Anda di halaman 1dari 8

SATUAN PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil


Sub Pokok Bahasan : Anemia pada ibu Hamil
Hari/Tanggal :
Waktu : 20 Menit
Tempat : Puskesmas Maju Jaya
Sasaran : Ibu Hamil
Pembicara : Raisa

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Diharapkan setelah mengikuti penyuluhan ini ibu hamil mampu memahami tentang
Anemia pada ibu hamil dengan benar.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Agar ibu dapat menjelaskan tentang pengertian Anemia
2. Agar Ibu dapat menyebutkan gejala-gejala anemia
3. Agar ibu dapat menjelaskan penyebab dari anemia
4. Agar ibu dapat menjelaskan cara mengatasi anemia

III.MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian anemia
2. Gejala-gejala anemia
3. Penyebab dari anemia
4. Cara mengatasi anemia
IV. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
5 menit A. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan 1. Peserta
memperkenalkan diri menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan 2. menyimak
3. Mengkomunikasikan pokok bahasan
yang akan dibahas.
4. Memberikan pertanyaan sebelum
penyuluhan.
5. Menjelaskan materi penyuluhan.
10 menit B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan tentang pengertian 1.Peserta menyimak
Anemia
2. Menjelaskan tentang gejala-gejala
Anemia
3. Menjelaskan penyebab Anemia
4. Menjelaskan bagaimana cara
mengatasi Anemia
5 menit C. Penutup 1. Peserta
1. Tanya jawab bertanya
2. Kesimpulan 2. Peserta
3. Saran menjawab
4. Salam penutup 3. Peserta ikut
mengambil
kesimpulan

V. METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
VI. MEDIA, ALAT
- Media : Leaflet, Power point
VII. EVALUASI
Prosedur : Tanya jawab
Waktu : 5 menit
Jumlah Soal : 4 soal

Sumber
1. Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Jakarta : YBP-SP.
2. Manuaba, IB Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.
3. Cunningham, F. Gary. Obstetri Williams, Jakarta : EGC.

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan Anemia ?
2. Sebutkan gejala-gejala dari Anemia ?
3. Jelaskan secara singkat penyebab dari Anemia ?
4. Bagaimana cara mengatasi anemia ?

Kunci Jawaban
1. Anemia adalah kekurangan zat besi dalam darah.
2. Gejala-gejala : badan lemah, lelah, kurang energi, kurang nafsu makan, daya
konsentrasi menurun, sakit kepala, stamina menurun, pandangan berkunang-
kunang.
3. Penyebab terjadinya anemia yaitu kurangnya zat besi dalam tubuh, juga karena
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah.
4. Cara mengatasinya yaitu dengan makan-makanan yang kaya akan zat besi seperti
daging, ikan, kacang-kacangan juga dengan minuman tablet penambah darah
minimal 90 tablet selama kehamilan.
MATERI

A. Pengertian
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi dalam darah
(Manuaba,1998).
Seseorang wanita hamil dianggap kurang darah merah atau anemia bila kadar Hb kurang
dari 10g/dl.

B. Kebutuhan Zat Besi Wanita Hamil


Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi
dengan perdarahan sebanyak 50 - 80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30 -
40 mgr. Disamping itu kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering
seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat
besi dan menjadi makin anemis.

C. Gejala
- Badan lemah
- Lelah
- Kurang energi
- Kurang nafsu makan
- Daya konsentrasi menurun
- Sakit kepala
- Mudah terinfeksi penyakit
- Stamina tubuh menurun
- Pandangan berkunang-kunang

D. Diagnosis pada Kehamilan


Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada ananmesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, dan keluhan mual-muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
Hb 11 gr% tidak anemia
9-10gr% anemia ringan
7-8 gr% anemia sedang
< 7 gr% anemia berat
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada
trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil
mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-
ibu hamil di puskesmas.

E. Penyebab
Bisa dikarenakan kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam
folat, zat vit. B12, tetapi seringnya dikarenakan kekurangan zat besi. Selain itu bisa
karena kehamilan berulang dalam waktu singkat (adanya zat besi ibu yang belum pulih,
akhirnya terkuras untuk lapetium janin yang dikandung berikutnya).

F. Bentuk-bentuk Anemia
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sel darah adalah sebagai berikut :
a. Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari:

Protein, glukosa dan lemak

Vitamin Bit, B6, asam folat, dan vit. C

Elemen dasar : Fe, ion Cu dan zink

b. Sumber pembentukan darah

Sumsung tulang

c. Kemampuan resorbi usus halus terhadap bahan yang diperlukan.


d. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel-sel darah merah yang
sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah yang
baru.
e. Terjadinya perdarahan kronik (menahun):
Gangguan menstruasi
Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti : mioma uteri, polip
serviks, penyakit darah
Parasit dalam usus : askariasis, ankilostomiasis, taenia.
f. Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, anemia dapat digolongkan
menjadi:
1. Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi).
2. Anemia megaloblastik (kekurangan vitamin B12).
3. Anemia hemolitik (pemecahan sel-sel darah lebih cepat dari pembentukan).
4. Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah).
g. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
Bahaya selama kehamilan
Dapat terjadi abortus
Persalinan prematuritas
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
Mudah terjadi infeksi
Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr/dl)
Mola hidatidosa
Hiperemesis gravidarum
Perdarahan anteparium
Ketuban pecah dini (KPD)
2. Bahaya saat persalinan
Gangguan his-kekuatan mengejan
Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar
Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan.
Luka post tindakan operasi kebidanan

Kala uri dapat diikuti retesio placenta, dan perdarahan postpartum.

Atonia uteri

Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.
3. Pada kala nifas :

Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan post partum

Memudahkan infeksi puerperium

Pengeluaran ASI berkurang

Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan

Anemia kala nifas

Mudah terjadi infeksi mamae.

4. Bahaya terhadap janin


Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari
ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh
sehmgga menganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat
anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk:

Abortus

Terjadi kematian intrauterin

Persalinan prematuritas tinggi

Berat badan lahir rendah

Kelahiran dengan anemia

Dapat terjadi cacat bawaan

Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal

Inteligensia rendah.

G. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan


Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamill meiakukan
pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum
calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium,
termasuk pemeriksaan tinja sehigga diketahui adanya infeksi parasit.
Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat
sampai ke posyandu. Contoh preparat Fe diantaranya Barralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal,
dan Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas.

Anda mungkin juga menyukai