Anda di halaman 1dari 7

Landasan Historis : Bangsa Indonesia adalah kausa materialis Pancasila

Landasan Kultural : Nilai-nilai adat budaya yang ada dan tumbuh dalam kehidupan
masyarakat
Landasan Yuridis :
- Pasal 1 ayat 2 ,UU No 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional
- SK Dirjen Dikti No 43/DIKTI/KEP/2006
Landasan Filosofis : Dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia

Tujuan menjadikan warga negara Indonesia yang :


- Mampu bersikap dan bertanggungjawab sesuai nuraninya
- Mampu mengenali setiap permasalahan hidup yang timbul dan memberikan
solusi atas masalah tersebut
- Menggalang nilai-nilai persatuan

Pengertian Pancasila secara etimologis


Pancasila berasal dari bahasa sansekerta. Asal kata terdiri atas : panca berarti
lima dan syila berarti dasar atau alas
Secara harfiah Pancasila berarti dasar yang memiliki lima unsur

Pengertian Pancasila secara historis


Diawali pada sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 yang membahas
mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia.
Kata Pancasila pertama kali disebut oleh Ir Soekarno pada pidato tanpa teks yang
dilakukan saat sidang pertama BPUPKI. Pancasila yang berarti lima dasar

Pengertian Pancasila secara Terminologis


Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus
1945 mengesahkan UUD 1945 sebagai undang-undang dasar negara Republik
Indonesia yang terdiri atas :
- Pembukaan UUD 1945
- Batang tubuh UUD 1945 yang berisikan :
- 37 pasal,
- 1 aturan peralihan yang terdiri atas 4 pasal
- 1 aturan tambahan yang terdiri atas 2 ayat.
Rumusan Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat
alenia yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia.

NILAI NILAI FILSAFAT PANCASILA


Secara Etimologis berasal dari bahasa Yunani :
- philein artinya cinta dan
- sophos artinya kebijaksanaan.
Secara harfiah istilah filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan.
Ditinjau dari lingkup pembahasannya, filsafat meliputi banyak bidang bahasan,
antara lain manusia, masyarakat, alam, etika, logika, agama, estetika, dan bidang
lainnya.
Perkembangan Ilmu Filsafat : filsafat sosial, filsafat hukum, filsafat politik, filsafat
bahasa, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat agama , dll
Filsafat sebagai sebuah produk :
- merupakan sebuah ilmu pengetahuan atau konsep dari para filsuf yang
merupakan hasil dari proses berfilsafat dan memiliki ciri-ciri tertentu
- suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktifitas berfilsafat
Filsafat sebagai suatu proses :
suatu bentuk aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu masalah
dengan menggunakan cara/metode tertentu sesuai dengan objek
permasalahan yang dihadapi.

Pancasila sebagai suatu sistem


Definisi sistem :
kesatuan dari bagian-bagian yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu
sebagai sebuah kesatuan yang utuh
Ciri sebuah sistem :
- Kesatuan bagian-bagian
- Tiap bagian memiliki fungsi masing-masing
- Saling berhubungan/bekerjasama
- Semua bagian memiliki tujuan yang sama
- Terjadi dalam satu lingkungan yang kompleks

Dasar filsafat negara Pancasila :


suatu kesatuan yang bersifat majemuk tunggal yang memiliki ciri-ciri yang khas
yang tidak terdapat pada sistem filsafat yang lain.

Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem Filsafat.


Pancasila sebagai suatu sistem filsafat yang memiliki dasar ontologis, dasar
epistimologis, dan dasar aksiologis yang berbeda dengan sistem filsafat yang
lainnya.
Definisi Ontologi :
kajian filsafat yang membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret
Dasar Ontologis Pancasila :
manusia, sebagai subyek pokok atau pendukung pelaksanaan sila-sila Pancasila
Definisi epistimologi :
teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat ilmu pengetahuan.
Dasar epistimologis Pancasila :
sebagai sebuah pedoman atau cara pandang bagi bangsa Indonesia dalam
memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara serta
sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan
kehidupan

Dasar aksiologis Pancasila :


sebagai suatu kumpulan nilai-nilai yang merupakan satu kesatuan yang saling
terkait satu dengan yang lain dan tidak bisa berdiri sendiri
Menurut Notonegoro, terdapat 3 nilai dalam sila-sila Pancasila :
1. Nilai Material
2. Nilai Vital
3. Nilai kerokhanian

Dasar Filosofis.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia :
setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus
berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan
Sifat nilai-nilai Pancasila :
- Bersifat objektif : bersifat umum, universal dan abstrak sebagai suatu nilai,
akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia, dan
sebagai sumber hukum positif di Indonesia.
- Bersifat subyektif : keberadaan nilai-nilai Pancasila terlekat pada bangsa
Indonesia sendiri.
Pancasila sebagai sumber hukum dasar/fundamental bagi negara Indonesia dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
Pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 :
1. Negara Indonesia adalah negara persatuan (sila ke-3)
2. Negara mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila
ke-5)
3. Negara berkedaulatan rakyat (sila ke-4)
4. Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan kemanusiaan
yang adil dan beradab (sila ke-1 dan ke-2)

Makna nilai-nilai sila pada Pancasila


- Sila ke-1 : negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan
manusia sebagai makhluk Tuhan YME
- Sila ke-2 : manusia sebagai mahluk yang berbudaya dan beradab harus
berlaku adil.
- Sila ke-3 : negara sebagai penjelmaan sifat kondrat manusia (sebagai mahluk
individu dan mahluk sosial) serta merupakan elemen persekutuan hidup
bersama diantara elemen yang ada.
- Sila ke-4 : rakyat adalah subyek pendukung pokok negara dan negara adalah
dari, oleh dan untuk rakyat.
- Sila ke-5 : keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama

Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara


Setiap bangsa di dunia memiliki suatu cita-cita dan pandangan hidup sebagai nilai
dasar dalam memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi oleh bangsa itu.
Pancasila adalah causa materialis :
sumber pengetahuan Pancasila adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa
Indonesia sendiri, bukan dari bangsa lain atau perumusan orang perorang
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, untuk pertama kalinya kata Pancasila
diucapkan dan diperkenalkan oleh Bung Karno.
Pancasila yang diusulkan oleh Bung Karno tersebut dimaksudkan sebagai dasar bagi
Indonesia Merdeka
MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai sumber dari segala sumber hukum
baru ditetapkan pada TAP MPRS No.XX/MPRS/1966.
Sumber dari tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran,
cita-cita hukum serta cita-cita moral dan watak bangsa Indonesia.
Kesimpulan dari TAP MPRS No.XX/MPRS/1966 :
1. Pancasila adalah pondasi bagi pembentukan negara-bangsa Indonesia.
2. Pancasila adalah cita-cita negara dan cita-cita hukum yang bersifat konstitutif
dan regulatif.
3. Pancasila adalah asas dari hukum positif yang berlaku di NKRI.
4. Pancasila menjiwai UUD 1945 dalam penyelenggaraan negara serta menata
kehidupan warga negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Alasan Pancasila sebagai dasar negara :
1. Pancasila digali dari adat dan budaya bangsa Indonesia
2. Pancasila memiliki potensi menampung kondisi dan sifat pluralistik bangsa
3. Pancasila menjamin kebebasan warga negara untuk beribadah
4. Pancasila menjamin keutuhan NKRI
5. Pancasila memberikan landasan bagi bangsa Indonesia dalam mengantisipasi
ancaman dan tantangan dan hambatan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
6. Pancasila menjamin terselenggaranya demokrasi dan pelaksanaan hak asasi
manusia

IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila diperlukan nilai-nilai dasar yang
hendak diwujudkan, yaitu : keadilan, kesejahteraan, keamanan dan kebahagiaan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
IMPLEMENTASI PANCASILA PADA OTONOMI DAERAH
Terjadinya kesalahpahaman dalam memaknai pemberian otonomi yang seluas-
luasnya pada pemerintah daerah.
IMPLEMENTASI PANCASILA
Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara :
1. Masih adanya pihak-pihak yang belum memahami dengan baik Pancasila
sebagai dasar negara dan ingin menggantinya dengan paham lain.
2. Masih terbatasnya legal drafter yang belum memahami Pancasila sebagai
dasar negara di lembaga legislatif.
3. Kurang dipahami atau diabaikannya makna UU No 10 tahun 2004 oleh para
anggota legislatif, sehingga terjadi kerancuan dalam peraturan perundangan.
4. Kesalahan dalam memahami makna kearifan lokal, sehingga terjadi
eksklusivisme daerah dalam penyusunan peraturan daerah.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani :
- idein yang berarti melihat
- logia yang berarti kata atau ajaran
Secara harfiah berarti ilmu tentang melihat kedepan atau cita-cita, gagasan atau
buah pikiran.
Menurut Padmo Wahjono :
Ideologi adalah pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa, berupa
seperangkat tata nilai yang dicita-citakan dan direalisasikan dalam kehidupan
berkelompok.
Ciri-ciri ideologi :
- Gagasan, cita-cita dan nilai dasar yang membentuk sistem nilai yang utuh,
bulat dan mendasar
- Merupakan pencerminan dari pandangan hidup dan filsafat hidup suatu
bangsa
- Berbentuk kepercayaan politik yang kokoh sebagai hasil kemauan bersama
- Menjadi landasan yang tangguh dan arah dalam mencapai cita-cita bersama

Makna secara luas :


Ideologi diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini
kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya
guna menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat dalam
berbangsa dan bernegara.

Dasar hukum : TAP MPR RI No.XVIII/MPR/1998


Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar
negara dari NKRI harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Dasar hukum : TAP MPR RI No.V/MPR/2000


Menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka dengan membuka
wacana dan dialog terbuka di dalam masyarakat sehingga dapat menjawab
tantangan sesuai visi Indonesia masa depan.

Ciri-ciri ideologi terbuka :


- Dimensi realistis, nilai-nilai dasar yang secara nyata ada dalam kehidupan
masyarakat
- Dimensi idealisme, memberikan harapan tentang masa depan yang lebih
baik
- Dimensi fleksibelitas, memiliki keluwesan yang memungkinkan
pengembangan pemikiran

PERAN DAN FUNGSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


Peran Pancasila : memberikan stabilitas, arah dalam hidup berkelompok dan
memberikan dinamika gerak menuju yang dicita-citakan.
Fungsi Pancasila : sebagai pemandu arah dalam menggapai cita-cita negara
bangsa, untuk selanjutnya dijabarkan menjadi program kegiatan bidang
poleksosbudhankam.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI IDEOLOGI PANCASILA
Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Pancasila :
1. Faktor Internal : sifat pluralistik bangsa, keanekaragaman suku, adat budaya
dan agama
2. Faktor Eksternal : arus globalisasi, paham liberalisme, paham komunisme dan
radikalisme yang didasarkan pada pemahaman yang sempit dalam
beragama.

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP


Makna Pandangan Hidup
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas tujuan yang
ingin dicapai sangat membutuhkan pandangan hidup.
Bangsa yang memiliki pandangan hiduplah yang dapat memahami setiap persoalan
yang dihadapinya dan menentukan arah dan cara memecahkan masalahnya
dengan tepat.

Syarat adanya pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara :


1. Adanya nilai, yaitu kualitas yang melekat pada hal/subyek tertentu yang
berakibat dipilih atau tidak dipilihnya subyek tersebut dalam kehidupan
masyarakat.
2. Norma, yaitu nilai yang dipergunakan sebagai ukuran untuk menentukan atau
menilai suatu tingkah laku manusia.
Norma berasal dari bahas Latin yang berarti siku-siku; yaitu alat untuk mengukur
apakah suatu objek tegak lurus atau miring.
3. Etika, adalah ilmu tentang kesusilaan yang berperan sebagai seperangkat nilai,
prinsip da norma moral yang menjadi pegangan hidup dan dasar penilaian baik-
buruknya perilaku atau benar-salahnya tindakan manusia.

Etika Kehidupan Bangsa Indonesia


Dasar hukum : TAP MPR RI No.VI/MPR/2001
Sumber etika : ajaran agama yang bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya
bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir,
bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa.

Aspek-aspek dalam etika kehidupan berbangsa :


1. Etika sosial dan budaya
2. Etika politik dan pemerintahan
3. Etika ekonomi dan bisnis
4. Etika penegakan hukum yang berkeadilan
5. Etika keilmuan
6. Etika lingkungan

Peran dan Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup


Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) memiliki arti Pancasila sebagai
pedoman arah semua kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan di segala bidang.
Peranan Pancasila sebagai pedoman dan penuntun sikap dan perilaku setiap warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Fungsi Pancasila adalah sebagai pegangan atau acuan bagi manusia Indonesia
dalam bertingkah laku, baik dengan sesama manusia, dengan Tuhan Yang Maha Esa
maupun dengan lingkungannya.

Implemantasi Pancasila sebagai pandangan hidup


Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai norma moral bagi bangsa
Indonesia dalam berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila berupa sanksi moral dan sanksi sosial.

Faktor yang Mempengaruhi Implementasi


Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Pancasila sebagai pandangan hidup
:
1. Pengaruh ajaran agama dan atau adat budaya masyarakat tertentu.
2. Munculnya gaya hidup modern yang mengembangkan nilai atau norma
tertentu.
3. Masuknya nilai-nilai sosial politik yang berasal dari budaya lain ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai