Anda di halaman 1dari 3

RESUSITASI NEONATUS

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1/3

PUSKESMAS WERANG

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh:


Kepala UPTD Puskesmas Werang
27 Mei 2016
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Yohanes K. Syukur
NIP. 19671023 199403 1 008

PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan


bernapas secara spontan pada bayi baru lahir

TUJUAN Untuk memulihkan fungsi pernapasan bayi baru lahir yang


mengalami asfiksia dan terselamatkan hidupnya tanpa gejala
sisa di kemudian hari.
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN
2. Surat Keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor:.............

..........................................
REFERENSI
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. 3 Helai handuk/kain/popok bayi yang kering dan bersih
b. Alat pengisap lendir bola karet atau suction.
c. Tabung dan balon resusitasi
d. Sungkup no.1 untuk bayi cukup bulan dan no.0 untuk
bayi kurang bulan
e. Stetoskop.
f. Jam yang memiliki jarum detik.
g. Selang oksigen
h. Neopuff atau T piece resusitator.

2. Persiapan bahan :
Oksigen

3. Persiapan Keluarga
a. Keluarga diberi penjelasan mengenai kemungkinan
yang dapat terjadi pada bayi baru lahir.
b. Keluarga diberi penjelasan tentang apa yang dilakukan
oleh penolong untuk membantu kelancaran persalinan
RESUSITASI NEONATUS

No.Dokumen No.Revisi Halaman


2/3

PUSKESMAS WERANG

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh:


Kepala UPTD Puskesmas Werang
27 Mei 2016
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Yohanes K. Syukur
NIP. 19671023 199403 1 008

dan melakukan tindakan yang diperlukan.

4. Persiapan Tempat Resusitasi


a. Ruangan yang hangat dan terang.
b. Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih dan
kering, misalnya meja, dipan
c. Tempat resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas
(misalnya; lampu sorot) dan tidak banyak tiupan angin
(jendela atau pintu yang terbuka) atau di atas infant
warmer.

5. Pelaksanaan :
a. Lakukan penilaian segera setelah bayi lahir
b. Tentukan apakah bayi menangis kuat, merintih, tidak
bernapas atau napas megap-megap
c. Lakukan langkah awal :
1. Jaga bayi tetap hangat (selimuti dengan kain dan
pindahkan ke tempat resusitasi)
2. Atur posisi bayi (ganjal bahu agar kepala sedikit
ekstensi).
3. Isap lendir dengan pengisap lendir bola karet atau
suction mulai dari mulut kemudian hidung
4. Keringkan dengan menggunakan kain bersih dan
kering sambil rangsang taktil
5. Reposisi (atur kembali posisi kepala bayi sedikit
ekstensi)
6. Penilaian ulang apakah bayi menangis atau
bernapas spontan dan teratur

d. Segera putuskan apakah perlu dilakukan tindakan


resusitasi atau tidak
RESUSITASI NEONATUS

No.Dokumen No.Revisi Halaman


3/3

PUSKESMAS WERANG

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh:


Kepala UPTD Puskesmas Werang
27 Mei 2016
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Yohanes K. Syukur
NIP. 19671023 199403 1 008

e. Lakukan ventilasi tekanan positif


1. Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut
dan hidung bayi.
2. Pompa balon sungkup sampai terlihat dada
mengembang
3. Lakukan ventilasi tekanan positif 30 detik (1
siklus)

f. Lakukan penilaian ulang usaha napas,denyut jantung


dan warna kulit
g. Segera putuskan utk melanjutkan tindakan resusitasi
atau tidak sesuai dengan alur berikut ini

UNIT TERKAIT - Dokter Umum


- Bidan Ruang Bersalin
- Perawat

DOKUMEN - Status pasien rawat inap.


TERKAIT - Buku register pasien rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai