Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KKPI PENGARUH MEDIA

SOSIAL BAGI REMAJA

NAMA : NIKEN ENGGARWANTI


KELAS : XI-A/13

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


(SMK)
FARMASI SENTOSA DHARMA
BOJONEGORO
(KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI)

1 | Page
Jln. Ade Irma Suryani 42 A Bojonegoro
Telp. (0353)89364
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirabbilalamin kami panjatkan kehadirat


Allah SWT, kami telah menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh Media Sosial bagi
Remaja
Makalah ini dibuat untuk menganalisis berbagai dampak positip dan negative Media
Sosial terhadap Remaja melalui metode pengamatan dan tinjauan pustaka.
Kami tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Semua pihak yang ikut membimbing ,
mengarahkan dan membantu penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi
kita sehinga dapat mengantisipasi berbagai dampak positip dan negatip Media Sosial.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah
ini.

2 | Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 4
B. Tujuan Penulisan ..........4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Media Sosial 5
B. Klasifikasi Media Sosial .. 5
C. Perkembangan Media Sosial 6
D. Pertumbuhan Media Sosial ......7
E. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku di Kalangan Remaja .7
F. Media Sosial di Kalangan Remaja 8
G. Analisis Sosiologi Media Sosial ....9
H. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial Bagi Remaja ......10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran ..11
DAFTAR PUSTAKA ....12

3 | Page
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sosial Media kata yang tidak asing kita dengar saat ini, tahukah anda artinya ? Jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tentu saja Sosial Media itu adalah Media Sosial
sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi berbaur dan bergabung dengan
orang lain. Kata Sosial Media menjadi populer ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal
oleh kalangan pengguna Internet, hal ini yang kemudian membuat Sosial Media dan Internet
menjadi tidak terpisahkan. Tidak heran, jika mendengar kata Sosial Media maka pikiran
orang orang tentu akan langsung tertuju pada Internet Facebook, Twitter, Blogging,
youtube dan semua fasilitas fasilitas lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi
antar manusia. Di Indonesia sendiri, kegiatan ber-Sosial Media sebenarnya telah ada sejak
lama dengan bermunculannya berbagai macam forum diskusi berbasis web seperti
KasKus misalnya, hanya saja demam Sosial Media mulai terasa ketika sebuah situs
pertemanan bernama Friendster mulai naik daun saat itu banyak orang mulai merasa
sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk dikenal orang lain. Sosial media
memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang asalnya kecil bisa
seketika menjadi besar dengan Media sosial, begitupun sebaliknya orang besar dalam
sedetik bisa menjadi kecil dengan Media sosial. Apabila kita dapat memnfaatkan media
sosial, banyak sekali manfaat yang kita dapat, sebagai media pemasaran, dagang, mencari
koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita yang dimanfaatkan oleh Media
sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan di
dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain lain). Orang yang pintar
dapat memanfaatkan media sosial ini untuk mempermudah hidupnya, memudahkan dia
belajar, mencari kerja, mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, dan lain - lain. Media
sosial menambahkan kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal dunia
nyata kita juga sekarang mengenal dunia maya. Dunia bebas tanpa batasan yang berisi
orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia maya.
Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata dengan dunia
maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial.

B. Tujuan Penulisan
1. Menambah pengetahuan tentang media sosial.
2. Menambah pengetahuan tentang pengaruh media sosial bagi remaja.
3. Menambah pengetahuan tentang dampak positip dan negatip Media sosial bagi remaja.

4 | Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".[1]

B. Klasifikasi media sosial

Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum


internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video,
peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media
penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-
disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media
sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan
Haenlein ada enam jenis media sosial[ :
Proyek Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove
konten konten yang ada di website ini. contohnya wikipedia
Blog dan microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun
mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter
Konten
para user dari pengguna website ini saling meng-share konten konten media, baik seperti
video, ebook, gambar, dan lain lain. contohnya youtube
Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi
pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto
foto. contoh facebook

Virtual game world


Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam
bentuk avatar avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di
dunia nyata. contohnya game online.
Virtual social world

5 | Page
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual
game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan
lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.
Ciri - ciri media sosial
Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut [3] :

Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya

Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

C. Perkembangan media sosial


Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut [4] :

1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat
berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik , ataupun
mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak , semua ini dilakukan masih dengan
menggunakan saluran telepon yang terhubung dengaan modem

1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan
penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website tersebut bisa di
akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya
website - website lain.

1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya
pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring
sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring
sosial di banding Classmates.com

1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan
penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari
Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk
mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak
berkembangnya sebuah Media sosial.

2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming,
dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.

2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga
berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin
berkembang.

6 | Page
2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user
friendly.

2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini,
merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.

2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya,
karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama
Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.

2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan
dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi
sebuah direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan
lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.

2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama
google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah
di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.

D. Pertumbuhan media sosial

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau
koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan
media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan
jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia
biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk
menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media
sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses
dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media
sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.
Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah
anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini, berikut tabel jumlah anggota
dari masing - masing situs yang di kutip dari (August E. Grant:297) pada 1 mei 2010 [5] :

E. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku di Kalangan Remaja

Dalam era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya
internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi,

7 | Page
pendidikan, bisnis, dsb. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh vendor smartphone serta
tablet murah yang menjamur dan menjadi trend . Hampir semua orang di Indonesia
memiliki smartphone , dengan semakin majunya internet dan hadirnya smartphone maka
media sosial pun ikut berkembang pesat.
Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page pribadi dan
terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media
broadcast , maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja
yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi
komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam membuat
akun di media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasa nya memposting
tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman-temannya.
Semakin aktif seorang remaja di media sosial maka mereka semakin dianggap keren dan
gaul. Namun kalangan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno,
ketinggalan jaman, dan kurang bergaul.
Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Dalam media sosial tidak ada
batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka
berada. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam
kehidupan seseorang. Seseorang yang asalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial,
begitu pula sebaliknya.
Bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja, media sosial seakan sudah menjadi
candu, tiada hari tanpa membuka media sosial, bahkan hampir 24 jam mereka tidak lepas
dari smartphone . Media sosial terbesar yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja
antara lain; Facebook, Twitter, Path, Youtube, Instagram, Kaskus, LINE, Whatsapp,
Blackberry Messenger. Masing-masing media sosial tersebut mempunyai keunggulan
khusus dalam menarik banyak pengguna media sosial yang mereka miliki. Media sosial
memang menawarkan banyak kemudahan yang membuat para remaja betah berlama-lama
berselancar di dunia maya.
Pesatnya perkembangan media sosial juga dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan
modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial.
Para pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan jaringan internet tanpa biaya
yang besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.
Para pengguna media sosial pun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan
pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial
sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Bahkan ada sebuah istilah
yang dipopulerkan oleh Peter Steiner:

F. Media Sosial di Kalangan Remaja

Kata remaja berasal dari kata bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja menunjukan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi
memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang
telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa.
Kaum remaja saat ini sangat ketergantungan terhadap media sosial. Mereka begitu identik
dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di
dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Melihat hal ini, Sekolah Tinggi Sandi

8 | Page
Negara (STSN) bersama Yahoo! melakukan riset mengenai penggunaan internet di kalangan
remaja. Hasilnya menunjukkan, kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna
internet di Indonesia sebanyak 64%.
Penggunaan media sosial di kalangan remaja ini juga menimbulkan pro dan kontra.
Penggunaan media sosial seringkali mengganggu proses belajar remaja, sebagai contoh
ketika sedang belajar lalu ada notification chatting dari teman yang akhirnya dapat
mengganggu proses belajar, dan kebiasaan seorang remaja yang berkicau berkali-kali di
Twitter yang terkadang hanya untuk mengeluhkan betapa sulit pelajaran yang sedang dia
kerjakan.
Tidak berhenti sampai di situ saja. Yang lebih parah ada beberapa kasus seorang remaja
yang dilaporkan hilang oleh orangtuanya yang ternyata kabur dengan teman yang baru
dikenalnya di Facebook. Lalu apa yang menyebabkan seorang remaja begitu aktif di jejaring
sosial? Dalam sebuah penelitian dinyatakan, media sosial berhubungan dengan kepribadian
introvert. [3. Setyastuti, Yuanita. 2012. Aprehensi Komunikasi Berdasarkan Konteks
Komunikasi dan Tipe Kepribadian Ekstrovert Introvert . Jurnal Komunikator. Volume 4,
Nomor 2, Bulan November 2012] Semakin introvert seseorang maka dia akan semakin aktif
di media sosial sebagai pelampiasan. Peran orangtua sangat dibutuhkan sebagai pengawas
dan juga sosok yang memahami anak. Keluarga harus dapat memberikan fungsi afektif agar
seorang anak mendapatkan perhatian yang cukup.
Di kota besar seperti Jakarta, seringkali para remaja mengalami kekosongan karena
kebutuhan akan bimbingan orangtua tidak ada atau kurang. Hal ini disebabkan karena
keluarga mengalami disorganisasi. Pada keluarga yang secara ekonomis kurang mampu, hal
tersebut disebabkan karena orang tua harus mencari nafkah, sehingga tidak ada waktu sama
sekali untuk memperhatikan dan mengasuh anak-anaknya. Sedangkan pada keluarga yang
mampu, persoalannya adalah karena orang tua terlalu sibuk dengan urusan-urusan di luar
rumah dalam rangka mengembangkan prestise. [4. Soekanto, Soerjono. Sosiologi suatu
pengantar . Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka, 1990. 371]
Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting
kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba
mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya.
Contohnya saja di Twitter, para remaja menampilkan diri melalui mengunggah avatar yang
paling bagus dilihat, memposting tweet dan retweet sebanyak-banyaknya dengan tujuan
memperlihatkan eksistensinya di dunia maya, mereka berusaha memperlihatkan eksistensi
dirinya serta membangun citra sebaik mungkin. Para remaja juga berusaha memperlihatkan
citra positif di Twitter. Begitupun halnya dengan Facebook, para remaja memposting foto-
fotonya yang sedang bersenang-senang dengan teman-temannya dan seolah memperlihatkan
betapa bahagia dirinya. Dengan demikian, dapat dikatakan individu menjadikan media
sosial sebagai media presentasi diri.
Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan
social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya
yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa
kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah
satunya adalah ruang interaksi dunia maya. Setiap individu mampu menampilkan karakter
diri yang berbeda ketika berada di dunia maya dengan dunia nyata. Hal ini dalam sosiologi
disebut dengan istilah dramaturgi atau presentasi diri (The Presentation of Self ) untuk
menjelaskan bagaimana seseorang menampilkan diri pada lingkungan atau panggung
tertentu. [5. Rachmah, Amy Julia. 2012. Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media
Pembelajaran. EJPTI (Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Informatika).

G. Analisis Sosiologis Media Sosial

9 | Page
Di era modern, manusia dipermudah dalam melakukan berbagai hal. Salah satu
kemudahan yang diciptakan adalah berinteraksi melalui internet. Semakin berkembangnya
internet memunculkan pola interaksi dapat dilakukan tanpa harus berada dalam ruang dan
waktu yang bersamaan. Menurut Anthony Giddens, dengan adanya modernitas hubungan
ruang dan waktu terputus yang kemudian ruang perlahan-lahan terpisah dari tempat. [2.
Ritzer, George Ritzer dan J.Gooman, Douglas. Teori Sosiologi Dari Teori Sosiologi
Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern . Yogyakarta: Kreasi
Wacana, 2008. Hlm. 617] Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa manusia
menciptakan interaksi baru tanpa harus bertemu secara fisik, yang salah satunya dilakukan
melalui internet khususnya media sosial.
Dalam kajian sosiologi, maraknya media sosial erat hubungannya dengan bagaimana kita
bersosialisasi, berteman, berinteraksi. Dengan munculnya kedua media sosial tersebut kita
mampu berkomunikasi satu sama lain, dalam ilmu sosiologi hal tersebut dinamakan bentuk
komunikasi langsung. Komunikasi langsung dapat diartikan sebagai salah satu cara
berinteraksi antara seseorang dengan orang lain secara langsung, baik melalui chat maupun
melalui pesan.
Begitu pula dengan media sosial Facebook dimana kita juga bisa membuat sebuah grup,
dalam konteks ini mengenai hubungannya dengan sosiologi, dengan fitur grup di Facebook,
kita mampu membuat grup yang mampu berbagi mengenai ilmu-ilmu sosiologi ataupun bisa
untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi di masyarakat, karena didalam ilmu
sosiologi, salah satu yang diajarkan adalah memecahkan masalah yang sedang terjadi di
masyarakat, dan tentunya kita tahu bahwa obyek dalam ilmu sosiologi itu adalah
masyarakat.
Jadi hubungan media sosial dengan ilmu sosiologi sangat erat. Dengan kedua media sosial
tersebut kita mampu berinteraksi, dan berkomunikasi satu sama lain, bukan hanya itu kita
juga bisa mendapatkan teman baru dan kita juga bisa saling sharing atau berbagi ilmu dan
juga bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi di masyarakat. Apabila kita
menyalahgunakan media sosial tersebut, kita akan membuat masalah bukan menyelesaikan
masalah.

H. Dampak positif dan Negatif Media Sosial bagi Remaja

Dampak positif dari jejaring sosial adalah


Anak dan remaja dapat bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
Mereka akan mampu bersosialisasi dengan masyarakat umum lainnya.
Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial ini anak menjadi lebih mudah
berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak
pernah mereka temui secara langsung.
Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman
yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik
satu sama lain.
Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan
empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun,
mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski
tidak dapat bertemu secara fisik.

Dampak negatif dari jejaring sosial adalah:


Anak anak yang menggunakan jejaring sosial lebih banyak menghabiskan wkatunya untuk
bermain di dunia maya daripada dunia nyata.

10 | P a g e
Bisa menghabiskan uang untuk pergi ke warnet.
Lupa waktu kalau sudah bermain jejaring sosial atau lebih tepatnya mengurangi wkatu
efektif anda.
Tugas sekolah atau kuliah terbengkalai karena mereka lebih senang dan fokus bermain
jejaring sosia dan menimbulkan penyakit malas.
Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Ini yang
membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring
sosial dan di dunia nyata.
Banyaknya tindakan kejahatan yang ditimbulkan dari jejaring sosial seperti penculikan, dan
tindakan kriminal lainnya.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content.

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial.


1. Proyek Kolaborasi
2. Blog dan microblog
3. Konten
4. Situs jejaring sosial
5. Virtual game world
6. Virtual social world

B. Saran

Remaja saat ini sudah seharusnya menggunakan jaringan internet secara bijak
sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para
pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs
tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya yaitu dengan
mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain - lain.
Implementasikan sosial media dengan baik dan benar, gunakan peluang yang ada sebagai
sarana yang positif.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-internet/
http://www.scribd.com/doc/21330504/Pengertian-Internet
http://octahyuuga.wordpress.com/2009/03/02/dampak-negatif-dan-positif-dari-internet/
http://yayang08.wordpress.com/2008/05/07/dampak-internet-bagi-pelajar/
http://www.anneahira.com/pengaruh-internet-terhadap-prestasi-belajar-
pelajar-5344.htm
http://qotrinnidaaz.blogspot.com/2009/11/dampak-positif-dan-negatif-
internet.html
Posted by Dheen Deen at 23:40

12 | P a g e
13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai