Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah
sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah yang
dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi
dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak yang
timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek
dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa akan
dating. Dampak lingkungan yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari
bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi atau sosial. Perubahan
lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah
ada, baik terhadap fauna, flora maupun manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaliknya
dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul,
baik dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi
dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL).
Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan
di sekitarnya, baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek, yang akan
dijalankan. Arti keberadaan suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi
kegiatan-kegiatan yang berada di sekitar rencana lokasi, baik dampak rencana
usaha dan atau kegiatan terhadap kegiatan yang sudah ada.
Dewasa ini penelitian terhadap AMDAL suatu usaha sebelum dijalankan sangat
penting. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang sehat, baik
terhadap manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pada akhirnya jika aspek
lingkungan dinyatakan tidak layak untuk dijalankan, maka sebaiknya dibatalkan
karena akan memperoleh kerugian lebih besar daripada manfaatnya.
Bahkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian
kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil
studi kelayakan ini nantinya sangat berguna untuk para perencana, serta djuga
bagi pengambilan keputusan.
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27
Tahun 1999 pasal 1 adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak
besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak
lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan
akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan
laternatif pencegahannya.
Sebelum dilakukannya penelitian terhadap AMDAL ini, perlu diketahui dulu
bagaimana rona lingkungan hidup lokasi yang akan diteliti. Rona lingkungan
hidup ini dibutuhkan sebagai perbandingan kondisi awal lingkungan tersebut
sebelum dilakukan kegiatan dan setelah dilakukan kegiatan (proyek). Dari data
perbandingan ini dapat diketahui dampak apa saja yang terjadi setelah kegiatan
(proyek) dilakukan di daerah tersebut, dan dapat dicarikan alternatif penyelesaian
masalah yang ditimbulkan tersebut.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari uraian rona lingkungan hidup yaitu:
1. Untuk menilai kualitas lingkungan yang ada dan dampak lingkungan dari
rencana kegiatan;
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting lingkungan atau daerah
geografis tertentu sehingga dapat mencegah pembangunan dengan resiko
lingkungan yang buruk, seperti pada segmen sungai tertentu atau kondisi
udara berkualitas buruk disuatu wilayah, habitat yang terancam, spesies yang
dilindungi dan lokasi bersejarah;
3. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan yang tidak mengenal
lokasi rencana kegiatan;
4. Memberikan informasi sebagai dasar dalam menetapkan pemenuhan
kebutuhan proyek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu bagian
dari aspek studi kelayakan bisnis. Artinya untuk melakukan suatu kegiatan usaha
atau bisnis atau proyek, studi mengenai AMDAL merupakan salah satu syarat
kelayakan tersebut. Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan
mengingat kegiatan-kegiatan investasi pada umunya akan mengubah lingkungan
hidup. Oleh karena itu menjadi penting untuk memperhatikan komponen-
komponen lingkungan hidup sebelum investasi dilakukan.
Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta
dilestarikan fungsinya, antara lain:
1. Hutan lindung, hutan konservasi dan cagar biosfer;
2. Sumber daya manusia;
3. Keanekaragaman hayati;
4. Kualitas udara;
5. Warisan alam dan warisan budaya;
6. Kenyamanan lingkungan hidup;
7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.
Kemudian komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan
penting bagi masyarakat di sekitar suatu rencana usaha dan atau kegiatan, seperti
antara lain:
1. Kepemilikan dan penguasaan lahan.
2. Kesempatan kerja dan usaha.
3. Taraf hidup masyarakat.
4. Kesehatan masyarakat.
Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Atau dengan kata lain untuk menjaga lingkungan dari segala bentuk perusakan,
pencemaran atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang
pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan
menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu dilakukan studi AMDAL yang
benar.
Rona Lingkungan merupakan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam
atau komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan
pembangunan fisik dimulai. Rona lingkungan merupakan kondisi lingkungan
awal sebelum tersentuh oleh kegiatan untuk keperluan perencanaan, konstruksi
(pembangunan fisik) dan kegiatan operasi. Hal-hal yang termuat didalam rona
lingkungan, yaitu:
1. Biogeofisik Kimia, meliputi : komponen-komponen lingkungan tersebut
diketahui dengan melakukan survei lapangan, yaitu dengan suatu strategi
pengambilan sampling yang tepat, kemudian dianalisa sesuai dengan
komponen lingkungan masing-masing;
2. Sosial Budaya dan Ekonomi, meliputi : komponen lingkungan ini didapat
dengan melakukan penyebaran questioner, wawancara langsung kepada
masyarakat, pemuka setempat dan data sekunder pada beberapa desa dan
kecamatan di sekitar lokasi proyek. Dari data survey lapangan, data sekunder
dan hasil analisis laboratorium pada masing-masing komponen lingkungan
akan didapat kondisi lingkungan pada saat itu atau sebelum proyek didirikan
(Rona Lingkungan).
Rona lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi kegiatan.
Rona lingkungan diperlukan dalam kajian analisis dampak lingkungan karena
dijadikan sebagai pembanding dan perkiraan dampak yang akan datang. Rona
lingkungan yang ditelaah tidak semua komponen lingkungan tetapi hanya terbatas
pada indikator yang paling tepat dan penting dalam kaitannya dengan dampak
atau isu pokok, terutama yang berkaitan pada tahap pasca operasi.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam bentuk, ukuran,
tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut
letak geografi, keanekaragaman faktor lingkungan hidup dan pengaruh manusia.
Karena itu kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda
sesuai dengan rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1. Wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan. Dengan mengungkapkan
secara mendalam komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi
terkena dampak penting usaha dan atai kegiatan. Kemudian komponen
lingkungan hidup yang memiliki arti ekonomi dan erti ekologis perlu
mendapat perhatian;
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di
wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan baik yang sudah dan yang akan
dimanfaatkan maupun yang masih dalam bentuk potensi. Penyajian kondisi
sumber daya ala mini perlu dikemukakan dalam peta dan atau dengan lanel
dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan diagram
gambar, grafik atau foto.
Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang dapat dipilih untuk
ditelaah sesuai hasil pelingkupan dalam AMDAL:
1. Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya:
a. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu, kelembaban curah hujan dan
jumlah air hujan, keadaan angin, serta intensitas radiasi matahari.
Data periodik bencana, seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang
diwilayah studi rencana usaha.
Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang
mewakili wilayah studi tersebut.
Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum
maupun pada kondisi cuaca buruk.
Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi
rencana usaha.
Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode
kejadiannya.
b. Fisiografis
Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas tanah.
Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan
bantuan secara geologis.
c. Hidrologi
Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa.
Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.
Kadar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.
Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.
Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah.
Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan
sehari-hari dan industri.
Kualitas fisik kimia dam mikrobiologi air mengacu pada mutu dan
parameter kualitas air yang terkait dengan limbah yang akan keluar.
d. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti:
Pasang surut
Arus dan gelombang
Morfologi pantai
Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di
daerah penelitian.
e. Ruang, lahan, dan tanah
Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana
usaha yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan dimasa
datang.
Rencana tata guna tanah dan SDA lainnya yang secara resmi atau
belum resmi disusun oleh pemerintah setempat.
Kemungkinan adanya konflik yang timbul antara rencana tata guna
tanah dan SDA lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya
pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha.
Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi
yang ada diwilayah studi rencana usaha.
2. Bilologi
Komponen biologi yang penting untuk ditelaah diantaranya:
a. Flora
Peta zona biogeoklimati dari vegetasi yang berada diwilayah studi
rencana usaha.
Jenis-jenis dan keunikan vegetasi dan ekosistem yang dilindungi
undang-undang yang berada dalam wilayah studi rencana usaha.
b. Fauna
Taksiran kelimpahan fauna dan habitatnya yang dilindungi undang-
undang dalam wilayah studi rencana usaha.
Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang
dianggap penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan
makanan atau sumber hama dan penyakit.
Perikehidupan hewan penting diatas termasuk cara perkembangbiakan
dan cara memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.
3. Sosial
Komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya:
a. Demografi
Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata
pencaharian, pendidikan, dan agama.
Tingkat kepadatan penduduk.
Pertumbuhan (tingkat kelahiran dan kematian bayi).
Tenaga kerja.
b. Ekonomi
Ekonomi rumah tangga.
Ekonomi sumber daya alam.
Perekonomian lokal dan regional.
c. Budaya
Kebudayaan.
Proses sosial.
Pranata sosial/kelembagaan masyarakat dibidang ekonomi.
Warisan budaya.
Pelapisan soasial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan
kekuasaan.
Kekuasaan dan kewenangan.
Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha.
Adaptasi ekologis.
d. Kesehatan masyarakat
Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
Proses dan potensi terjadinya pemajanan.
Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.
Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko.
Sumber daya kesehatan.
Kondisi sanitasi lingkungan.
Status gizi masyarakat.
Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran
penyakit.
Rona lingkungan hidup awal menurut PERMENEG LH 08 Th 2006
Uraian rona lingkungan hidup utk dokumen ANDAL meliputi:
1. Ungkapan secara mendalam mengenai komponen-komponen lingkungan
hidup yang potensial terkena dampak penting. Maka uraian rona lingkungan
hidup agar dibatasi pada komponen-komponen lingkungan hidup yang
berkaitan dengan, atau berpotensi terkena dampak;
2. Uraian rona lingkungan hidup agar menggunakan data yang mewakili
setidak-tidaknya kondisi 2 musim;
3. Uraian komponen lingkungan hidup yang memilki arti ekologis dan
ekonomis;
4. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada
diwilayah studi. Penyajian data dilengkapi dengan peta berskala memadai dan
jika perlu dengan foto, tabel, diagram dan grafik;
5. Dalam hal terdapat beberapa alternatif lokasi, uraian rona lingkungan hidup
diuraikan untuk masing-masing lokasi.
Uraian rona lingkungan hidup utk KA-ANDAL meliputi:
1. Uraian dengan singkat di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
2. Menguraikan data yang terkait atau relevan dengan dampak yang mungkin
terjadi;
3. Deskripsi didasarkan kepada data sekunder yang bersifat aktual dan didukung
oleh hasil observasi lapangan;
4. Dalam hal terdapat beberapa alternatif lokasi, uraian rona lingkungan hidup
dilakukan untuk masing-masing alternatif lokasi.
BAB III
STUDI KASUS
TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PASCA OPERASI
PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO
PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Pulau Bangka merupakan salah satu penghasil timah terbesar di dunia. Timah
sekarang ini merupakan produk andalan yang berasal dari Pulau Bangka dan
Belitung. Namun pasir timah adalah suatu kategori sumber daya alam yang tak
terbaharui, sehingga keberadaannya harus dijaga keberlangsungan atau sumber
daya tersebut dapat dipertahankan.
Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan dan berprikemanusiaan. Ketersediaan sumberdaya
alam dalam meningkatkan pembangunan sangat terbatas dan tidak merata,
sedangkan permintaan sumberdaya alam terus meningkat, akibat peningkatan
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
Dalam rangka upaya mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan
akibat pembangunan maka, perlu dilakukan perencanaan pembangunan yang
dilandasi prinsip pembangunan berkelanjutan. Prinsip pembangunan
berkelanjutan dilakukan dengan memadukan kemampuan lingkungan, sumber
daya alam dan teknologi ke dalam proses pembangunan untuk menjamin generasi
masa ini dan generasi masa mendatang.
Lokasi pabrik smelter PT. Laba-laba Multindo terletak di Jalan Ketapang Dalam
Kelurahan Bacang Kecamatan Bukit Intang Pangkalpinang. Berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Pangkalpinang, lokasi pabrik smelter terletak di Kawasan Industri Ketapang.
Dalam melaksanakan operasional PT. Laba-Laba Multindo menggunakan pasir
timah, antrasit dan kapur sebagai bahan baku utama dengan produksi per

Anda mungkin juga menyukai