Bab Ii
Bab Ii
TEORI DASAR
2.1 Kopling
1. Kopling kaku
Kopling bus
3
Gambar 1. Kopling bus
Kopling flens kaku
Kopling flens kaku terbuat dari besi cor atau baja cor yang
dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan
baut, pada kopling ini tidak sedikitpun mengijinkan ketidaklurusan
sumbu poros serta tidak dapat mengurangi tumbukan transmisi,
kopling flens kaku dapat dilihat pada gambar 2.
4
Kopling luwes atau fleksibel ini digunakan apabila kedudukan yang baik
antara kedua ujung poros satu sama lain tidak dapat diharapkan sehingga kedua
ujung poros itu disambungkan sedemikian rupa sehingga dapat bergerak satu
sama lain. Kopling luwes terdiri dari :
5
Kopling ini terdiri dari dua paruh yang identic dilengkapi dengan pena
penggerak dan lubang dalam jumlah yang sama. Keuntungan kopling ini
adalah aman tembusan aliran. Kopling karet bintang dapat diligat pada
gambar 6.
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang
cukup besar, terdiri dari kopling universal hook . Kopling universal dipakai untuk
menyambung dua poros yang tidak terletak dalam sebuah garis lurus atau yang
garis sumbunya saling memotong (membentuk sudut, seperti gambar 8).
6
Gambar 8. Kopling universal hook
b. Kopling Tidak Tetap/lepas
1. Kopling Cakar
Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran,
tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar. Dengan demikian
tidak dapat sepenuhnya berfungsi sebagai kopling tak tetap yang sebenarnya,
dapat dilihat pada gambar 9a.
7
(b) Gambar kopling cakar spiral
c. Kopling kerucut
2. Kopling plat
Kopling plat adalah kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang
dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut
sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Kopling plat
dapat dilihat pada gambar 12.
8
Gambar 12. Kopling plat
(a) Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan
terhubung/ tertekan.
(b) Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin
dapat diteruskan ke poros input transmisi.
2. Kopling dalam keadaan tidak terhubung ( pedal kopling ditekan )
9
Gambar 14. Kopling dalam posisi terkepas
(a) plat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling
bebas dari penekanan.
(b) kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak
dapat diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.
2.1.3 Komponen Kopling Gesek
2.1.3.1 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
1. Macam-macam poros
a. Gandar
Gandar, poros ini hanya untuk menopang bagian mesin yang diam,
berayun atau berputar, tetapi tidak menderita momen putar. Dengan demikian
tegangan utamanya adalah tekukan (bending). Poros gandar dapat dilihat
seperti pada gambar 15.
10
b. Spindel
Spindel, poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas dimana beban utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus harus
dipenuhi oleh poros ini adalah deformasinya harus kecil, seperti pada
gambar 16.
2.1.3.2 Spline
Spline berguna untuk meneruskan momen dan putaran dari elemen
penggerak kebagian yang digerakkan. Pada pemindahan daya spline menjadi
pilihan utama karena dapat meneruskan daya yang besar. Spline dapat dilihat pada
gambar 18. Jenis spline berdasarkan jenis gerakannya terhadap poros yaitu :
1. Spline fleksibel
dimana bisa dihubungkan dengan poros dapat bergeser secara aksial.
2. Spline tetap
dimana bagian yang dihubungkan berkunci pada poros.
11
Jenis spline dibedakan berdasarkan bentuk yaitu :
a. Spline Persegi
Jenis ini membuat alur dan gigi berbentuk persegi. Poros ini umumnya
mempunyai jumlah spline : 4,6,10 dan 16 buah spline.
b. Spline Involut
Jenis ini mempunyai gigi (Spline) yang berbentuk sudut-sudut tertentu.
12
b) Pegas Tarik
c) Pegas Puntir
2. Menurut Bentuknya
a)
13
2.1.3.5 Paku Keling
d) .
ujungnya. Untuk dapat menjepit dua bagian, baut ditanam pada salah satu
bagian yang mempunyai lubang berulir dan jepitan diketatkan dengan sebuah
mur.
h)
i)
j) Gambar 22. Macam-macam baut
m)