Anda di halaman 1dari 7

TANDA-TANDA ORANG yang BERIMAN kepada ALLAH SWT

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan
memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat)
yang mulia."(QS.Al Anfal 2-4)

Dari Ayat tersebut telah jelas lah bahwa beberapa tanda-tanda orang yang benar-benar
beriman kepada Allah adalah:

1. Bila disebut nama Allah gemetarlah Hatinya

2. Apabila Dibacakan Ayat-ayat Allah bertambahlah Imannya

3. Mereka selalu bertawakal Kepada Allah

4. Mendirikan Shalat

5. Menafkahkan (berinfaq, shadaqoh)

itulah tanda-tanda orang yang benar-benar beriman selain tanda-tanda yang lain yang Allah
Gambarkan dalam surat Al fatihah dan surat-surat yang lainnya.
5 Tanda orang beriman :

1. Orang yang beriman adalah orang yang sejahtera dengan perintah-perintah Allah.
Sejahtera bermaksud tidak merasa berat atau susah dalam menjalankan perintah
Allah dan rasulNya. Sejahtera itu juga membawa makna seronok dan gembira
dalam menjalankan perintah-perintah Allah.

2. Orang yg beriman adalah yang sentiasa redha kepada ketentuan dan ketetapan
Allah. Orang yang apabila ditimpakan ujian dia redha dan berusaha. Orang yang
redha tetapi tidak berusaha adalah tergolong dalam golongan org yg berputus asa.

3. Orang yg beriman juga sangat yakin kepada Allah dengan apa yang diperintahkan
olehNya. Tidak ragu-ragu walau sedikitpun dengan perintah dan suruhannya.

4. Orang yg beriman sentiasa bertawakkal dan hanya bergantung penuh kepada Allah.
Bergantung kepada selain dari Allah adalah bersifat sementara. Hanya kepada Allah
datangnya setiap sesuatu dan hanya kepada Allah kembalinya setiap sesuatu. Tiada
apa yang berlaku tanpa izinNya.

5. Orang yang bersabar dengan segala masalah yang datang kepadanya. Kesusahan
dan kepayahan dihadapi dengan sabar.

Surah Al-Hujuraat dimulakan dgn ayat iman. Orang yg beriman mestilah beradap. Beradap
dengan Allah dan beradap dgn Rasul. Ketika mana nabi nak menegakkan negara islam di
Madinah. Nabi telah memberi arahan kepada para sahabat yang telah berbai'ah untuk
melaksanakan 5 perkara yang wajib, yang khilaf para ulamak tentangnya.

5 PERKARA TERSEBUT :

1. Wajib dengar dan wajib taat kepada Allah & Rasul ketika rajin mahupun malas. Ini
adalah kerana Allah amat mengetahui akan sifat manusia akan tetapi perintah Allah
harus dilakukan walaupun apa keadaan sekalipun.

2. Wajib menginfakkan harta kamu ke jalan Allah dalam keadaan apa pun samada
susah mahupun senang. Ulamak besar masakini Dr Yusof Al-Qardawi menceritakan
pengalamannya dalam kitab Fiqh Aulawiyat. Beliau bertemu dengan mubaligh
kristian dan mendapat tahu bahawa mereka mempunyai dana yang begitu banyak
sehingga mencecah billion dollar. Tetapi apabila beliau bertemu dengan mubaligh
islam, mereka tidak mempunyai sumber kewangan yg cukup untuk berdakwah.
Sangat daif dalam dana. Kita belajar dgn 4 Khalifah Al-Rasyidin 4 kepakaran.
3. Melaksanakan amal ma'ruf nahi mungkar. Para ulamak berkata perkara ini adalah
qat'ie. Wajib tiada khilaf. Mesti ada satu kumpulan atau jemaah yang menyeru
manusia kepada kebenaran dan mencegah kemungkaran. Mesti ada tolong
menolong dalam melaksanakan 'amal ma'ruf nahi mungkar'. Orang-orang ini telah
dijanjikan syurga oleh Allah subhanahuwata'ala. Bermaksudnya kerja dakwah ini,
hendaklah dilakukan secara berjemaah. Pihak musuh selalu membangkitkan isu
khilaf supaya orang islam hilang fokus kpd kewajipan yg besar yakni amal ma'ruf
nahi mungkar. Rasyid Redha berkata kita mesti berkerjasama dalam menegakkan
amal ma'ruf nahi mungkar. Kita juga dianjurkan bermaaf-maafan dengan perkara
khilaf yang boleh memesongkan perhatian kita kepada perkara wajib yang tiada
khilaf ke atasnya. Bermacam-macam isu ditimbulkan oleh pihak musuh untuk
melekakan umat islam.

4. Mesti istiqamah untuk bangkit menegakkan kebenaran walaupun dicela atau dihina
oleh masyarakat. Dalam menegakkan kebenaran pasti ada penentangan. Nabi
berjaya kerana istiqamahnya. Dalam hadis sahih Al-Bukhari bermaksud sepanjang
zaman sentiasa ada satu jemaah yg mereka ini istiqamah berjihad dalam
menyampaikan kebenaran.

5. Nabi bersabda yg bermaksud nabi berkata 'tolong aku dan pertahankan aku
sepertimana kamu mempertahan diri kamu dan sepertimana kamu mempertahankan
isteri kamu dan sepertimana kamu mempertahankan anak-anak kamu. Ini
bermaksud mesti mempertahankan sunnah yang dibawa oleh Nabi yakni perjuangan
Nabi. Ma'thurat adalah doa-doa hebat yg diamalkan oleh Nabi yg telah disusun oleh
Hasan Al-Bana utk dijadikan amalan oleh umat islam supaya terhindar dari musuh.

3 musuh besar yang tidak pernah berhenti dari menyerang umat islam.

1. Syaitan

2. Orang kafir harbiah

3. Golongan munafik adalah golongan yg lebih buruk dari yahudi & nasrani. Mereka
ini masuk neraka yang paling bawah dari yahudi & nasrani.

Selain itu,TANDA ORANG-ORANG yang BERIMAN antara lain :

1. Taqwa.
Taqwa adalah menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan melaksanakan
segala apa yang diperintah oleh Allah SWT dan juga meninggalkan apa yang telah
dilarang-Nya. Keimanan seseorang kepada Allah SWT belum sempurna jika ia tidak
bertaqwa, yakni mewujudkannya dalam bentuk yang nyata dengan beramal shaleh atau
berbuat kebaikan kepada orang lain.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk selalu bertaqwa dimana saja kita
berada. Jika kita berada di pasar maka kita harus menunjukkan ketaqwaan dalam urusan
kita di pasar, jika kita berada dalam klas yang sedang belajar kita juga harus bertaqwa
kepada Allah dalam urusan menuntut ilmu dan mengajarkannya dan begitulah seterusnya
dimana saja kita berada kita harus bertaqwa kepada Allah SWT tanpa harus ragu-ragu
untuk melakukannya.

Allah SWT sama sekali tidak membedakan derajat manusia berdasarkan


suku, bangsa, bahasa, dan budaya, akan tetapi Allah SWT membedakan perbedaan
antara seseorang dengan yang lainnya dengan taqwanya, barang siapa yang paling
bertaqwa, maka dialah yang derajatnya paling mulia di sisi Allah SWT.

2. Malu.

Tanda keimanan yang amat penting dari seseorang yaitu al haya atau mempunyai
rasa malu. Maksud dari mempunyai rasa malu disini bukan kita merasa malu berbicara di
depan orang banyak sehingga merasakan panas dingin jika berbicara di depan umum atau
kita merasa malu dengan penampilan yang kurang meyakinkan atau kurang keren di depan
teman-teman kita dalam suatu acara. Akan tetapi, rasa malu yang harus kita tanam sebagai
orang yang beriman yaitu malu jika kita tidak melakukan perbuatan atau hal-hal yang
telah dibenarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita mempunyai rasa malu seperti ini, agar
tentunya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan. Bahkan,
keimanan dengan rasa malu menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dan tentunya tidak
boleh juga kita pisah-pisahkan sendiri seperti dua sisi mata uang yang tidak diakui dan
tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

Bila malu tidak ada pada jiwa seseorang yang mengaku beriman, pada hakikatnya
dia tidak beriman. Haya (rasa malu) terdapat dua macam yaitu:
1. Malu naluri (haya nafsaniy), yaitu rasa malu yang dikaruniakan Allah kepada
setiap diri manusia, seperti rasa malu kelihatan auratnya atau malu bersenggama di
depan orang lain. Dalam hal ini tentu kita harus selalu tunduk dan patuh kepada
Allah SWT dengan segala ketentuan-Nya dengan mengkaruniakan kita malu naluri.
Bila kita memiliki rasa malu terhadap diri sendiri dan juga kepada orang lain pasti
kita akan selalu menjaga aurat jangan sampai kelihatan dihadapan orang lain. Oleh
karena itu, orang yang tidak memiliki rasa malu harus diwaspadai, sebab kalau dia
telah merusak citra dirinya sendiri, sangat mungkin baginya untuk merusak citra
orang lain.

2. Malu imani (hayaimaniy), ialah rasa ma!u yang bisa mencegah seseorang dari
melakukan perbuatan maksiat karena takut kepada Allah SWT. Setiap muslim
haruslah memiliki sifat malu kepada Allah yang sebenar-benarnya, malu yang
ditunjukkan dimana saja, kapan saja, dan dalam situasi serta kondisi yang
bagaimanapun juga. Bukan hanya malu untuk menyimpang ketika berada di masjid
dan sejenisnya, tapi tidak malu-malu untuk melakukan penyimpangan di pasar,
kantor, bahkan saat sendirian. Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi kita
untuk selalu memperkokoh rasa malu sehingga tidak ada kejelekan sedikitpun dari
sifat malu tersebut.

3. Syukur.

Tanda keimanan seseorang yang amat penting adalah selalu bersyukur. Allah SWT
menganugerahkan nikmat yang banyak kepada manusia. Setiap detik dalam kehidupan
manusia tidak akan pernah lepas dengan yang namanya nikmat Allah SWT.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Syukur berarti berterima kasih kepada Allah SWT. Dalam arti lain, syukur ialah
memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita sesuai dengan kehendak
yang memberikannya.

Bersyukur mengandung banyak manfaat, diantaranya yaitu mengekalkan dan


menambah nikmat itu pula dengan nikmat yang lain yang berlimpah, Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku
sangatlah pedih (QS Ibrahim [14]:7).

Ada tiga macam cara kita bersyukur kepada Allah SWT:


1. Bersyukur dengan hati, yakni mengakui dan menyadari bahwa nikmat yang
diperolehnya berasal dari Allah SWT.

2. Bersyukur dengan lisan, yaitu dengan mengucapkan Alhamdulillah yang berarti


segala puji bagi Allah.

3. Bersyukur dengan perbuatan, seperti melakukan perbuatan yang baik, sesuai


dengan tuntutan agama.

Allah SWT melimpahkan nikmat yang banyak kepada manusia. Secara garis besar
nikmat Allah terbagi atas dua macam yaitu nikmat yang menjadi tujuan dan nikmat yang
menjadi alat untuk mencapai tujuan.

Ciri-ciri nikmat yang pertama adalah kekal, diliputi kebahagiaan dan


kesenangan, sesuatu yang mungkin dicapai, dan segala kebutuhan terpenuhi. Adapun
nikmat yang kedua meliputi kebersihan jiwa dalam bentuk iman dan akhlak yang
mulia, kelebihan tubuh seperti kesehatan dan kekuatan, hal-hal yang membawa
kesenangan jasmani, seperti harta dan kekuasaan, dan hal-hal yang membawa sifat
keutamaan seperti pertolongan dan lindungan dari Allah SWT.

4. Sabar.

Yang terakhir atau yang Keempat dari tanda keimanan seseorang yaitu sabar. Sabar
berasal dari bahasa Arab yaitu shabara-yashbiru-shabran yang artinya menahan atau
mengekang.

Secara istilah sabar yaitu menahan diri dari bersikap, berbicara, dan bertingkah laku
yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT.

Sabar merupakan bagian yang penting dari iman. Dalam hadits yang diriwayatkan
oieh Abu Nuaim, Rasulullah SAW bersabda bahwa sabar adalah sebagian dari iman.
Kedudukan sabar bagi iman sangat penting, seperti kedudukan hari Arafah dalam ibadah
haji.

Nabi SAW melukiskan sabar sebagai barang yang sangat bernilai tinggi di surga. la
juga pemah berkata, sabar terhadap sesuatu yang engkau benci merupakan kebajikan
yang besar (HR. At-Tirmidzi).

5. Ridha dengan Keputusan Allah


Ridha berarti menerima keputusan kalah atau menang dengan hati yang lapang.
Jika mendapat kemenangan maka siap untuk menjalankan tugas sebagai tanda kesyukuran
kepada Tuhan, dan jika dinyatakan kalah, maka terima dengan hati yang lapang, dan merasa
itu lebih baik daripada menang. Seorang ulama tasauf, Ibnu Athaillah Sakandari
menyatakan: Keridhaan adalah mengarahkan perhatian hati kepada ketentuan Tuhan bagi
si hamba dan meninggalkan ketidaksenangan. Seorang ulama yang lain, Ruwaim
menyatakan: Keridhaan adalah tenangnya hati dalam menjalani ketetapan Allah.

Pernah suatu hari khalifah Umar bin Khattab menulis surat kepada gubernur Abu
Musa al Asyari: Segala kebaikan terletak di dalam keridhaan. Malah jika engkau mampu
jadilah orang yang ridha; dan jika engkau tidak mampu, maka jadilah orang yang sabar

Anda mungkin juga menyukai