Anda di halaman 1dari 5

Resume Materi Evaporasi

Kelompok II

Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari


pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe,
1999).
Perbedaan evaporasi dengan proses lain adalah
Evaporasi dengan pengeringan.
Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa
penguapan adalah zat cair kadang-kadang zat cair yang sangat viskos
dan bukan zat padat.
Evaporasi dengan distilasi.
Evaporasi berbeda pula dari distilasi, karena uapnya biasa dalam
komponen tunggal, dan walaupun uap itu dalam bentuk campuran, dalam
proses evaporasi ini tidak ada usaha unutk memisahkannya menjadi
fraksi-fraksi. Contoh pengotor nonvolatil seperti lumpur dan limbah
radioaktif. Sedangkan distilasi digunakan untuk pemisahan bahan-bahan
nonvolatil.
Evaporasi dengan kristalisasi
Evaporasi lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan
bukan pembuatan zat padat atau kristal. Evaporasi hanya menghasilkan
lumpur kristal dalam larutan induk (mother liquor).

Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung :


1. Interface evaporation, yaitu transformasi air menjadi uap air di
permukaan tanah. Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
2. Vertical vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang
dengan uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas).
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian
atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair
menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar
panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.

Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas,


bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan
pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam
kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya

Prinsip Kerja pada Evaporator adalah dengan cara penambahan kalor


atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih
lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki
konsentrasi yang tinggi.

Tipe-tipe Evaporator
A. Berdasarkan banyak proses yang terjadi didalamnya :
1. Single Effect Evaporator
2. Multiple Effect Evaporator
- Efek Feedback
- Efek FeedForward
- Efek Parallel-Feed
B. Berdasrkan bentuknya :
1. Evaporator sirkulasi Alami dan Paksa
2. Falling Film Evaporator
3. Rising Film Evaporator
4. Plate Evaporator
5. Horizontal tube Evaporator
6. Vertical-tube Evaporator
C. Berdasarkan metode pemanasan :
1. Submerged Evaporator
2. Direct Fires Evaporator
3. Steam Heated Evaporator

Langkah-langkah Perhitungan Evaporator


Pada Evaporator Multi Efek
cF = panas spesifik umpan, Btu/(lb)(F)
tF = suhu umpan, F
wf = umpan, lb/hr
Ts = temperatur saturation steam ke efek pertama, F
Ws = steam ke efek pertama, lb/hr
W1-4 = air keseluruhan yang dibuang, lg/hr
C1,c2, c3, c4 = panas spesifik liqour pada efek 1 sampai 4, Btu/(lb)
(F)
T1,t2,t3,t4 = titik didih liqour pada efek 1 sampai 4, F
W1,w2,w3,w4 = air yang dibuang pada efek 1 sampai 4, lb/hr

- Forward feed
Neraca panas pada efek pertama :

Neraca panas pada efek kedua :

Neraca panas pada efek ketiga :

Neraca panas pada efek keempat :

Neraca massa :

Permukaan yang dibutuhkan yaitu


Sehingga

Dimana U1,U2,U3, dan U4 adalah koefisien keseluruhan desain dalam efek


respectif.dari neraca masa dan neraca panas ada 5 persamaan dan 5
yang tidak diketahui : Ws, w1, w2, w3, w4. Ini akan diselesaikan secara
simultan.
- Backward feed.
Neraca panas pada efek keempat :

Neraca panas pada efek ketiga :

Neraca panas pada efek kedua :

Neraca panas pada efek pertama :

Neraca massa :

Hubungan permukaan akan disamakan dengan sbelumnya, karena ini


practical untuk memaksa restriksi dimana permukaan di setiap badan
diidentifikasi. Ini akan ditunjukkan dengan pengalaman yang dibawah
kondisi perbedaan tekanan antara efek akan mendekati sama. Jika steam
masuk ke efek pertama dari efek quadruple evaporator pada tekanan
atmosfir dan efek terakhir pada 26 in.Hg vacum diseuaikan sampai ke
1,95 psia, perbedaan tekanan antara steam dan efek pertama dan dari
efek ke efek akan (14,7 1,95)/5. Ini akan menyambungkan seleksi dari
tekanan saturasi pada efek individu. Karena koefisien perpindahan akan
dibedakan dalam efek individu, ini mungkin ditemukan bahwa permukaan
defined dengan persamaan (14.13) dan (14.14) tidak sama.

Aplikasi Evaporator pada Industri


- Industri Evaporated Milk (Susu Evaporasi)
- Industri pembuatan Sweetened Condensed Milk (Susu Kental Manis)
- Industri Instant Coffee
- Industri Gula Pasir (Granulated Sugar)

Anda mungkin juga menyukai