3
sebanyak 104 kitab suci. Kitab Allah pada zaman dahulu dibuat ,menjadi dua
jenis, yaitu dapat berupa Shuhuf dan Mushaf. Shuhuf merupakan sepenggal
kalimat yang ditulis didalam material kertas, kulit dan papyrus. Sedangkan
Mushaf merupakan kumpulan shuhuf yang dikumpulkan menjadi satu.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dengan shuhuf. Persamaan
kitab dan shuhuf adalah sama-sama wahyu Allah SWT dan sama-sama
menganjurkan keesaan Allah SWT sehingga agama-agama yang sebelum
islam lahir dikenal dengan sebutan agama tauhid yakni agama yang
mengajarkan tentang keesaan Allah SWT. Perbedaannya adalah isi kitab
lebih lengkap daripada shuhuf, kitab dibukukan sedangkan shuhuf tidak
dibukukan.
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini
Allah SWT dan apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepada para rasul-
Nyasebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya: Katakanlah hai orang mukmin, kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan yang kami berikan kepada Musa
dan Isa seperti apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari tuhannya. Kami
tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanyalah
patuh kepadanya. (QS. Al-Baqarah : 136)
Isi pokok kitab Allah pada dasarnya memuat beberapa hal, yaitu:
Hukum Itiqodiyah yaitu hukum tentang keyakinan, Hukum Khuluqiyah yaitu
hukum tentang akhlak yakni kewajiban para mykallaf untuk menghias diri
dengan prilaku utama, Hukum Amaliyah yaitu hukum tentang amal
perbuatan yakni segala perkataan, perbuatan, dan tindakan manusia.
1. Shuhuf
Kata shuhuf berasal dari bahasa Arab Sahifah yang berarti
lembaran. Namun dapat diartikan juga sepenggal kalimat yang ditulis dalam
material kertas, kulit, dan sebagainya yang belum dibukukan masih dalam
bentuk lembaran-lembaran. Shuhuf tidak selengkap kitab sehingga shuhuf
disebut sebagian ajaran tidak diberitakan secara jelas yang disebut shuhuf,
shuhuf berjumlah 100 shuhuf atau disebutkan sekitar 6 ayat didalam Al-
Quran. Ada beberapa para nabi yang menerima shuhuf, yaitu Nabi Adam AS
menerima 10 shuhuf (10 lembar), Nabi Ibrahim AS menerima 30 shuhuf (30
lembar), Nabi Isa AS menerima 50 shuhuf (50 lembar), Nabi Musa AS
menerima 10 shuhuf (10 lembar). Nabi Musa juga merupakan Nabi yang
menerima kitab dan shuhuf. Allah menegaskan dalam firmannya :
Firman Allah SWT
4. Injil
Kitab Injil ditulis pertama kali dengan menggunakan bahasa
Suryani. Kata Injil sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu euangelion yang
berarti kabar gembira,5[5] karena memang isinya membawa kabar gembira
tentang akan datangnya kerasulan Muhammad SAW sekaligus penegas
bahwa kitab Taurat berasal dari Allah SWT. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi
Isa AS untuk diajarkan kepada kaumnya yaitu Nasrani. Masa berlaku kitab ini
pun terbatas sampai tibanya kerasulan Muhammad SAW. Kitab ini tidak
memiliki bahasa yang sistematis mengenai suatu tema atau tema-tema
tertentu meski didalamnya banyak membahas kerajaan surga.
Beberapa ajaran pokok yang termuat dalam kitab Injil adalah: Perintah
agar kembali ke tauhid yang benar, Ajaran yang menyempurnakan kitab
Taurat, Pembenaran terhadap kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya,
Ajaran agar hidup sederhana dan tidak tamak. Kitab ini juga berisikan ajakan
Nabi Isa AS untuk hidup Zuhud (Memikirkan Akhirat), yaitu menjauhi
kerasukan dan ketamakan duniawi. Kitab Injil yang ada saat ini mengandung
firman Allah dan riwayat Nabi Isa yang semuanya ditulis oleh para generasi
setelah Isa.
Para pemuka agama terhadap Injil yang tidak saja mengubah Injil,
tetapi juga membuat sesuatu yang baru, yang mereka sebut juga sebagai
wahyu dari Allah. Mereka yang memasukkan tulisannya kedalam Injil ialah
Matius, Lukas, Markus, Yahya. Oleh karena itu nama-nama kitab Injil yang
5
ditemukan sekarang diidentifikasi dengan nama-nama mereka seperti Injil
Mathius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yahya.6[6] Kaum Nasrani mengakui
bahwa mereka tidak lagi memiliki kitab yang asli dan hanya memiliki kitab
terjemahannya.
5. Al-Quran
Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW baik melalui perantara Jibril maupun diterima langsung
melalui isyarat. Al-Quran diturunkan pada abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M
untuk pedoman hidup seluruh umat manusia bukan hanya untuk bangsa
Arab.7[7]
Al-Quran telah menyempurnakan kitab-kitab terdahulu (Taurat, Zabur,
dan Injil). Dengan diturunkannya Al-Quran, maka kitab-kitab terdahulu itu
sudah tidak diberlakukan lagi. Al-Quran diturunkan tidak sekaligus,
melainkan Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2
bulan 22 hari. Al-Quran terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437
kalimat, dan 325.345 huruf.
Turunnya Kitab Suci Al-Quran ini disebut Nuzulul Quran. Wahyu
pertama berupa surat Al-Alaq ayat 1-5, yang diturunkan pada malam 17
ramadhan tahun 610 M di Gua hira ketika Nabi Muhammad sedang
berkhalawat. Dan pada saat itu pula Nabi Muhammad dinobatkan sebagai
Rasulullah atau utusan Allah SWT. Sedangkan ayat yang terakhir diturunkan
yaitu surat Al-Maidah ayat 3, yang diturunkan pada tanggal 9 Dzuhlhijjah
tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah ketika beliau sedang melakukan haji
wada (haji perpisahan) karena beberapa hari setelah menerima wahyu
tersebut Nabi Muhammad wafat.
Isi pokok kandungan Al-Quran adalah Ajaran yang berkenaan
dengan tauhid, Ajaran yang berkenaan dengan ibadah untuk mengabdi
kepada Allah, Ajaran yang berkenaan dengan akhlak manusia dengan Allah,
Ajaran yang berkenaan dengan hukum dan mengatur kepentingan umat,
Ajaran yang berkenaan dengan masyarakat (Muamalah dan Mukahat), Ajaran
yang berkenaan dengan janji dan ancaman, hal-hal yang berhubungan
dengan sejarah umat masa lampau sebagai teladan, serta hal-hal yang
berhungan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Beberapa keutamaan yang terdapat didalam Al-Quran adalah Al-
Quran memiliki susunan (uslub) dan ketinggian bahasa yang mengagumkan,
Isi yang terdapat didalam Al-Quran ditujukan untuk seluruh umat manusia,
Al-Quran selalu memuliakan akal fikiran yang menjadikannya sebagai dasar
untuk memahami Al-Quran, Al-Quran memandang manusia sama dantidak
memandang kasta, serta Al-Quran member petunjuk yang lengkap untuk
umat manusia.
7
Ilmu cara baca Al-Quran disusun tersendiri yang disebut ilmu Tajwid.
Dalam ilmu Tajwid, umat diajarkan cara membaca yang harus dipanjangkan,
dipendekan, atau menengah. Begitupun bagaimana huruf-hurufnya harus
dibaca, apakah harus tebal(tafkhim) atau tipis (tarqiq).
Adapun perbedaan Al-Quran dengan kitab-kitab sebelumya: Pertama,
Al-Quran tidak boleh ditiru oleh siapapun, baik dari kehebatan isi, keserasian,
dan keindahan bahasanya, serta keseimbangan kata-kata dan kalimatnya.
Kedua, Al-Quran mengandung berita ghaib, seperti prediksi tentang peristiwa
yang belum trjadi dalam sejarah. Ketiga, di dalam Al-Quran terdapat
beberapa isyarat ilmiah yang menjadi landasan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, baik yang bersifat alam maupun sosial.
Keistimewaan Al-Quran dibandingkan kitab-kitab sebelumnya. Kitab-
kitab sebelum Al-Quran naskah aslinya telah hilang, sedangkan Al-Quran
masih terjaga keasliannya, Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran telah
tercampur dengan perkataan manusia, Bahasa yang digunakan kitab-kitab
suci sebelum Al-Quran kini sudah tidak dipergunakan, berbeda dengan Al-
Quran yang sampai sekarang masih dipergunakan dan dilestarikan, Kitab-
kitab suci sebelum Al-Quran hanya ditujukan untuk dan kepada umat serta
zaman tertentu.
Adapun Al-Quran ditujukan kepada semua manusia, untuk seluruh alam
dan seluruh zaman, sekalipun kitab-kitab suci sebelum Al-Quran juga
mengandung ajaran-ajaran tentang kebenaran, akhlak, keshalehan, dan
kebajikan lainnya, tetapi tidak menghimpun seluruh ajaran tentang
kebenaran sebagaimana Al-Quran. Al-Quran adalah kitab penyempurna bagi
kitab-kitab sebelunya, Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran terdapat hal-hal
yang tidak masuk akal dan kenyataan yang alasannya tidak jelas.
F. Saran
Sebagai seorang muslim kita harus menjaga kitab suci Al-Quran dari
tangan orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengubahnya. Jangan
sampai kitab umat islam diganti, ditambah dan dihilangkan seperti kitab-
kitab yang dimiliki bangsa Yahudi dan Nasrani.
Dengan kita pelajari dan kita cermati isi yang terkandung dalam Al-Quran,
itu termasuk cara kita untuk menyelamatkan kitab kita (Umat islam). Dam
makalah ini merupakan sebagian kecil yang dapatpenulis sampaikan agar
kita dapat lebih mengenal kitab-kitab Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA
Hasan,Hamsah dkk. Buku Panduan Lengkap Agama Islam. Jakarta: QultumMedia.
2010
Ilyas, Yunahar, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: LPPI Universitas Muhammadiyah,
2006
Ramadan, Hilal dan Muhammad Dwi Fajri (editor), AQIDAH Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: UHAMKA Press, 2011
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1995
Yumansyah, Taufik, Akidah dan Akhlak untuk kelas VIII madrasah Tsanawiyah,
Bandung : Grafindo Media Pratama, 2006.
Faridh, Miftah, Pokok-pokok Ajaran Islam, Bandung : Pustaka, cet. 3, 1982.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Allah
http://ibarseda151.wordpress.com/2014/01/02/makalah-iman-kepada-kitab-
allah/