besi dibedakan menjadi 2 bentuk ( Zat besi heme & non-heme ). Pada
saat makanan dalam bentuk zat besi heme masuk kedalam saluran cerna,
pada lambung dan duodenum terjadi pelepasan zat besi heme dari
makanan oleh enzim protease, dan zat besi heme yang mengandung
ikatan besi berupa cincin porfirin akan dipecah oleh hemoksigenase
sehingga zat besi dilepaskan dan dapat langsung di absorpsi kedalam
enterosit melalui heme transporter. Sedangkan pada makanan dalam
bentuk Zat besi non heme ( Kacang, telur, bayam ) agar dapat diabsorpsi
harus direduksi dari bentuk Ferri ( Fe 3+ ) menjadi Ferro (Fe2+ ) oleh enzim
ferri reductase yang dikatalis oleh HCl ( Karena pada Susana pH hingga 7
dalam duodenum, sebagian besar besi dalam bentuk Ferri (Fe 3+)
Setelah menjadi bentuk Ferro, Ferro akan masuk atau diabsorpsi kedalam
enterosit melalui DMT 1 , didalam sel usus sebagain Ferro diikat oleh apo-
feritin menjadi ferritin sebagai simpanan besi dalam sel, sementara
sebagian lagi Ferro menuju sirkulasi darah melalui Ferroportin & Ferro
dioksidasi oleh Hephaestin menjadi bentuk Ferri sebelum masuk menuju
sirkulasi darah.
Setelah masuk sirkulasi darah Ferri akan diikat oleh apo-transferin ( apo-
transferin disekresikan oleh hati kedalam empedu yang mengalir menuju
ductus biliaris kedalam duodenum ) menjadi bentuk transferrin . 75 %
transferrin darah menuju ke prekoursor eritroid di sumsum tulang , saat
transferrin masuk kedalam sel eritroid matang, setelah itu pd sel-sel
eritroid terdapat reseptor transferrin & mengikat transferrin. Fe dibebaskan
dan direduksi menjadi bentuk Ferro, diangkut melalui DMT 1 ke dalam
sitoplasma untuk proses sintesis heme & menjadi Hb.
sebanyak itu pula eritrosit yang akan dibentuk dalam sumsum tulang atau besi
yang dilepaskan oleh makrofag ke dalam sirkulasi darah setiap hari. Besi dari
sumber makanan yang diserap duodenum berkisar 12 mg, sebanyak itu pula
yang dapat hilang karena deskuamasi kulit, keringat, urin dan tinja.4
Besi plasma atau besi yang beredar dalam sirkulasi darah terutama
transferin plasma ialah 250 mg/dl, secara laboratorik sering diukur sebagai
2545% transferin terikat dengan besi yang diukur sebagai indeks saturasi
transferin. Total besi yang terikat transferin ialah 4 mg atau hanya 0,1% dari
total besi tubuh. Sebanyak 65% besi diangkut transferin ke prekursor eritrosit
dalam bentuk feritin dan hemosiderin. Kompleks besi transferin dan reseptor
granula besi dan disebut sideroblast. Sejalan dengan maturasi eritrosit, baik
makrofag lain seperti makrofag alveolar paru atau makrofag jaringan lain
globin.4
Dalam keadaan normal molekul besi yang dibebaskan dari hem akan
diproses secara cepat di dalam kumpulan labil (labile pool) melalui laluan
cepat pelepasan besi (the rapid pathway of iron release) di dalam makrofag
pada fase dini. Molekul besi ini dilepaskan ke dalam sirkulasi, yang
molekul besi akan masuk jalur fase lanjut yang akan diproses untuk disimpan
Penglepasan besi dari makrofag tidak berjalan secara langsung, tetapi melalui
proses oksidasi di permukaan sel agar terjadi perubahan bentuk ferro menjadi
ferri, sehingga dapat diangkut oleh transferin plasma. Reaksi oksidasi tersebut
oleh makrofag lebih cepat terjadi pada pagi hari, sehingga kadar besi plasma