Anda di halaman 1dari 10

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Nama: Anggun Nur Angraeni


NIM : 153800020
Teknik Lingkungan 2015
Malam

Tugas 1 Mata Kuliah Mekanika Tanah dan Geohidrologi


Dikumpulkan hari Rabu (23 Maret 2016)
Tugas boleh diketik atau tugas tangan.

Jawablah pertanyaan di bawah ini:

1. Jelaskan pengertian mekanika tanah dan geohidrologi menurut definisi para


ahli (sebutkan sumber pustakanya).
2. Jelaskan kegunaan mata kuliah mekanika tanah dan geohidrologi dalam
kaitannya dengan Jurusan Teknik Lingkungan menurut pendapat Saudara
masing-masing.
3. Jelaskan secara rinci mengenai siklus hidrologi.
4. Sebut dan jelaskan klasifikasi batuan/ tanah menurut pembentukannya.

Jawaban:
1. Mekanika Tanah :
Menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan Geologis)
Tanah didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari
bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya gaya
alam, sehingga membentuk regolith (lapisan partikel halus)
Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi)
Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berua mineral maupun
organic) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus
mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh factor factor: bahan induk,
iklim, organisme, topografi, dan waktu.
Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi)
.Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.
Sumber : http://sci-geoteknik.blogspot.co.id/2013/03/definisi-tanah-
geoteknik-teknik-sipil.html.

Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun
1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage"
(Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang
membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan
menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut
sebagai "Bapak Mekanika Tanah".
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_tanah

Mekanika Tanah (Soil Mechanucs) adalah cabang dari ilmu


pengetahuan yang mempelajari sifat fisik dari tanah dan kelakuan masa
tanah tersebut bila menerima bermacam-macam gaya.
Sumber : https://www.academia.edu/11176936/Mekanika_Tanah_1

Geohidrologi :
Pengertian Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yoo,
Y+oos, Hydrologia, yang mempunyai arti ialah "ilmu air") Hidrologi
ialah cabang ilmu Geografi yang mempelajari tentang pergerakan, distribusi,
serta kualitas air di seluruh Bumi, termasuk juga siklus hidrologi dan sumber
daya air. Orang yang ahli atau Pakar dalam bidang hidrologi disebut dengan
hidrolog, dan bekerja dalam bidang ilmu bumi serta ilmu lingkungan, dan
juga teknik sipil serta teknik lingkungan.
Sumber :
http://definisiilmu.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-definisi-
darihidrologi.html
Pengertian Hidrologi menurut ahli :
(Federal Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam
Varshney, 1977).
Secara umum hidrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang
menyangkut masalah air. Akan tetapi dengan alasan-alasan praktis
hanya dibatasi pada beberapa aspek saja. Konsep pokok untuk ilmu
hidrologi adalah siklus hidrologi yang didefinisikan sebagai berikut: "
Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya,
peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan kimianya, serta
reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan"

Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986)


"Hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di
bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, Sifat
fisika dan kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk
hubungannya dengan kehidupan

Singh, 1992
Hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut
waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di
dalamnya proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi
tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajemen.

Marta dan Adidarma (1983)


Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya,
pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah
permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air serta reaksinya
terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan. Kebearadaan
air dalam kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting,
sebab semua mahkluk hidup di bumi membutuhkan air sebagai salah
satu sumber kehidupan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa hidrologi


adalah ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di
dalam bumi, tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta
pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini.

Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran


dan gerakan air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta
menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair,
padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah,
distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya.
Hidrologi mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di
seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Ruang lingkup
ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi, hidrologi air permukaan,
hidrogeologi, manajemen limbah dan kualitas air, dimana air memiliki
peranan penting. Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut
bagi para ilmuan teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta
perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi
periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan debit air
banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung,
bendungan dan jembatan.
Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
terdapatnya gerakan air di bawah permukaan tanah.
Sumber : http://hidrologi2010.blogspot.co.id/2011/10/hidrologi.html

2. Kegunaan mata kuliah mekanika tanah untuk mahasiswa prodi Teknik


Lingkungan adalah untuk mengajarkan kepada mahasiswa tentang hal hal
yang berkaitan dengan tanah, dan batuan.
3. Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air yang
berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi
pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan
menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika
temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah
menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu,
hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh
tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi
terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu
akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air
tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak
secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori
tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung
satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh
air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau,
waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan
mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di
daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang
membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.Tempat
terbesar tejadi di laut.

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :


Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi evaporasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu perairan darat dan perairan laut. awan terbentuk karena adanya
penguapan.
4. Macam-macam Batuan dan tanah Berdasarkan Proses
Pembentukannya,
Kulit bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan yang mengalami proses-
proses alamiah selama berjuta-juta tahun. Berdasarkan proses
pembentukannya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
Batuan Beku, merupakan batuan keras yang terbentuk dari magma yang
keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami proses pendinginan.
Karena itu, batuan beku juga disebut sebagai bekuan. Batuan beku dapat
dibedakan berdasarkan tempat magma yang keluar membeku, yaitu sebagai
berikut.
1. Batuan Beku Dalam, batuan beku dalam atau batuan beku
plutonik terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah
permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi
secara lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal
atau holokristalin. Contohnya, magma mengalir dan meresap ke
dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di situ.
Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit, diorit, dan
gabro.
2. Batuan Beku Luar, batuan beku luar atau batuan beku vulkanik
terbentuk karena adanya proses pembekuan magma pada
permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi
secara cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau
kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku dalam antara lain
obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.
3. Batuan Beku Korok, batuan beku korok terbentuk karena proses
penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan
kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok
biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis ini juga
mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain porfir
granit, porfir diorit, dan ordinit.
Batuan Sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang
mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi
keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di antara
batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat dibagi
berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan
organik.
1. Batuan Sedimen Klastis, batuan sedimen klastis terbentuk
karena pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral,
sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian
mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia
dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya.
Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu
breksi, dan batu pasir.
2. Batuan Sedimen Kimiawi, batuan sedimen kimiawi terbentuk
karena pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral
tertentu. Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian
mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur.
Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.
3. Batuan Sedimen Organik, batuan sedimen organik atau batuan
sedimen biogenik terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup
yang mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu
karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati dan fosfat
yang terbentuk dari kotoran kelelawar.
Batuan Malihan (Batuan Metamorfosis), batuan malihan terbentuk dari
batuan beku atau batuan sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu,
batuan malihan disebut juga batuan metamorfosis. Batuan malihan dapat
dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sebagai berikut.
1. Batuan Malihan Kontak, batuan malihan kontak atau thermal
terbentuk karena adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan
perubahan kimia karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer
yang berasal dari batu kapur.
2. Batuan Malihan Dinamo, batuan malihan dinamo, merupakan
batuan yang terbentuk karena adanya tekanan yang besar disertai
pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-
lapisan yang berada di atas batu dalam jangka waktu lama.
Contohnya batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya
batubara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di
daerah rawa-rawa (tanah gambut).
3. Batuan Malihan Thermal-Pneumatolik, batuan malihan
thermal-pneumatolik, merupakan batuan yang terbentuk karena
adanya zat-zat tertentu yang memasuki batuan yang sedang
mengalami metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan
topaz.
Berdasarkan proses pembentukannya, tanah dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Tanah sedimen, yaitu tanah yang terbentuk dari hasil lapukan
batuan yang kemudian diendapkan di lokasi lain oleh proses alam,
misalnya oleh air, angin, dan lain-lain, biasanya tanah sedimen
bersifat lebih homogen, terdiri atas lapisan yang berganti-ganti.
Contohnya adalah tanah lempung pantai yang biasanya diselingi
oleh lapisan pasir.
2. Tanah residual, yaitu tanah yang terbentuk dari hasil lapukan
batuan yang kemudian diendapkan di atas batuan induknya, oleh
karena itulah biasanya pada tanah residual kuat geser tanah
meningkat berdasarkan kedalaman, ini disebabkan oleh bagian
tanah yang dekat dengan permukaan telah mengalami pelapukan
yang lebih besar dibandingkan dengan tanah di bawahnya.
Berdasarkan ukuran butirnya, tanah dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Kerikil (gravel)
2. Pasir (sand)
3. Lanau (silt)
4. Lempung (clay)
Selain tanah-tanah tersebut di atas, maka ada juga tanah yang
dikategorikan tanah-tanah khusus atau tanah sulit. Ini disebabkan karena
jika berhadapan dengan tanah-tanah seperti ini, maka dibutuhkan perhatian
dan analisis yang khusus.
1. Tanah gambut (peats soil)
2. Tanah yang sangat lunak (very soft soil)
3. Tanah mengembang (expansive soil)

Anda mungkin juga menyukai