Adapun asal muasal bahasa Jawa adalah seperti yang kita ketahui kalau bahasa
Jawa termasuk ke dalam bahasa Austronesia. Bahasa Austronesia adalah bahasa
yang dipergunakan oleh bangsa pribumi yang tinggal berada di sebelah tenggara benua Asia. Adapun perkembangan bahasa Austronesia yang ada di negara Filipina menjadi bahasa tagalok yang merupakan bahasa nasional negara Filipina. Sedangkan bahasa Austronesia di Indonesia berkembang menjadi beberapa bahasa daerah atau bahasa lokal yaitu bahasa Jawa, bahasa sunda serta bahasa madura. Belum diketahui secara pasti tentang karakter bahasa Jawa sebelum datangnya agama hindu. Namun yang pasti bahasa Jawa pada masa itu belum memiliki huruf atau aksara, dan bahasa Jawa yang ada pada waktu merupakan bahasa Jawa kuno atau disebut juga bahasa Kawi. Dibuktikan dengan adanya ditemukannya prasasti Pallawa yang menggunakan bahasa sansekerta, sama seperti yang tertulis di prasasti Yupa yang berada di Kalimantan Timur. Selain hal tersebut di atas ada juga penjelasan lainnya yang menyatakan kalau bahasa Jawa kuno pada waktu itu bergaul dengan orang-orang hindu maka lahirlah bahasa campuran yaitu Jawa dan sansekerta dengan menggunakan aksara hindu. Bukti-bukti prasasti yang membuktikan orang hindu bergaul dengan orang Jawa, dibuktikan dengan banyaknya prasasti-prasasti yang ditemukan seperti yang ditemukan di Dieng tahun 731 tahun saka atau 909 masehi. Ada juga hikayat yang menceritakan asal usul bahasa Jawa bahwa pada masa lalu ada seorang satria yang bernama Aji Saka. Dia adalah seorang penulis sajak, yang mana sajak itu kini disebut sebagai abjad huruf Jawa hingga saat ini. Sajak inilah yang dijadikan sebagai penanggalan kalender saka.