Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Mikroteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan preparat. Dalam


setiap pembuatan preparat pada umumnya selalu dilakukan fiksasi terlebih dahulu. Sedangkan
fiksasi itu sendiri adalah suatu cara atau proses (metode) yang bertujuan untuk mematikan
sel tanpa mengubah f ungsi dan struktur didalam selitu sendiri. Jika telah dilakukan
fiksasi maka preparat yang dibuat akan menjadi lebih awet dan tahan lama.
Dehidrasi adalah suatu cara atau proses (metode) pengurangan atau penghilangan air dari
dalam sel. Penjernihan adalah suatu cara atau proses (metode) yang digunakan untuk
menghilangkan warna asli suatu preparat supayaketika pemberian warna yang baru menjadi lebih
sempurna daripada warnaaslinya. Untuk memudahkan proses infiltrasi parafin ke dalam jaringan
menggunakan alkohol dari konsentrasi rendah-tinggi Proses Dehidrasi. Fungsi dari dehidrasi
pada metode pembuatan preparat dengan penyelubungan agar parafin dapat terinfiltrasi dengan
sempurna.
Trimming merupakan teknik meratakan/merapikan jaringan yg telah diblock parafin
dengan menggunakan pisau atau benda tajam lainnya seperti silet dan pisau mikrotom sehingga
pada saat pemotongan didapatkan potongan bentuk jaringan yang tipis sesuai dengan ketentuan
tertentu. Proses penyimpanan organ disimpan didalam larutan fiksatif yang berfungsi
mempertahankan morfologi dalam jaringan atau sel tubuh serta membuat jaringan mudah untuk
diwarnai.

Tujuan

1. Untuk membuat sediaan organ dengan teknik sayatan (triming)


2. Membuat sediaan larutan dehidrasi dengan menggunakan larutan alkohol.
3. Pengawetan dan penyimpanan organ didalal caseting.
HASIL

Dari praktikum yang kami lakukan diperoleh beberapa hasil di antaranya :

1. Larutan dehidrasi yaitu alkohol 70%, 80%, 90%, dan 95%


2. Sampel organ hati dan ginjal ayam yang sudah dipotong dengan panjang dan lebar 2cm
atau sampel 0,5 cm/tebal.

(a) (b)

Gambar. Organ hati ayam yang akan dipotong (a) dan Organ ginjal ayam yang akan dipotong (b).

Pembahasan
Dalam pratikum kali ini yang terlebih dahulu dilakukan ialah pengenceran larutan
alkohol dengan berbagai konsentrasi. Dari 70%, 80%, 90%, hingga 95%. Larutan yang telah
dibuat ini nantinya akan digunakan untuk proses dehidrasi yang berguna untuk mengeluarkan air
dari dalam jaringan agar jaringan tersebut dapat diisi oleh parafin sehingga jaringan dapat diiris
tipis menggunakan mikrotom. Sifat Alkohol ialah mengeraskan jaringan, daya penetrasi kuat,
dan melarutkan kromatin. Rumus-rumus menghitung konsentrasi (dalam molaritas) yaitu :

1.Rumus umum

M= mol gram / volume total atau M=gr/mr X 1000/p

2.rumus pengenceran

V x M = V x M dengan V= V+ V

rumus ini digunakan bila hanya satu macam larutan yang akan diencerkan. Dalam pratikum, kita
menggunakan rumus ini.

3. pencampuran

V x M+ V x M= V x M

Rumus ini digunakan bila terdapat 2 larutan sejenis yang akan dicampur, misalnya: asam + asam
atau basa + basa.

Tahap selanjutnya setelah fiksasi ialah proses trimming. Trimming adalah memotong atau
menyayat sebuah tissue atau organ untuk membuat sebuah permukaan tipis dengan ketebalan
yang sudah ditentuan. Pisau yang digunakan untuk trimming adalah skalpel no 22-24. Trimming
organ berguna untuk memisahkan bagian organ yang akan diamati atau yang akan dijadikan
preparat. biasanya proses ini dilakukan didalam ruangan kaca yang dilengkapi exhaust hood
untuk menyedot dan membuang bau formalin keluar. Organ bagian dalam yang siap digunakan
itu akan berwarna sama dengan organ bagian luarnya.
Penipisan organ tersebut harus sesuai dengan serat dan bagian yang akan kita amati.
Sayatan dibagi menjadi tiga yaitu sayatan memanjang (arah sayatan vertikal), sayatan melintang
(sayatan khusus organ yang berongga), dan sayatan oblik (sayatan menyamping). Sayatan yang
baik yaitu syatan satu arah, disayat dari bagian depan silet tajam lalu mengarah ke belakan
dengan pelan dan tidak di tekan atau sebaliknya melakukan sayatan dari belakang organ lalu
perlahan-lahan arah silet tajam ke depan. Ini berguna agar struktur organ yang akan diamati
tidak hancur. Hal yang perlu diperhatikan yaitu tebal organ maksimal 0,5 cm , panjangnya 1-2
cm, dan lebar 1-2 cm.
Keterangan gambar : proses pemotongan organ.

Ini dikarenakan agar mempermudah penyerapan cairan fiksatif merata keseluruh jaringan.
Bila irisannya terlalu tebal maka permukaan luarnya saja yang difiksasi dengan cukup baik,
sedangkan bagian tengah jaringan sudah membusuk sebelum cairan fiksasi sempat merembes

ke sana. Dan tidak lupa volume cairan fiksatif harus sampai merendam seluruh bagian jaringan
tersebut. Volume cairan fiksasi sekurang-kurangnya harus 15-20x volume jaringan yang akan
difiksasi. Besarnya volume jaringan menentukan volume fiksasi yang diperlukan sedangkan
tebal jaringan menentukan kecepatan fiksasi. Panjang dan lebar jaringan umumnya ditentukan
oleh jenis mikrotom yang akan digunakan. Jenis cairan fiksatif yang digunakan harus
disesuaikan dengan organ, organ yang keras cairan fiksatisnya berbeda seperti tulang di
dekalsifikasikan dengan formic acid 8% dan kulit menggunakan teknik lendrum yaitu cuci
dengan air kran mengalir atau alkohol 90% atau fenol 4% lalu direndam dengan aquades selama
1-3 hari.
Organ yang sudah di tipiskan lalu dimasukkan ke dalam embedding cassette. embedding
cassette berukuran 3x4x1 cm. Alat ini berfungsi sebagai wadah organ yang telah ditipiskan.
Jumlah yang dapat muat di embedding cassete berkisar antara 1-5 buah irisan organ. (direktorat

bina kesehatan hewan 1999).


Keterangan gambar : embedding cassette
Daftar pustaka

Hatelesi, L. 2015. Pintar Kimia Tanpa Bimbel SMA X,XI,XII. Yogyakarta(ID): PT


Bintang Pustaka

[Direktorat Bina Kesehatan Hewan] 1999. Manual Standar Metoda Diagnosa


Laboratorium Kesehatan Hewan. Direktorat Jendral Peternakan, Departemen Pertanian

Budiono, J.D. 1992. Pembuatan Preparat Mikroskopis. University Press. IKIP. Surabaya.
Campbell, Reece, Mitchell. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 3. Jakarta. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai