Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN TRANSPLANTASI AUTOGRAFT

KONJUNGTIVA DAN TRANSPLANTASI MEMBRAN AMNION

PADA PTERIGIUM : META-ANALYSIS

Abstrak
Background Conjungtival autograft transplantation (CAT) dan amniotic membrane
transplantation (AMT) adalah dua teknik yang digunakan secara luas untuk tatalaksana
pterigium. Namun, studi sebelumnya yang membandingkan hasil dari CAT dan AMT
umumnya memiliki ukuran sampel yang kecil dan bertentangan dengan hasil. Tujuan dari
laporan ini untuk mengevaluasi dan mengkomentari pada literatur untuk bukti efektivitas
dan keamanan CAT dan AMT sebagai tatalaksana pterigium. Methods Metode studi
membandingkan hasil dari metode CAT dan AMT diidentifikasi dengan mencari pada
PubMed, Embase, Web of Knowledge, dan pencarian pada semua referensi dari semua
makalah yang relevan. Dua pengulas telah dikonfirmasi kelayakan studi dan data yang
diambil secara independen, dan data dikumpulkan menggunakan teknik standar meta-
analisis. Results Hasil lima studi yang memenuhi syarat hasil pelaporan pada 538 mata
dimasukan. Dikumpulkan hazard ratio (HR) estimasi untuk kekambuhan dari CAT
dibandingkan dengan AMT adalah 0,30 ( 95% confidence interval (CI) [ 0,16 ; 0,59 ],
p<0,001 ) dan 0,22 ( 95%CI [ 0,02 ; 2,37 ], p=0,214 ), masing masing untuk pterigium
primer dan pterigium berulang. Untuk kemunculan yang tidak bisa diterima, estimasi HR
yang dikumpulkan adalah 0,33 ( 95%CI [ 0,16 ; 0,66 ] p=0,002 ). Tidak ada perbedaan
yang signifikan secara statistik dalam efek samping ( odds ratio (OR)= 0,96, 95% CI
[ 0,46 ; 1,97 ], p=0,901 ). Conclusions Pada uji coba yang tersedia menunjukan bahwa
CAT memiliki resiko kekambuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan AMT untuk
tatalaksana pterigium primer, serta resiko yang lebih rendah dari resiko yang muncul
yang tidak dapat diterima.

i
CONJUNGTIVAL AUTOGRAFT VERSUS AMNIOTIC

MEMBRANE TRANSPLANTATION AFTER DOUBLE

PTERYGUIM EXCISION : A RANDOMIZED TRIAL

Abstrak
Porpuse : Untuk membandingkan hasil dari amniotic membrane translantation (AMT)
dan conjungtival autograft (CAG) setelah eksisi pterigium pada pasien dengan hidung dan
temporal pterigium (pterigium ganda) pada mata yang sama.
Methods : Pusat perawatan medis tersier. Sebanyak 33 mata dari 33 pasien dengan
pterigium ganda yang belum di operasi terdaftar di dalam uji coba secara acak, yang 31
tetap di follow-up pada 1 tahun. Mata dengan pterigium ganda diacak baik AMT hidung
dan CAG temporal ( grup AMT nasal ) atau AMT temporal dan CAG nasal ( grup AMT
temporal ). Hasil yang utama adalah kekambuhan pterigium pada 1 tahun setelah eksisi
pterigium.
Results : Pada satu tahun tidak ada dari 31 pterigia yang diacak untuk CAG menunjukan
kekambuhan pada lokasi nasal maupun temporal ( 0% ; 95% confidence interval, 0% -
11,2% ). 8 dari 31 pterigia yang diacak untuk AMT menunjukan kekambuhan pada 1
tahun ( 25,8% ; 95% confidence interval, 11,9% - 44,6% ), dengan 4 kekambuhan
temporal dan 4 kekambuhan nasal. Secara signifikan rasio kekambuhan AMT lebih tinggi
dari CAG ( P = 0,005: analisis primer ), tetapi secara signifikan tidak berbeda antara sisi
nasal dan temporal ( P 0.99 ).
Conclucion : Penggunaan teknik CAG pada pterigium lebih sedikit kekambuhan dari
teknik AMT, terlepas dari sisi yang diganti.

ii
iii

Anda mungkin juga menyukai