b. Penghasilan penghasilan wajib pajak orang pribadi tidak yang dipotong pajak
penghasilan ( PPh Pasal 21 ) antara lain:
1) Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa.
2) Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan yang diberikan oleh pemberi
kerja, kecuali pemberi kerja yang dikenakan PPh bersifat final.
3) Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya dengan nama apapun
yang diberikan oleh pemerintah.
4) Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendirian nya telah
disahkan oleh menteri keuangan dan penyelenggara Taspen, serta iuran tabungan
hari tua atau Tunjangan Hari Tua ( THT ) kepada penyelenggara Taspen dan
Jamsostek yang dibayar oleh pemberi kerja.
5) Kenikmatan berupa pajak yang ditanggung pemberi kerja.
6) Pembayaran Tabungan Hari Tua/Tunjangan Hari Tua dari perusahaan PT.
Taspen/PT. Asabri.
7) Uang tebusan pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun yang pendirian nya
disahkan oleh Menteri Keuangan, Tunjangan Hari Tua/Tabungan Hari Tua yang
dibayarkan sekaligus oleh badan penyelenggara Jamsostek, yang jumlah bruto nya
tidak melebihi Rp. 25.000.000
PPh 21 Terbaru
Apa perbedaan antara peraturan PPh 21 yang lama yaitu PER-32/PJ/2015 dengan peraturan
terbaru PPh 21 yaitu PER-16/PJ/2016? Perbedaan peraturan PPh 21 itu adalah di setiap pasal
yang mencantumkan perubahan PTKP. Selain Itu lampiran cara menghitung PPh 21 terbaru
pun juga berubah. Perubahan dalam peraturan terbaru PPh 21 itu adalah:
2. Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 26 adalah jumlah penghasilan bruto.
Menurut hukum Indonesia, Nomor 36 tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 26 (PPh Pasal 26)
adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak Luar
Negeri dari Indonesia selain bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia.
Yang menentukan seorang individu atau perusahaan sebagai wajib pajak luar negeri, adalah:
seorang individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, individu yang tinggal di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam setahun/12 bulan, dan perusahaan yang
tidak didirikan atau berada di Indonesia, yang mengoperasikan usahanya melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia.
seorang individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, individu yang tinggal di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam setahun/12 bulan, dan perusahaan yang
tidak didirikan atau berada di Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia tidak melalui menjalankan usaha melalui suatu bentuk
usaha tetap di Indonesia.
1. Dividen
2. Bunga, termasuk premium, diskonto, insentif yang terkait dengan jaminan
pembayaran pinjaman
3. Royalti, sewa, dan pendapatan lain yang terkait dengan penggunaan aset
4. Insentif yang berkaitan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan
5. Hadiah dan penghargaan
6. Pensiun dan pembayaran berkala
7. Premi swap dan transaksi lindung lainnya
8. Perolehan keuntungan dari penghapusan utang
Tarif 20% (final) dari laba bersih yang diharapkan selama penjualan atau pengalihan saham
perusahaan antara perusahaan media atau perusahaan tujuan khusus yang didirikan atau
bertempat di negara yang memberikan perlindungan pajak yang memiliki hubungan khusus
untuk suatu entitas atau bentuk usaha tetap (BUT) didirikan di Indonesia.
Tarif 20% yang dipungut dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi dengan pajak, suatu
bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia, kecuali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di
Indonesia.
Tingkat berdasarkan tax treaty (perjanjian pajak) yang dikenal sebagai JGI Penghindaran
Pajak berganda (P3B) antara Indonesia dan negara-negara lain yang berada dalam perjanjian,
mungkin berbeda satu sama lain. Tarif mereka biasanya mengurangi tingkat dari tarif biasa
20%, dan beberapa mungkin memiliki tarif 0%.
Contoh Soal:
1. Bambang Eko pegawai pada perusahaan PT Chandra Kirana, menikah tanpa anak. Memperoleh
gaji sebulan Rp 8.000.000. PT Chandra Kirana mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan, premi
Jawab:
Gaji Rp 8.000.000
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan
5% x Rp 8.064.000 Rp 403.000
2. Iuran pensiun Rp 200.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua Rp 160.000
Rp 663.200
PTKP Setahun :
WP Sendiri Rp 54.000.000
Menikah Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
5% x Rp 30.309.000 Rp 1.515.450
2. Ika karyawati dengan status menikah dan mempunyai tiga anak bekerja pada PT Sinar
Unggul. Suami dari Ika merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tangerang. Ika menerima gaji Rp3.000.000,00 sebulan. PT Sinar Unggul
Jawab: