Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Permasalahan
Pada penelitian yang kami lakukan terhadap beberapa orang remaja dalam sebuah organisasi yang kebanyakan
dari mereka memiliki kendala yang sama untuk aktif dalam organisasi mereka yaitu orang tua. Ditinjau dari teori
diatas usia mereka merupakan usia dimana terdapat keinginan untuk mencoba hal-hal yang belum ia ketahui
sebelumnya, mereka ingin menjelajah ke alam yang lebih luas oleh karena itu mereka memilih mengikuti
organisasi yang dianggap penuh dengan petualangan untuk menjelajah alam lebih jauh.
Namun kegiatan mereka ditentang oleh orang tuanya yang dianggap terlalu ekstrim dan membahayakan
anaknya. Kegiatan itu dianggap tidak ada hubungannya dengan intra sekolah bahkan akan dapat mengganngu
prestasi mereka dalam mata pelajaran yang seharusnya menjadi tujuan utama mereka pergi ke sekolah, karena
para remaja itu sering terlambat pulang sekolah hanya untuk nongkrong dan menjaga sekretariat mereka.
Para remaja itu mengatakan sering dimarahi orang tuanya setiap terlambat pulang sekolah tanpa menanyakan
mengapa mereka terlambat pulang dan apa saja yang mereka lakukan setelah jam pulang sekolah sampai
mereka baru bisa pulang ke rumah jam sekian. Mereka kesal dengan sikap orang tua mereka yang dirasa masih
menganggap mereka seperti anak kecil yang masih harus diatur, sehingga mereka malah melawan orang tuanya
dengan kata-kata yang bernada keras untuk membela diri.
Pada akhirnya mereka merasa kesulitan mendapatkan surat ijin orang tua untuk mengikuti kegiatan
organisasinya di luar sekolah yang bersifat menjelajah alam. Padahal mereka sangat ingin sekali mengikuti
kegiatan-kegiatan tersebut untuk memenuhi kepuasan mereka untuk mencari pengalaman yang belum mereka
temukan sebelumnya. Orang tua mereka merasa khawatir akan keselamatan anaknya di luar pengawasan
mereka, sehingga remaja tersebut merasa diperlakukan seperti anak kecil lagi padahal mereka merasa dirinya
sudah dewasa dan ingin belajar hidup madiri tanpa bantuan orang tua. Dengan banyaknya konflik antara remaja
dan orang tuanya, maka mereka memisahkan diri dari orang tuanya dan memilih melibatkan diri pada kelompok
organisasinya.

2.2 Penanganan
Dalam memberikan solusi, pertama kali kami memberikan persetujuan terhadap keinginan mereka untuk
mengikuti kegiatan organisasi tersebut. Harusnya orang tua bisa memahami keinginan remaja tersebut seiring
dengan beranjaknya usia mereka yang bukan anak kecil lagi yang masih harus diatur oleh orang tuanya dalam
segala hal. Mereka ingin mencari perhatian dari lingkungannya dengan berusaha mendapatkan status dan
peranan untuk bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok sebaya mereka. Di samping itu mereka juga ingin
mencari pengalaman-pengalaman baru yang belum mereka temukan pada masa sebelumnya.
Untuk pendapat yang kedua kami memberikan persetujuan terhadap orang tua mereka yang mengkhawatirkan
anaknya karena setua apapun dan sebesar apapun ukuran anaknya, sampai kapanpun yang namanya orang tua
akan selalu mengkhawatirkan keadaan anak mereka. Untuk memberikan jalan tengahnya kepada remaja
tersebut disamping memenuhi keinginannya, mereka juga tidak boleh melupakan harapan orang tuanya tentang
tujuan utama mereka disekolahkan.
Untuk masalah pulang sekolah yang selalu terlambat sebaiknya diadakan jadwal piket bergantian untuk menjaga
sekretariat. Sedangkan untuk masalah tujuan utama mereka ke sekolah, mereka harus dapat menunjukkan nilai
plus kepada orang tua bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstra tidak akan mengganggu kegiatan intra mereka
atau bahkan dengan mengikuti kegiatan ekstra tersebut akan menumbuhkan semangat untuk meraih prestasi-
prestasi baik ekstra maupun intra. Sedangkan mengenai kegiatan di luar sekolah yang bersifat penjelajahan
alam, mereka harus bisa memberikan pengertian kepada orang tua mereka secara baik-baik bahwa di sana
mereka dalam pengawasan dan penjagaan senior-senior yang sudah berpengalaman dan kalau perlu seniornya
sendiri yang datang ke rumahnya untuk mengijinkannya kepada orang tuanya. Dengan demikian mereka
mungkin akan mudah mendapatkan ijin untuk mengikuti kegiatan berikutnya.

2.3 Hasil
Dari beberapa solusi yang kami berikan terdapat beberapa perubahan terhadap hubungan antara remaja dan
orang tua mereka. Dengan diadakannya jadwal piket untuk menjaga sekretariat para remaja tidak lagi terlalu
sering pulang terlambat, mereka hanya seminggu sekali mendapat bagian piket menjaga sekretariat dan itupun
mereka jelaskan baik-baik kepada orang tua mereka sehingga orang tua mereka tau dan mau mengerti.
Mengenai prestasi belajar, para remaja berusaha membagi waktu mereka di rumah untuk belajar. Sedangkan
prestasi di dalam kegiatan ekstra sekolah, mereka sering mengikuti lomba-lomba yang berhubungan dengan
organisasi mereka meskipun mereka masih mengalami kegagalan di awal mereka mengikuti perlombaan. Untuk
perlombaan berikutnya mereka ingin menunjukkan yang terbaik untuk organisasi mereka dan juga orang tua
serta guru-guru mereka.
Dan yang terakhir mengenai masalah ijin kegiatan di luar sekolah setelah para seniornya yang memintakan ijin
kepada orang tua mereka akhirnya orang tua pun tidak khawatir lagi dan mempercayakan kegiatan anak mereka
kepada para seniornya dan juga guru pembimbing yang kadang-kadang ikut juga. Sekarang hubungan antar
remaja dan orang tua mereka menjadi sedikit lebih harmonis daripada sebelumnya, mereka juga berusaha
mempertahankan hubungan ini agar dapat lebih harmonis lagi dengan berbuat baik kepada orang tua mereka,
mendengarkan kata-kata mereka, serta membantu pekerjaan mereka di rumah.

Anda mungkin juga menyukai