat didaur ulang yang organik
maupun organik dapat dimanfaatkan.
Penyelesaiannya : dengan mnegetahui pencemaran tanah dan dampaknya maka ketika
membuang sampah tidak lagi secara sembarang untuk dapat didaur ulang lagi misalnya
sampah organik dapat dijadikan pupuk dan sampah anorganik dapat dibuat kerajinan.
2. Pembelajaran yang dilaksanakan berbasis inkuiry ilmiah, sehingga dari berbagai
permasalahan lingkungan yang terjadi, siswa melakukan identifikasi, kemudian
mengumpulkan data dan menganalisisnya, maka didapatkan suatu kesimpulan.
3. Teori pembelajarannya berupa teori konstruktivisme karena pengetahuan dan
pemahaman siswa dibangun sendiri melalui proses inkuiri ilmiah yang telah dilakukan.
4. Dalam KD ini teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk yaitu
dengan teknik pengomposan dengan bantuan teknologi Promi dan Teknologi Effective
Microorganism (TEM). Serta pemanfaatan limbah sebagai bioteknologi berupa biogas,
biodiesel, bioetanol dapat pula berupa bioremediasi.
5. Pembelajaran untuk KD ini bisa dilaksanakan secara kontekstual, karena mengangkat
permasalahan dari lingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini terkait dengan masyarakat, karena setelah mempelajari materi ini, siswa
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari seperti
mengurangi pencemaran tanah, air dan udara.
Maka dapat disimpulkan jika pada KD ini dapat digunakan dalam pembelajaran
STM karena adanya keterkaitan dalam ilmu pengetahuan sebagai peran utama untuk
menjadi dasar diciptakannya teknologi yang dapat menguntungkan masyarakat selaku
objek dan pengguna teknologi dalam menghadapi pencemaran lingkungan dan
dampaknya.

Pembelajaran STM dapat diterapkan untuk KD 3.9 dan 4.9 karena:


9. 3.9 memahami perubahan iklim dan
1. Karena pada KD ini dapat disajikan dalam berbagai isu-isu maupun masalah
dampaknya bagi ekosistem
4.9 membuat tulisan tentang gagasan mengenai perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem. Perubahan iklim
adaptasi/penanggulangan masalah juga bisa diartikan sebagai perubahan suhu yang drastis, curah hujan, pola
perubahan iklim angin, dan lain sebagainyaFaktor yang mempengaruhi terjadi perubahan iklim
seperti proses biologis, radiasi sinar matahari, tekanan tektonik, erupsi gunung
berapi, dan masih banyak lagi.
Contoh : Terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu membuat para petani
harus menghadapi resiko gagal panen akibat kekeringan, banjir dan ledakan
hama. Sehingga dapat menimbukan berbagai permasalahan lingkungan,
rendahnya produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Penyelesaiannya : Teknologi menjadi elemen penting dalam memberikan
dukungan terhadap pertanian. Beberapa peran teknologi dalam membantu
sektor pertanian menghadapi perubahan iklim seperti menciptakan rekayasa
sumberdaya genetik untuk menghasilkan bibit unggul, teknologi pengelolaan
lahan dan air, biogas, bioenergi dan masih banyak lagi.
2. Pembelajaran yang dilaksanakan berbasis inkuiry ilmiah, sehingga dari
berbagai permasalahan perubahan iklim yang terjadi, siswa melakukan
identifikasi, kemudian mengumpulkan data dan menganalisisnya, maka
didapatkan suatu kesimpulan.
3. Teori pembelajarannya berupa teori konstruktivisme karena pengetahuan dan
pemahaman siswa dibangun sendiri melalui proses inkuiri ilmiah yang telah
dilakukan.
4. Dalam KD ini teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk memahami perubahan
iklim yaitu Biofertilizer dan BiPeat untuk meningkatkan ketersediaan pangan.
5. Pembelajaran untuk KD ini bisa dilaksanakan secara kontekstual, karena
mengangkat permasalahan dari lingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini terkait dengan masyarakat, karena setelah mempelajari materi
ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu permasalahan petani dalam menghadapi gagal panen akibat
perubahan iklim yang tidak menentu.
Maka dapat disimpulkan jika pada KD ini dapat digunakan dalam pembelajaran
STM karena adanya keterkaitan dalam ilmu pengetahuan sebagai peran utama untuk
memahami perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem sehingga diciptakannya
teknologi yang dapat menguntungkan masyarakat selaku objek dan pengguna teknologi
dalam menghadapi masalah perubahan iklim yang tidak menentu.

Bisa Pembelajaran STM dapatditerapkanuntuk KD 3.10 dan 4.10karena:


10 3.10 memahami lapisan bumi, gunung
1. Dapat dimunculkan isu-isu lingkungan atau permasalahan dalam masyarakat yang
api, gempa bumi, dan tindakan
berkaitan dengan lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan
pengurangan resiko sebelum, pada
resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman bencana di daerahnya.
saat, dan pasca bencana sesuai
Contoh: penanggulangan saat terjadi gempa bumi, tanah lonsor, dsb
ancaman bencana di daerahnya
2. Pembelajaran pada KD ini berbasis penemuan atau inkuiri ilmiah, karena ada
4.10 mengomunikasikan upaya masalah dalam kehidupan sehari-hari yang harus di identifikasi hingga
pengurangan resiko dan dampak menyimpulkan seperti urutan kegiatan dalam inkuiri ilmiah.
bencana alam serta tindakan 3. Teori pembelajaran yang diterap kan adalah konstruktivis mekarena siswa
penyelamatan diri pada saat terjadi membangun sendiri pengetahuannya.
bencana sesuai dengan jenis 4. Dalam pembelajaran KD ini memanfaatkan teknologi salah satunya berupa
ancaman bencana di daerahnya seismograf.
5. Pembelajaran untuk KD ini bias dilaksanakan secara kontekstual, karena mengangkat
permasalahan dari lingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini terkait dengan masyarakat, karena setelah mempelajari materi ini,
siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
seperti mengambil tindakan saat terjadi gempa bumi, dsb.
Pembelajaran STM dapatditerapkanuntuk KD 3.11dan 4.11karena:
11. 3.11 memahami sistem tata surya, rotasi
1. Dapat dimunculkan isu-isu lingkungan atau permasalahan dalam masyarakat yang
dan revolusi bumi dan bulan, serta
berkaitan dengan sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi dan bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi
dampaknya bagi kehidupan di bumi. Contoh: pergantian bulan baru, perbedaan
4.11 menyajikan karya tentang dampak musim, terjadinya siang dan malam, dsb.
rotasi dan revolusi bumi dan bulan 2. Pembelajaran pada KD ini berbasis penemuan atau inkuiri ilmiah, karena ada
bagi kehidupan di bumi, berdasarkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang harus diidentifikasi hingga menyimpulkan
hasil pengamatan atau penelusuran seperti urutan kegiatan dalam inkuiri ilmiah.
Bisa
berbagai sumber informasi 3. Teori pembelajaran yang diterapkan adalah konstruktivisme karena siswa
membangun sendiri pengetahuannya.
4. Dalam pembelajaran KD ini memanfaatkan teknologi salah satunya berupa teleskop.
5. Pembelajaran untuk KD ini bias dilaksanakan secara kontekstual, karena mengangkat
permasalahan darilingkungan/kehidupan sehari-hari.
6. Dalam KD ini terkait dengan masyarakat, karena setelah mempelajari materi ini,
siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
seperti pergantian bulan baru ataupun sistem penanggalan, dsb.

Anda mungkin juga menyukai