Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi
optimal sebagai salah satu tujuan untuk kebijaksanaan umum dari tujuan
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh guna membuat zat anti
zat anti, yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (misalnya, vaksin
keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat menghemat
anak-anak diseluruh belahan dunia, sejak tahun 1974 Badan Kesehatan Dunia
1
on Immunization (EPI) atau Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Hasil
dari program PPI ini cukup memuaskan. Angka cakupan imunisasi meningkat
imunisasi telah menyelamatkan lebih dari 20 juta jiwa dari bahaya penyakit
dicanangkan oleh pemerintah bagi bayi meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
seluruhnya berhasil dan masih banyak bayi atau balita status kelengkapan
petugas, usia ibu, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga per
Sebagian besar hanya ringan seperti demam dan bisa hilang dengan
endirinya. Demam yang tinggi sering membuat ibu khawatir. Apalagi pada
bayi bila kenaikan suhu tubuh terjadi secara tiba tiba bisa menimbulkan
2
komplikasi berupa kejang. Reaksi yang berat bisa terjadi meskipun jarang.
Umumnya reaksi terjadi segera setelah dilakukan vaksinasi, namun bisa juga
imunisasi dengan lengkap. Hal ini tidak akan terjadi bila ibu memiliki
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswi mampu melaksanankan Asuhan Kebidanan Komunitas
Imunisasi
2) Agar mahasiswi dapat melmemberikan konseling atau penyuluhan
C. Manfaat
Agar ibu dapat mengetahui tentang imunisasi terutama pentingnya
anak.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap
suatu penyakir, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak
diberkan telah dibuat demikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit namun
mampu memproduksi limfosit yang peka sebagai antibody dan sel memori
(Ranuh, 2011).
B. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
(populasi), atau bahkan menghilangkannya dari dunia seperti yang kita lihat
pada keberhasilan imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini lebih
4
mungkin terjadi pada jenis penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui
C. Manfaat Imunisasi
1. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan
D. Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin)
agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu
ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat
vaksin, yaitu :
a. Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan,
5
berasal dari ekstrak komponen-komponen organisme dari suatu
agar vaksin tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan
tubuh.
2. Imunisasi Pasif
Merupakan suatau proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara
proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang
didapatkan bayi dari ibu melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang
terinfeksi.
Contoh imunisasi pasif adalah penyuntikan ATS pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi
yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi
6
dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya
TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG. TBC yang berat contohnya adalah TBC pada
selaput otak, TBC milier pada seluruh lapangan paru, atau TBC tulang.
Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah
dilemahkan.
Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1 dosis sejak lahir
panas.
2. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk
3. Polio
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk
7
kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
4. DPT
Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin DPT ini
Pada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Imunisasi
dan demam. Efek berat misalnya terjadi menangis hebat, kesakitan kurang
syok.
5. Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk
8
diberikan melalui subkutan. Imunisasi ini memiliki efek samping seperti
tetap sehat,tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul
vaksin.
1. Vaksin BCG ( Bacillus Celmette-Guerin )
a. Indikasi : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
Tuberkulosis ( TBC )
b. Cara pemberian dan dosis:
1) Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih
dahulu.
2) Dosis pemberian : 0,55 cc untuk bayi dan 0,1 cc untuk anak dan
orang dewasa
3) Imunisasi disuntikan secara intrakutan didaerah lengan kanan atas.
c. Kontra indikasi :
Imunisasi BCG tidak boleh diberikan pada kondisi:
1) Seorang anak menderita penyakit kulit yang berat atau
9
khusus,karena luka ini akan sembuh dengan sendirinya secara
dan tetanus.
b. Cara pemberian imunisasi DPT adalah melaui injeksi
,efek ringan seperti terjadi pembengkakan dan demam dan nyrei pada
3. Vaksin DT
a. Indikasi : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang
10
b. Cara pemberian imunisasi dasar dan ulangan sama dengan imunisasi
DPT dan vaksin ini disuntikkan pada otot lengan atau paha sebanyak
0,5 ml
c. Kontra indikasi
vaksin ini tidak boleh diberikan kepada anak yang sedang sakit berat
tetanus.
b. Cara pemberian dan dosis
vaksin ini disuntiikkan pada otot paha dan lengan sebanyak 0,5 ml
d. Efek samping
Efek samping dari tetanus toksoit adalah reaksi lokal pada tempat
(Lisnawati, 2011)
5. Vaksin polio
a. Indikasi : untuk mencegah penyakit poliomyelitis.
b. Vaksin polio ada 2 macam yaitu:
IPV ( Inactivated Polio Vaccine, Vaksin Salk),mengandung virus polio
yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan dan OPV (Oral
11
Poilo Vaccine,Vaksin Salbin),mengandung vaksin hidup yang telah
dilanjutkan dengan imunisasi dasar OPV atau IPV mulai 2-3 bulan
Andhini, 2010)
12
2) Bayi yang mengidap HIV ( Human Immunodeficiency Virus)
e.Efek samping
Pada umumya tidak terdapat efek samping.efek samping berupa
paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi ( kurang dari
0,17: 1.000.000).
6. Vaksin campak
a. Indikasi : untuk memberikan kekebalan aktif terhadaop penyakit
campak.
b. Cara pemberian dan dosis
Pemberian vaksin campak hanya di berikan 1 kali, dapat di berikan
pada umur 9-11 bulan, dengan dosis 0,5 cc. Sebelum di suntikkan,
13
Pemberian imunisasi tidak bole di lakukan pada orang yang
kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
7. Hepatitis B
a. Indikasi :untuk memberi tubuh kekebalan terhadap penyakit hepatitis
B.
b. Cara pemberian dan dosis.
Imunisasi ini di berikan 3 kali pada umur 0-11 bulan melalui injeksi
setelah lahir, dapat di berikan pada usia 0-7 hari. Vaksin B-PID di
merupakan jenis alat suntikan yang hanya bisa di gunakan sekali pakai
dan telah berisi vaksin dosis tunggal dari pabrik. Vaksin tidak hanya di
berikan pada bayi. Vaksin juga di berikan pada anak usia 12 tahun
vaksin lain, vaksin ini tidak bole di berikan kepada penderita inveksi
14
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di
(>1 tahun).
c. Imunisasi BCG ulangan tidak dianjurkan.
d. Vaksin BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberculosis, namun dapat
mencegah komplikasinya.
e. Apabila BCG diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya
setelah lahir.
b. Imunisasi hepatitis B-2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari
15
d. Apabila sampai dengan usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh
bulan, DPT-2 pada umur 4 bulan dan DPT-3 pada umur 6 bulan.
b. Dosis DPT adalah 0,5 ml, intramuskular, baik untuk imunisasi dasar
maupun ulangan.
c. Vaksin DPT dapat diberikan secara kombinasi dengan vaksin lain yaitu
4. Polio
a. Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus polio -1, 2, dan 3.
b. Polio-0 diberikan saat bayi lahir sesuai pedoman PPI sebagai tambahan
e. IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuscular. Vaksin IPV dapat diberikan
5. Campak
Vaksin campak rutin dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,5 ml secara
16
H. Kontraindikasi Imunisasi
2. Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tanda dan
bayi yang sakit, lebih baik jangan diberikan vaksin, tetapi mintalah ibu
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA Tn. A
17
Alamat : Dusun Nelayan
b. Nama Ibu : Zumiati
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Aceh / Indonesia
Alamat : Dusun Nelayan
c. Nama Anggota Keluarga
Kelamin
Syaif 1,5 Laki-Laki - Islam Anak
Tahun
(KB)
O : Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90 Mmhg
Temperatur : 36C
Pols : 76 x/m
Respirasi : 20 x/m
imunisasi dasar
18
I : Memberikan konseling pada ibu tentang :
lima imunisasi dasar, jenis dan sifat imunisasi, dan jadwal imunisasi. Ibu
imunisasi.
BAB IV
19
tentang imunisasi
BAB V
20
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reaksi samping imunisasi (RSI) adalah gejala yang sering menyertai
Sebagian besar hanya ringan seperti demam dan bisa hilang dengan
endirinya. Demam yang tinggi sering membuat ibu khawatir. Apalagi pada
bayi bila kenaikan suhu tubuh terjadi secara tiba tiba bisa menimbulkan
komplikasi berupa kejang. Reaksi yang berat bisa terjadi meskipun jarang.
Umumnya reaksi terjadi segera setelah dilakukan vaksinasi, namun bisa juga
menyebabkan anak tidak mendapat imunisasi dengan lengkap. Hal ini tidak
akan terjadi bila ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang reaksi
samping imunisasi.
B. Saran
anak sehingga tidak ada lagi anak yang tidak mendapatkan imunisasi.
21