Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Acak
Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Acak
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak banyak
mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari pada itu
pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada motor
bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga penggunaan motor diesel
umumnya lebih hemat dari pada motor bensin sebagai penggerak mesin industri.
Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel umumnya lebih mahal dari motor
bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat dengan
konstruksi dan berat yang lebih besar.
secara garis besar bagian mesin diesel ada 9, yaitu sebagai berikut :
Gambar . Flywheel .
7. Poros Nok (Camshaft) mesin diesel
Yang digerakkan oleh poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh
roda gigi pengatur waktu mengoperasikan katup pemasukan dan katup
buang melalui nok, pengikut nok, batang dorong dan lengan ayun.
Pegas katup berfungsi menutup katup.
Gambar .Camshaft .
Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang
menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah
mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar
termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak
kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh
Charles F. Kettering.
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut
busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan
ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan
pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk
menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi.
Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan
meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat
memengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat
penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang
dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur
bahan bakar secara elektronik.
1. dua-tak dan
2. empat-tak.
Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar
daripada mesin bensin karena konstruksi besar diperlukan supaya
dapat bertahan dalam tekanan tinggi untuk pembakaran atau
penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut penggemar
modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga
dengan penambahan turbocharger tanpa terlalu memikirkan
ketahanan komponen terhadap takanan yang tinggi. Mesin bensin
perlu perhitungan yang lebih cermat untuk modifikasi peningkatan
tenaga karena pada umumnya komponen di dalamnya tidak mampu
menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk
modifikasi mesin dengan biaya murah.
Mesin S80ME-C7 milik MAN yang bermesin diesel mengkonsumsi 155 gram
(5.5 oz) bahan bakar per kWh dan menghasilkan efisiensi sebesar 54.4%,
sehingga menjadikannya konversi bahan bakar tertinggi menjadi tenaga untuk
mesin pembakaran dalam maupun luar manapun[1] (The efficiency of a combined
cycle gas turbine system can exceed 60%.[16]) Hal ini berarti mesin diesel lebih
efisien daripada mesin bensin untuk keluaran tenaga yang sama, sehingga
konsumsi bahan bakar lebih irit. Contoh lainnya adalah koda Octavia, di mana
mesin bensinnya mengkonsumsi bahan bakar 6.2 L/100 km (46 mpg-imp; 38 mpg-US)
untuk tenaga 102 bhp (76 kW) sedangkan mesin dieselnya hanya mengkonsumsi
4.4 L/100 km (64 mpg-imp; 53 mpg-US) untuk keluaran tenaga 105 bhp (78 kW).
Keefisienan mesin diesel disebabkan karena bahan bakar diesel lebih padat dan
kandungan energinya lebih banyak 15% berdasarkan volume. Meskipun nilai
kalornya sedikit lebih rendah daripada bensin (diesel 45,3 MJ/kg (megajoule per
kilogram, bensin 45.8 MJ/kg), namun karena densitasnya lebih tinggi, maka
massanya lebih besar.
Selain itu, mesin diesel juga lebih irit karena rasio kompresi yang lebih tinggi,
terutama pada putaran rendah dan kondisi mesin diam. Tidak seperti mesin
bensin, mesin diesel tidak memiliki butterfly valve/throttle pada sistem inlet yang
menutup pada kondisi mesin diam. Hal ini menimbulkan kerugian dan
menurunkan adanya udara masuk, sehingga efisiensi mesin bensin menurun. Di
banyak penggunaan, seperti kapal laut, pertanian, dan kereta, mesin diesel
dibiarkan menyala diam berjam-jam. Kuntungan ini banyak digunakan pada
lokomotif kereta (liat dieselisasi).
Mesin diesel pada bus, truk, dan mobil-mobil baru bermesin diesel dapat
mencapai efisiensi maksimum sekitar 45%,[17] dan sedang ditingkatkan sehingga
mencapai 55%.[18] Meskipun begitu, rata-rata efisiensinya tidak selalu sama,
tergantung pada kondisi dan penggunaan.[19]
Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin
untuk menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran dan rasio
kompresi yang lebih tinggi.[1] Mesin bensin umumnya hanya memiliki
tingkat efisiensi 30%, sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45%
(mengubah energi bahan bakar menjadi energi mekanik[7] (lihat siklus
Carnot untuk penjelasan lebih lanjut).
Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan
lama dan mudah digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak adanya
koil, kawat spark plug, dsb juga menghilangkan sumber gangguan
frekuensi radio yang dapat mengganggu peralatan navigasi dan
komunikasi, sehingga penting pada pesawat terbang dan kapal.
Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin
bensin karena suku cadang yang digunakan telah diperkuat..
Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. Distilasi
memang menghasilkan bensin, namun hasilnya tak akan cukup tanpa
adanya catalytic reforming, yang berarti memerlukan ongkos tambahan.
Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar
per energi yang dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel, sedangkan
pada mesin bensin akan proporsional.[9][10][11][12]
Kebanyakan mesin diesel saat ini telah mempunyai turbocharger dan beberapa
diantaranya gabungan turbo dan supercharger. Karena bahan bakar pada mesin
diesel tidak ada dalam silinder sebelum pembakaran dimulai, maka tekanan udara
lebih dari 1 bar (100 kPa) dapat dimasukkan dalam silinder tanpa pra-
pembakaran. Mesin dengan turbocharger dapat memproduksi tenaga jauh lebih
besar daripada mesin biasa dengan konfigurasi yang sama, karena lebih banyak
udara yang dimasukkan berarti makin banyak bahan bakar yang dapat dibakar
sehingga tenaga lebih besar. Supercharger umumnya digerakkan mekanis oleh
crankshaft mesin, sedangkan turbocharger digerakkan oleh gas buang mesin, tidak
membutuhkan tenaga mekanis apapun. Turbocharger dapat mengurangi konsumsi
bahan bakar[14] pada mesin diesel dengan mengambil panas yang terbuang dari gas
buang.