Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMEN SISTEM
PENYELENGGARAAN MAKANAN
INSTITUSI DASAR
TABEL SISTEM PENYELENGGARAAN
MAKANAN
KELOMPOK 1 :
RESTI WAHYUNI (P13374312150)
ADELINA AYU NUGRAHENI (P1337431215025)
ARIF TIYANI (P13374312150)
LISTANTI DIANA P.S
(P13374312150)
DAULIKA SAFAQU LAYLI (P13374312150)
1 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
2 | Page
pengolahan yang ditetapkan oleh pemilik berbagai institusi. Macam
dan jumlah zat gizi yang ditetapkan, dipersiapkan sesuai dengan
petunjuk atau policy yang ada serta diperhitungkan menurut
golongan konsumen yang dilayani dan syarat gizi yang berlaku
(Nursiah A. Mukrie, 1990). Penyelenggaraan makanan sebaiknya
dimulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaiana status yang
optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk
kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi bertujuan untuk
mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian makan
yang tepat (Rahmawati, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana tabel sistem penyelenggaraan makanan ?
- Bagaimana klasifikasi penyusunan menu ?
1.3 Tujuan
- Menjelaskan tabel sistem penyelenggaraan makanan.
- Menjelaskan klasifikasi penyusunan menu.
3 | Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan
B. Sistem Supra
4 | Page
D. Keuangan
E. Ketenagaan
o Penanggung Jawab
Dalam suatu institusi semua kegiatan yang dilakukan
oleh institusi, termasuk kegiatan pengelolaan makanan
merupakan tanggung jawab pemilik/pemimpin institusi.
Untuk pelaksanaan sehari-hari, pimpinan akan
menunujuk staf institusi yang dianggap erat kaitannya
dengan kegiatan pengelolaan makanan.
o Pengawas
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, diperlukan
pengawas penyelenggaraan makanan yang secara
langsung terlibat dalam operasional makanan tenaga
kerja.
o Pelaksana
Pengawas akan mengawasi dan mengerahkan
pelaksana langsung yaitu pemasak dan pembersih agar
dapat dipenuhi standar mutu makanan dan standar
sanitasi seperti yang ditetapkan.
F. Menu
5 | Page
orang untuk setiap kali makan, yaitu dapat berupa susunan
hidangan pagi, hidangan siang dan hidangan malam. Perencanaan
menu adalah serangkaian kegiatan penyusun hidangan dalam
variasi yang serasi untuk manajemen penyelenggaraan makanan di
institusi. (Muchatob, 1991)
G. Sarana Alat
H. Pengadaan Makanan
I. Produksi Makanan
J. Pelayanan Makanan
6 | Page
Di Indonesia pada berbagai kegiatan upacara, penyajian
makanan merupakan suatu kegiatan pokok, baik sebagai ungkapan
rasa terima kasih kepada Maha Pencipta maupun sebagai
ungkapan rasa hormat kepada tamu yang hadir.penyelenggaraan
makanan kelompok masih bersifat bersifat keramahtamahan dan
jauh dari profesional serta tujuan komersial.
Di Indonesia sejarah dan perkembangan mengenai
penyelenggaraan makanan institusi masih sangat terbatas. Namun
adanya pendirian institusi-institusi yang menggunakan banyak
tenaga kerja seperti perkebunan yang luas, pembuatan jalan diluar
kota, pembangunan jembatan yang besar, penerbangan dan
perkayuan mengakibatkan pengelolanya harus memikirkan
pengadaan makanan bagi buruh-buruhnya.
Penyelenggaraan makanan yang didasarkan atas kebutuhan
karyawan akan zat gizi agar memperoleh tingkat kesehatan yang
optimal yang memungkinkan tercapainya kerja maksimal baru
dilaksanakan pada awal abad ke-20.
Semi Komersial
Institusi yang mengoperasikan penyelenggaraan
makanan sendiri untuk melengkapi pelayanan aktivitas mereka
dalam mencapai tujuan utamanya. Institusi ini mungkin
mendapat atau tidak mendapat keuntungan. Contohnya
penyelenggaraan makanan di jasa transportasi, seperti
penerbangan, kereta dan bus.
Non-komersial
7 | Page
Institusi yang mengoperasikan penyelenggaraan
makanan sendiri dengan tujuan utama sebagai pelayanan dan
bukan keuntungan. Contohnya antara lain, rumah sakit,
sekolah, penitipan anak (child care), dan panti jompo (senior
care).
Karakteristiknya :
8 | Page
- Macam hidangan sederhana, tidak bnyak variasi dan sesuai
dengan kemampuan perusahaan.
- Pelayanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan paling
banyak dilakukan adalah anggunakan tiket makanan yang
bertanggal.
Ciri-cirinya :
9 | Page
C. Pelayanan Gizi Institusi Asrama
Ciri-cirinya :
10 | P a g e
- Lokasi atau ruang kantin disediakan sedemikian rupa agar anak-
anak dapat mengembangkan kreasinya dan mendiskusikan
pelajarannya.
- Makanan dipersiapkan dalam keadaan yang bersih dan seniter.
- Menciptakan manajemen yang bauk sehingga dapat mencapai
keseimbangan pembiayaan kantin yang memadai.
Tanda-tandanya:
11 | P a g e
- Konsumen bebas memilih macam dan jumlah hidangannya
dengan harga yang bervariasi.
- Pelayanan makanan dapat self service/melayani makanan
sendiri, dilayani dimeja, dilayani dengan kereta makanan dan
cara-cara lainnya yang telah ditetapkan pengelola atau pemilik
Institusi tersebut.
- Dipersiapkan dengan standar sanitasi yang tinggi serta
pelayanan yang maksimal menurut kemapuan institusi tersebut.
Karakteristiknya :
12 | P a g e
13 | P a g e
BAB III
PENUTUP
14 | P a g e
Daftar Pustaka
15 | P a g e