Anda di halaman 1dari 19

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang


menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator.
Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression ignition
engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan
menyemprotkan bahan baker kedalam udara bertekanan dan temperature tinggi,
sebagai akibat dari proses didalam ruang baker kepala silinder.
Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor bensin
yang biasanya dinamai motor penyalaan bunga api (spark ignition engine) oleh
karena cara penyalaan bahan bakarnya dengan pertolongan bunga api (listrik).

Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak banyak
mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari pada itu
pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada motor
bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga penggunaan motor diesel
umumnya lebih hemat dari pada motor bensin sebagai penggerak mesin industri.
Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel umumnya lebih mahal dari motor
bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat dengan
konstruksi dan berat yang lebih besar.

B. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu
pabrik.

C. Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Perhatikan gambar Dibawah ini :

Gbr. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan baker.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Pengabut (nozel)
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.
10. Trafo.
11. Saluran transmisi.

Pengertian Mesin Diesel dan Komponennya


Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu
kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi
untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke
dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin
gas.
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten
pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan
dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia
mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan
menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel) .gambar Rudolf Diesel dapat dilihat
dibawah ini

Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.Mesin


diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam
maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi.
Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal
lebih dari 50%.
Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya
digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai
digunakan untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit
listrik, dan peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan
untuk mobil. Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut
British Society of Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di
Uni Eropa adalah mobil bermesin diesel, bahkan di Perancis mencapai 70%.

Komponen Mesin Diesel


komponen mesin dieseil (bagian-bagian mesin diesel) merupakan
Suatu pemahaman dari operasi atau kegunaan berbagai bagian
berguna untuk pemahamam sepenuhnya dari seluruh mesin diesel.
Setiap bagian atau unit mempunyai fungsi khusus masing-masing yang
harus dilakukan dan bekerja sama dengan bagian yang lain
membentuk mesin diesel.

secara garis besar bagian mesin diesel ada 9, yaitu sebagai berikut :

1. silinder mesin diesel

2. kepala silinder mesin diesel

3. katup pemasukan dan katup buang mesin diesel.

4. torak batang engkol mesin diesel

5. poros engkol mesin diesel

6. Roda gila mesin diesel

7. Poros nok mesin diesel

8. Karter mesin diesel.

9. Sistem bahan bakar mesin diesel

1. Silinder mesin diesel


Jantung mesin diesel adalah silindernya, yaitu tempat bahan bakar
dibakar dan daya ditimbulkan. Bagian dalam silinder mesin diesel
dibentuk dengan lapisan (liner) atau selongsong (sleeve).Diameter
dalam silinder disebut lubang( bore) .
Gambar . blok mesin
2. Kepala silinder (cylinder head) mesin diesel
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup tempat udara
dan bahan bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.

Gambar . Cylinder Head .


3. Torak (piston) mesin diesel
Ujung lain dari ruang kerja silinder ditutup oleh torak yang meneruskan
kepada poros daya yang ditimbulkanoleh pembakaran bahan bakar.
Cincin torak (piston ring) mesin diesel yang dilumasi dengan minyak
mesin menghasilkan sil( seal) rapat gas antara torak dan lapisan
silinder. Jarak perjalanan torak dari
ujung silinder ke ujung yang lain disebut langkah (stroke) .
Gambar . Piston .
4. Batang Engkol (Connecting rod) mesin diesel
Satu ujung, yang disebut ujung kecil dari batang engkol, dipasangkan
kepada pena pergelangan (wrist pin) atau pena tora (piston pin) yang
terletak didalam torak. Ujung yang lain atau ujung besar mempunyai
bantalan untuk pen engkol. Batang engkol mengubah dan meneruskan
gerak ulak-alik (reciprocating) dari torak menjadi putaran kontinu pena
engkol selama langkah kerja dan sebaliknya selama langkah yang lain.

Gambar . Connecting rod .


5. Poros engkol (crankshaft) mesin diesel
Poros engkol berputar dibawah aksi torak melalui batang engkol dan
pena engkol yang terletak diantara pipi engkol( crankweb ), dan
meneruskan daya dari torak kepada poros yang digerakkan. Bagian
dari poros engkol yang di dukung oleh bantalan utama dan berputar
didalamya di sebut tap (journal).
Gambar . Crankshaft .

6. Roda Gila ( Flywheel ) mesin diesel


Dengan berat yang cukup dikuncikan kepada poros engkol dan
menyimpan energi kinetik selama langkah daya dan mengembalikanya
selama langkah yang lain. Roda gila membantu menstart mesin dan
juga bertugas membuat putaran poros engkol kira-kira seragam.

Gambar . Flywheel .
7. Poros Nok (Camshaft) mesin diesel
Yang digerakkan oleh poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh
roda gigi pengatur waktu mengoperasikan katup pemasukan dan katup
buang melalui nok, pengikut nok, batang dorong dan lengan ayun.
Pegas katup berfungsi menutup katup.

Gambar .Camshaft .

8. Karter (crankcase) mesin diesel


Berfungsi menyatukan silinder, torak dan poros engkol,melindungi
semua bagian yang bergerak dan bantalanya dan merupakan reservoir
bagi minyak pelumas. Disebut sebuah blok silinder kalau lapisan
silinder disisipkan didalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat
landasan.
Gambar . Crankcase (carter) .
9. Sistem Bahan Bakar mesin diesel
Bahan bakar dimasukan kedalam ruang bakar oleh sistem injeksi yang
terdiri atas. saluran bahan bakar, dan injektor yang juga disebut nosel
injeksi bahan bakar atau nosel semprot.
Apakah Pengertian dari Mesin Diesel

PENGERTIAN Mesin Diesel :

Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih


spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar
dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat
berenergi lain (seperti busi). Mesin diesel pada kendaraan otomotif
sering digunakan pada mobil-mobil yang mempunyai kapasitas mesin
yang besar, dan juga tenaga yang besar ( contoh ; Truk, tronton, fuso,
bus dan kendaraan besar lainnya. ) hal ini dikarenakan mesin diesel
cocok untuk penggunaan jarak jauh ( mesin diesel lebih tahan panas
dibanding mesin bensin ) dan tenaga yang besar ( karena konstruksi
mesin diesel rata-rata berkapasitas besar ).

Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang
menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah
mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar
termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak
kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh
Charles F. Kettering.

Bagaimana mesin diesel bekerja


Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan
oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses
pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan
dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio
kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi
Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar
diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle
supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil
pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat.
Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston
mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi.
Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas
piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan
penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan
langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan
injeksi tidak langsung (indirect injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran


mengembang dengan cepat mendorong piston ke bawah dan
menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod)
menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga
linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung
poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya


ditambahkan komponen :

Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume


udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang
bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.

Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang


bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu
juga sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya
udara yang menempati ruang bakar bisa lebih banyak.

Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut
busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan
ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan
pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk
menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi.
Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin.

Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan
meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat
memengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat
penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang
dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur
bahan bakar secara elektronik.

Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel


adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran
mesin selalu pada putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin
turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun
sehingga peralatan listrik tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya,
sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka dapat
mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin
diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih untuk
mencapai tujuan ini melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit
kontrol elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin.
ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan
menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan
dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu
melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk mengatur kecepatan
mesin.

Tipe mesin diesel

Ada dua kelas mesin diesel:

1. dua-tak dan

2. empat-tak.

Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun


jumlah silinder dapat digunakan selama poros engkol dapat
diseimbangkan untuk mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6
segaris paling banyak diproduksi dalam mesin tugas-medium ke tugas-
berat, meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.

Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi,


sehingga pada mesin disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara
yang lebih banyak. Maka digunakan Supercharger atau turbocharger
pada intake manifold, dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara
kompresi.
Keunggulan dan kelemahan dibanding dengan mesin busi-
nyala

Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar
daripada mesin bensin karena konstruksi besar diperlukan supaya
dapat bertahan dalam tekanan tinggi untuk pembakaran atau
penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut penggemar
modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga
dengan penambahan turbocharger tanpa terlalu memikirkan
ketahanan komponen terhadap takanan yang tinggi. Mesin bensin
perlu perhitungan yang lebih cermat untuk modifikasi peningkatan
tenaga karena pada umumnya komponen di dalamnya tidak mampu
menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk
modifikasi mesin dengan biaya murah.

Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin bertujuan


meningkatkan jumlah udara yang masuk dalam ruang bakar dengan
demikian pada saat kompresi akan menghasilkan tekanan yang tinggi
dan pada saat penyalaan atau pembakaran akan menghasilkan tenaga
yang besar. Penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin
diesel tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan bakar
karena bahan bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada
saat ruang bakar dalam keadaan kompresi tertinggi untuk memicu
penyalaan agar terjadi proses pembakaran. Sedangkan penambahan
turbocharger atau supercharger pada mesin bensin sangat
memengaruhi pemakaian bahan bakar karena udara dan bahan bakar
dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum masuk ruang bakar,
baik untuk mesin bensin dengan sistem karburator maupun sistem
injeksi.
Tipe mesin diesel

Poros engkol mesin diesel lokomotif kereta api.

Ada dua kelas mesin diesel: dua-tak dan empat-tak.

Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun jumlah


silinder dapat digunakan selama poros engkol dapat diseimbangkan untuk
mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6 segaris paling banyak diproduksi
dalam mesin tugas-medium ke tugas-berat, meskipun V8 dan 4 segaris juga
banyak diproduksi.
Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi, sehingga pada
mesin disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara yang lebih banyak. Maka
digunakan Supercharger atau turbocharger pada intake manifold, dengan tujuan
memenuhi kebutuhan udara kompresi.

Keunggulan dan kelemahan dibanding dengan mesin busi-nyala

Lomba merakit mesin diesel di Merauke.


Efisiensi bahan bakar

Mesin S80ME-C7 milik MAN yang bermesin diesel mengkonsumsi 155 gram
(5.5 oz) bahan bakar per kWh dan menghasilkan efisiensi sebesar 54.4%,
sehingga menjadikannya konversi bahan bakar tertinggi menjadi tenaga untuk
mesin pembakaran dalam maupun luar manapun[1] (The efficiency of a combined
cycle gas turbine system can exceed 60%.[16]) Hal ini berarti mesin diesel lebih
efisien daripada mesin bensin untuk keluaran tenaga yang sama, sehingga
konsumsi bahan bakar lebih irit. Contoh lainnya adalah koda Octavia, di mana
mesin bensinnya mengkonsumsi bahan bakar 6.2 L/100 km (46 mpg-imp; 38 mpg-US)
untuk tenaga 102 bhp (76 kW) sedangkan mesin dieselnya hanya mengkonsumsi
4.4 L/100 km (64 mpg-imp; 53 mpg-US) untuk keluaran tenaga 105 bhp (78 kW).

Keefisienan mesin diesel disebabkan karena bahan bakar diesel lebih padat dan
kandungan energinya lebih banyak 15% berdasarkan volume. Meskipun nilai
kalornya sedikit lebih rendah daripada bensin (diesel 45,3 MJ/kg (megajoule per
kilogram, bensin 45.8 MJ/kg), namun karena densitasnya lebih tinggi, maka
massanya lebih besar.

Selain itu, mesin diesel juga lebih irit karena rasio kompresi yang lebih tinggi,
terutama pada putaran rendah dan kondisi mesin diam. Tidak seperti mesin
bensin, mesin diesel tidak memiliki butterfly valve/throttle pada sistem inlet yang
menutup pada kondisi mesin diam. Hal ini menimbulkan kerugian dan
menurunkan adanya udara masuk, sehingga efisiensi mesin bensin menurun. Di
banyak penggunaan, seperti kapal laut, pertanian, dan kereta, mesin diesel
dibiarkan menyala diam berjam-jam. Kuntungan ini banyak digunakan pada
lokomotif kereta (liat dieselisasi).

Mesin diesel pada bus, truk, dan mobil-mobil baru bermesin diesel dapat
mencapai efisiensi maksimum sekitar 45%,[17] dan sedang ditingkatkan sehingga
mencapai 55%.[18] Meskipun begitu, rata-rata efisiensinya tidak selalu sama,
tergantung pada kondisi dan penggunaan.[19]

Mesin diesel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mesin pembakaran


lain:

Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin
untuk menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran dan rasio
kompresi yang lebih tinggi.[1] Mesin bensin umumnya hanya memiliki
tingkat efisiensi 30%, sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45%
(mengubah energi bahan bakar menjadi energi mekanik[7] (lihat siklus
Carnot untuk penjelasan lebih lanjut).

Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan
lama dan mudah digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak adanya
koil, kawat spark plug, dsb juga menghilangkan sumber gangguan
frekuensi radio yang dapat mengganggu peralatan navigasi dan
komunikasi, sehingga penting pada pesawat terbang dan kapal.
Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin
bensin karena suku cadang yang digunakan telah diperkuat..

Bus yang menggunakan biodiesel

Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. Distilasi
memang menghasilkan bensin, namun hasilnya tak akan cukup tanpa
adanya catalytic reforming, yang berarti memerlukan ongkos tambahan.

Bahan bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada bensin.


Meskipun bahan bakar diesel dapat terbakar pada udara bebas jika disulut
dengan sumbu, namun tidak akan meledak dan tidak menghasilkan uap
yang mudah terbakar dalam jumlah besar. Tekanan uap yang rendah sangat
menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, di mana campuran bahan bakar
dengan udara yang dapat meledak sangatlah berbahaya. Dengan alasan
yang sama, mesin diesel tahan terhadap vapor lock.

Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar
per energi yang dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel, sedangkan
pada mesin bensin akan proporsional.[9][10][11][12]

Mesin diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih sedikit.[1]

Mesin diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau turbocharger


tanpa batasan (tergantung dari kekuatan komponen mesinnya saja). Tidak
seperti mesin bensin yang dapat menimbulkan detonasi/ketukan pada
tekanan tinggi.

Kandungan karbon monoksida pada gas buangnya minimal, oleh karena


itu mesin diesel digunakan pada tambang bawah tanah.[13]

Biodiesel mudah disintesis, bahan bakar berbasis non-minyak bumi


(melalui proses transesterifikasi) dan dapat langsung digunakan di banyak
mesin diesel, sedangkan mesin bensin membutuhkan banyak ubahan untuk
dapat menggunakan bahan bakar sintetis untuk dapat digunakan (misalnya
etanol ditambahkan ke gasohol).

Supercharger dan turbocharger

Kebanyakan mesin diesel saat ini telah mempunyai turbocharger dan beberapa
diantaranya gabungan turbo dan supercharger. Karena bahan bakar pada mesin
diesel tidak ada dalam silinder sebelum pembakaran dimulai, maka tekanan udara
lebih dari 1 bar (100 kPa) dapat dimasukkan dalam silinder tanpa pra-
pembakaran. Mesin dengan turbocharger dapat memproduksi tenaga jauh lebih
besar daripada mesin biasa dengan konfigurasi yang sama, karena lebih banyak
udara yang dimasukkan berarti makin banyak bahan bakar yang dapat dibakar
sehingga tenaga lebih besar. Supercharger umumnya digerakkan mekanis oleh
crankshaft mesin, sedangkan turbocharger digerakkan oleh gas buang mesin, tidak
membutuhkan tenaga mekanis apapun. Turbocharger dapat mengurangi konsumsi
bahan bakar[14] pada mesin diesel dengan mengambil panas yang terbuang dari gas
buang.

Karena mesin dengan turbocharger dan supercharger dapat memproduksi tenaga


lebih besar dengan kapasitas sama, maka perhatian lebih mesti diperhatikan pada
desain mekanikal komponen, pelumasan, dan pendinginan. Piston umumnya
didinginkan dengan minyak pelumas yang disemprotkan di bagian bawah piston.
Mesin-mesin yang besar dapat menggunakan air, air laut atau minyak melalui pipa
teleskopi yang menempel pada crosshead.[15]

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan


intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar. Udara yang
panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya, maka dengan
didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang bakar bisa lebih
banyak.
Fungsi Komponen-komponen Mesin
1. Blok Silinder (Cylinder Block)
Fungsi : Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses
pembakaran
2. Torak (Piston)
Fungsi : memindahkan tenaga yg diperoleh dari pembakaran ke poros
engkol (crank shaft) melalui batang piston (connecting rod)
3. Cincin Torak (Ring Piston)
Fungsi : - Mencegah kebocoran gas saat langkah kompressi dan usaha
- Mencegah oli masuk keruang bakar
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder
4. Batang Torak (Connecting Rod)
Fungsi : Menerima tenaga dari piston yg diperoleh dari pembakaran
dan meneruskannya ke poros engkol (crank shaft)
5. Poros Engkol (Crankshaft)
Fungsi : Merubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar yg
akhirnya menggerakkan roda-roda
6. Bantalan (Bearing)
Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros
engkol (crank shaft)
7. Roda Penerus (Flywheel)
Fungsi : Menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada
langkah usaha, agar poros engkol (crank shaft) tetap berputar terus
pada langkah lain nya
8. Katup (Valve)(kelep)
Fungsi : Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang
9. Pegas Katup (Valve Spring)
Fungsi : Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula
10. Tuas Katup (Rocker arm)
Fungsi : Menekan katup-katup sehingga dapat membuka
11. Batang penumbuk (Push rod)
Fungsi : Meneruskan gerak lifter ke rocker arm
12. Penumbuk katup (Valve Lifter)
Fungsi : Memindahkan gerak cam shaft ke rocker arm melalui push rod
13. Poros Bubungan (Camshaft)
Fungsi : Membuka dan menutup katup sesuai timming yang ditentukan
14. Karter (Oil Pan)
Fungsi : Menampung oli untuk pelumasan
15. Piston Pin
Fungsi : Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang
bushing
16. Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer)
Fungsi : Menahan poros engkol (crank shaft) agar tidak bergerak maju-
mundur
17. Timing Chain / Timing Belt
Fungsi : Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank shaft) ke
poros cam shaft
18. Kepala Silinder (Cylinder Head)
Fungsi : Menempatkan mekanisme katup, ruang bakar dan juga
sebagai tutup silinder
19. Dudukan Katup (Valve Seat).
Fungsi : Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup menutup

Anda mungkin juga menyukai