Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbilalamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah serta pertolongannya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Agama Islam. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada pembawa
risalah ALLAH, yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Judul yang dipilih
untuk makalah ini adalah Islam dan Ilmu Pengetahuan. Materi yang disajikan dalam makalah
adalah tentang kaitan agama dan iptek.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan solusi berdasarkan wawasan keislaman kepada
pembaca khususnya dari kalangan mahasiswa karena kajian yang dibahas berhubungan dengan
ilmu pengetahuan. Makalah ini membekali pencerahan spiritual dan intelektual yang dikemas
dengan bahasa yang mudah dipahamai.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Seperti kata pepatah, tak
ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran guna
menyempurnakan makalah ini.

Demikianlah makalah ini dibuat, untuk kesalahan yang ada pada makalah kami mohon
maaf. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

1 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Islam dan IPTEK
Islam adalah agama yang sempurna dan bersifat universal. Universalitas islam selain
bermakna keberlakuan islam untuk semua manusia, semua bangsa dan Negara, juga substansi
ajarannya. Kelengkapan ajaran islam dutunjukan melalui prinsip-prinsip kandungan yang
terdapat dalam al-Quran dan al-sunnah, misalnya tentang ekonomi, teknologi, sosial budaya,
psikologi, sosiologi, antripologi, pendidikan, hukum dan sebagainya. Dan didalam makalah ini
akan sedikit menerangkan hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ajaran
agama islam.
Islam merupakan agama yang mengagungkan ilmu pengetahuan. Pandangan Islam
terhadap Ilmu Pengetahuan sangat signifikan. Hal ini tampak pada syarat keislaman seseorang
bahwasanya ia harus menggunakan otaknya untuk berfikir dan menerima wahyu/ ajaran Islam.
Islam sangat memuliakan ilmu pengetahuan bahkan wahyu yang pertamakali diturunkan
kepadaNabi Muhammad SAW adalah keharusan membaca yaitu melihat, meneliti huruf dan
alam.
Dalam surah al-Alaq ayat 1-5 disebutkan:

Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1), Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah
(3) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam [Maksudnya: Allah mengajar manusia
dengan perantaraan tulis baca] (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya(5)
Perintah untuk menuntut ilmu pengetahuan tersebut sangat jelas bahwa Islam sangat
menghargai ilmu pengetahuan. Islam sangat melarang taqlidu-l ama namun mewajibkan
ummatnya untuk al-ittiba. Taqlidu-l ama dan al-ittiba memiliki arti yang berbeda. Taqlidu-l
amaberarti hanya mengikuti orang-orang sebelumnya, mengikuti apa yang dikerjakan orang
yang lebih tua tanpa tahu ilmunya dan mengerti dasarnya, sebaliknya al-ittiba adalah mengikuti

2 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
orang-orang terdahulu namun dengan disertai ilmu pengetahuan tentangnya, bukan hanya
mengekor tapi tahu apa, mengapa, bagaimana dan untuk apa syariat/ ajaran yang diterimanya.
Meskipun begitu, ada batasan-batasan dalam menggunakan akal dalam hal-hal syariat.
Pedoman hidup seorang Muslim beragama Islam yaitu al-Quran dan al-Hadits, barulah
kemudian menggunakan akal dalam menentukan masalah-masalah syariah dan muamalah.
Penggunaan akal secara eksplisit disebutkan juga dalam sabda Rasulullah SAW di madinah
kepada kaum muslimin yaitu perkataan beliau, Antum alamu biumuuri dunyaakum. Artinya
Kalian lebih mengetahui urusan dunia masing-masing. Urusan dunia yang dimaksudkan
yaitu selain masalah muamalah dan syariah serta ibadah contohnya adalah masalah bercocok
tanam, membangun rumah, mendesain permukiman, menggunakan berbagai alat untuk
memudahkan pekerjaan sehari-hari atau kini disebut dengan pemanfaatan teknologi.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 190-191:

Allah SWT berfirman: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan Kami, Tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa
neraka.(QS. Ali Imran 190-191)
Berkat ilmu pengetahuan dan teknologi, kini jarak tidak lagi menjadi masalah yang
berarti dalam dimensi hidup manusia. Dunia menjadi kecil. Siapapun bisa saling bercerita
panjang lebar dari dua sisi dunia yang berbeda. Semua pekerjaan rutin bisa diselesaikan dengan
cepat. Tapi ternyata itu tak membuat manusia mengaku lebih bahagia. Manusia menjadi miskin
terhadap perasaan kemanusiaannya sendiri.

3 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
B. Paradigma Hubungan Islam dengan IPTEK

Islam dan Ilmu pengetahuan selalu masih mendapat pandangan dikotomis. Kebanyakan
dari kita selalu memisahkan antara agama dan Ilmu Pengetahuan. Beragam pandangan yang
berbeda dalam melihat hubungan antara agama dan Ilmu Pengetahuan. Kebanyakan menganggap
bahwa antara agama dan ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang tidak memiliki hubungan satu
sama lain. Freud malah pernah menegaskan bahwa salah satu ciri masyarakat primitif adalah
masyarakat yang beragama, yang memiliki kepercayaan terhadap sesuatu yang bersifat abstrak
yang dapat dijadikan Solusi terhadap persoalan yang dihadapinya yang tidak dapat terjangkau
oleh kekuatan akal manusia. Akan tetapi tentu pandangan ini berbenturan dengan paham lain
yang memiliki cara pandang berbeda melihat hubungan agama dan Ilmu pengetahuan. Secara
ringkas berikut ini akan diuraikan pandangan dan paradigma hubungan antara Agama dengan
IPTEK. Untuk memahaminya dapat dilihat dari paradigma Sekuler, Sosialis dan paradigma Islam

a. Paradagima sekuler

Kaum sekuler memandang hubungan agama dan IPTEK adalah merupakan hal yang
terpisah satu sama lain. Dalam pandangan ideologi sekularisme Barat, Agama telah dipisahkan
dari kehidupan (fashl al-din an al-hayah). Dalam pandangan ini kedudukan agama tidak
dinafikan eksistensinya, akan tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia
dengan Tuhannya. Dalam artian bahwa peran agama sesungguhnya tidak mengatur kehidupan
umum/publik. Agama hanya berkaitan dengan sesuatu yang terpisah dari kepentingan dunia.
Paradigma Sekuler menegaskan bahwa agama dan IPTEK tidak bisa mencampuri dan
mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek sama sekali terpisah baik secara ontologis
(berkaitan dengan pengertian atau hakikat sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara
memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).

b. Paradigma sosialis

Kaum sosialis dalam melihat hubungan agama dan IPTEK sedikit lebih ekstrim dari
pandangan Sekuler. Jika Pada Sekuler tidak menafikan peran agama, pada kaum sisialis tidak
demikian. Kaum sosialis memandang hubungan agama dan IPTEK mendudukan peran agama
sama sekali di tiadakan. Dalam urusan pengetahuan sosialis menafikan eksistensi agama sama
sekali. Agama itu tidak ada, dus, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan IPTEK. IPTEK
bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Paradigma sosialis ini mirip

4 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
dengan paradigma sekuler, tapi siftnya lebih ekstrem. Jika paham sekuler mengnaggap agama
berfungsi secara sekularistik, dimana tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi
perannya dalam hubungan vertikal manusia dengan Tuhan. Sementara paham sosialis
memandang agama kedudukannya secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan
dibuang sama sekali dari kehidupan manusia.

c. Paradigma Islam

Pandangan tentang hubungan agama dan IPTEK berbeda dalam sudut pandang Islam.
Sebagai agama yang universal hubungan Agama dan IPTEK adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi
basis dari segala ilmu pengetahuan.Aqidah Islam adalah yang terwujud dalam apa-apa yang ada
dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits menjadi qaidah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas
yang di atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia (An-
Nabhani, 2001). Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya
berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami dari ayat yang
pertama kali turun (artinya) : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
(QS Al-al-Alaq [96] : Dalam konsep ajaran Islam, dipahami bahwa tanpa Ilmu pengetahuan,
maka seseoran tidak akan dapat memeiliki ke-imanan. Iman akan lahir dari pengenalan,
pemahaman, yang kemudian menumbuhkan keyakinan. Tidak ada Iman tanpa Ilmu. Dengan
demikian kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam sIlam menempati posisi tertinggi.

C. Khazanah Kemajuan IPTEK dalam Sejarah Peradaban Islam

Kejayaan Islam masa Dinasti Abbasiyah

Dinasti Abbasiyah adalah suatu dinasti (Bani Abbas) yang menguasai daulat (negara)
Islamiah pada masa klasik dan pertengahan Islam. Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para
pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Abbas (Bani Abbas), paman Nabi Muhammad
saw. Pendiri dinasti ini Abdullah as-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas.
Dalam zaman Daulah Abbasiyah, masa meranumlah kesusasteraan dan ilmu
pengetahuan, disalin ke dalam bahasa Arab, ilmu-ilmu purbakala. Lahirlah pada masa itu sekian
banyak penyair, pujangga, ahli bahasa, ahli sejarah, ahli hukum, ahli tafsir, ahli hadits, ahli
filsafat, thib, ahli bangunan dan sebagainya. Zaman ini adalah zaman keemasan Islam, demikian

5 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Jarji Zaidan memulai lukisannya tentang Bani Abbasiyah. Dalam zaman ini, kedaulatan kaum
muslimin telah sampai ke puncak kemuliaan, baik kekayaan, kemajuan, ataupun kekuasaan.
Dalam zaman ini telah lahir berbagai ilmu Islam, dan berbagai ilmu penting telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Arab. Masa Daulah Abbasiyah adalah masa di mana umat Islam
mengembangkan ilmu pengetahuan, suatu kehausan akan ilmu pengetahuan yang belum pernah
ada dalam sejarah.
Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan merefleksikan terciptanya beberapa karya
ilmiah seperti terlihat pada alam pemikiran Islam pada abad ke-8 M. yaitu gerakan penerjemahan
buku peninggalan kebudayaan Yunani dan Persia.
Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu hal yang sangat mulia dan berharga. Para
khalifah dan para pembesar lainnya membuka kemungkinan seluas-luasnya untuk kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia diakui
sepenuhnya. Pada waktu itu akal dan pikiran dibebaskan benar-benar dari belenggu taklid, hal
mana menyebabkan orang sangat leluasa mengeluarkan pendapat dalam segala bidang, termasuk
bidang aqidah, falsafah, ibadah dan sebagainya.
Kegemilangan Iptek di Masa Khilafah Abasiyyah
Kekhilafahan Abbasiyah tercatat dalam sejarah Islam dari tahun 750-1517 M/132-923 H.
Diawali oleh khalifah Abu al-Abbas as-Saffah (750-754) dan diakhiri Khalifah al-Mutawakkil
Alailah III (1508-1517). Dengan rentang waku yang cukup panjang, sekitar 767 tahun,
kekhilafahan ini mampu menunjukkan pada dunia ketinggian peradaban Islam dengan pesatnya
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia Islam.
Di era ini, telah lahir ilmuwan-ilmuwan Islam dengan berbagai penemuannya yang
mengguncang dunia. Sebut saja, al-Khawarizmi (780-850) yang menemukan angka nol dan
namanya diabadikan dalam cabang ilmu matematika, Algoritma (logaritma). Ada Ibnu Sina (980-
1037) yang membuat termometer udara untuk mengukur suhu udara. Bahkan namanya tekenal di
Barat sebagai Avicena, pakar Medis Islam legendaris dengan karya ilmiahnya Qanun (Canon)
yang menjadi referensi ilmu kedokteran para pelajar Barat. Tak ketinggalan al-Biruni (973-1048)
yang melakukan pengamatan terhadap tanaman sehingga diperoleh kesimpulan kalau bunga
memiliki 3, 4, 5, atau 18 daun bunga dan tidak pernah 7 atau 9.
Pada abad ke-8 dan 9 M, negeri Irak dihuni oleh 30 juta penduduk yang 80% nya
merupakan petani. Hebatnya, mereka sudah pakai sistem irigasi modern dari sungai Eufrat dan

6 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Tigris. Hasilnya, di negeri-negeri Islam rasio hasil panen gandum dibandingkan dengan benih
yang disebar mencapai 10:1 sementara di Eropa pada waktu yang sama hanya dapat 2,5:1.
Kecanggihan teknologi masa ini juga terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Seperti arsitektur mesjid Agung Cordoba; Blue Mosque di Konstantinopel; atau menara spiral di
Samara yang dibangun oleh khalifah al-Mutawakkil, Istana al-Hamra (al-Hamra Qasr) yang
dibangun di Seville, Andalusia pada tahun 913 M. Sebuah Istana terindah yang dibangun di atas
bukit yang menghadap ke kota Granada.
Kekhilafahan Abbasiyah dengan kegemilangan ipteknya kini hanya tercatat dalam buku
usang sejarah Islam. Tapi jangan khawatir, someday Islam akan kembali jaya dan tugas kita
semua untuk mewujudkannya.
Dinasti Abbasiyiah membawa Islam ke puncak kejayaan. Saat itu, dua pertiga bagian
dunia dikuasai oleh kekhalifahan Islam. Tradisi keilmuan berkembang pesat.
Masa kejayaan Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahun dan teknologi, kata Ketua
Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, Dr Muhammad Lutfi, terjadi pada masa
pemerintahan Harun Al-Rasyid. Dia adalah khalifah dinasti Abbasiyah yang berkuasa pada tahun
786. Saat itu, kata Lutfi, banyak lahir tokoh dunia yang kitabnya menjadi referensi ilmu
pengetahuan modern. Salah satunya adalah bapak kedokteran Ibnu Sina atau yang dikenal saat
ini di Barat dengan nama Avicenna.
Pada saat itu tentara Islam juga berhasil membuat senjata bernama manzanik, sejenis
ketepel besar pelontar batu atau api. Ini membuktikan bahwa Islam mampu mengadopsi
teknologi dari luar. Pada abad ke-14, tentara Salib akhirnya terusir dari Timur Tengah dan
membangkitkan kebanggaan bagi masyarakat Arab.
Kejatuhan Islam ke tangan Barat dimulai pada awal abad ke-18. Umat Islam mulai
merasa tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi setelah masuknya Napoleon
Bonaparte ke Mesir. Saat itu Napoleon masuk dengan membawa mesin-mesin dan peralatan
cetak, ditambah tenaga ahli. Dinasti Abbasiyah jatuh setelah kota Baghdad yang menjadi pusat
pemerintahannya diserang oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan. Di sisi lain,
tradisi keilmuan itu kurang berkembang pada kekhalifahan Usmaniyah. Tanggal 3 Maret 1924,
khilafah Islamiyah resmi dihapus dari konstitusi Turki. Sejak saat itu tidak ada lagi negara yang
secara konsisten menganut khilafah Islamiyah. Terjadi gerakan sekularisasi yang dipelopori oleh
Kemal At-Taturk, seorang Zionis Turki.

7 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Runtuhnya sebuah kejayaan
Jatuh itu memang menyakitkan. Apalagi ketika kita udah berada jauh di puncak
kesuksesan. Setelah berhasil membangun kejayaan selama 14 abad lebih, akhirnya peradaban
Islam jatuh tersungkur. Inilah kisah tragis yang dialami peradaban Islam. Bukan tanpa sebab
tentunya. Serangan pemikiran dan militer dari Barat bertubi-tubi menguncang Islam. Akibatnya,
kaum muslimin mulai goyah. Puncaknya, adalah tergusurnya Khilafah Islamiyah di Turki dari
pentas perpolitikan dunia.
Jadi terakhir kaum muslimin hidup dalam naungan Islam adalah di tahun 1924, tepatnya
tanggal 3 Maret tatkala Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki alias Konstantinopel
diruntuhkan oleh kaki tangan Inggris keturunan Yahudi, Musthafa Kemal Attaturk. Nah, dialah
yang mengeluarkan perintah untuk mengusir Khalifah Abdul Majid bin Abdul Aziz, Khalifah
(pemimpin) terakhir kaum muslimin ke Swiss, dengan cuma berbekal koper pakaian dan secuil
uang. Sebelumnya Kemal mengumumkan bahwa Majelis Nasional Turki telah menyetujui
penghapusan Khilafah.

8 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
BAB II
PEMBAHASAN

A. Islam Dalam Teknologi Teknik Sipil

Teknologi teknik sipil baik pada masa lalu, sekarang ataupun masa depan sudah
dijelaskan dalam kitab alquran. Informasi tentang teknik sipil mulai dari material, konstruksi,
hingga proses konstruksi sudah dijelaskan dalam alquran, berikut beberapa ilmu Islam dalam
bidang teknik sipil

a. Geologi teknik dan Rekayasa lalu lintas


Geologi teknik (gunung sebagai pasak bumi penahan gempa) dan Rekayasa lalu lintas
(sungai dan jalan sebagai penunjuk arah).
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu,
(Dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapatkan petunjuk. (QS
An-Nahl:16)
Bahan bangunan (teknologi rumah ringan dari bahan kulit binatang)
Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan
bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan
(membawa)nya diwaktu kamu berjalan dan diwaktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula)
dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu
pakai) sampai waktu (tertentu), (QS An-Nahl:80)

b. Arsitektur Rumah
Arsitektur Rumah (Rumah berkonsep alami pada dinding gunung)
Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin.
(QS Asy-Syuaraa:149)
Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman.
(QS Al-Kahfi:82)

c. Teknologi gedung dan kolam renang

9 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung
yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada diatas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daun untuk bersyukur (kepada Allah). Dan
sedikit sekali hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS Saba:13)

d. Teknologi Alat Transportasi


Teknologi Alat Transportasi dari bahan cahaya berkecepatan cahaya. Hai orang-orang
yang beriman (kepada para rosul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada par Rosul-
Nya, niscaya Allah akan memberikan rahmat-Nya kepada kamu dua bagian, dan menjadikan
untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS Al Hadid:28

e. Teknologi Batu Bata.


agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah QS Adz Dzaariyaat:33.
Kutipan ayat tersebut memaparkan dasar tentang teknologi batu bata. Sejak lama batu bata
digunakan sebagai bahan bangunan yang kedudukannya adalah material utama yang digunakan
dalam konstruksi, sebelum digunakannya beton ringan. Tetapi meskipun muncul pilihan beton
ringan, batu bata tetap menjadi pilihan utama untuk konstruksi kecil semisal rumah.

f. Teknologi pipa Hidrolyk untuk pengecoran beton pada lantai gedung.


berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan
kedua (puncak) gunung itu, berkata Dzulkarnain Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu
sudah menjadi (merah seperti) api, daipun berkata Berikan aku tembaga (yang mendidih) agar
aku kutuangkan ke atas besi yang panas itu. QS Al Kahfi:96

g. Bahan bangunan ( Teknologi rumah ringan dari bahan kulit binatang ).

Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia
menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu
merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan
(dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan
perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). QS. An nahl 80

10 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
h. Teknologi gedung dan kolam renang.

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung
yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan
sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. QS. Saba 13

i.Teknologi lampu bohlam penghias rumah.

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah
seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam
kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah
timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS
Annur 35

j. Besi untuk beton bertulang.

Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. QS AL Hajj 21. Kedudukan besi bada
beton sangat penting karna tujuannya untuk meningkatkan kemampuan daya tahan beban
konstruksi serta sebagai tulang pembentuk bentuk beton.

B. Islam Dalam Ilmu Arsitektur


a. Definisi Arsitektur Islam
Bila kita ingin membicarakan tentang arsitektur Islam, kita harus mendefinisikannya
menjadi tiga hal, yaitu: arsitektur Islam, arsitektur Islami, dan arsitektur komunitas Muslim.
Berikut penjelasan ketiga hal tersebut:

1. Arsitektur Islam (Architecture of Islam)


Arsitektur Islam merupakan arsitektur kepunyaan Islam. Contoh: masjid, madrasah,
perpustakaan, istana, rumah/permukiman, dan pasar.

11 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Masjid jelas masuk dalam kategori arsitektur Islam, karena cuma agama Islam yang
memiliki masjid sebagai tempat ibadahnya. Begitu juga dengan madrasah, perpustakaan,
istana, rumah/permukiman, dan pasar. Kesemua hal itu tidak bisa dipisahkan dari Islam.
2. Arsitektur Islami (Islamic Architecture)
Islamic achitecture atau arsitektur Islami merupakan arsitektur yang memiliki sifat-sifat
Islam. Bisa jadi yang termasuk arsitektur Islami adalah arsitektur yang bukan berasal dari
Islam, namun karena sejalan dengan konsepsi Islam yang tertera dalam Al Quran dan Al
Hadits, maka arsitektur tersebut disebut arsitektur Islami.
Dalam hal ini, salah satu contohnya adalah green building. Meski bukan berasal dari
Islam, green building bisa digolongkan kedalam arsitektur Islami, karena sesuai dengan
konsep Islam yang menganjurkan manusia untuk menjaga bumi.
Begitu pula sustainable/organic architecture. Konsep sustainable baru-baru ini ramai
dibicarakan, padahal konsep itu sudah ada dalam konsep Islam sejak awal mulanya. Al
Quran dan Al Hadits banyak menyebutkan perintah-perintah agar manusia tidak boros
energi dan tidak merusak alam. Tentu kedua hal yang diperintahkan Al Quran dan Al
Hadits tersebut sejalan dengan konsep yang disebut sustainable architecture pada saat ini.
Maka dari itu, salah satu karakteristik arsitektur Islami adalah arsitektur yang mampu
menyelaraskan diri dengan alam dan memiliki sifat-sifat yang ada pada alam, yaitu:

o Seimbang, terukur, dan rapi, sesuai dengan QS. Furqaan: 2 yang


berbunyi:
yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai
anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.

o Tidak pernah menyimpang, sebagai contoh: setiap kita melepaskan


benda apa pun di atas bumi ini pasti akan terjatuh karena adanya gaya gravitasi.
Ini merupakan hukum alam atau biasa disebut sunnatullah sehingga tidak pernah
terjadi benda melayang di atas bumi ketika terbebas dari apa pun. Inilah yang
dimaksud tidak pernah menyimpang.

12 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
o Harmoni, indah, dan tanpa cacat, seperti yang terdapat pada QS. Al
Mulk: 3 yang berisi:
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun
dalam keadaan payah.

o Bertujuan (ada hikmahnya dan tidak ada ruangan yang tidak


terdefinisi), sesuai dengan QS. Ali Imran: 190-191 yang berbunyi:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), Ya
Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka dipeliharalah kami dari siksa neraka.

o Pengaturan shade and shadow, sesuai dengan QS. Furqaan: 45-46


yang berbunyi:
Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Rabbmu, bagaimana Dia
memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan kalau Dia menghendaki
niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan
matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, kemudian Kami menarik
bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-perlahan.

3. Arsitektur Komunitas Muslim


Arsitektur komunitas Muslim adalah arsitektur yang tidak terkait nilai-nilai Islam, jadi
dia adalah arsitektur apa saja yang penting berasal, digunakan, dan dimanfaatkan dalam
masyarakat Muslim. Contoh: Taj Mahal.
Dilihat dari bentuk massanya, Taj Mahal terlihat seperti masjid, karena adanya kubah dan
menara di sekitarnya. Taj Mahal begitu terkenal karena desainnya yang cantik pada masa
Islam berjaya di India. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa Taj Mahal ini jelas
melanggar konsep Islam sebenarnya. Taj Mahal merupakan bangunan yang sengaja
dibangun untuk kuburan yang jelas melampaui batas, karena Islam melarang manusia
membangun apapun di atas kuburan.

13 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Berarti, Taj Mahal bukanlah arsitektur Islami, melainkan arsitektur komunitas Muslim.
Akan tetapi, bisa saja Taj Mahal disebut arsitektur Islam, karena definisi arsitektur Islam
tidak harus arsitektur yang Islami. Selain itu, Taj Mahal sudah banyak dikenal oleh orang
awam sebagai Arsitektur Islam karena dibangun pada masa Islam berjaya di India dan
bentuk masanya menyerupai masjid pada umumnya, walaupun sebenarnya kubah
bukanlah asli dari umat Islam.

C. Ilmu Kedokteran Dalam Islam

Perkembangan ilmu kedokteran saat ini tidak terlepas dari peranan para ilmuwan Islam
dalam mengembangkan pondasi-pondasi ilmiah kedokteran yang memang sudah ada sejak jaman
purba kemudian Yunani/Romawi dan sampailah ke jaman para ulama Islam. Berbekal sebuah
hadist yang diucapkan Rasulullah pada saat berkumpul dengan para sahabatnya. Beliau berkata :
Bertobatlah wahai hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidak menjadikan suatu penyakit
kecuali ia juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit. Sahabat bertanya penyakit apakah
itu wahai Rasulullah, maka beliau menjawab ketuaan. Kaum Muslimin menganggap hadist
tersebut suatu perintah Rasulullah SAW yang merupakan pengarahan kepada ilmu kedokteran.
Selain itu Al Quran sendiri sudah memberikan beberapa pondasi ilmu kedokteran seperti
embriologi, kesehatan masyarakat, kebersihan, pencegahan penyakit menular dan perilaku sehat.
Hal ini memicu para cendikiawan Islam untuk mengembangkan ilmu kedokteran.

Kemajuan kedokteran di peradaban Islam, menjadi bukti atas perhatian yang tinggi para
ilmuwan Islam dalam bidang ini. Para dokter muslimlah yang mula pertama melakukan operasi
(pembedahan) secara mutlak didunia kedokteran, padahal saat itu diabad 12 masehi pembedahan
tidak dilakukan oleh dokter-dokter Eropa karena dianggap merubah ciptaan Tuhan. Dengan
demikian berkembang pula peralatan pembedahan yang diciptakan para dokter Muslim yang
model dan tekniknya masih digunakan sampai saat ini. Sebagai contoh adalah Abdul Qasim,
Khalf bin Abbas Az Zahrarawi yang telah menjelaskan lebih dari dua ratus teknik operasi dan
peralatan yang digunakannya.

Selain itu sistem manajemen orang sakit yang lebih teratur juga dimulai oleh kiprah para
sarjana Muslim. Para dokter Muslimlah yang memulai mendirikan sebuah lembaga yang disebut

14 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Rumah Sakit yang merupakan tempat pengobati orang sakit dengan memisahkan pasien dari
jenis penyakitnya. Selain itu juga mereka mendirikan berbagai tempat karantina bagi orang-
orang dengan penyakit menular. Bahkan kaum Muslim sangat berjasa dalam mendirikan Rumah
Sakit keliling.

Berhubung karena dokter-dokter Muslimlah yang mula pertama melakukan pengobatan


dengan operasi, maka merekalah yang pertama kali menggunakan teknik pembiusan dengan
menggunakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat narkotika.

Beberapa nama besar dapat menjadi contoh betapa kejayaan kedokteran pernah ada di
dunia Islam. Sebagai contoh awal adalah Abubakar Ar Razi yang sampai saat ini foto dan
namanya masih terpampang disalah satu ruangan di Universitas Princenton Amerika Serikat.
ArRazi adalah ilmuwan kelahiran Teheran abad 9 masehi yang telah menulis 229 buku
kedokteran dan 19 buku Kimia. Sebagian besar bukunya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa
di dunia dan selama bertahun-tahun menjadi rujukan Ilmu Kedokteran. Saat ini beberapa karya
Abubakar Muhammad Zakaria ar Razi masih tersimpan di Universitas Jerman dalam bentuk teks
aslinya yang berbahasa Arab.

Ibnu Sina adalah satu nama besar dokter Muslim yang dikenal diseluruh dunia dengan
nama Avicena. Pria kelahiran Persia (Iran) abad X Masehi ini pda usia 15 tahun sudah
menghapal Al-Quran dan memahami hukum-hukumnya. Ibnu Sina yang juga seorang ahli
filsafat telah menorehkan beberapa pondasi bagi dunia kedokteran, diantaranya adalah hubungan
antara penyakit dengan kondisi kejiwaan, sistem pembuluh darah (jauh sebelum Willian Harfy),
penyakit cacingan, prinsip terapi pada penyakit kanker, dan lain sebagainya. Selain itu Ibnu Sina
lah yang pertama kali menjelaskan hubungan yang sangat kuat antara penyakit dan kondisi
lingkungan. Beberapa karyanya telah menjadi rujukan dunia kedokteran seperti buku Al Qunun
yang merupakan buku pertama yang menjelaskan ilmu kedokteran secara komprehensif mulai
dari anatomi dan fisiologi, cara diagnosis dan pemeriksaan fisik, cara-cara pencegahan penyakit
dan pemeliharaan kesehatan, dan juga berisi cara-cara memulihkan kesehatan termasuk
komposisi obat yang digunakan dan cara menggunakannya.

15 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Ada banyak nama-nama besar yang akan panjang sekali bila disebutkan satu persatu
disini. Ada Ibnu Rusydi sebagai dokter muslim yang banyak berkecimpung pada penyakit
menular, dan beliaulah yang pertama kali menggunakan asap dan uap yang disemprotkan untuk
mengusir hama dan agen penyakit. Selain itu beberapa tokoh seperti Az Zahrawi yag
mengembangkan ilmu bedah dengan mengenalkan cara mencuci alat-alat bedah dengan zat
antiseptik, Hunain ibnu Ishaq, Tsabit ibnu Qurrah, Ishaq Yuda dan lain sebagainya. Kemashuran
para dokter Muslim ini telah diakui beberapa ahli sejarah seperti Sir William Ousler yang
mengatakan bahwa Sesungguhnya para ilmuwan Muslim itu menyalakan lampu-lampunya dari
pelita-pelita Yunani, mereka telah mencapai tingkat profesional dalam ilmu kedokteran pada
pertengahan abad 7-11 Masehi dan mereka telah memegang peranan penting yang hamper tiada
bandingnya dalam sejarah.

D. Ilmu Fisika Dalam Islam

Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu (wikipedia).
Dari definisi di atas dapat diambil makna bahwa fisika berkaitan dengan alam dan
lingkungan serta kegiatan kita sehari-hari. Apa yang kita lakukan sehari-hari, misalnya berjalan,
berlari, bekerja sebetulnya mengandung aspek fisika. Hanya saja secara umum manusia tidak
sampai memikirkan hal sampai sedetail itu. Kita hanya memikirkan yang praktis saja, tidak
mungkin dikaji secara teoritis. Padahal jika dikaji secara teoritis, semua itu masuk dalam bidang
kajian fisika. Contohnya ketika kita mengangkat barang, dalam fisika termasuk dalam
aspekmekanika yang bisa dijabarkan dalam gerak, gaya, usaha dan energi. Dalam kenyataannya
apakah manusia akan berpikir sampai sejauh itu, bahkan mengukur dan menghitung aspek
(dalam fisika disebut besaran) tadi. Jadi sesungguhnya fisika tidak asing dengan kita. Secara
religius, Fisika termasuk bidang yang erat kaitannya dengan sunnatullah. Alam semesta dan
isinya, dengan segala hukum dan ketentuan yang berlaku sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
Banyak kajian tentang sunnatullah, tetapi jika diambil garis besarnya dengan bahasa sains
dan agama, bahwa sunnatullah terbagi menjadi dua berdasarkan waktu pembuktiannya(time
respon).

16 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
1. Yang pertama adalah sunnatullah yang butuh waktu pembuktian lama, yaitu
tentang dosa, pahala. Contohnya ketika kita berdusta maka kita akan berdosa, tetapi kita
tidak merasakan dosa itu atau melihat dosa itu seperti apa. Dosa akan terlihat dan terasa
jelas nanti Insya Allah di Hari Pembalasan.Demikian juga ketika berbuat baik, misal
menolong orang lain, maka kita akan dapat pahala, tetapi pahala ini seperti apa juga tidak
bisa kita lihat dan rasakan. Kita hanya Yakin bahwa semua itu pasti berlaku dan terjadi.
2. Yang kedua adalah sunnatullah yang waktu pembuktiannya cepat. Hal ini dapat
dijelaskan dan dibuktikan dengan cepat melalui sains. Misalkan ketika kita sedang
memanjat pohon dan tiba-tiba jatuh, pasti mengarah ke bawah yaitu ke bumi. Hal ini
dibuktikan secara sains bahwa benda jatuh ke bumi karena faktor gaya tarik atau gaya
gravitasi bumi.
Selain uraian di atas, secara religius, fisika juga banyak tercantum di dalam Ayat Suci Al
Qur'an. Banyak ayat yang jika ditafsirkan adalah bidang kajian fisika (sains).
Sebagaimana dinyatakan oleh firman Allah dalam surah Ar-Ruum ayat 46 berikut:

Artinya :
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya
kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-
mudahan kamu bersyukur." (QS : Ar Ruum : 46).
Makna angin dalam ayat ini adalah gelombang. Dalam fisika gelombang banyak
macamnya, ada bunyi, elektromagnetik atau gelombang radio, dan semua itu bisa dijadikan
media untuk menyampaikan informasi atau berita.

Heliosentris vs Geosentris
Fakta yang tak terbantahkan
Struktur alam semesta yang berpusat pada matahari, atau dikenal dalam ilmu astronomi
dengan sebutan teori Heliosentris, sebenarnya sudah dibahas dan diyakini oleh seorang astronom
Yunani di abad ke-7 SM, yaitu oleh Phytagoras yang wafat pada tahun 600 SM. Sebenarnya

17 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
matahari bukanlah pusat alam semesta, melainkan pusat salah satu galaksi dari miliaran galaksi
yang menyebar di jagat raya. Penyebutan ini hanya sekedar penyesuaian dalam pandangan-
pandangan para astronom masa lalu. Phytagoras dengan sedikit pengikutnya berpendapat, "Bumi
adalah salah satu planet yang mengelilingi api sentral(Matahari)". Bumi tidak diam seperti
anggapan banyak orang kala itu yang mengacu pada teori Geosentris yang dikemukakan oleh
Aristoteles. Ilmuwan-ilmuwan yang mendukung teori Phytagoras tersebut terkenal dengan
astronom Phytagorian, yaitu dinisbat pada nama ilmuwan Yunani itu. Teori Heliosentris segera
menghilang setelah kematiannya. Baru kemudian muncul kembali melalui astronom yang juga
berasal dari Yunani, yaitu Aristachus (310-230 SM). Akan tetapi pengaruh Aristachus sangat
kecil dan hanya diakui oleh kalangan tertentu saja. Akhirnya teori Heliosentris kembali
tenggelam dari pikiran publik selama ratusan tahun kemudian.
Pada abad ke-2 Masehi seorang astronom sejarawan terkemuka Ptolomeus ikut
mengukuhkan teori Geosentris sehingga menyebabkan teori Heliosentris semakin sulit untuk
mengalahkan teori Geosentris yang disokong oleh otoritas asrtonom-astronom terkemuka dan
juga telah dicantumkan dalam kitab suci umat kristen sebagai agama yang umum di Yunani kala
itu.
Kemudian perseteruan tersebut berlanjut hingga zaman Galileo di abad ke-17. Beliau
adalah seorang filsuf dan astronom paling cemerlang di seantero Eropa, pembicara paling andal,
matematikawan dan fisikawan untuk raja, serta Bapak sains dan fisika modern. Ketika itu agama
Katolik begitu kuatnya mencengkeram para astronom yang berani mengemukakan pandangan
yang mendukung teori sistem Heliosentris. Namun karena kegigihannya dan tentu saja atas izin
Allah swt. teori Heliosentris tersebut terbukti kebenarannya dan digunakan hingga saat
ini. Galileo mengatakan, "Apapun aktivitas penghuni bumi niscahya tidak akan terpengaruh
oleh pergerakan bumi. Sebab aktivitas penghuni bumi itu merupakan bagian dari perputarannya".
Berbeda dengan Galileo, Amstrong menganggap tanda (simbol) planet-planet berputar
mengelilingi matahari sudah diisyaratkan oleh Yang Maha Pencipta kepada manusia melalui
ritual ibadah tertentu yang pernah diperintahkannya kepada umat manusia.
MeskipunAmstrong tidak membicarakan struktur alam semesta, dia percaya pengetahuan tentang
sistem tersebut memang sudah berkembang sejak dahulu kala. Ia mengatakan, " Thawaf di
Ka'bahdalam ritual haji merupakan simbolisasi dari peredaran planet-planet yang mengelilingi
pusatnya, yaitu matahari" (Syukri, 2005).

18 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Sedangkan berikut merupakan pendapat ilmuwan dan agamawan muslim pada abad ke-
10M. Beliau adalah Abul Hasan Al-Asy'ari atau lebih lima tahun
sebelum Copernicus danGalileo lahir. Beliau bukanlah ahli astronomi, melainkan adalah seorang
ahli agama. Dalam kitabnya, Maqaalat Al-Islamiyyin, Abul Hasan menulis beberapa pendapat
ilmuwan di zamannya yang bisa dianggap sebagai pendapat mayoritas. Mayoritas ilmuwan
secara teoritis menyepakati bahwa "bumi tidaklah diam, melainkan bergerak dengan dua macam
gerakan. Pertama, gerak I'timad atau gerak sandaran pada porosnya. Kedua, gerak 'Nuglah atau
gerak pindahan yang dikenal dengan gerak mengelilingi matahari." Kemudian Abul Hasan Al-
Asy'ari memaparkan pendapat mereka dalam beberapa poin supaya bisa dianalisis ulang oleh
mereka-mereka yang berminat mempelajari ilmu astronomi secara lebih terperinci. Poin-poin
tersebut antara lain:
a. Sesungguhnya Allah swt. mampu meletakkan bumi tidak di atas sesuatu. Kenyataannya
memang Allah swt. tidak meletakkan bumi di atas sesuatu (Abu Hudzail).
b. Terdapat suatu jism yang menjadikan suatu benda (bumi) diam pada tempatnya (Ibnu ar-
Rwandi).
Dari kedua poin yang diambil tersebut dapat disimpulkan bahwa jism yang dimaksudkan adalah
gaya gravitasi matahari yang menyebabkan bumi dan planet planet lain beredar pada orbitnya
mengelilingi matahari dan gaya gravitasi bumi serta planet-planet lain yang menyebabkan bumi
diam dan berputar pada porosnya.

Kau pancangkan bumi tak bergerak selamanya


Maksud dari sepenggal kalimat tersebut adalah bumi tetap pada garis edarnya. Penggalan
kalimat tersebut merupakan penggalan ayat dari kitab Mazmur atau yang lebih dikenal dengan
Zabur dalam literatur Islam, yang merupakan bagian dari Kitab Perjanjian Lama yang terangkum
dalam Al Kitab dan disucikan oleh umat kristiani. Selengkapnya kalimat tersebut berbunyi :
" Oh Tuhanku, Kaulah Yang Maha Besar.......Kau pancangkan Bumi pada fondasinya,
tiada bergerak untuk selamanya." [Mazmur (104) : 1 5].
Ayat inilah yang menjadi acuan bagi agamawan katolik untuk menjerat Copernicus,
Giardino, Galileo . Namun karena kejeniusan yang diberikan oleh Allah swt kepada
sangGalileo, ia dapat berhasil membuktikan segala tuduhan, dan bantahan yang ditujukan
kepadanya.

19 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Dulu, orang yang berpandangan sederhana percaya bahwa manusia adalah poros alam semesta.
Selama ribuan tahun mereka juga meyakini bahwa Bumi pusat jagat raya. Bulan, Matahari, dan
bintang seakan bertasbih dan tawaf mengelilingi Bumi tempat manusia berdiam. Paham
geosentris ini dikemukakan Claudius Ptolemeus tahun 140 SM dalam karyanyaAlmagest.
Claudius Ptolemeus - 140 SM
Ketika Al-Quran diwahyukan kepada Rasulullah [saw] pada abad VII M, paham
geosentris masih tertanam kuat dalam wawasan pengetahuan manusia pada masa itu. Bahkan,
pada era Khulafaur Raasyidiin, Bani Umayah dan Bani Abbasiyah kepercayaan itu tetap dianut
kebanyakan orang. Sehingga, beberapa terminologi ayat Al-Quran sempat menimbulkan
kesulitan yang cukup berat pada ahli-ahli tafsir Al-Quran zaman itu. Mereka masih terpengaruh
bahwa benda-benda langit lain berputar mengelilingi Bumi.

Sehubungan dengan kondisi tersebut maka tidaklah mengherankan jika para muffasirin
kesulitan untuk menjelaskan tentang Al Quran, karena pada saat itu ilmu pengetahuan alam,
masih jarang yang mengetahui. Namun demikian Al Quran pada saat itu sudah jelas
menyebutkan kebenarannya. Setelah berkembangnya pengetahuan alam di dunia ini, barulah
disadari bahwa Al Quran itu sejak diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw dulu, sudah
mendahului kebenaran dari ilmu-ilmu modern pada saat ini.
Hal tersebut di atas akhirnya mengakibatkan beberapa muffasirin mengambil jalan tengah
dengan penuh kehati-hatian menerangkan ayat-ayat ilmiah itu. Misalnya, ahli tafsir yang
masyhur antara abad X-XI M, Al-Thabari, berpendapat bahwa kita harus tutup mulut jika tidak
tahu. Barulah beberapa abad kemudian beberapa terminologi Al-Quran itu dapat dicerna oleh
ilmu pengetahuan manusia.

Membantah Ptolemeus
Awal abad VII M, turun ayat Al-Quran yang langsung membantah teori Geosentris
Ptolemeus.
Ayat itu berbunyi:

Artinya:

20 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
" Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan
sebagai jalannya awan. [Begitulah] perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap
sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S. An-Naml: 88)
Kamu lihat gunung-gunung itu. Kamu sangka dia diam. Padahal, ia berjalan sebagaimana
jalannya awan Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.
Ketika ayat itu turun, banyak manusia (kaum kafir Qurais, Yahudi dan sebagian umat
Islam) yang berkerut keningnya. Tidak mustahil bila banyak kaum kafir mencemooh Rasulullah.
Menurut pandangan mereka apa yang tertera dalam Al-Quran itu tidak logis dan melawan
pengamatan inderawi. Akan tetapi, kaum Muslimin yang benar-benar mengimani Allah dan
Rasulullah serta meyakini Al-Quran sebagai aksioma kehidupan dan sumber kebenaran tetap
mempercayainya, sekalipun pengetahuan belum bisa menjangkau pernyataan Al-Quran yang
sangat ilmiah tersebut. Mereka menyadari bahwa kebenaran ilmu yang mereka pegang terlalu
naif bila dibandingkan dengan kebenaran ilmu Allah Yang Maha Mengetahui.
Jika diperhatikan dengan seksama, nyatalah ayat tersebut secara implisit mengandung
keterangan ilmiah tentang sebuah persoalan yang amat penting dalam sejarah ilmu pengetahuan
modern. Sebuah revolusi ilmiah yang turut menentukan perkembangan sains dan teknologi masa
sekarang, semacam revolusi ideologi ilmu pengetahuan.
Ada beberapa pokok pikiran yang dapat diambil dari ayat 88 surat An-Naml itu, diantaranya:
1. Pernyataan Bumi Tidak Diam
Struktur Bumi (Earth)
Pada waktu itu masyarakat awam percaya bahwa Bumi tetap diam di tempatnya,
sedangkan yang bergerak adalah Matahari, Bulan, dan Bintang. Teori ini ada jauh sebelum
Rasulullah saw diutus ke dunia. Hal itu secara ilmiah dirumuskan oleh ahli astronomi Yunani,
Hipparchus, yang bertugas di Rhodes dan Iskandariah kira-kira tahun 150 SM.
Teori itu dibantah oleh Al-Quran yang secara simbolis dinyatakan dalam surat An-Naml ayat
88. Al-Quran mengambil tema gunung untuk mewakili Bumi.
Memang, dalam sejarah Yunani purba, gagasan Bumi bergerak sudah ada, terutama
setelah kemenangan Iskandar Agung dan pusat kebudayaan Yunani pindah dari Athena ke
Iskandariah. Misalnya, Aristarchus dari Samos (310-230 SM) mempertahankan pendapatnya
dengan penuh keyakinan bahwa Bumi berputar. Akan tetapi, dia mendapat tekanan keras dan
dianggap kurang saleh. Bagi sebagian besar orang Yunani, gagasan bahwa kita ikut berputar

21 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
dalam perjalanan harian Bumi bersama karang, batu, dan pepohonan demikian kata Wordsworth
tetap dianggap lancang dan murtad. Akhirnya, gagasan itu terlupakan orang. Bumi tetap diam di
singgasana kebesarannya. Paham inilah yang dianut sampai Rasulullah saw datang, bahkan
sampai Copernicus datang.
2. Pernyataan Bumi Bukan Pusat Alam Semesta.
Rotasi Bumi
Tahun 140 SM Claudius Ptolemeus mengatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta.
Sebuah kedudukan yang sangat terhormat. Tak heran bila teori tersebut akhirnya
menjadi doctrine keagamaan gereja. Di Bumi ada manusia. Bukankah manusia itu makhluk yang
mulia?
Akan tetapi Al-Quran menegaskan bahwa Bumi berjalan seperti jalannya awan. Artinya, Bumi
bukan hanya sekedar berotasi di tempat, melainkan betul-betul berpindah tempat dari satu titik ke
titik yang lain.
Bagaimana Cara Perhitungannya?
Seperti kita ketahui, bahwa Bumi berputar (rotasi) pada porosnya adalah selama 24 jam atau
dikatakan sehari-semalam.
diketahui:
Rotasi Bumi = 24 jam Keliling Bumi = x diameter bumi
= 24 x 3600 detik = 3,14 x 12,890 km
= 86,400 detik. = 40,475 km
Dengan demikian maka kecepatan bumi berputar pada porosnya adalah:
v=(keliling bumi)/waktu= 40,475/24=1686 km/jam atau 468 m/dt.
Kecepatan Bumi berputar itu ternyata melebihi dari pada kecepatan suara (normal),
yaitu: 344 m/dt (1238 km/jam), atau dengan kata lain kecepatan bumi berputar itu 1,36 kali
kecepatan suara atau 1,36 Mach (Ma atau M).

Geostationary Orbit
Berputarnya Bumi akan nampak bila dilihat dari luar permukaan bumi, seperti halnya bila
dilihat dari orbit bumi (satelit), karena bila kita berada di permukaan bumi maka kecepatannya

22 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
relative dengan bumi, atau dengan kata lain kitapun ikut berputar dengan kecepatan yang sama
dengan perputaran bumi sehingga dengan demikian disebutkan berjalan seperti jalannya awan.
Jelas, sesuatu yang beredar mengelilingi sesuatu yang lain tidak dapat disebut sebagai pusat,
sebab yang namanya pusat pastilah statis dan tidak berpindah secara mutlak. Dengan
demikian, mengertilah kita bahwa Bumi bukan pusat jagat raya. Dengan demikian, runtuhlah
teori Geosentris Ptolemeus pada abad VII M, 800 tahun sebelum Copernicus mengumumkan
bantahannya kepada Ptolemeus.
Teori Copernicus
Tidak ada kenyataan yang lebih indah dan lebih meningkatkan kemuliaan manusia, selain
dirinya menjadi pusat semesta.
Pada 1543 akibat revolusi Copernicus (seorang ahli hukum dan ahli astronomi Polandia), timbul
banyak ketidaksenangan terutama di kalangan rohaniawan gereja. Penyebabnya adalah pendapat
Copernicus yang bertentangan dengan doktrin keagamaannya. Bahkan Martin Luther
mengatakan, Copernicus sudah gila dan teorinya dianggap melawan Injil serta tidak dapat
diterima.
Nicolaus Copernicus mengemukakan bahwa kelak benda langit akan menjadi lebih sederhana
apabila Matahari dipandang sebagai pusat jagat raya. Selanjutnya secara tegas ia mengatakan
bahwa bukan Matahari yang bergerak mengelilingi Bumi (seperti pandangan Ptolemeus yang
dianut selama itu) tetapi justru sebaliknya. Bumi bersama benda-benda langit lainnyalah yang
bergerak mengelilingi Matahari.
Copernicus berhasil menurunkan Bumi dari kedudukan yang terhormat. Sekarang Bumi
turun tahta diganti oleh benda yang sangat panas, Matahari. Teori ini dikenal sebagai teori
heliosentrik (berpusat pada Matahari). Pengamatan cermat yang dilakukan Galileo Galilei pada
1609 pun makin memperkuat konsep heliosentrik itu. Begitu juga, observasi-observasi lain yang
dilakukan bertahun-tahun dengan giat kemudian melalui konsep-konsep baru melalui tokoh-
tokoh seperti Keppler dan Newton. Hingga tidaklah heran bila teori heliosentrik Copernicus
dikatakan revolusioner.
Galaksi Bima Sakti (Milky Way)
Sekalipun Copernicus berhasil menurunkan Bumi dari tahta pusat semesta, ia tidak
menolak Matahari sebagai pusat jagat raya. Dalam perkembangan selanjutnya memang ada
modifikasi, yakni Matahari bukan sebagai pusat alam semesta, melainkan Pusat Galaksi Bima

23 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
Sakti (Milky Way). Galaksi Bima Sakti yaitu suatu kumpulan bermilyar-milyar bintang dan
kabut antar bintang.
Bagaimana pernyataan Al-Quran tentang konsep heliosentrik itu?
Adakah statement yang kita pegang untuk menetapkan persoalan di atas?
Dari sekian banyak ayat yang membicarakan soal itu, kita pilih dua ayat saja, yaitu:

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing
dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya (orbit).
(QS. Al Ambiya:33).

Tidaklah mungkin bagi Matahari mendapatkan Bulan dan malampun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

(QS. Ya Siin : 40)


Kedua ayat tersebut berbunyi Kullu fii falakin yasbahun yang berarti masing-masing beredar
pada orbitnya.

Ada tiga fakta apa yang dapat kita peroleh dari ayat tersebut

Pertama, dari kata falak. Kita terjemahkan kata itu sebagai orbit. Ayat itu jelas
menyatakan bahwa Bulan mempunyai orbit yang berbentuk ellips dengan Bumi sebagai titik
fokusnya. Akan tetapi, ayat itu juga mengklaim bahwa Matahari pun ada orbitnya, beredar pada

24 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
falaknya, dan mengelilingi sesuatu. Hal itu berarti bahwa konsep Matahari sebagai pusat alam
semesta ataupun pusat galaksi Bima Sakti tidak dapat dipertahankan.
Dengan pengertian lain, teori heliocentric Copernicus dengan tegas dikoreksi oleh Al-
Quran. Ini terjadi delapan abad sebelum Copernicus lahir ke dunia fana ini. Padahal dalam
kenyataannya, sampai awal abad XX-M tetap berkembang pandangan bahwa Matahari adalah
pusat galaksi. Hingga jangan heran, pada masa itu seolah-olah Al-Quran bertentangan dengan
ilmu pengetahuan.

Harlow Shapley 1918


Barulah pada tahun 1918, Harlow Shapley berhasil menentukan pusat galaksi Bima Sakti
. Dialah orang pertama yang mengetahui melalui perhitungannya bahwa Matahari tidak terletak
di pusat Bima sakti. Seperti halnya Bumi, Matahari ternyata tidak menempati tempat utama
dalam kosmos. Ia bersama planet-planet lain (anggota Tata Surya) bergerak mengarungi angkasa
menuju rasi Cygnus dengan kecepatan 250 Km/detik letaknya kira-kira 30.000 tahun cahaya
(atau 3001015 Km) dari pusat galaksi dan beredar pada orbitnya yang sekali putaran
memerlukan waktu sampai 250 miliun tahun.
Kedua, dari term yasbahuun yang diartikan beredar. Kata ini berasal dari kata kerja
asbaha yang lebih tepat diartikan pergeseran gerak sejati atau proper motion. Ayat ini
mempertegas bahwa Matahari tidak diam dan bukan pusat galaksi Bima Sakti. Yang benar adalah
Matahari seperti juga bintang-bintang yang lain bergerak dengan cara tertentu yang betul-betul
gerak sejati (proper motion). Kenyataan itu tidak aneh lagi dalam dunia Astronomi modern
sekarang ini.
Ketiga, dari pernyataan bahwa malam dan siang, Matahari dan Bulan bergerak sangat teratur
tak dapat saling mendahului ini dapat disimpulkan bahwa pasti ada penyebab hingga bisa
terjadi demikian.

Isaac Newton 1687


Secara implisit, penyebabnya adalah gravitasi, yang baru disadari Newton pada tahun 1687 M
dalam bukunya yang amat terkenal Principia. Memang, untuk menangkap makna implisit ini,
kemampuan observasi dan intelegensi yang dianugerahkan Allah mutlak diperlukan. Namun

25 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
yang jelas, Al-Quran mampu menstimulasikan syaraf-syaraf intelegensi untuk kemudian
diwujudkan dalam wujud riset, observasi, dan penelitian lain.
Al-Quran bukan kitab ensiklopedia detail sains dan teknologi yang memuat berbagai
teori. Akan tetapi, Al-Quran mampu memberikan fenomena-fenomena (yang pada hakikatnya
adalah landasan teori) pada manusia. Karena ia wahyu Allah Yang Maha Mengetahui, tentu isi
yang terkandung di dalamnya pun benar. Pada yang benar itulah hendaknya ilmu pengetahuan
berada. Kebenarnnya kekal hingga kiamat nanti. Maka sudah pasti, teori dan konsep masa depan
bisa distimulasi mulai dari sekarang. Insya Allah.
Dari penuturan Kajian Al Quran tersebut di atas, terbuktilah sudah bahwa Al Quran itu
adalah Kitab Suci yang benar-benar diturunkan dari Alloh swt melalui malaikat Jibril kepada
Rosulullah Muhammad saw, yang mana kita ketahui bahwa beliau adalah seorang yang tidak
bisa membaca dan menulis, apalagi mengenal Ilmu Pengetahuan Alam, namun nyatanya
kebenaran Al Quran sampai dengan saat ini masih teruji kebenarannya sekalipun dikaji dengan
Ilmu Pengetahuan Modern.
Namun yang sangat disayangkan pada saat ini, penemuan-penemuan ilmu baru itu justru
bukan dari kalangan Muslim, hal ini disebabkan karena pendidikan agama Islam hampir
semuanya lebih mengutamakan tentang masalah syariah (hukum), ushuluddin (filsafat) dan adab
(sastra), sementara bidang ilmu alam (saint dan technology) justru tidak banyak dipelajarinya,
yang padahal kalau saja tahu tentang isi dalam kandungan Al Quran itu sarat sekali dengan ilmu
pengetahuan alam yang kebenarannya terbukti pada saat ini.

Perputaran Bumi pada porosnya dalam Al-Qur'an


Ayat Al Quran yang menerangkan tentang hubungan antara bumi, bulan dan matahari
yang terlengkap , terdapat pada surat Yassin ayat 37 sampai dengan ayat 40 yang berbunyi :

37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan
siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan
38. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua

26 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS Yaasin 36: 37- 40) .
Kata-kata yang tersusun dalam ayat -ayat diatas merupakan susunan kata-kata yang
mengandung makna supaya dapat dipikirkan lebih lanjut. Orang awam akan menerima
keterangan ayat itu dengan apa adanya sesuai dengan apa mereka saksikan setiap harinya,
sedangkan bagi para ulama islam akan mengamini keterangan tersebut sebagai rahmat dari Allah.
Sementara para ilmuwan tidak akan puas sebelum membuktikan bahwa keterangan ayat tersebut
harus bersesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan (sain) dan logika.
Kenyataan bahwa Bumi berbentuk bola dan berputar baru diakui setelah abad ke 8 M (dua
abad setelah diturunkan Al Quran), sedangkan Bumi dan planet-planet beredar mengeliling
matahari baru diakui dan ditemukan pada tahun 1512 oleh Kopernikus ( 10 abad setelah Al
Quran diturunkan). Kemudian pada perkembangan selanjutnya pada abad ke 20 ditemukan
bahwa matahari hanya bagian kecil dari gugusan bintang-bintang yang disebut Galaxy (teori
Milky Way). Semua bintang-bintang dalam galaxy tersebut ternyata bergerak mengitari satu titik
di jagat raya. Jadi dalam hal ini ternyata sains modern menyimpulkan bahwa matahari juga
bergerak bersama-sama bintang-bintang lain didalam satu galaxy.
Al Quran pada surat Yasiin ayat 38 diatas , mengatakan bahwa matahari juga bergerak atau
berjalan di tempat peredarannya pada Abad ke 6 M , jauh sebelum sains modern
membuktikannya. Namun kalau kita perhatikan juga pada kata-kata di ayat 38 tersebut berbunyi
matahari berjalan di tempat peredarannya (rotasi). Maka dapat disimpulkan bahwa matahari
berotasi dalam posisi diam terhadap planet-planet lainnya.
Menurut Firman Allah pada surat Al Jatsiyah ayat 13, bahwa kita harus mempelajari
tentang keberadaan bumi dan benda-benda langit lainnya berdasarkan tanda-tanda yang terlihat
dan menganalisa petunjuk yang difirmankan-Nya, supaya dapat diambil pelajaran bagi orang-
orang yang mau perpikir dan mensyukuri rahmat Allah .
" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.( Qs Al Jatsiyah 45: 13) "
Perhatikanlah tanda tanda kejadian alam dalam ayat-ayat seperti dibawah ini :

27 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS Ali Imran 3:190) .
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan)
matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui. (QS Al Anaam 6: 96).
Artinya kejadian siang dan malam berlangsung secara berulang-ulang dan terjadi setiap
satu siklus yaitu Siang dan malam (24 jam). Yang menyebabkan terjadinya siang adalah sinar
matahari yang terbit di ufuk timur, sedangkan yang menyebabkan malam adalah terbenamnya
matahari di barat.
Kesimpulannya adalah bahwa kata-kata terbit dan tenggelamnya matahari hanya berupa
gaya bahasa untuk menyatakan arah pergerakan matahari. Untuk sementara kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa matahari bergerak memutari permukaan bumi Ayat yang kita
gunakan untuk mendapatkan petunjuknya adalah surat Yaasin ayat 39-40 yang berbunyi :
" Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai
ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.(39) , tidak mungkin
bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-
masing-masing beredar pada garis edarnya. (qs Yasiin 36:40).
Apabila kita amati keterangan ayat diatas, maka kita dapat mengambil beberapa pelajaran
dan kemudian menyimpulkannya :
a. Pada saat terjadinya perubahan manzilah-manzilah cahaya di bulan, kita dapat mengamati
bahwa bagian bulan yang bercahaya selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari. Pada
waktu malam hari, kita melihat bulan bercahaya pada bagian sebelah barat atau searah dengan
tempat matahari terbenam, dan ketika kita melihat bulan di siang hari maka kita melihat
bagian bulan yang bercahaya di arah matahari terbit ( sebelah timur) yang tergantung kepada
sisi pandang kita kepada bulan, matahari dan bumi. Pada permukaan bulan itu terdapat bagian
yang tertimpa cahaya terang dan bagian yang lainnya tidak bercahaya. Ini membuktikan
bahwa bagian bulan yang terang tersebut adalah bagian yang memantulkan sinar matahari.
Hal ini berarti bahwa bulan mendapat sinar dari matahari yang merupakan sumber sinar yang

28 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
sama diterima oleh bumi. Matahari tentu letaknya jauh sekali. Hal ini dibuktikan ketika pada
malam hari kita masih dapat melihat cahaya bulan dan tidak mungkin bumi merupakan
dataran luas karena akan menutupi atau menghalangi sinarnya kearah bulan. Ukuran cahaya
bulan itu ataupun manzilanya akan selalu berubah-ubah sekali dalam jangka 24 jam selama
waktu sebulan. Inilah yang disebut dengan manzilah-manzilah yang selalu berubah-ubah.
Kalau diamati manzilah itu berjumlah 28 perubahan bentuk. Yaitu mulai dari bentuk bulan
sabit ke bulat penuh (purnama)- dan kembali lagi ke bentuk sabit yang arahnya berlawanan
dari bentuk sabit pertama. Pada Ayat diatas, Al Quran mengistilahkan dengan kata-kata
tandan, karena bengkoknya sabit mirip dengan tandan buah pisang. Pada 28 hari berikutnya
akan terjadi siklus yang sama lalu dimulai lagi dari awal. Perubahan bentuk manzilah-
manzilah bulan serta arah cahayanya selalu mengarah ke sumber sinar matahari, maka hanya
ada satu kemungkinannya yaitu bulan berbentuk bola karena hanya bola yang mampu
menghasilkan bayangan berbentuk sabit atau tandan buah pisang dan tidak mungkin bulan itu
berbentuk lingkaran ( seperti sebuah cermin berbentuk lingkaran).
b. Kita sudah membuat kesimpualan bahwa bulan berbentuk bola. Sekarang bagaimana
membuktikan bumi itu berbentuk bola dan apakah bulan mengeliling bumi atau sebaliknya ?.
Kalau kita perhatikan pernyataan bahwa manzilah-manzilah bulan itu selalu berubah dari hari
kehari ( siang dan malam) selama 28 hari. Kemudian sambil mengamati perubahan manzilah ,
kita juga mengamati perjalanan matahari (terbit dan terbenam) yang gerakkannya selalu
kearah barat setiap hari. Maka dapat disimpulkan bahwa bulan lah yang mengelilingi bumi
selama 28 hari. Bulan dan bumi sama-sama berbentuk bola dan menerima satu sumber sinar
yaitu dari matahari yang tempat yang jauh sekali. Tidak mungkin bulan dan matahari
mengelilingi bumi bersamaan. Kalau bulan dan matahari mengeliling bumi bersamaan,
tentunya bentuk manzilah-manzilah bulan akan selalu berubah ubah setiap jam dalam siklus
24 jam , tergantung dari arah mana matahari menyinari bulan yang terlihat dari bumi.
c. Sekiranya matahari yang mengelilingi bumi maka tentu saja bentuk-bentuk manzilah dari
cahaya bulan akan mengalami perubahan bentuk selama siklus 24 jam. Sementara yang kita
saksikan adalah manzilah bulan itu berubah bentuknya hanya 1 kali dalam 24 jam. Maka
kesimpulannya berikut adalah bahwa tidak mungkin matahari mengelilingi bumi . Lalu
kenapa terjadi siang dan malam? Maka jawaban yang paling tepat adalah bumi berputar pada
porosnya sementara matahari diam ditempat yang jauh. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya

29 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
siang dan malam secara bergantian sesuai dengan rotasi bumi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Bumi berotasi pada sumbunya dengan siklus 24 jam untuk sekali putar. Kalau Bumi ini
berputar pada porosnya, hal ini berarti bahwa bumi bergerak mengelilingi porosnya dan
manusia bagaikan sedang beraktivitas diatas kendaraan yang besar. Pertanyaannya adalah ;
Apakah ada keterangan di dalam Al Quran yang menunjukkan bahwa Bumi ini bergerak?.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa tidak ada ayat yang menegaskan tentang rotasi
bumi di dalam Al Quran, tetapi Allah menyampaikannya tanda-tandanya.

30 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki
umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini
menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa'idah fikriyah) bagi
seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber
segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan.
Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang
yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.

Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya
yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang
ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan
pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan
iptek, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia
menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Saran
Kemajuan IPTEK sangat berdampak bagi kehidupan manusia didunia. Sebagai
generasi muda penerus bangsa sudah selayaknya belajar untuk menggunakan dan memanfaatkan
Ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik mungkin namun tetap berdasar aturan-aturan Agama
Islam . Sudah semestinya kita bersatu menguasai IPTEK agar tidak kalah dengan bangsa lain.
Namun, tetap saja, jika kita telah mendapatkan IPTEK, segeralah imbangi diri anda dengan Iman
dan Taqwa.

31 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n
32 |I s l a m d a n I l m u P e n g e t a h u a n

Anda mungkin juga menyukai