Anda di halaman 1dari 17

51

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada perancangan aplikasi sistem DAM Water

Level Monitoring System dimana sistem ini menggunakan bahasa pemrograman arduino serta

C++ berbasis Qt creator. Adapun dari masing-masing komponen sistem tersebut akan dipaparkan

dibawah ini.

3.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Parralax Ping)))

Modem Wavecom IComSat v1.1

Serial ADC
Operator SMS

Telkomsel
USB

Interface
Arduino UNO R3

PC Administrator

Gambar3.1 Skenario Sistem


52

Parallax PING
Ultrasonic

Arduino UNO R3
Mikrokontroller

IComSat v1.1
Modul GSM untukArduino
UNO R3

Simpati
Operator Jaringan GSM

Wavecom
Modul GSM untuk PC

PetugasBendung
Membacadananalisa data
SMS ketinggian air

PC
Database
Server

Gambar 3.2 Blok Diagram

Pada sistem ini menggunakan beberapa komponen hardware diantaranya yaitu: sensor

ultrasonik yang berfungsi sebagai media pembaca ketinggian air pada bendung, Data ketinggian

air pada bendungan akan diproses dibagian arduino minimal board. Data ketinggian air akan
53

dikirimkan lewat format SMS menggunakan modul IcomSat v1.1. SMS yang dikirim akan

diteruskan menggunakan operator telkomsel yang tersedia. Data SMS yang telah terkirim oleh

IComSat akan segera diterima lewat modem wavecom yang telah terlebih dahulu dalam kondisi

idle. Oleh operator data berupa SMS akan dibaca terlebih dahulu dan seterusnya akan disimpan

dalam tabel ketinggian air bulanan menggunakan unit komputer.

3.1.1 Arduino UNO R3

Arduino UNO R3 berfungsi sebagai modul kontroler utama pada sistem yang

menggunakan mikrokontroler AVR ATmega328. Arduino UNO R3 menggunakan

komunikasi dengan protokol STK500, source code tersimpan dalam ATmega 16U2 pada

board Arduino UNO R3.

Pin digital yang dipakai pada sistem adalah:

Pin 7 yang terhubung dengan pin I/O pada Parallax PING

Pin 4 yang terhubung dengan pin RX padaI ComSat v1.1

Pin 5 yang terhubung dengan pin TX padaI ComSat v1.1

Pin 9 yang terhubung dengan pin PWRKEY padaI ComSat v1.1

3.1.2 Sensor Ultrasonik Ping

Sensor ultasonik yang digunakan adalah sensor Parallax PING yang berfungsi untuk

mendeteksi jarak permukaan untuk air untuk mendapatkan data sampel yang akan

digunakan untuk pengukuran ketinggian air.

Pin yang terdapat pada sensor ultasonik Ping antara lain:

Pin I/O yang terhubung dengan pin 7 pada Arduino Uno R3.

Pin ground terhubung dengan pin ground Arduino Uno R3


54

Pin 5VDC terhungung dengan pin regulator Arduino Uno R3

3.1.3 IComSat v1.1 -SIM900 GSM/GPRS shield

IComSat v1.1 -SIM900 GSM/GPRS shield merupakan modul GSM untuk Arduino

yang berperan untuk melakukan fungsi pengiriman SMS. Modul ini menggunakan

protokol komunikasi UART dalam berkomunikasi data dengan Arduino. Modul

mempunyai 8 pin yang dapat digunakan untuk di gabungkan dengan arduino (pin 0

sampai pin 7) akan dipakai 2 pin sebagai pin RX dan TX yang akan digunakan pada

komunikasi UART dengan Arduino. Pada sistem ini, pin yang dipakai sebagai RX adalah

pin 4 sedangkan pin yang dipakai sebagai TX adalah pin 5. Salah satu cara untuk

mangaktifkan power modul GSM adalah memberi HIGH/positif pulse selama 1000 ms

pada pin 9 Arduino UNO R3, demikian juga menonaktifkan power modul GSM adalah

HIGH/positif pulse selama 1000 ms pada pin 9 Arduino UNO R3.

3.1.4 Modem Wavecom

Modem wavecom pada sistem ini digunakan untuk membaca data ketinggian air

yang di kirim mengunakan SMS oleh IComSat v1.1 -SIM900 GSM/GPRS shield.

Modem wavecom merupakan modem GSM yang di operasikan dengan mengunakan

perintah AT Command.

3.1.5 IO Expansion Shield For Arduino(V5)

IO Expansion Shield For Arduino(V5) adalah perangkat tambahan yang digunakan

untuk interface beberapa modul yang compatible dengan modul arduino. Modul-modul
55

yang cocok dan sesuai dengan platform arduino. IO Expansion Shield For Arduino(V5)

lebih di fungsikan sebagai penghubung antara perangkat keras pada sistem.

3.1.6 Efisiensi Waktu Sistem

Sistem di rancang untuk mengirimkan informasi data ketinggian air dengan waktu

yang sesingkat mungkin, sehingga data ketinggian air dapat diketahui dengan cepat.

Beberapa hal yang mempengaruhi efisiensi waktu sistem antara lain :

Delay setiap 1 kali sampling (detik).

Waktu yang dibutuhkan untuk aktifkan modul Icomsat (detik).

Waktu yang dibutuhkan untuk registrasi jaringan (detik).

Waktu yang dibutuhkan untuk mengirim SMS hingga diterima (detik).

Waktu yang dibutuhkan untuk 1 kali siklus sistem (detik).

Efisiensi waktu sistem akan menghasilkan data berupa waktu yang di butuhkan sistem

dalam melakukan 1 kali siklus. Pengukuran waktu di hitung mengunakan stopwatch

kemudian data yang di dapat akan dapat akan diproses menggunakan rumus :

WTS = (5x DPS) + TGS + RJ + TSMS (3.1)

Keterangan :

DPS = Delay setiap 1 kali sampling (detik).

TGS = Waktu yang dibutuhkan untuk aktifkan modul Icomsat (detik).

RJ = Waktu yang dibutuhkan untuk registrasi jaringan (detik).

TSMS = Waktu yang dibutuhkan untuk mengirim SMS hingga diterima (detik).

WTS = Waktu yang dibutuhkan untuk 1 kali siklus sistem (detik).


56

3.2 Rancangan Peranti Lunak.

Diagram Alir Program Utama.

Gambar 3.3 Flow Chart


57

3.2.1 Pengiriman dan Penerimaan SMS

Sistem di dalam perangkat outdoor yang ada akan melakukan pengiriman data

ketinggian air lewat format SMS yang berisi nama bendung, ketinggian permukaan air

dan tanggal pengiriman SMS. Sistem akan melakukan pengiriman data SMS

menggunakan modul IComSat v1.1 GSM dengan operator Telkomsel. Sedangkan bagian

untuk penerimaan SMS akan dilakukan lewat modul USB GSM Wavecom. Pengecekan

SMS data ketinggian air dilakukan oleh operator yang bertugas dengan rencang waktu

pengecekan sekitar tiap 30-60 menit sekali.

Langkah-langkah dalam pengiriman SMS:

Arduino akan mangaktifkan IComSat v1.1 GSM.

IComSat v1.1 GSM akan meregistrasi jaringan.

Ketika jaringan ok IComSat v1.1 GSM akan mengirim sms ke modem wavecom.

Langkahlangkah penerimaan SMS :

SMS akan di terima modem wavecom yang di komputer mengunakan perintah AT

command yang merupakan aplikasi yang di rancang menggunakan program QT

creator.

3.2.2 Perancangan Database

Didalam perancangan sistem ini membutuhkan suatu aplikasi untuk menampung

daripada data ketinggian permukaan air, dengan demikian fungsi aplikasi database ini

diperuntukkan mencatat setiap data ketinggian permukaan air yang masuk dari masing-
58

masing bendung yang dimonitoring lewat media SMS. Artinya setiap data masuk dari tiap

jam akan dicatat guna keperluan monitoring bendung rutin yang dilakukan tiap bulan.

Pada perancangan database ini, penulis menggunakan MySql Workbench untuk

mengatur tabel tinggi permukaan air di tiap harinya. Adapun tabel dan konfigurasi dapat

diperlihatkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Konfigurasi Database Tinggi Air

No. Konfigurasi Nilai

1. Database MySQL Workbench

2. Nama Database dbtinggiair

3. User Name root

4. Password root

5. Port 3306

6. IP Address 192.168.0.101

7. Engine database innodb

Penggunaan engine database innodb karena tipe engine ini dapat bekerja secara

maksimal untuk transfer data yang besar.


59

Dibawah ini adalah pengaturan tabel tinggi air:

Tabel 3.2 Tabel Tinggi Air

tbltinggiair

No. Nama Kolom Tipe Data Primary Auto

Key Increment

1 idBendung INT (3) Yes No

2 Waktu Date/time Yes No

3 Tinggi Air INT (3) yes No

3.2.3 Perancangan Proses Program Client (Administrator).

Program client adalah suatu aplikasi yang dirancang khusus dan user friendly bagi

administrator yang berkepentingan. Bagi administrator PC yang disarankan menggunakan

OS Microsoft Windows XP SP3. Fungsi daripada program client tersebut adalah sebagai

program administrator dalam menjalankan program main.

3.2.3.1 Perancangan Menu Tampilan

Pada sistem ini kami memiliki 3 rancangan menu yang terpisah dengan fungsi

masing-masing diantaranya:
60

- Tampilan Monitoring Ketinggian Air (Menggunakan Program Arduino).

Gambar 3.4 Tampilan Monitoring Arduino

Keterangan Gambar:

Untuk bagian monitoring ini tampilan yang diperlihatkan hanyalah proses daripda

yang dikerjakan oleh arduino. Pada gambar diatas yang pertama dilakukan yaitu

turning on modul GSM IComSat V1.1 kemudian sampling 5 kali. Dari hasil sampling

nilai ketinggian yang dibaca oleh sensor parallax akan dijumlah dan dirata-ratakan

nilainya. Kemudian akan dicari selisih antara ketinggian peletakan alat dengan nilai

rata-rata yang didapat. Proses selanjutnya modul GSM IComSat yang dalam kondisi

idle akan mencari jaringan operator yang tersedia dan selanjutnya data ketingian air

akan dikirimkan. Setelah data terkirim aka nada pesan telah terkirim dan modul GSM
61

IComSat akan kembali ke posisi idle dan sistem akan didelay disesuaikan dengan

ketinggian nyata permukaan air. Tampilan Isi SMS (Menggunakan Program Qt

Creator) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.5 Tampilan Pembacaan SMS (GSM Wavecom)

Keterangan Gambar :

Port: Digunakan untuk memilih interface komunikasi antara PC terhadap

modem GSM Wavecom.

Baud Rate: kecepatan transfer data.

Data: data berisi sebesar 8 bit.

Parity: berisi parity old dan even.

Stop: jumlah bit untuk menghentikan proses.

Flow Control: keterangan untuk alat yang digunakan.

Open: untuk membuka sms dengan AT command.


62

Tata cara pembacaan SMS :

Memilih data yang ada pada tampilan penerimaan SMS

o Port (port pada komputer)

o Baud rate (9600)

o Data (8)

o Parity (none)

o Stop (1)

o flow control (hardware)

Menceklis CL dan LF

Pilih Open

Ketik AT kemudian klik send, hingga keluar tulisan OK (sistem dalam

keadaan idel san siap menerima SMS)

+CTMI:SM,1 (menandakan ada SMS yang masuk dengan index 1)

Ketik AT+CMGR=1 kemudian klik send (untuk membaca isi SMS index 1)

AT+CMGL=ALL (untuk membaca seluruh isi SMS yang ada)

- Tampilan Database (Menggunakan Program Database MySql Workbench).

Gambar 3.6 Tampilan Qt untuk Database MySql Workbench


63

Keterangan :

Id bendung berisi nama bendungan yang di jadikan tempat pengoprasian.

Waktu berisi waktu ketika pengmbilan data

Tinggi air berisi tinggi air pada bendungan

Gambar 3.7 Tampilan Tabel Tinggi Air

Gambar dan keterangan :

Id bendung berisi nama bendungan yang di jadikan tempat pengoprasian.

Waktu berisi waktu ketika pengmbilan data

Tinggi air berisi tinggi air pada bendungan

Id menunjukan nomer urutaan data


64

3.3 Rancang Bangun.

Sketsa rancang bangun:

Gambar 3.8

Sketsa rancang bangun

Gambar 3.9

Sketsa rancang bangun II


65

Gambar 3.10

Sketsa rancang bangun III

Gambar 3.11

Sketsa rancang bangun IV


66

Gambar 3.12

Sketsa rancang bangun V

Dimensi rancang bangun:

Panjang(156mm)xLebar(150mm)xTinggi(153mm)

Rancangan bangun ruang ini tentang gambaran bentuk fisual dari sistem secara

keseluruhan, bangun ruang untuk bagian alat berbentuk tiga susun yang dihubungkan dengan

sensor paralax ultrasonik yang berjarak 1cm. Pada bagian dasar adalah Arduino Uno - R3

sebangai pengontrol dari semua bagian perangkat keras yang mengunakan mikrokontroler

ATMega 328 sebagai pengontrol dari keseruluhan interaksi dan kinerja dari seluruh bagian

perangkat keras, pada susun ke dua yaitu IComSat v1.1 -SIM900 GSM/GPRS Shield For

Arduino, perangkat ini berfungsi sebagai modem yang digunakan untuk mengirimkan SMS

yang berisi data ketinggian air yang di dapat dari sampel yang dilakukan oleh sensor paralax

ultrasonik yang telah diproses oleh arduino Uno R3. pada susunan teratas terdapat IO
67

Expansion Shield For Arduino (V5) perangkat ini lebih berfungsi sebagai penghubung antara

arduino Uno R3 dan sensor parallax ultrasonik serta menghubungkan pin-pin yang

dibutuhkan untuk pengoperasian perangkat keras secara keseluruhan. Sensor paralex di

letakan 1 cm di sebelah perangkat kontroler yang berfungsi sebagai pengambil sampel yang

berisi jarak ketinggian dari tempat di letakannya alat ke permukaan air. Keseluruhan sstem

perangkat lunak di tempatkan di dalam sebuah kubus berukuran 15cm3, kubus tersebut dibuat

menggunakan acrylic. Acrylic adalah sebuah lembaran plat yang berbentuk transparan dan di

satukan menggunakan perekat yaitu lem khusus untuk acrylic.

Anda mungkin juga menyukai