RTI Heldi Okta DK 3101 1401 2214 (Revisi) 16052016
RTI Heldi Okta DK 3101 1401 2214 (Revisi) 16052016
RTI Heldi Okta DK 3101 1401 2214 (Revisi) 16052016
Oleh:
2
3
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.........................................................................................................9
4
Daftar Tabel
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita
perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Kemajuan teknologi sudah mengalami perkembangan yang pesat, masih ada sekolah
yang belum mengkomputerisasikan sistem penjurusan dan masih dilakukan secara
manual. Kadangkala guru hanya mengukur dari segi nilai rapor atau ranking di kelas.
tentunya menyulitkan siswa untuk masuk ke jurusan sesuai dengan bakatnya.
Hal ini menyebabkan banyak siswa kelas XI semester 1 bingung akan
jurusannya di kelas XI, minat, bakat dan nilai akademik siswa pun kadangkala tidak
sejalan. Sehingga menyebabkan siswa yang berprestasi pada minat dan bakatnya
menjadi menurun dikarenakan salah memilih jurusan, dan hal itu meliputi 80% Siswa
yang mengalami penurunan nilai rata rata siswa sebanyak 25%.
Oleh karena itu penulis ingin mempermudah pemilihan jurusan melalui
aplikasi pemilihan pada sekolah SMAN 1 Binuang Kabupaten Tapin Kecamatan
Binuang yang menggunakan Metode Weighted Prudoct.
1
1.2 Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
Data yang didapatkan oleh peneliti merupakan data yang diperoleh dari
sekolah SMAN 1 Binuang dengan cara melakukan survei kelapangan. Dan jenis data
yang diperoleh merupakan data dari penilaian pada raport siswa SMAN 1 Binuang.
Metode yang digunakan yaitu Metode Weighted Product.
1.2.3 Rumusan Masalah
Tujuan dari penelitian ini adalah terwujudnya aplikasi pemilihan jurusan pada
SMAN 1 BINUANG untuk mempermudah, mempersingkat waktu dan lebih efesien
dibandingkan dengan cara manual untuk pemilihan jurusan pada SMAN 1 Binuang.
1. Manfaat Praktis
Mampu mengurangi kerumitan proses pengambilan keputusan akibat salah
memilih jurusan.
2. Manfaat Akademis
Sebagai bahan referensi yang dapat dipergunakan untuk perbandingan dan
kerangka acuan untuk persoalan yang sejenis, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan. Serta dapat menjadi bahan acuan dan
dorongan bagi akademik serta menjadi tolak ukur keberhasilan dalam
penelitian.
2
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian dengan Metode Weighted Product pernah dibahas dalam beberapa
penelitian sebelumnya seperti penelitian oleh (Sri Lestari, 2013) yang berjudul
Penerapan Metode Weighted Product Model Untuk Seleksi Calon Karyawan dalam
metode ini metode Weighted Product digunakan untuk memilih Karyawan akan lebih
tepat, dan hasilnya bisa digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan
secara tepat.
Selain itu penelitian yang sama juga pernah dihahas oleh (Putra Jaya, 2013)
yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Karyawan
Menggunakan Metode Weighted Product (Wp) (Studi Kasus: PT.Gunung Sari
Medan) dalam penelitian ini metode Weighted Product digunakan untuk penentuan
bonus karyawan di PT.Gunung Sari Medan dapat membantu manager dalam
menentukan karyawan yang berhak di rekomendasikan mendapat bonus proses
pembobotan multikriteria dan seleksi dengan lebih cepat, cermat dan lebih efektif.
Selanjutnya penelitian yang sama oleh (Yulli Angraeni, 2013) yang berjudul
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Provider GSM Menggunakan
Metode Weighted Product pada penelitian ini metode ini digunakan untuk
mendukung keputusan dalam pemilihan produk Provider GSM yang akan
direkomendasikan kepada pengambil keputusan.
Perbedaan penelitian ini dari penelitian yang sudah pernah dilakukan
sebelumnya dalah metode Weighted Product diterapkan untuk membantu
pengambikan keputusan dengan alternatif yangsudah disediakan. Selain itu alternatif
yang dugunakan yaitu sesuai keinginan pengambil keputusan untuk membantu
pengambilan keputusan.
3
Sistem pendukung keputusan penjurusan siswa SMA ini adalah suatu sistem
yang digunakan untuk mengklasifikasikan pola penjurusan siswa-siswi yang naik
kelas XI SMA. Proses penjurusan tersebut melalui prosedur tes potensi akademik
untuk menetukan penjurusan (IPA/IPS) pada SMAN 1 Binuang adalah sebagai berikut
:
a) Pembagian raport pada semester ganjil oleh wali kelas. Kemudian wali kelas akan
memberikan rekapan nilai raport pada guru BK sebagai bahan untuk pengolahan data
dalam menentukan jurusan.
b) Guru BK memberikan penyuluhan secara garis besar jurusan yang ada disekolah
serta prospek masing-masing jurusan untuk masa yang akan datang atau prospek
jurusan tersebut pada dunia kerja
c) Siswa mengikuti psikotes yang diadakan oleh pihak sekolah.
d) Guru BK membagikan angket yang harus diisi oleh siswa secara lengkap dan
benar, angket dikumpulkan kembali pada guru BK untuk diproses lebih lanjut.
e) Lembar angket yang telah dikumpulkan akan diolah, dicocokkan dengan nilai
psikotes, nilai raport siswa dan guru BK dengan dibantu guru wali kelas X (satu) akan
menentukan penjurusan siswa yang disesuaikan dengan hasil psikotes, angket, dan
nilai akademik siswa.
f) Siswa mendapatkan surat hasil keputusan penjurusan yang sudah di tanda tangani
oleh kepala sekolah.
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan
4
Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang
terpasang dengan user secara nteraktif. Melalui subsistem dialog inilah sistem
diartikulasi dan diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi
dengan sistem yang dirancang.
2.2.3 Konsep Dasar Multi Atribut Decision Making (MADM)
Definisi 1:
n
S i xij
wj
j 1
; dengan i= 1,2,,m
1 x ijwj ; dengan 1 = 1, 2, , m
j
V i= n
1 ( x j )wj
5
Objek penelitian yang dilakukan pada contoh kasus dibawah bertempat di SMA
NEGERI 1 SALE.
Contoh kasus :
Kasus penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh (Kusumadewi, Hartati, Harjoko,
dan Wardoyo, 2006) Dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan tempat
membangun gudang Misalkan nilai setiap alternatif pada setiap atribut diberikan
berdasarkan data real yang perlu diidentifikasi terlebih dahulu jenis kriterianya,
apakah termasuk kriteria keuntungan atau kriteria biaya.
Pada pemilihan Tempat membangun gudang terdapat 2(dua) pilihan yang menjadi
alternatif, yaitu Surabaya dan Jakarta. Sehingga,
A1 = Surabaya
A2 = Jakarta
Kriteria :
Kriteria keuntungan
C2 (kepadatan penduduk di sekitar lokasi)
C4 (jarak dengan gudang yang sudah ada)
Kriteria biaya
C1 (jarak dengan pasar terdekat)
C3 (jarak dari pabrik)
C5 (harga tanah untuk lokasi)
Permasalahan kasus di atasakan di selesaikan dengan menggunakan metode Weighted
Product (WP). Sebelumnya akan dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu. Bobot
awal W = (5, 3, 4, 4, 2), akan diperbaiki sehingga total bobot Wj = 1,
dengan cara
W1=5/(5+3+4+4+2)=0,2778
W2=3/(5+3+4+4+2)=0,1667
W3=4/(5+3+4+4+2)=0,2222
W4=4/(5+3+4+4+2)=0,2222
W5=2/(5+3+4+4+2)=0,1111
n
Kemudian vektor S dihitung berdasarkan persamaan ; S i= X ijwj ;
j
dengan i = 1, 2, ,m sebagai berikut
SA1 = (0,75-0,2778)*(20000,1667)*(18-0,2222)*(50-0,2222)*(500-0,1111)= 2,4187
SA2 = (0,5 -0,2778)*(15000,1667)*(20-0,2222)*(40-0,2222)*(450 -0,1111)= 2,2270
Nilai vektor yang akan digunakan untuk perankingan dapat dihitung berdasarkan
n
1 ( x j )wj
6
j
Alternatif terbaik ditentukan nilai terbesar antara VA1 dan VA2 ,
VA1 = 2,4187/(2,4187+ 2,2270)= 0,5206
VA2 = 2,2270/(2,4187+ 2,2270)= 0,4793
Nilai terbesar ada pada V1 sehingga alternatif A1 adalah alternatif yang terpilih
sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain, alternatif A1 akan terpilih sebagai lokasi
untuk mendirikan gudang baru. ( Kusumadewi, Hartati, Harjoko, dan Wardoyo, 2006)
2.2.5 Delphi 7
Delphi adalah produk Borland yang ditujukan pada lingkungan system operasi
windows. Perangkat lunak ini menyedikan kemudahan dalam membuat suatu
program. Kemudahanyang ditawarkan antara lain dalam hal membuat tampilan pada
komputer atau yang biasa dikatakan antarmuka pemakai. ( Kadir, 2008 )
Ada beberapa komponen dalam Delphi, antara lain adalah Component pallete.
Component pallete adalah pustaka dari komponen-komponen yang digambarkan
berupa icon-icon. Komponen ini dibagi menjadi beberapa kelompok atau page yang
didasarkan sesuai fungsi, yang terdiri dari :
1) Standard
Page ini berisi komponen yang diperlukan untuk membangun aplikasi
windows yang standar.
2) Additional
Page ini berisi komponen pelengkap dari page standar.
3) Win32
Page iniber isi komponen control 32 bit dari windows.
4) System
Page ini berisi komponen yang memungkinkan anda berhubungan dengan
aplikasi lain.
5) Internet
7
Page ini berisi komponen untuk mengakses internet.Dapat membuat browser
sederhana sampai yang kompleks.
6) Data Access
Page ini berisi komponen untuk mengakses sumber data.Misalnya Database.
7) Data Control
Page ini berisi komponen untuk mengontrolisi aliran data dari data access
control.
8) Midas
Page ini berisi komponen untuk membangun aplikasi multi tiered.
9) ADO
Page ini berisi komponen yang diperlukan untuk membangun aplikasi
menggunakan teknik ADO.
11) Qreport
Page ini berisi komponen untuk memudahkan membuat laporan.
12) Dialogs
Page ini berisi komponen untuk pengaksesan kotak dialogs dari windows 95.
13) Win 31
Page ini berisi komponen gaya windows 95.
14) Samples
Untuk memperlihatkan komponen yang ditulis.
15) ActiveX
Page ini berisi komponen untuk berhubungan dengan aplikasi lain. ActiveX ini
adalah komponen yang dibuat oleh perusahaan pihak ketiga yang cukup
banyak pemakainya dan sudah distadarisasi. (Teddy Marcus, AgusPrijono,
Josef Widiadhi, 2005).
8
2.3 Kerangka Pemikiran
PROBLEMS
Guru hanya mengukur dari segi nilai rapor atau ranking di kelas. Hal ini tentunya
menyulitkan siswa untuk masuk ke jurusan sesuai dengan bakatnya.Hal ini
menyebabkan banyak siswa kelas XI semester 1 bingung akan jurusannya di kelas XI,
minat, bakat dan nilai akademik siswa pun kadangkala tidak sejalan. Sehingga
menyebabkan siswa yang berprestasi pada minat dan bakatnya menjadi menurun
dikarenakan salah memilih jurusan.
APPROACH
PEMILIHAN JURUSAN PADA SMAN 1 BINUANG MENGGUNAKAN METODE
WEIGHTED PRODUCT (WP)
DEVELOPMENT
Spesification & Grafis :
Coding : Delphi WhiteBox, BlackBox
UML
IMPLEMENTATIONT
SMAN 1 Binuang Kabupaten Tapin
Posttest Pretest
Kecamatan Binuang
MEASUREMENT
Grafik Perbandingan Pretest & Posttest
RESULT
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Pada SMAN 1 Binuang
Menggunakan Metode Weighted Product (Wp)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Analisa Kebutuhan
Seperti yang diceritakan pada latar belakang masalah, permasalahan pada
SMAN 1 Binuang yaitu pemilihan jurusan secara manual. Sehingga menyebabkan
siswa kebingungan akan jurusan yang dipilih. Berdasarkan data yang ada, Masalah
yang muncul adalah ketika siswa siswi SMAN 1 Binuang salah memilih jurusan yang
9
menyebabkan 80% Siswa yang mengalami penurunan nilai rata rata siswa sebanyak
25%, dan pandangan sosial terhadap jurusan. seperti jurusan IPS yang dipandang
sebagai jurusan yang kurang dalam hal kerapian dan kedisplinan dibanding dengan
jurusan lain yang memmbuat siswa siswi yang salah memilih menjadi kurang nyaman
dengan salahnya memilih jurusan.
Berdasarkan dari penelitian pada kelas (XI) SMAN 1 BINUANG, dari kelas
(XI) jurusan IPS(1) ditemukan para siswa mengalami penurunan nilai sebanyak 10%,
jurusan IPS(2) ditemukan para siswa mengalami penurunan nilai sebanyak 8%.
10
Rata Rata Nilai Rata Rata Nilai
Jurusan IPS Sebelum Masuk Sesudah Masuk
Jurusan Jurusan
Maya Nazilla
87 65.25
IPS 1 Mery Damayanti
87 65.25
Sayid Asyidin
80 60
Rafidah Fanya
84 63
IPS 2
Riqo Wahyudi
86 64.5
Tabel 3.1 Jurusan IPS
11
Rezky Hidayat 82 61.25
Khoironi Fajerin 84 63
Nanda Agung 83 62.25
IPA 3
Indra Syahputra 84 63
Zaini Abdul 81 60.75
Tabel 3.2 Jurusan IPA
2. Survei
12
Pada dasarnya survei terdiri atas wawancara dan kuesioner. Keuntungan
wawancara terletak pada fleksibilitasnya dan tingkat ketergantungan pada
responden.
3. Wawancara
4. Metode Kepustakaan
13
Siswa-siswi
Gambar 3.1 Diagram Konteks
Pada diagram konteks tersebut digambarkan proses umum yang terjadi didalam
sistem. Pada diagram terdapat dua komponen umun yaitu user dan sistem.user dalam
hal ini adalah orang yang bertanggung jawab dalam memasukkan data dasar maliputi
bobot,kriteria,dan dapat meminta kepada sistem untuk memberikan hasil hitung yang
dapat menjadi referensi user dalam mengambil keputusan.setelah melakukan proses
sistem akan menghasilkan output berupa hasil perhitungan yang berupa tingkatan
nilai sesuai kriteria dan bobot.
3.2.2 UML
14
15
gambar 3.2 diagram Use Case
B.Sequence Diagram
16
Gambar 3.3 Diagram Squence
C.Activity Diagram
17
Gambar 3.4 activity diagram
Siswa
Field Name Type Width
Nis Autonumber 5
Nama_siswa Text 35
Alamat Text 50
Tgl_lahir Date/time 8
Tempat_lhr Text 20
Tabel 3.3 Field Siswa
Jurusan
Field name Type Width
Absen_siswa Text 5
Ruang Text 35
Data_siswa Text 15
Tabel 3.4 Field Jurusan
Tabel siswa
Tabel jurusan
18
Gambar 3.6 Field Siswa
TABEL RELASI
19
Gambar 3.9 Form Input Nilai Siswa
20
Gambar 3.10 Form Laporan
Alternatif
A1 = IPA
A2 = IPS
Kriteria
C1 = nilai pelajaran siswa yang terdiri dari nilai ratarata IPA dan IPS
C2 = nilai absensi ratarata siswa IPA dan IPS siswa
C3 = nilai psikotes siswa
C4 = nilai wawancara siswa
21
C5 = nilai kepribadian IPA dan IPS siswa
Bobot
Bobot awal W = (5, 3, 4, 4, 2)
akan diperbaiki sehingga total bobot Wj = 1, dengan cara
W1=5/(5+5+4+4+3)=0,2381
W2=5/(5+5+4+4+3)=0,2381
W3=4/(5+5+4+4+3)=0,1905
W4=4/(5+5+4+4+3)=0,1905
W5=3/(5+5+4+4+3)=0,1429
Kriteria
Alternatif
C1 C2 C3 C4 C5
IPA(A1) 74 95 50 85 85
IPS(A2) 74 90 45 80 85
Nilai vektor yang akan digunakan untuk perankingan dapat dihitung berdasarkan
n
persamaan
1 x ijwj ; dengan i = 1, 2, ,m sebagai berikut :
j
V i= n
1ditentukan
Alternatif terbaik
( x j )wj
Berdasarkan hasil V diatas dapat ditentukan bahwa nilai terbesar ada pada pada
Vipa, sehingga alternatif yang terbaik adalah jurusan IPA.
Penerapan Metode Weighted Product di dalam sistem pendukung keputusan
penjurusan siswa ini dapat digunakan untuk mempermudah pihak sekolah
khususnya guru BK di dalam proses perhitungan dan pencarian data siswa,
sehingga sistem dapat memberikan rekomendasi alternatif untuk penentuan
jurusan yang tepat dan terarah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa.
22
3.4 Jadwal Penelitian
Persiapan Penelitian
Analisa Masalah
Perancangan Sistem
Pembuatan Aplikasi
Dokumentasi dan
Penulisan Laporan
23
Daftar Pustaka
Subakti, Irfan. 2002. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Suppoort System). Surabaya.
Institut Teknologi Sepuluh November.
Efraim Turban(2005), Decision Support System and Intelligent Systems, edisi Bahasa
Indonesia jilid 1. ANDI Offset : Yogyakarta.
Jurnal : Riza Alifta perancangan sistem pendukung keputusan penentuan Prorioritas Produk
unggulan daerah menggunakan metode weighted product (WP)
24