TUGAS 1 1406604001 Irene Angela
TUGAS 1 1406604001 Irene Angela
1. a) Definisi pengelasan,
Menurut American Welding Society (AWS 1989 Welding Handbook Vol. 1 8th Ed.):
Proses pengelasan adalah proses penyambungan antara logam ataupun non-logam yang
menghasilkan satu bagian yang menyatu, dengan memanaskan material yang akan
disambung sampai pada suhu pengelasan tertentu, dengan atau tanpa penekanan, dan dengan
atau tanpa logam pengisi.
Parameter Proses
Soldering Brazing Welding
Hasil sambungan Mekanis Mekanis Metalurgi
Titik lebur logam pengisi (filler <450 (<840) >450 (>840) di >450 (>840)
metal), oC (oF) bawah titik lebur
logam induk
Logam induk Tidak melebur Tidak melebur
Penggunaan flux untuk Harus Opsional Opsional
melindungi dan membantu proses
wetting permukaan logam induk
Sumber panas Besi solder; Furnace; reaksi Plasma;
ultrasonik; kimiawi; tembakan
resistance; oven induksi; elektron; busur
inframerah; obor submerged dan
tungsten;
resistance; laser
Kecenderungan terbakar Tidak umum Tidak umum Terdapat
potensi untuk
distorsi dari
logam induk
Tegangan sisa Terdapat di
sekitar daerah
las
*(ASM Handbook Vol. 6, 1993: Welding, Brazing, Soldering)
2. a) Perbedaan umum antara proses pengelasan dan casting (pengecoran):
- Pada pengelasan harus terjadi ikatan antara logam base dan filler, sementara pada
pengecoran tidak boleh terjadi ikatan antara logam induk dengan cetakannya.
- Panas dalam proses pengelasan diberikan terus menerus ke daerah las yang memiliki
gradien suhu yang tinggi. Pada pengecoran, panas didistribusikan merata ke objek
pengecoran yang selanjutnya diikuti dengan pandinginan.
- Pembekuan pada proses pengelasan berlangsung sangat cepat dibandingkan dengan
pendinginan pada proses pengecoran.
- Bentuk permukaan hasil las konstan.
- Terjadi pencampuran yang cepat dan derajatnya tinggi pada daerah leburan las karena
adanya logam induk yang juga ikut melebur.
SAW SMAW
Kelebihan 1) Dapat digunakan untuk fabrikaasi 1) Peralatan simpel, murah, portabel
weldments yang besar dan tebal 2) Dapat digunakan untuk berbagai
2) Kecepatan deposit tinggi posisi las
dibandingkan dengan metode lainnya
3) Efisiensi/produktivitas yang tinggi
akibat penggunaan arus yang tinggi
Kekurangan 1) Hanya dapat digunakan untuk 1) Kecepatan deposit rendah karena
posisi pengelasan datar (flat) keterbatasan panjang kawat las dan
2) Penetrasi las sangat dalam adanya terak (slag)
sehingga kualitas hasil las sangat 2) Lasan tidak terproteksi dari
tergantung pada komposisi logam atmosfir dengan baik
induk dan kondisi pengelasan 3) Menghasilkan lebih banyak
inklusi/pengotor
4. a) Dalam kasus pengelasan yang menggunakan gas pelindung (GMAW) yang menggunakan
campuran antara argon dengan 20% dari gas CO2, modus transfer logam menjadi spray
transfer (ketika arus dan tegangan pengelasan lebih tinggi dari nilai kritis tertentu).
b) Dibandingkan dengan penggunaan 100% gas CO2 dalam proses MAG (GMAW) dimana
parameter pengelasannya sama, MAG pengelasan dengan menggunakan gas campuran
dari 80% argon dan 20% CO2 memiliki (manik yang lebih besar dan tidak
menghasilkan spatter (puncratan logam cair yang keluar dari weld metal)).
5. Fitur penting dari TIG Welding (GTAW) dibandingkan dengan proses SMAW:
- Kecepatan las lebih tinggi dibandingkan dengan SMAW
- Peralatan lebih mahal
- Kualitas hasil las tinggi dan presisi
- Tidak menghasilkan splatter dan fumes (asap)
6. Keuntungan dan kerugian las MAG dibandingkan dengan proses SAW (las busur terendam):
MAG SAW
1) Dapat digunakan untuk daerah las yang 1) Perlu penggantian batang elektroda yang
panjang karena adanya kontrol untuk panjangnya terbatas
kecepatan kawat las 2) Menghasilkan produk sampingan berupa
2) Tidak menghasilkan slag sebagai hasil slag yang dihasilkan dari pendinginan
penggunaan shielding gas (argon/CO2) logam cair akibat adanya gas
3) Membutuhkan tangki dan regulator 3) Dapat digunakan untuk fabrikasi produk
las ukuran besar
7. Keuntungan dan kerugian pengelasan FCAW dibandingkan dengan MAG (metal gas aktif):
- Kecepatan deposisinya lebih tinggi dari GMAW (MIG)
- Lebih efisien dan ekonomis dibandingkan dengan MIG
- Menghasilkan banyak asap (smoke) dan radiasi sinar UV
- Menghasilkan terak (slag) yang harus dibersihkan antar pass dan dapata
menimbulkan adanya inklusi terak
2) Transfer globular
Logam las dialirkan dalam bentuk droplets berukuran besar, biasanya lebih besar dari
diameter elektroda yang digunakan. Metode ini biasanya digunakan hanya untuk baja
karbon menggunakan 100% gas pelindung CO2. Umumnya digunakan untuk pengelasan
posisi datar dan horizontal. Spatter yang dihasilkan berjumlah paling banyak
dibandingkan dengan metode lainnya.
3) Spray transfer
Dinamakan spray transfer dikarenakan aliran logam sepanjang busur yang berupa
droplets berukuran sangat kecil yang dihasilkan dari selang. Menggunakan arus,
tegangan, dan kecepatan wire feed yang relatif tinggi. Menghasilkan spatter yang sangat
sedikit dan biasanya digunakan untuk logam yang tebal pada posisi datar dan horizontal.
Metode ini membutuhkan persentase argon sebagai gas pelindung yang tinggi, umumnya
diatas 80%.
4) Pulse-spray transfer
Dalam metode ini, arus sumber daya berganti dari arus tinggi ke rendah, sehingga dapat
terjadi supercooling selama siklus berlangsung. Umumnya digunakan untuk bagian yang
tebal dengan energi yang lebih tinggi dari short circuit transfer. Selain itu, metode ini
dapat digunakan untuk mengurangi heat input dan mengurangi distorsi ketika tidak
digunakan high travel speeds.
Biasanya digunakan arus AC yang dapat mendekonstruksi lapisan oksida aluminium yang
stabil pada permukaan objek las sehingga pengelasan dapat dengan lebih mudah dilakukan.
Dalam setiap siklus dilaksanakan penetrasi dan pembersihan. Penetrasi dilakukan pada
alternasi negative elektroda yang diikuti dengan pembersihan katoda selama alternasi positif.
Penggunaan gas pelindung disesuaikan dengan jenis metode pengelasan yang akan dilakukan,
dengan keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Peran gas pelindung yang utama adalah
untuk melindungi objek las dari kontaminasi atmosfir selama proses pengelasan dan juga dapat
digunakan untuk keuntungan tambahhan lainnya, misalnya membuat permukaan hasil las yang
rata dan sehalus mungkin.
Referensi:
Armao, Frank. Preparing for aluminum GTAW: Proper equipment setup and workplace
preparation reduce defects. The Fabricator, April 2001 (2001).
ASM Handbook Vol. 6 (1993): Welding, Brazing, and Soldering
http://www.lincolnelectric.com. Diakses Sabtu, 18 Februari 2017.
Presentasi Kuliah Penyambungan Material-01 (Smt. Genap Th. Ajaran 2016/2017)