Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pedoman Gizi Seimbang (PGS)


Sasaran : Pengunjung RSUD Panembahan Senopati Bantul
Hari/Tanggal pelaksanaan : Selasa, 10 Maret 2015
Tempat : RSUD Panembahan Senopati Bantul

I. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan,
dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal tersebut sangat erat kaitannya dengan
keadaan gizi seseorang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu
dan masyarakat yang dipengaruhi oleh pola makan. Dan pola makan yang baik adalah pola
makan yang berpedoman pada Gizi Seimbang.

II. Tujuan Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang Pedoman Gizi Seimbang (PGS)
maka masyarakat mampu memahami tentang gizi seimbang.

III. Tujuan Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Pedoman Gizi Seimbang (PGS) selama 30 menit
masyarakat mampu :
1. Menjelaskan pengertian pedoman gizi seimbang
2. Menjelaskan prinsip pedoman gizi seimbang
3. Menjelaskan 10 pesan pedoman gizi seimbang

IV. Sub Pokok Bahasan


1. Pedoman gizi seimbang
2. Prinsip pedoman gizi seimbang
3. 10 pesan pedoman gizi seimbang

V. Metode

1
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya jawab)

VI. Media
1. Flipchart
2. Leaflet

VII. Strategi Pelaksanaan


1. Metode : ceramah, diskusi
2. Media : flipchart, leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir).

VIII. Proses Pelaksanaan:


No. Tahap Wkt Kegiatan pengajar Kegiatan peserta

1. Pembukaan 5 1. Perkenalan. Memperhatikan


2. Menghubungkan pengalaman dan menanggapi
peserta penyuluhan dengan topik tentang review gizi
yang akan disampaikan melalui seimbang.
review tentang gizi seimbang.

2. Penyampaian 20 1. Menjelaskan tentang: Mendengarkan dan


Materi Pedoman gizi seimbang memperhatikan.
Prinsip pedoman gizi seimbang
10 pesan pedoman gizi
seimbang

2. Memberi kesempatan peserta Menanyakan hal-


penyuluhan untuk menanyakan hal yang kurang
hal-hal yang kurang jelas. jelas.

3. Menjawab pertanyaan yang Memperhatikan.

diajukan peserta penyuluhan.


4.
3. Penutup 5 1. Menyimpulkan materi yang Memperhatikan.

2
telah disampaikan.
2. Melakukan evaluasi hasil
penyuluhan.
3. Memberi salam penutup.

IX. Materi Penyuluhan

A. Pedoman Gizi Seimbang (PGS)


Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan,
kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal tersebut sangat erat kaitannya
dengan keadaan gizi seseorang.

Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat yang
dipengaruhi oleh pola makan, karena kualitas dan kuantitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap
sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait
gizi, maka pola makan masyarakat yang baik adalah pola makan yang berpedoman pada Gizi
Seimbang.

Pedoman Gizi Seimbang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955.


Pedoman tersebut menggantikan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang telah diperkenalkan
sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi dan belum
memadai untuk mencapai hidup sehat dan cerdas. Diperlukan air sebagai zat gizi yang
jumlahnya jauh lebih banyak dari kebutuhan pangan sehari-hari. Juga diperlukan kebersihan
diri dan keamanan pangan agar terhindar dari kemungkinan penyakit yang menular melalui
makanan. Makan saja tanpa disertai dengan aktifitas fisik akan menimbulkan kegemukan dan
jauh dari kebugaran. Oleh karena itu penyempurnaan pedoman gizi dari 4 Sehat 5
Sempurna menjadi Gizi Seimbang.
Tahun 1990-an kita telah memiliki Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Lebih
dari 15 tahun lalu Pedoman Gizi Seimbang telah dikenalkan dan disosialisasikan kepada

3
masyarakat, namun masih banyak masalah dan kendala dalam sosialisasi Gizi Seimbang
sehingga harapan untuk merubah perilaku gizi masyarakat ke arah perilaku gizi seimbang
belum sepenuhya tercapai. Konsumsi pangan belum seimbang baik kuantitas maupun
kualitasnya, dan perilaku hidup bersih dan sehat belum memadai. Memperhatikan hal diatas
telah tersusun Pedoman Gizi Seimbang yang baru, pada tanggal 27 Januari 2014 lalu telah
diselenggarakan workshop untuk mendapat masukan dari para pakar pemerintah serta non
pemerintah, lintas sektor, lintas program dan organisasi profesi. Dengan mempertimbangkan
visi pembangunan gizi jangka panjang adalah untuk mewujudkan generasi atau bangsa yang
sehat, cerdas dan unggul atau mampu bersaing, maka slogan gizi seimbang yang baru adalah
Gizi Seimbang Bangsa Sehat Berprestasi.

B. Prinsip Pedoman Gizi Seimbang

Ada dua visual gizi seimbang, yaitu 1) Tumpeng Gizi Seimbang dan 2) Piring
Makanku, Porsi Sekali Makan. Tumpeng gizi seimbang dimaksudkan sebagai gambaran dan
penjelasan sederhana tentang porsi (ukuran) makanan dan minuman serta aktifitas fisik
sehari-hari, termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan serta memantau berat badan.
Tumpeng gizi seimbang yang baru ini merupakan penyempurnaan dari tumpeng gizi
seimbang yang sebelumnya.

Gambar 1. Tumpeng Gizi Seimbang

4
Dalam Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) ada empat lapisan berurutan dari bawah ke
atas dan semakin ke atas semakin kecil. Empat lapis artinya Gizi Seimbang bila diibaratkan
rumah, maka ada 4 (empat) pilar prinsip yang harus dipenuhi agar rumah tersebut dapat
berdiri, yaitu :
1) Mengonsumsi makanan beragam
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya,
kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan.
2) Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi Seimbang.
3) Melakukan aktivitas fisik
Untuk menyeimbangkan antara pengeluaran energi dan pemasukan zat gizi kedalam
tubuh.
4) Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) dalam batas normal.
Memantau BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup
dengan Gizi Seimbang, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal,
dan apabila terjadi penyimpangan maka dapat segera dilakukan langkah-langkah
pencegahan dan penanganannya.
Semakin ke atas ukuran tumpeng semakin kecil berarti pangan pangan pada lapisan
atas yaitu gula, garam dan lemak dibutuhkan sedikit sekali atau perlu dibatasi. Pada setiap
kelompok pangan dituliskan berapa jumlah porsi setiap kelompok pangan yang dianjurkan.
Misalnya pada kelompok sayuran tertulis 3 - 4 porsi sehari, artinya sayuran dianjurkan
dikonsumsi oleh remaja atau dewasa sejumlah 3 - 4 mangkuk sehari. Satu mangkuk sayuran
beratnya sekitar 75 gram, sehingga perlu makan sayur sekitar 300 gram sehari. Sebelah
kanan tumpeng ada tambah (+) diikuti dengan visual segelas air putih dan tulisan 8 gelas. Ini
artinya dalam sehari setiap orang remaja atau dewasa dianjurkan untuk minum air putih
sekitar 8 gelas sehari.
Selain makanan dn minuman dalam visual TGS ini juga ada pesan cuci tangan
sebelum dan sesudah makan yang divisualisasikan oleh gambar cuci tangan sebelum
menggunakan air mengalir, juga berbagai siluet aktifitas fisik (termasuk olahraga) dan
kegiatan menimbang berat badan. Kegiatan fisik dianjurkan untuk dilakukan paling tidak tiga
kali seminggu dan memantau berat badan setiap bulan.

5
Gambar 2. Piring Makanku, Porsi Sekali Makan

Piring Makanku : Sajian Sekali Makan, dimaksudkan sebagai panduan yang


menunjukkan sajian makanan dan minuman pada setiap kali makan (misal sarapan, makan
siang, makan malam). Visual Piring Makanku ini menggambarkan anjuran makan sehat
dimana separuh (50%) dari total jumlah makanan setiap kali makan adalah sayur dan buah
dan separuh (50%) lagi adalah makanan pokok dan lauk pauk. Piring Makanku juga
menganjurkan makan porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan porsi makanan
pokok lebih banyak dari lauk pauk. Piring Makanku juga menganjurkan perlu minum setiap
kali makan, bisa sebelum, ketika atau setelah. Meskipun gambar gelas hanya satu buah dalam
visual ini, tidak berarti bahwa minum dalam satu kali makan hanya satu gelas, bisa saja
disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya segelas sebelum makan dan segelas lagi setelah
makan.
Makan dan minum tidak ada artinya bila tidak bersih dan aman termasuk tangan dan
peralatan makan. Oleh karena itu sejalan dengan prinsip gizi seimbang makan dalam visual
Piring Makanku juga dianjurkan untuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan karena
Piring Makanku adalah panduan setiap kali makan, maka tidak dianjurkan aktifitas fisik dan
pemantauan berat badan. Kedua hal ini cukup divisualisasikan pada gambar Tumpeng Gizi
Seimbang.

6
C. 10 Pesan Pedoman Gizi Seimbang
Adapun Pesan-pesan PGS baru, yaitu :
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
Selama ini tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung lengkap semua zat
gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
Sebab itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan (kecuali bayi
berumur 0 - 4 bulan yang cukup sehat hanya dengan memperoleh ASI). Makanan yang
beraneka ragam dijamin dapat memberikan manfaat besar terhadap kesehatan, sebab zat
gizi tertentu yang tidak terkandung dalam satu jenis bahan makanan akan dilengkapi
oleh zat gizi serupa dari bahan makanan yang lain.
Juga sebaliknya masing-masing bahan makanan dalam susunan aneka ragam
menu seimbang akan saling melengkapi. Kesimpulannya, makan hidangan yang
beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang.

2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan


Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh adalah
dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari. Sayuran dan buah-buahan
segar kaya akan aktioksidan atau beragam senyawa peredam radikal bebas pemicu
kanker.
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Protein adalah bahan baku bagi tubuh manusia. Setiap tahun tubuh menciptakan
sekitar 98% dari sel-sel baru dan sel-sel baru ini datang dari makanan yang kita makan,
terutama makanan yang kaya protein. Protein adalah bahan konstruksi baku actual untuk
sel-sel tubuh. Struktur tubuh yang terbuat dari protein termasuk kulit, rambut, kuku,
tulang, jaringan ikat, dan otot.
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
Terdapat 2 kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sederhana. Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras,
jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), dan bahan makanan lain
yang banyak mengandung karbohidrat (sagu, pisang). Sedangkan gula digolongkan
sebagai karbohidrat sederhana yang tidak mengandung zat gizi lain.

7
Konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari kecukupan energi atau 3 - 4
sendok makan setiap harinya. Seyogyanya, sekitar 50 - 60% kebutuhan energi diperoleh
dari karbohidrat kompleks atau setara dengan 3 4 piring nasi. Apabila energi yang
diperoleh lebih dari 60% berasal dari karbohidrat kompleks, maka biasanya kebutuhan
protein, vitamin, dan mineral sulit dipenuhi.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Beberapa alasan untuk membatasi makanan manis dikarenakan orang yang sering
kali mengkonsumsi makanan tersebut memiliki perasaan kenyang sehingga
menghambat asupan makanan bergizi. Bahkan penelitian menemukan kandungan gula
yang terlalu banyak dikonsumsi akan meningkatkan resiko kepadatan tulang yang
buruk, obesitas atau diabetes tipe 2. Selain itu kondisi yang sering kali dialami adalah
gigi berlubang sehingga menyebabkan sakit gigi dan kurang nafsu makan.
Alasan-alasan sebelumnya mengapa diberikan batasan dalam mengkonsumi
garam perharinya adalah karena pada zaman dahulu mengkomsumsi garam secara
berlebihan hanya menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.
Namun, pada saat ini tentu berbeda yaitu timbulnya penyakit baru seperti kanker dan
batu ginjal. Karena garam dapat memperkuat kerja ginjal. Maka untuk itu disarankan
agar lebih berhati-hati memakan makanan yang akan disantap. Mau bagaimananpun
garam yang dibutuhkan yaitu sekitar 200gr/hari agar cairan tubuh tetap stabil.
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan
jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah
lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10% dari kebutuhan
energi. Seyogyanya menggunakan lemak dan minyak nabati, misalnya minyak kelapa,
minyak jagung, minyak kacang, atau minyak nabati yang lain. Dianjurkan konsumsi
lemak dan minyak dalam makanan sehari-hari tidak lebih dari 25% dari kebutuhan
energi.
6. Biasakan Sarapan
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Buat orang dewasa,
makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja
dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, sarapan dapat memudahkan
konsentrasi belajar, menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar pun menjadi lebih
baik. Kebiasaan makan pagi juga membantu seseorang untuk memenuhi kecukupan
gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk makan pagi dapat dipilih dan disusun sesuai

8
dengan keadaan, dan akan lebih baik bila terdiri dari makanan sumber zat tenaga, zat
pembangun, dan zat pengatur.
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
Air minum harus bersih dan bebas kuman. Karenanya, air minum harus
dididihkan terlebih dahulu. Sedangkan air minum dalam kemasan yang banyak beredar
di pasaran juga harus terlebih dulu diproses oleh pabriknya sesuai dengan ketentuan
pemerintah dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Cairan yang dikonsumsi seseorang,
terutama air minum, sekurang-kurangnya 2 liter atau setara dengan delapan gelas setiap
harinya agar proses faali dalam tubuh berlangsung dengan lancar dan seimbang.
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
Peraturan perundang-undangan menetapkan, setiap produk makanan yang
dikemas harus mencatumkan keterangan pada labelnya mengenai: bahan-bahan yang
digunakan, susunan (komposisi) zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting
yang lain. Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemasan sangat membantu
konsumen pada saat memilih dan menggunakannya. Keterangan mengenai susunan zat
gizi pada label diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan
kesehatan konsumen. Keterangan mengenai tanggal kadaluarsa pada label menunjukkan
kelayakan makanan tersebut untuk bisa dimakan atau tidak. Sedangkan keterangan
mengenai bahan-bahan yang terkandung dalam makanan kemasan tersebut memberikan
informasi kepada konsumen untuk menilai halal atau tidaknya makanan tersebut.
Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain: (1) MD yaitu
makanan yang dibuat di dalam negeri; (2) ML yaitu makanan luar negeri (impor); (3)
Exp yaitu tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak
dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi; (4) SNI yaitu
Standar Nasional Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu makanan telah sesuai dengan
persyaratan; (5) SP yaitu Sertifikat Penyuluhan.
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
Tangan adalah salah satu area jalan masuknya penyakit infeksi. Makanya,
mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun sebaiknya rutin dilakukan.
Mencuci tangan adalah kebiasaan sederhana, di mana sebagian besar orang melakukan
tanpa berpikir. Mencuci tangan jika dilakukan dengan benar, adalah salah satu cara
terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Kebiasaan ini hanya memerlukan

9
air yang mengalir dan sabun, atau pembersih tangan berbasis alcohol yaitu pembersih
yang tidak memerlukan air.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Kegiatan fisik dan olahraga secara teratur dan cukup takarannya dapat membantu
mempertahankan derajat kesehatan yang optimal bagi yang bersangkutan. Kegiatan fisik
dan olah raga yang tidak seimbang dengan energi yang dikonsumsi dapat
mengakibatkan berat badan lebih atau berat badan kurang bagi yang bersangkutan.
Untuk mempertahankan berat badan normal, upayakan agar kegiatan fisik dan
olahraga selalu seimbang dengan masukan energi yang diperoleh dari makanan sehari-
hari. Bila kegiatan sehari-hari kurang gerak fisik, upayakan untuk berolahraga secara
teratur dan cukup takarannya atau mencari kegiatan lain yang setara.
Apakah kita sudah menerapkan Gizi Seimbang hari ini? Makan beranekaragam,
Hidup bersih dan sehat, lakukan aktifitas fisik dan pantau Berat Badan secara berkala
agar tubuh sehat dan hidup kita akan lebih produktif.

X. Sumber Pustaka :
http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2

10

Anda mungkin juga menyukai