Anda di halaman 1dari 4

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Global Positioning System


b. Loupe
c. Palu batuan sedimen
d. Larutan HCl 0,1
e. Jacob Stuff
f. Peta topografi
g. Kamera
h. Software (ArcGIS 10.1, Global Mapper, Corel Draw X6, DIPS)
i. Diagram dan Komparator (Komparator batuan sedimen, diagram
klasifikasi batuan sedimen, skala grafis, stereonet).

2.2 Metodologi Penelitian


Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari lima tahapan yaitu tahapan
persiapan; tahapan pengamatan lapangan dan pengumpulan data; tahapan
pengolahan data; tahapan interpretasi; serta tahapan pembuatan laporan. Secara
keseluruhan metode yang digunakan adalah metode pemetaan geologi permukaan.
Untuk lebih jelas, lihat diagram alir penelitian (gambar 2.1)

.2.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi kegiatan pendahuluan sebelum melakukan


pengambilan data lapangan. Studi pendahuluan merupakan tahapan sebelum
melakukan penelitian dan pengambilan data lapangan, meliputi studi regional
daerah penelitian untuk mengetahui gambaran umum tentang data geologi pada
daerah penelitian. Studi pendahuluan ini juga termasuk studi literatur yaitu untuk
mempelajari karakteristik dari setiap data secara langsung di lapangan sehingga
mempermudah dalam kegiatan penelitian.

2.2.2 Tahap Pengamatan Lapangan


Setelah tahap persiapan telah dilakukan maka, kegiatan selanjutnya yaitu
tahap pengamatan lapangan. Tahap lapangan ini dibagi ke dalam tahapan yaitu:
a. Tahap pemilihan singkapan

Tahap ini merupakan tahapan untuk melakukan pemilihan singkapan


yang baik. Singkapan yang dituju adalah singkapan yang memenuhi kriteria
seperti singapan segar, singkapan terdiri dari beberapa fasies batuan yang
runtut dan panjang serta merekap semua struktur primer maupan sekunder. Hal
ini dilakukan agar mendapatkan data yang diperlukan secara efektif dan
efisien.

b. Tahap pengambilan data dengan cara pencatatan data lapangan

Pengambilan data dengan cara pencatatan ini yaitu semua data yang
dijumpai di lapangan di rekam dengan tulisan dalam buku catatan lapangan,
baik data yang dilihat secara langsung ataupun data yang diperoleh dengan
pengukuran.

c. Tahap pengukuran penampang stratigrafi terukur dan pengamatan Soft-


Sediment Deformation Structures

Tahapan ini merupakan tahapan pengukuran penampang stratigrafi


terukur pada singkapan yang telah ditentukan dengan tujuan menghasilkan
sebuah log stratigrafi terukur. Tahapan ini mencakup proses pengukuran
ketebalan per-fasies batuan, deskripsi batuan, deskripsi dan dimensi Soft-
Sediment Deformation Structures yang terdapat pada singakapan.

d. Tahap pengambilan foto singkapan

Tahap ini menjadi penting, karena dalam mempelajari Soft-Sediment


Deformation Structures memerlukan foto singkapan yang benar-benar menarik
dan representatif untuk membantu melakukan interpretasi serta nantinya untuk
pembuatan laporan. Foto yang di ambil harus serepresentatif mungkin memuat
singkapan dalam skala besar hingga singkapan berskala kecil yang terdapat
struktur sedimen tertentu. Setiap foto diharuskan menggunakan skala yang
jelas serta arah foto.

2.2.3 Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data ini meliputi pengolahan data stratigrafi terukur;


analisis ketebalan, litologi, struktur sedimen, serta pembuatan penampang
stratigrafi terukur; pengolahan foto singkapan yang menampakkan struktur Soft-
Sediment Deformation menjadi vektor yang lebih mudah untuk diinterpretasikan
(disebut sebagai proses vektorisasi).

2.2.4 Tahap Interpretasi

Setelah tahapan pengolahan data adalah tahap interpretasi data. Tahap


interpretasi ini meliputi interpretasi mekanisme pembentukan Soft-Sediment
Deformation Structures. Prosedur interpretasi adalah sesuai yang dianjurkan oleh
Van Loon (2009) yang memadukan kriteria obyektif dan subyektif yaitu perilaku
sedimen ketika terjadi deformasi, ukuran struktur, waktu deformasi dan proses
deformasi, dengan memperhatikan kenampakan struktur deformasi pada tubuh
batuan. Selain itu, tahap interpretasi ini juga memadukan interpretasi mekanisme
pembentukan dari para ahli Soft-Sediment Deformation Structures.

2.2.5 Tahap Pembuatan Laporan

Setelah Pengolahan data dan interpretasi data dan penarikan kesimpulan,


maka tahap selanjutnya adalah pembuatan draft laporan penelitian.
Gambar 2.1
Diagram Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai