Pada CKD (Chronic Kidney Disease), tanda dan gejala yang dapat
1. Sesak nafas,
2. Bengkak pada kedua kaki (Edema perifer),
3. Poliuria dan nokturia,
4. Mudah lelah dan lemas,
5. Tampak pucat,
6. Mual dan nafsu makan menurun,
7. Riwayat penyakit hipertensi BAK berkurang
kerusakan ginjal.
terjadi kerusakan ginjal >3 bulan, yaitu karena memiliki riwayat hipertensi
Gejala umum anemia (sindrom anemia) terdiri dari rasa lemah, lesu, cepat
sesak nafas, dan dispepsia. Pasien ini mengeluhkan rasa lemah, lesu, cepat
Lembab/kering = Kering
sbb :
Darah lengkap
Hb : 5,9 gr/dl
Kimia darah
GFR= x 0,85
GFR=(140-42) x 58 / 72 x 20,4 x 0,85
GFR=3,3 ml/menit/1,73m3
grade 5.
Hb : 5,9 gr/dl
Ht : 17 %
pertama pasien 5,9 gr/dL (Hb <10 gr/dL) dan Ht 17% (Ht <30%).
diagnosis CKD derajat 5 sudah tepat dimana terdapat hipertensi stage 2 + anemia.
tubuh.
51
pembuluh arteri. VDAE yang normal terjadi pada kondisi dimana rasio
tubulus proksimal.
52
distal.
hipoalbuminemia
pean VDAE
Mekanisme underfilling
Proteinuria
hipoalbuminemia
volume plasma
EDEMA
53
Hipertensi
1. Faktor risiko : diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas, genetik
2. Sistem saraf simpatis
3. Keseimbangan modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi
4. Sistem renin-angiotensin-aldosteron
1. Jantung
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Angina / infark miokard
c. Gagal jantung
2. Otak : stroke / TIA
3. Ginjal
4. Arteri perifer
5. retinopati
Penyebab kerusakan organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan
tekanan darah pada organ atau efek tidak langsung, yaitu adanya autoantibodi
terhadap reseptor AT1 angiotensin II, stres oksidatif, down regulation ekspresi
nitric oxide synthase, dan lain-lain. Diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap
Anemia
eritropoietin serum menurun jelas pada pasien CKD berat. Mekanisme lain adalah
pemendekan umur eritrosit menjadi 2/3 umur normal, toksisitas aluminium karena
54
disfungsi renal yang progresif. Hal ini diakibatkan peningkatan tekanan kapiler
ginjal adalah :
1. hipertensi sistemik
2. penurunan perfusi
3. proteinuria
4. peningkatan ammoniagenesis renal
5. hiperlipidemia
6. hiperfosfatemia
7. diabetes tak terkontrol
8. merokok
gr/hari
3. Diet rendah garam I (200-400 mg/hari)
Pada pengelolaan makanan tidak ditambahkan garam dapur,
muntah yang biasa terjadi pada pasien CKD. Dosis untuk gangguan
jam.
epitel tebal. Pada pemberian IV, obat ini meningkatkan aliran darah
biasa. Hal ini karena banyaknya protein dalam cairan tubuli yang
9. Clonidine 3x0,15 mg
Klonidin (adrenolitik sentral) bekerja pada reseptor -2 di SSP
x 58 = 950 cc.