Anda di halaman 1dari 13

Keterampilan Membaca2015

Hakikat Membaca

A. Konsep membaca
Keterampilan membaca memegang peranan penting dalam aktivitas komunikasi
tertulis. Aktivitas membaca menjadi bagian dari kebutuhan aktivitas keseharian kita.
Aktivitas membaca dilakukan untuk berbagai keperluan, mulai dari sekedar untuk
kepentingan pemenuhan kebutuhan perolehan informasi secara umum, untuk kepentingan
hiburan, atau untuk kepentingan perolehan informasi secara khusus, hingga untuk
kepentingan studi dan pendalaman disiplin ilmu. Sumber bacaannya pun beragam, mulai
dari bacaan populer seperti tulisan-tulisan pada koran, surat kabar, dan majalah hiburan;
karya-karya fiksi seperti novel dan cerpen; tulisan ilmiah populer seperti pada majalah-
majalah khusus; dan tulisan-tulisan keilmuan untuk disiplin-disiplin ilmu tertentu seperti
yang kita dapati pada jurnal-jurnal ilmiah, buku-buku teks, dan karya publikasi ilmiah
lainnya.

B. Tingkatan-tingkatan Dalam Membaca

a) Membaca Ekstensif

Menurut Tarigan (2008:11-13), membaca dalam dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu
membaca ekstensif dan intensif. Pengklasifikasian tersebut menurut Harras (1997:7) tinjau dari
sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, tujuan, dan waktu yang diperlukan dalam membaca.
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi
yang penting dengan cepat (Tarigan 1994:31). Membaca ekstensif adalah membaca untuk
memahami hal-hal penting dengan cepat sehingga membaca secara efisien dapat terlaksana. Jika
dilihat dari segi waktu, membaca ekstensif relatif lebih hemat karena pembaca cukup membaca
objek secara sekilas, bukan kata per kata, kalimat per kalimat, atau paragraf per paragraf, tetapi
menatap penuh bacaan untuk mencari bagian mana yang dibutuhkan dari bacaan. Dari segi
tujuan, kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi atau hal-hal penting dengan
cepat. Dengan membaca ekstensif, seseorang dapat mendapatkan tujuan membaca dalam waktu
yang relatif singkat.
1). Karakteristik Membaca Ekstensif

MohammadHusainTalaniPage 1
Keterampilan Membaca2015
Membaca Ekstensif memiliki beberapa karakteristik. Dalam Adityarini Kusumaningtyas
(2011) disebutkan bahwa karakteristik membaca ekstensif meliputi :
1. Membaca sebanyak-banyaknya wacana tulis,
2. Topik dan bentuk wacana bervariasi,
3. Pembaca memilih apa yang ingin dibaca,
4. Tujuan pembaca berkaitan dengan kesenangan,
5. Dalam membaca ekstensif akan terjadi penguatan diri sendiri,
6. Pembaca membuat jurnal apa yang telah dibaca dan bagaimana komentar terhadap yang
dibaca,
7. Bersifat individual dan bersifat membaca senyap (dalam hati),
8. Aspek kebahasaan tidak menjadi penghalang pemahaman,
9. Kecepatan membaca sedang (tidak cepat dan tidak lambat),
10. Menggunakan teks yang tidak terlalu sulit,
11. Pembaca tidak diberi tes setelah membaca, tetapi hanya memberikan respon personal
(komentar) terhadap apa yang dibaca,
12. Membaca ekstensif membantu pembaca untuk mengenali beberapa fungsi teks dan cara
pengorganisasian teks.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik membaca ekstensif meliputi :
1. Membaca sebanyak-banyaknya bacaan,
2. Materi bacaan bervariasi,
3. Pembaca bebas memilih bacaan,
4. Pembaca memperoleh kesenangan dan kepuasan diri,
5. Bersifat individual dan membaca di dalam hati,
6. Diperlukan kecepatan dalam membaca,
7. Pembaca tidak akan diberi tes setelah membaca, tetapi hanya memberikan komentar
terhadap apa yang telah dibaca.

2). Tujuan Membaca Ekstensif


(1) Untuk memahami isi yang penting dengan cepat, dengan demikian membaca efektif dapat
terlaksana.
(2) Untuk memahami isi buku secara cepat atau garis besarnya saja.
(3) Untuk memperoleh kesan umum dari suatu buku atau artikel.
(4) Untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran.
(5) Memperoleh banyak pemahaman dari bacaan.
(6) Memperoleh kesan umum dalam buku, artikel, atau pun tulisan singkat.
(7) Mengenali topik bacaan.
(8) Mendapatkan bagian-bagian terpenting dari bacaan
(9) Menemukan atau menentukan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

MohammadHusainTalaniPage 2
Keterampilan Membaca2015
3.) Manfaat Membaca Ekstensif
(1) Memahami bagian bacaan yang penting.
(2) Mengetahui gambaran umum isi buku.
(3) Mengetahui isi buku secara cepat.
(4) Memperoleh pemahaman secara dangkal.
(5) Memperoleh hal-hal yang baru.
(6) Memperoleh bahan yang diperlukan secara cepat.
(7) Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif.
(8) Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan.
(9) Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian
yang tidak diperlukan.
(10) Mampu menumbuhkan minat membaca.

4). Jenis-jenis membaca Ekstensif


Membaca Survai

Yang dimaksud survai adalah meninjau, meneliti, mengkaji, dan cara membaca bagian-
bagian tertentu dari sebuah buku. Bagian-bagian buku yang disurvai adalah bagian awal, bagian
isi, dan bagian akhir. Bagian awal (preliminaries) yang disurvai meliputi halaman judul, kata
pengarang, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan abstrak (bila ada). Pada halaman judul yang
disurvai adalah judul buku, pengarang, penerbit, tempat terbit, dan tahun terbit. Bagian isi yang
disurvai meliputi judul tiap bab, subjudul, bagan, diagram, grafik, dan tabel (bila ada). Bagian
akhir buku yang disurvai meliputi simpulan, daftar pustaka, dan indeks (bila ada). Cara
mensurvai bagian-bagian tersebut adalah dengan membuka-buka bagian-bagian tersebut secara
cepat dan menyeluruh dalam sekali pandang. Bagian-bagian buku yang disurvai dibaca dengan
teknik baca layap (skimming,) yaitu ymembaca secepat mungkin halaman demi halaman. Survai
dilakukan dalam waktu beberapa menit saja dan merupakan kegiatan awal dari penerapan
metode ini.
Membaca Sekilas

Membaca sekilas diistilahkan dengan membaca skimming. Skimming berasal dari bahasa
Inggris to skim yang berarti mengambil kepala susu atau krim dengan sendok atau menyendok
kepala susu. Kepala susu merupakan bagian yang mengental yang berada di atas setelah
semangkok susu yang dipanaskan didinginkan. Kepala susu adalah intisari atau bagian yang
banyak mengandung gizi. Skimming dalam bidang membaca merupakan sebuah istilah salah satu

MohammadHusainTalaniPage 3
Keterampilan Membaca2015
teknik membaca ekstensif. Istilah lain dari skimming adalah baca layap (Harjasujana dan Mulyati
1997:64), sekilas (Tarigan 1994:30), dan selintas (Widyamartaya, 2004:44).
Sebenarnya pengertian dasar skimming adalah terbang halaman demi halaman atau
menjelajahi halaman demi halaman bacaan secara cepat. Berdasarkan pengertian tersebut
skimming adalah teknik membaca dengan menjelajahi atau menyapu bacaan dengan cepat untuk
memahami atau menemukan hal-hal yang penting. Seorang pembaca yang menggunakan teknik
ini tidak lagi membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf, tetapi
semua bagian bacaan yang ada pada sebuah halaman, ditatap secara cepat.
Membaca Dangkal

Membaca dangkal (superficial reading) adalah sejenis kegiatan membaca untuk


memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang kita
baca. Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama.
Membaca Dangkal (supervisal reading). Membaca dangkal untuk mendapatkan pemahaman
yang dangkal yang bersifat lancer yang tidak mendalam bahasa bacaan. Membaca dangkal
biasanya dilakukan demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan
di waktu senggang. Misalnya cerpen.
b) Membaca Intensif

Membaca intensif pada hakikatnya adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan
terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu bacaan (tugas) yang pendek kira-kira
dua sampai empat halarnan setiap hari (Tarigan 1994 : 35). Kuesioner, latihan pola-pola kalimat,
latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik
membaca intensif. Teks-teks bacaan yang benar-benar sesuai dengan maksud ini haruslah dipilih
oleh sang guru, baik dari segi bentuk maupun isinya. Para pelajar atau mahasiswa yang berhasil
dalam tahap ini secara langsung akan berhubungan dengan kualitas serta keserasian pilihan
bahan bacaan tersebut (Brooks dalam Tarigan, 1994:35).
Membaca intensif ialah kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami
keseluruhan isi bacaan, baik yang tersirat maupun tersurat. Oleh karena itu, dalam membaca
intensif pembaca tidak hanya dituntut untuk sekedar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi ia
juga harus mampu menghubungkan informasi baru yang telah diketahui dengan pengalaman-
pengalaman yang dialaminya.
1). Tujuan Membaca Intensif

MohammadHusainTalaniPage 4
Keterampilan Membaca2015
a. Memperoleh banyak pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis.
b. Memperoleh pendalaman makna bacaan dalam proses studi.
c. Mengenali makna tersirat maupun tersurat bacaan.
d. Mencari informasi pada bacaan sedetail-detailnya.
e. Melatih keterampilan membaca karena tingkat pemahaman bacaan sangat kompleks.
Manfaat Membaca Intensif
a. Pembaca menguasai isi teks secara mantap.
b. Pembaca mengetahui latar belakang ditulisnya teks tersebut.
c. Pembaca dapat mempunyai daya ingat yang lebih lama yang berhubungan dengan teks
tersebut.
d. Pembaca mampu mengetahui maksud bacaan secara tersirat maupun tersurat.
e. Pembaca mampu mendapatkan informasi yang luas untuk dihubungkan dengan
pengalaman-pengalamannya.

2). Teknik Membaca Intensif


a. Menyiapkan naskah yang akan di baca.
b. Sambil membaca:
memberi garis bawah hal-hal yang dianggap penting
memberi tanda pada bagian-bagian yang perlu
memberikan nomor pada bagian kanan atas yang penting
memberi tanda bintang pada bagian-bagian yang perlu

c. Ajukan pertanyaan sehubungan dengan naskah yang dibaca. Pertanyaan yang diajukan
berhubungan dengan kognitif yang meliputi ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
dan penilaian.
d. Mahasiswa diberikan tugas membuat rangkuman dengan menggunakan bahasanya sendiri.
e. Cara menyimpulkan teks
Membaca teks secara keseluruhan satu atau dua kali.
Mencatat ide pokok pada setiap paragraph.
Menghubungkan ide pokok paragraph satu dengan paragraph lain untuk menemukan
kesimpulan sementara.
Membaca ulang teks untuk menguji kesimpulan sementara yang sudah dibuat.
Menyempurnakan rumusan simpulan
Mahasiswa membuat kesimpulan hasil membaca

3). Metode Membaca Intensif (PQ4R)

MohammadHusainTalaniPage 5
Keterampilan Membaca2015
Metode belajar PQ4R merupakan metode membaca intensif yang digunakan untuk
membantu siswa dalam mengingat-ingat apa yang dibaca. P singkatan dari preview maksudnya
membaca selintas dengan cepat, Q singkatan dari question artinya bertanya, serta 4R singkatan
dari read artinya membaca, reflecty artinya refleksi, recite artinya tanya jawab sendiri, review
artinya mengulang secara menyeluruh (Trianto, 2007: 93).
Strategi belajar PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi
elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih
bermakna. Kaitannya dengan PQ4R strategi ini digunakan untuk membantu mahasiswa dalam
mengingat apa yang mereka baca. Selain itu, strategi ini digunakan untuk membantu proses
belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan membaca buku.
4). Faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca intensif
Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan membaca intensif adalah kejelasan tulisan,
keterbacaan, dan pengenalan terhadap bacaan. Kejelasan tulisan dipengeruhi oleh bentuk huruf,
ukuran huruf, dan jarak spasi yang digunkan dalam menulis teks bacaan. Keterbacaan terkait
dengan panjang pendeknya bacaan. Bacaan untuk membaca intensif kira-kira 2 sampai 4
halaman yang dibaca setiap harinya. Jika dihitung dari jumlah katanya, membaca intensif
panjangnya paling banyak terdiri atas 500 kata. Kata tersebut dibaca dalam waktu 2 menit
dengan kecepatan kira-kira 5 kata dalam satu detik.

Pengenalan pembaca terhadap isi bacaan yang dibaca menjadi faktor cepat tidaknya
dalam membaca intensif. Pembaca akan lebih mudah menangkap dan memahami jika isi bacaan
yang dihadapi pernah dialami, sudah dikenal, dan yang disukai. Sebaliknya, pembaca akan
mengalami kesulitan menang menangkap dan memahami jika isi bacaan yang dihadapi belum
pernah dialami, belum dikenal, dan tidak disukai. Dalam pembelajaran, guru perlu memilihkan
bacaan yang telah dikenal siswa. Caranya adalah menyediakan bacaan yang temanya sesuai
dengan perkembangan dan pengetahuan siswa atau bacaan yang kontekstual.
5). Jenis-jenis Membaca Intensif
Membaca Teliti

Membaca teliti merupakan membaca yang dilakukan secara seksama. menurut Tarigan
(2008:40-41), dalam kegiatan membaca ini perlu keterampilan-keterampilan berikut ini.
a. Survei cepat untuk melihat organisasi dan pendekatan umum.

MohammadHusainTalaniPage 6
Keterampilan Membaca2015
b. Membaca seksama dan membaca ulang paragraf untuk menentukan kalimat judul dan
perincian-perincian penting.
c. Penemuan hubungan paragraf dengan keseluruhan tulisan membaca teliti mencakup
membaca paragraf dengan pengertian, membaca pilihan yang lebih panjang, membuat catatan,
dan menelaah tugas.
Dalam kegiatan menelaah tuggas ini dibantu dengan metode SQ3R.Metode SQ3R
merupakan metode membaca yang ditujukan untuk kepentingan studi yang terdiri atas lima
tahap, yaitu survai, question, reading, recite dan review (Tarigan 1990:54).
Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan membaca yang dilakukan secara cermat yang


digunakan untuk memperoleh pemahagman (sepenuhnya) atas suatu bahan bacaan. Pembaca
mengenal, menangkap, dan memahami informasi-informasi yang terdapat dalam bacaan secara
tersurat (eksplisit). Pembaca hanya menangkap informasi-informasi yang terletak secara jelas
dalam bacaan. Informasi secara eksplisit terdapat dalam baris-baris. Pembaca tinggal menangkap
makna-makna tersebut, tidak menangkap makna yang lebih dalam lagi (implisit) atau makna
dibalik baris-baris.
Teknik ini perlu dilatihkan terutama untuk pembaca yang sedang belajar karena teknik ini
merupakan teknik yang digunakan untuk membaca telaah atau membaca studi. Dengan teknik
ini, hal-hal yang diperoleh bersifat informatif. Pembaca membaca bacaan yang mengandung
informasi-informasi yang diperlukan pelajar untuk memperoleh dan atau mengembangkan ilmu
pengetahuan yang diperlukan.
Membaca pemahaman melatihkan kemahiran pembaca dalam hal:
1. memahami makna kata,
2. memahami makna frase,
3. memahami makna kalimat,
4. memahami makna paragraf,
5. memahami makna unsur detail,
6. menangkap unsur perbandingan,
7. menangkap unsur urutan,
8. menangkap unsur sebab akibat,
9. memahami (menjawab) apa, siapa, kapan, dan dimana,

MohammadHusainTalaniPage 7
Keterampilan Membaca2015
10. menyatakan kembali unsur perbandingan,
11. menyatakan kembali unsur urutan,
12. menyatakan kembali unsur sebab akibat.
Membaca Kritis

Membaca kritis adalah jenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang
hati, mendalam, evaluasi, analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan (Albert let a II 1961b:1)
1. Memahami maksud penulis
2. Memahami organisasi dasar tulisan
3. Dapat menilai penyajian penulis
4. Dapat menerapkan prinsip-prinsip kritis bacaan sehari-hari.
Setelah mengetahui topik-topik bacaan, biasanya pembaca melanjutkan membaca untuk
mengetahui maksud penulis terhadap permasalahan yang dibahas. Cara yang efektif dan efisien
untuk mendapatkannya adalah cukup dengan membaca paragraf awal dan akhir. Paragraf awal
sebuah bacaan umumnya mengandung pokok-pokok pikiran yang diuraikan pada paragraf
berikutnya (paragraf isi). Semua pendapat yang akan diuraikan berikutnya ditulis pada paragraf
awal. Artikel yang seperti itu merupakan bacaan yang bersifat deduktif. Penulis boleh saja
menampilkan ringkasan pendapatnya pada akhir bacaan. Pendapat yang diungkapkan pada akhir
bacaan biasanya berupa simpulan. Bacaan yang demikian merupakan bacaan yang bersifat
induktif. Disamping kedua cara tersebut, pembaca bisa juga menemukan opini pada awal dan
akhir bacaan karena penulis artikel menampilkan opini pada awal bacaan dan diulang diakhir
bacaan dalam bentuk simpulan. Bacaan tersebut dinamakan bacaan yang bersifat deduktif
induktif.
Untuk menentukan kualitas tulisan, seorang pembaca kritis dituntut untuk menggunakan
seperangkat ketrampilan berpikir. Ada delapan ketrampilan berpikir yang dilatihkan untuk
meningkatkan kemampuan membaca kritis, yaitu:
(1) ketrampilan memfokuskan,
(2) ketrampilan mengumpulkan informasi
(3) ketrampilan mengingat,
(4) ketrampilan mengorganisasi,
(5) ketrampilan menganalisis
(6) ketrampilan menggeneralisasi,
(7) ketrampilan mengintegrasi,
(8) ketrampilan mengevaluasi
Teknik Membaca Kritis

MohammadHusainTalaniPage 8
Keterampilan Membaca2015
Membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara rasional, kritis,
mendalam, dan disertai keterlibatan pikiran untuk menganalisis bacaan. Di sini pembaca akan
mencamkan lebih dalam meteri yang dibacanya. Seorang pembaca kritis menggunakan empat
cara secara efektif. Keempat hal itu meliputi bertanya (seolah-olah berdialog dengan teks
bacaan), menyimpulkan, menghubungkan satu keterengan dengan keterangan lain, serta menilai
ide-ide dalam becaan (Agus Trianto, 2006).
Teknik-teknik membaca kritis
a. Kemampuan mengingat dan mengenali bacaan
b. Kemampuan menginterpretasi makna tersirat
c. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep
d. Kemampuan menganalisis bacaan
e. Kemampuan menilai bacaan
f. Kemampuan mengkreasi bacaan atau mencipta bacaan

Tujuan Membaca Kritis

a. Memahami tujuan penulis atau pengarang


b. Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan membaca kritis
c. Memahami organisasi tulisan atau bacaan
d. Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang
e. Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan

Membaca Ide

Membaca ide adalah kegiatan pembaca yang ingin mencari, memperoleh serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. Kemudian menurut Anderson (1972)
sebagaimana dikutip oleh Tarigan (2008:117) membaca ide merupakan kegiatan membaca yang
bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut dari suatu bacaan:
a) mengapa hal itu merupakan judul atau topic yang baik.
b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut.
c) hal-hal apa yang dipelajari dan dilakukan oleh sang tokoh.
Dalam mencari ide-ide dalam suatu bacaan kita dapat menikmati keunikaan yang
terkandung dalam bacaan tersebut. Keunikan dari ide-ide tersebut kadang kala membuat

MohammadHusainTalaniPage 9
Keterampilan Membaca2015
pembaca berimajinasi dengan pikirannya. Dengan adanya kegiatan tersebut muncul ide-ide baru
dari hasil kegiatan membaca ini.
Ide dalam sebuah bacaan terkandung dalam paragraf yang disebut ide pokok. Dalam
bahasa Indonesia, ide pokok bersinonim dengan istilah pikiran utama, pokok pikiran, kalimat
pokok, yang semuanya mempunyai arti yang sama serta mengacu pada pengertian kalimat topik.
Gagasan pokok yang menjadi bahasan sebuah paragraf disebut pokok bahasan atau topik (Sakri
1992:3). Dalam sebuah paragraf pastilah terdapat kalimat pokok atau kalimat utama, kalimat
tersebut merupakan kunci dan pokok bahasan.

RANGKUMAN

Kegiatan membaca dilakukan untuk berbagai tujuan dan keperluan. Oleh karena itu,
diperlukan keterampilan membaca yang fleksibel. Pembaca yang fleksibel artinya pembaca yang
pandai memilih dan menerapkan strategi baca yang cepat dalam menghadapi bahan bacaannya.
Definisi membaca yang dikemukakan oleh para ahli dapat dikategorikan ke dalam dua kategori
yang menunjukan tingkatan, yakni (1) definisi yang bertumpu kepada kemampuan melek huruf,
(2) definisi yang bertumpu kepada kemampuan melek wacana. Yang dimaksud dengan melek
huruf adalah kemampuan mengenali lambang-lambang bunyi bahasa dan dapat melafalkannya
dengan benar. Sementara, yang dimaksud dengan kemampuan melek wacana adalah kemampuan
mengenali, memahami, dan memetik/maksud dari lambang-lambang yang tersaji dalam bahasa
tulis itu dalam arti yang sebenarnya.

Dilihat dari cakupan bahan dan keperluannya, terdpat 2 jenis membaca yang sering
digunakan, yakni membca intensif dan membaca ekstensif. Membaca intensif sering dikenal
sebagai membaca untuk studi (belajar) dengan cakupan bacaan yang lebih spesifik, luas dan

MohammadHusainTalaniPage 10
Keterampilan Membaca2015
tertentu untuk mencapai suatu pemahaman. Membaca intensif terbagi atas membaca teliti,
membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide.

Membaca ekstensif dipergunakan untuk kepentingan perolehan informasi yang


komprehensif meluas, tidak mendalam, atau untuk kepentingan kesenangan dan hiburan. Oleh
karena itu, cakupan bahan bacaanya lebih banyak dan tidak terfokus pada satu buku atau bacaan
tertentu. Teknik membaca ekstensif terbagi atas membaca survei, membaca skimming atau
membaca sekilas dan teknik membaca dangkal.

DISKUSI

Pertanyaan:
1. Bagaimana usaha anda kepada remaja masa kini untuk menerapkan membaca sebagai
hobi? (kelompok 1)
Jawaban:
Menurut pendapat saya, untuk menjadikan remaja masa kini mencintai dan menerapkan
kegiatan membaca sebagai hobi dapat kita mulai dari kegiatan yang sederhana yakni
dengan mengajak mereka untuk membaca di perpustakaan, dengan kegiatan seperti ini
kita dapat merangsang rasa keingintahuannya mengenai bacaan yang ada di perpustakaan
yang menyebabkan mereka akan sering ke perpustakaan untuk mencari bacaan yang
menurut mereka menarik. Dengan demikian lama-kelamaan remaja tersebut akan sering
membaca yang pada akhirnya remaja tersebut menjadikan membaca sebagai hobi.
Namun, untuk menerapkan kegiatan membaca ini sebagai hobi tergantung dengan
individu masing-masing.

Pertanyaan:
2. Misalkan saya membaca sebuah buku, tapi tidak mendapat pemahaman. Apakah itu
termasuk dari tujuan membaca ekstensif? (kelompok 2)

Jawaban:

MohammadHusainTalaniPage 11
Keterampilan Membaca2015
Menurut pendapat saya, itu tidak termasuk dalam tujuan membaca ekstensif karena
tujuan dari membaca ekstensif adalah memperoleh banyak pemahaman dari bacaan.
Tidak ada gunanya dapat membaca cepat tetapi tidak dapat memahami bacaan secara
memadai. Tetapi apabila kita dapat memahami dengan pemahaman sepenuhnya tetapi
kacapatan bacanya sangat lambat, tidak dapat dikatakan membaca secara efisien.
Memang kita harus mencapai keseimbangan yang baik antara kecepatan dan pemahaman
membacanya. Dengan latihan yang tekun dan terus menerus, kita akan mampu membaca
cepat sekaligus mampu memahami isi bacaan. Apabila kita dalam membaca tidak
menanggapi kata demi kata melainkan menanggapi gagasan yang ada maka dengan
sendirinya kecapata membaca kita akan meningkat

Pertanyaan:
3. Menurut kelompok kalian membaca al-quran termasuk dalam jenis membaca apa?
Intensif atau ekstensif? (kelompok 3)

Jawaban:

Menurut pendapat kelompok kami kalau dilihat dari segi pemahaman dan ketelitian
dalam membacanya membaca al-quran termasuk dalam kategori membaca intensif
karena membaca intensif ialah kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami
keseluruhan isi bacaan, baik yang tersirat maupun tersurat.

Pertanyaan:

4. Tolong anda berikan contoh dari jenis membaca ekstensif! (kelompok 4)

Jawaban:

Contoh dari jenis membaca ekstensif misalnya teknik membaca survei, jika kita membaca
sebuah buku yang sangat tebal secara otomatis kita mengecek isi buku tersebut tetapi
tidak membacanya secara penuh kita hanya cukup melihat bagian awal, bagian isi, dan
bagian akhir dari isi buku. Bagian awal (preliminaries) yang disurvai meliputi halaman
judul, kata pengarang, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan abstrak (bila ada). Pada
halaman judul yang disurvai adalah judul buku, pengarang, penerbit, tempat terbit, dan
tahun terbit. Bagian isi yang disurvai meliputi judul tiap bab, subjudul, bagan, diagram,
grafik, dan tabel (bila ada). Bagian akhir buku yang disurvai meliputi simpulan, daftar
pustaka, dan indeks (bila ada).

MohammadHusainTalaniPage 12
Keterampilan Membaca2015
Pertanyaan:

5. Jenis-jenis membaca ekstensif terbagi atas tiga. Bagaimana menurut pendapat anda dari
ketiga jenis tersebut? (kelompok 6)

Jawaban:

Menurut pendapat saya, membaca survei adalah kegiatan membaca untuk mengetahui
secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan
membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif. Sedangkan
membaca sekilas adalah teknik membaca dengan menjelajahi atau menyapu bacaan
dengan cepat untuk memahami atau menemukan hal-hal yang penting. Seorang pembaca
yang menggunakan teknik ini tidak lagi membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat,
dan paragraf demi paragraf, tetapi semua bagian bacaan yang ada pada sebuah halaman,
ditatap secara cepat. Sedangkan membaca dangkal salah satu jenis membaca ekstensif
yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang
tidak mendalam dari suatu bacaan. Dengan kata lain membaca dangkal merupakan
kegiatan membaca yang dilihat dari segi hasil. Kegiatan membaca ini biasanya dilakukan
bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan
kebahagian. Dalam membaca seperti ini tidak dituntut pemikiran yang mendalam seperti
halnya membaca karya-karya ilmiah.

Pertanyaan:

6. Jelaskan karakteristik membaca ekstensif yang ke-5! (kelompok 8)

Jawaban:
Dalam karakteristik membaca ekstensif poin ke-5 dalam membaca ekstensif akan terjadi
penguatan diri sendiri seperti kita ketahui bersama membaca ekstensif adalah membaca
untuk memahami hal-hal penting dengan cepat sehingga membaca secara efisien dapat
terlaksana. Jadi yang dimaksud dalam karakteristik tersebut dalam membaca ekstensif
kita memberi penguatan atau tambahan berdasarkan ilmu pengetahuan atau informasi
yang kita ketahui sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami isi bacaan
dan tujuan membaca dapat terlaksana dengan baik.

MohammadHusainTalaniPage 13

Anda mungkin juga menyukai