Daftar Isi
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB.I Latar Belakang Masalah
BAB.II Landasan teori
BAB.III Analisa Gangguan
Motor Diesel Empat Langkah
BAB IV Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
a. Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dewasa ini
menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi
oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan Sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya
peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya
peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang teknik
mesin khususnya otomotif, salah satunya engine stand Mitshubishi Diesel L 300. Mitshubishi L 300
adalah jenis kendaraan yang diproduksi oleh mitshubishi jenis Diesel, sedangkan mitshubishi L 300
bensin didalam buku terdapat tambahan GS (gasoline) yaitu Mitshubishi L 300 GS (Mitshubishi L 300
jenis bensin). Mesin Mitshubishi L 300 didalamnya terdapat beberapa sistem, antara lain adalah
sistem penggerak atau penghasil tenaga yaitu mesin(engine), system bahan bakar, sistem
pelumasan, sistem pendingin, sistem pengisian dan mengenai sistem kerja mesin (engine). makalah
ini akan memaparkan cara kerja kemudian analisis dan cara mengatasi tenaga mesin berkurang pada
Mitsubishi Diesel L 300,terutama pada mesin (engine). Hal-hal lain yang melatar belakangi pemilihan
masalah ini adalah: Mesin merupakan sistem sangat penting dalam proses kerja, penggerak maupun
penghasil tenaga dalam suatu kendaraan bermotor maupun mobil. Mesin tersebut terdiri dari
beberapa komponen, jika salah salah satu komponen mengalami keausan atau kelengkungan yang
disebabkan oleh kerja dan panas maka akan timbul gangguan dalam mesin seperti tenaga berkurang
yang disebabkan oleh beberapa sebab seperti ring piston aus, kepala silinder dan permukaan blok
silinder yang sudah melengkung sehingga menyebabkan gas bocor dan tenaga mesin yang
dihasilkan kurang optimal.
b. Rumusan masalah
Mengapa mesin merupakan sistem sangat penting dalam proses kerja, penggerak maupun penghasil
tenaga dalam suatu kendaraan bermotor maupun mobil?
c. Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion angine)
dan motor pembakaran luar (external combustion engine), contoh motor pembakaran
luar(external combustion engine) adalah mesin uap, mesin turbin dan lain sebagainya,contoh
motor pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah motor Diesel, motor bensin
dan lainya. Jenis mobil atau kendaraan didasarkan atas mekanisme pembakaran yang
digunakan dibedakan menjadi dua yaitu motor Diesel dan motor bensin (motor pembakaran
dalam). Mekanisme pembakaran motor Diesel dikenal dengan sebutan penyalaan kompresi.
Bahan bakar dikompresi sampai tekanan + 25 s/d 32 Kg/cm2 (Daryanto : 1995) agar
mencapai titik nyala dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya, sedangkan motor bensin
menggunakan mekanisme penyalaan dengan bunga api. Bahan bakar ditekan sampai tekanan
tertentu yaitu : + 15 s/d 22 Kg/cm2 (Daryanto : 1995) kemudian diberi percikan bunga api
dari busi agar terjadiproses pembakaran. Motor Diesel menggunakan bahan bakar solar selain
pemakaiannya lebih hemat, bahan bakar solar juga lebih ramah lingkungan karena pada solar
campuran timbel (timah hitam) yang menyebabkan polusi dan mengganggu saluran
pernapasan lebih sedikit dibandingkan motor bensin, namun karena xxi perbandingan tekanan
pada mekanisme penyalaan kompresi yang sangat tinggi dan memerlukan konstruksi yang
lebih kokoh, pada umumnya harga mobil dengan menggunakan mesin Diesel lebih mahal dari
pada mobil dengan menggunakan motor bensin untuk kelas yang sama. Roda-roda
suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak
serta dapat mengatasi keadaan jalan,udara, dan lain sebagainya. Sumber yang menghasilkan
tenaga disebut mesin.. motor bakar torak merupakan sebutan dari mesin yang dapat
mengubah tenaga panas, listrik, angin atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik.
Mesin yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar. Mesin
(engine) yang digunakan pada mobil, merupakan salah satu rangkaian komponen (sistem)
yang sangat penting yaitu sebagai sistem yang mengubah panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran kemudian diubah menjadi kerja melalui mekanisme dengan gerak translasi lurus
bolak-balik (reciprocal) dari torak (piston) menjadi gerak putar (rotasi) pada poros engkol
(cankshaft). Mesin yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak, ringan dan mudah
ditempatkan pada ruangan terbatas. Mesin harus dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi
dan tenaga yang besar, mudah dioperasikan dan sedikit menimbulkan bunyi, oleh sebab itu
mesin bensin dan mesin Diesel umumnya lebih banyak digunakan pada kendaraan atau
mobil.
Keuntungan mesin Diesel dibandingkan dengan motor bensin secara umum :
a. Mesin Diesel mempunyai efisiensi panas yang besar, hal ini berarti bahwa penggunaan
bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada motor bensin.
b. Mesin Diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan penyalaan elektrik (electrik igniter)
untuk membantu pembakaran sehingga kesulitan lebih kecil dari pada motor bensin.
c. Kecepatannya lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin.
c.Motor Diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi yang menyebabkan
harganya mahal dan memerlukan perawatan serta pemeliharaan yang cermat dibandingkan
dengan motor bensin.
A. LANGKAH HISAP
Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder. Torak (piston) membentuk
evakuman didalam silinder seperti pada motor bensin. Torak (piston) bergerak dari titik mati
atas menuju titik mati bawah dan pada langkah ini hanya katup hisap yang terbuka dan
memungkinkan udara masuk ke dalam silinder dan katup buang tertutup selama langkah
hisap ini.
b. LANGKAH KOMPRES
Pada langkah kompresi, torak (piston) bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas, dan pada saat
langkah kompresi ini kedua katup dalam keadaan tertutup. Udara yang dihisap selama langkah hisap ditekan
sampai tekanannya naik dengan temperature sekitar 5000 C sampai 8000.
C. LANGKAH PEMBAKARAN
Pada langkah pembakaran, udara yang terdapat didalam silinder didorong oleh torak (piston) ke dalam ruang
bakar yang xxiv terdapat di bagian atas masing-masing silinder, pada saat akhir langkah pembakaran nozzle
menyemprotkan bahan bakar dan kemudian campuran bahan bakar dan udara selanjutnya terbakar oleh panas
yang dibangkitkan oleh tekanan panas yang dibangkitkan oleh tekanan energi pembakaran mengekspansikan gas
dengan sangat cepat dan torak (piston) terdorong ke bawah. Gaya yang mendorong torak (piston) ke bawah
diteruskan ke batang torak (connecting rod) kemudian diteruskan ke poros engkol (crankshaft) dan mengubah
dari gerak translasi lurus bolak balik menjadi
gerak putar (rotasi) untukmemberi tenaga pada mesin.
D. LANGKAH BUANG
Pada langkah buang, piston menuju dari titik mati bawah menuju titik mati atas. Pada langkah buang ini hanya
katup buang yang terbuka dan gas pembakaran dikeluarkan melalui katup buang. Gas akan terbuang habis pada
saat torak (piston) mencapai titik mati atas, setelah proses langkah buang dimulai lagi langkah hisap, begitu
seterusnya. Proses ini terjadi berulang-ulang. Selama, mesin menyelesaikan empat langkah (langkah hisap,
kompresi, pembakaran, buang) poros engkol (crankshaft) berputar dua kali dan menghasilkan satu kali
pembakaran (tenaga), atau juga disebut motor Diesel empat langkah.
BAB III
ANALISIS GANGGUAN MOTOR DESEL EMPAT LANGKAH
B). Gasket antara kepala silinder dan blok silinder rusak atau bocor sehingga gas pembakaran keluar,
yang disebabkan oleh :
a.Pemakaian mesin secara terus-menerus dan tekanan kompresi yang tinggi dan letak gasket
diantara ruang bakar yang menyebabkan reta-retak atau pecah sehingga udara yang dikompresi
bocor keluar.
b. Pembongkaran mesin yang terdahulu dan gasket yang rusak tidak diganti padahal sebagian dari
bagian gasket ada yang merekat pada kepala silinder dan blok silinder sehingga permukaan atas
atau bawah dari gasket ada yang berkurang karena sebelumnya terpasang sangat kencang dan
pengencangannya menggunakan kunci momen, untuk mengatasinya adalah gasket diganti dengan
yang baru.
2.1.Celah katup hisap maupun buang terlalu besar. Celah katup besar disebabkan karena :
a) Terjadi keausan pada bidang sisi naik dan Turun pada puncak poros bubungan yaitu clearence
atau celah antara poros lxiii bubungan dengan lifter longgar yang menyebabkan sudut pembukaan
katup dan penutupan katup menjadi kecil.
b) Tegangan dari pegas katup sudah lemah, yang menyebabkan katup tidak bisa kembali dengan
sempurna dan menimbulkan celah katup menjadi besar.
c) Ujung batang katup tidak rata, aus atau rusak. Kondisi ini karena katup hisap terlalu lebar maka
pembukaan katup hisap menjadi pendek, akibatnya volume gas baru yang masuk ke dalam ruang
bakar atau silinder menjadi sedikit sehingga dengan langkah kompresi yang menggunakan dengan
volume kecil akan menghasilkan tekanan kompresi yang kecil yang mengakibatkan tenaga pada
mesin berkurang, disamping itu pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar memungkinkan
terjadinya pembakaran yang tidak normal akibat dari pembilasan gas baru terhadap gas sisa
pembakaran yang tidak sempurna. Tekanan kompresi yang kecil yang disertAai suara berisik pada
bagian kepala silinder. Ganggguan mesin yang lain adanya gangguan seperti ini adalah ketika kondisi
mesin dalam keadaan baik dan saat putaran mesin stasioner terdengar suara berisik yang teratur
pada bagian kepala silinder. Gangguan mesin ini dapat diatasi dengan melakukan langkah
pemeriksaan dan penyetelan celah katup. Untuk memeriksa lxiv celah katup, buka tutup kepala
silinder dan memasukkan sebuah feeler gauge ke dalam celah antara baut penyetel pada rocker arm
dan tangkai katup, kemudian ukur celah tersebut bila celah katup terlalu longgar maka dapat
dilakukan penyetelan celah katup.
-Pada poros bubungan dilapisi logam kembali dengan cara seperti : Di las dan lain sebagainya,
kemudian poros bubungan dibubut atau poros bubungan diganti dengan yang baru.
-Panjang dan tegangan pegas harus diperiksa dengan valve spring tester, jika panjang dan tegangan
kurang dari spesifikasi maka pegas yang lemah harus diganti, karena pegas katup yang lemah tidak
mampu mengangkat katup secara sempurna maka pembukaan katup menjadi lebih sedikit dan gas
yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi sedikit.
-Ujung batang katup digerinda, jika tinggi katup kurang dari spesifikasinya katup diganti.
2.2.Celah katup hisap dan katup buang terlalu rapat, cara mengatasinya katup disetel sesuai
spesifikasinya. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
a) Cam pada poros bubungan sudah aus.
b) Penyetelan katup tidak tepat.
c) Ujung pada batang katup sudah tidak rata, aus atau rusak.
Celah antara ujung tangkai katup dengan baut penyetel rocker arm harus ada, bila tidak ada celah
katup maka katup tidak dapat menutup dengan rapat terhadap dudukan katup. Sehingga gas yang
berada didalam ruang silinder tidak dapat dikompresi karena gas sebelum dikompresi (TMB-TMA)
sebagian gas ada yang keluar melalui katup sehingga kevakuman didalam ruang bakar atau silider
berkurang. Gangguan celah katup pada mesin dapat dilakukan dengan penyetelan celah katup
terhadap baut rocker arm. Cara mengatasi katub terlalu rapat:
a) Cam digerinda sesuai spesifikasi atau poros bubungan diganti, bila keausan melebihi batas limit.
b) Katup disetel sesuai spesifikasi yaitu katup hisap 0,25 mm dan katup buang 0,25 mm.
c) Ujung batang katup digerinda dan jika panjang dari batang katup kurang dari spesifikasi diganti.
2.3. Kebocoran pada persinggungan antara permukaan kepala katup dengan dudukan katup.
Kebocoran ini disebabkan karena permukaan katup dan dudukan katup persinggungannya tidak rata
sehingga kerapatan lxvi persinggungannya tidak rapat, yang disebabkan oleh pemakaiandari mesin
secara terus-menerus dan pengaruh panas, karena kepala katup berada didalam ruang bakar atau
ruang kompresi dan hentakan proses pengembalian katup setelah katup membuka dari pegas katup
yang menyebabkan beberapa bagian ada yang terkikis.Kepala katup yang terkikis dapat diperbaiki
dengan cara memperbaiki permukaan kepala katup dengan valve refacer atau dengan cara disekur
antara permukaan katup dengan dudukan katup. Keausan atau kerusakan pada permukaan katup
maupun dudukan katup bila melebihi limit maka salah satu atau keduanya harus diganti.
1. Pada pembuangan (knalpot) keluar asap mesin berwarna agak putih disertai berkurangnya minyak
pelumas pada system pelumasan dan bau minyak pelumas terbakar (pemakaian minyak pelumas
boros) yang menyebabkan polusi udara dan mengganggu pernapasan. Masuknya minyak pelumas ke
dalam ruang bakar mangakibatkan gas buang berwarna putih. Pemeriksaan dilakukan pada
komponen-komponen mesin kendaraan seperti dinding silinder, ring torak, torak karena mengalami
keausan akibat pemakaian kendaraan dan akibat dari gesekan terus menerus yang menyebabkan
diantaranya pemakaian oli boros yaitu ada sebagian minyak pelumas yang masuk ke dalam ruang
bakar melalui sisi torak. Minyak pelumas juga dapat masuk ke dalam ruang bakar melalui jalan-jalan
katup yang mengalami keausan. Minyak pelumas yang masuk ke dalam ruang bakar mengakibatkan
sulitnya bahan bakar untuk terbakar, sehingga menyebabkan daya atau tenaga mesin berkurang.
Terbakarnya minyak pelumas dalam jumlah yang berlebihan mengakibatkan terjadinya endapan atau
kerak-kerak pada torak dan dinding ruang bakar, maka untuk mengatasi hal tersebut, langkah yang
perlu dilakukan adalah mengganti komponen torak dan cincin torak. Dinding silinder yang sudah
mengalami keausan atau tergores maka diganti dengan dinding silinder yang baru.
2. Suara ketukan dari dalam mesin (Knocking), terdengar pada saat sedang berakselerasi. suara
ketukan dari dalam mesin (knocking). Knocking disebabkan oleh banyak kerak karbon didalam ruang
bakar atau silinder. Kerak karbon terbentuk akibat oli yang masuk ke ruang bakar atau silinder ikut
terbakar. Kerak karbon didalam ruang bakar atau silinder turut terbakar saat pembakaran terjadi.
Kerak karbon dapat meningkatkan temperatur dan tekanan saat pembakaran yang mengakibatkan
terjadinya knocking. Masuknya oli ke ruang bakar merupakan akibat komponen-komponen ruang
bakar, misalnya cincin piston,dinding silinder sudah aus dikarenakan pemakaian yang terus menerus
dan akibat gesekan. Kerak karbon atau arang yang berada didalam ruang bakar (silinder) dapat
diatasi dengan lxx mengganti komponen yang menyebabkan minyak pelumas masuk ke bakar atau
komponen yang aus seperti ring torak, bouring silinder dan lain sebagainya. Komponen-komponen
yang mengalami keausan seperti ring torak, bouring silinder dapat
BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN
Gangguan yang sering timbul pada mesin Mitshubishi Diesel L300, diantaranya tenaga mesin
berkurang dapat diperoleh kesimpulan diantaranya sebagai berikut :
1. Cara menganalisis gangguan dan cara mengatasi tenaga mesin berkurang pada mesin Mitshubishi
Diesel L 300 adalah dengan melakukan langkah pemeriksaan dan selanjutnya dilakukan langkah
perbaikan sesuai spesifikasi atau dilakukan penggantian suku cadang atau komponen bila kerusakan
melebihi limit yang telah ditentukan.
2. Prosedur pemeriksaan dan perbaikan komponen jika tenaga berkurang pada mesin Mitshubishi
Diesel L 300 adalah melakukan pemeriksaan secara visual seperti mengamati goresan pada dinding
silinder maupun dengan alat ukur dengan cara mengukur kondisi dari setiap komponen berdasarkan
spesifikasi service, kemudian dilanjutkan dengan langkah perbaikan atau penggantian komponen bila
kerusakan melebihi limit service. Dari hasil pemeriksaan secara visual maupun pengukuran, ada
komponen-komponen didalam mesin Mitshubishi Diesel L 300 Yang harus diganti atau diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA