Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka
dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara karena warga Negara mengandung arti peserta,
anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan
kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga Negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum.Semua
warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab.

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan
yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lainsebagainya. Di dalam
suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat,wilayah, pemerintah yang berdaulat
serta pengakuan dari negara lain.

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu kenegaraan disebut
sebagai dasar filsafat Negara ( Philosofische Sronslag ). Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan
sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara, termasuk sebagai sumber
tertib hukum di Negara Republik Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan peraturan perundang-
undangan serta pernjabarannya senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila.

Dalam konteks inilah maka Pancasila merupakan suatu asas kerohanian Negara, sehingga merupakan
suatu sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum dalam NegaraRepublik Indonesia.
Kedudukan Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan fungsinya yang pokok sebagai dasar Negara
Republik Indonesia , yang manifestasinya dijabar dalam suatu peraturan perundang-undangan. Oleh
karena itu Pancasila merupakan sumber hokum dasar Negara baik yang tertulis yaitu Undang-Undang
Dasar Negara maupun hukum dasartidak tertulis convensi.

Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan asas hukum, oleh karena itu segala aspek
dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam suatu system peraturan perundang-
undangan. Dalam pengertian inilah maka Negara dilaksanakan berdasarkan pada suatu konstitusi atau
Undang-Undang Dasar Negara. Pembagian kekuasaan, lembaga-lembaga tinggi Negara, hak dan
kewajiban warga Negara, keadilan sosial dan lainnya diatur dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara.Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik
Indonesia. Dalam pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan eksistensi Pembukaan UUD 1945,
yang merupakan deklarasi bangsa dan negar Indonesia, yang memuat Pancasila sebagai dasar Negara,
tujuan Negara serta bentuk Negara Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena
merupakan suatu staasfundamentalnorm, dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi Negara
Indonesia.
A. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bersama-sama dengan pasal-pasal Undang-Undang Dasar


1945, disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan diundangkan dalam Berita Republik
Indonesia Tahun II No.7.Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam ilmu hukum mempunyai
kedudukan diatas pasal-pasal UUD 1945.Konsekuensi keduanya memiliki kedudukan hukum yang
berlainan, namun keduanya terjalin dalam suatu hubungan kesatuan yang kausal dan organis.Pembukaan
UUD 1945 terdiri atas 4 alinea, dan setiap alinea memiliki spesifikasi jikalau ditinjau berdasarkan
isinya.Alinea pertama, kedua dan ketiga memuat segolongan pernyataan yang tidak memiliki hubungan
klausal organis dengan pasal-pasalnya. Bagian tersebut memuat serangkaian pernyataan yang
menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya Negara Indonesia, adapun bagian keempat (alinea
IV) memuat dasar-dasar fundamental Negara yaitu : tujuan Negara, ketentuan UUD Negara, bentuk
Negara dan dasar filsafat Negara Pancasila. Oleh karena itu alinea IV ini memiliki hubungan kausal
organis dengan pasal-pasal UUD 1945, sehingga erat hubungannya dengan isi pasal-pasal UUD 1945
tersebut.

1. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi

Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia memiliki dua
aspek yang sangat fundamental yaitu : Pertama. Memberi factor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib
hukum Indonesia, dan Kedua.Memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum
tertingi.Maka kedudukan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
Sumber dari segala sumber hukum Indonesia.

Berdasarkan penjelasan tentang isi Pembukaan UUD 1945 yang termuat dalam Berita Republik
Indonesia tahun II No.7, dijelaskan bahwa Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terkandung
pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara Indonesia. Serta mewujudkan
suatu Cita-cita Hukum, yang menguasai hukum dasar tertulis (UUD) maupun hukum dasar yang tidak
tertulis (convensi). Adapun Pokok-pokok pikiran tersebut dijelmakan (dikongkritisasikan) dalam pasal-
pasal UUD 1945. Dalam Pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai sumber hukum positif Indonesia.

Sebagaimana isi yang terkandung dalam penjelasan resmi Pembukaan UUD 1945 maka konsekuensinya
nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 selanjutnya harus dikongkritisasikan kedalam
pasal-pasal UUD 1945 dan selanjutnya dalam realisasinya kemudian di jabarkan dalam peraturan-
peraturan hukum positif di bawahnya, seperti Ketetapan MPR Undang-Undang, Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan perundang-undangan lainnya.

Dengan demikian seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia harus bersumber pada


Pembukaan UUD 1945 yang didalammnya terkandung asas kerohanian Negara atau Dasar Filsafat
Negara Republik Indonesia.
2. Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum Ind
onesia

Dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 disyaratkan bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia
(rechts orde) atau (legal Order), yaitu suatu keterbulatan dan keseluruhan peraturan-peraturan hukum
peraturan-peraturan hukum.Adapun sayarat-syarat tertib hukum:

a) Adanya kesatuan subjek (penguasa) yang mengadakan peraturan-peraturan hukum. Hal ini terpenuhi
dengan adanya suatu Pemerintah Republik Indonesia.

b) Adanya kesatuan asas kerohanian yang menjadi dasar keseluruhan peraturan hukum.Hal ini terpenuhi
oleh adanya dasar Filsafat Negara Pancasila.

c) Adanya kesatuan daerah dimana keseluruhan peraturan hukumini berlaku, terpenuhi oleh penyebutan
Seluruh tumpah dasar Indonesia

d) Adanya kesatuan waktu dimana keseluruhan peraturan hokum itu berlaku. Hal ini terpenuhi oleh
penyebutan disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatuUUDNegara
Indonesiayang berlangsung saat sejak tumbulnya Negara Indonesia sampai seterusnya selama Negara
Indonesia ada.

Di dalam suatu tertib hukum terdapat urutan-urutan susunan yang bersifat hierarkhis, dimana UUD
(pasal-pasalnya) bukanlah merupakan suatu tertib hukum yang tertinggi. Di atasnya masih terdapat suatu
norma dasar yang menguasai hukum dasar termasuk UUD maupun convensi, yang pada hakikatnya
memiliki kedudukan hukum yang lebih tinggi yang dalam ilmu hukum tata Negara disebut sebagai
staatsfundamentalnorm.Maka kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia
adalah sbb:

Pertama :menjadi dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor mutlak bagi
adanya suatu tertib hukum Indonesia. Hal ini dalam Pembukaan UUD 1945 telah terpenuhi dengan
adanya empat syarat adanya suatu tertib hukum.

Kedua : Pembukaan UUD 1945 memasukkan diri di dalamnya sebagai ketentuanhukum yang
tertinggi,sesuai dengan kedudukannya yaitu sebagai asas bagi hukum dasar baik yang tertulis (UUD)
maupun hukum dasar tidak tertulis (convensi), serta peraturan-peraturan hukum yang lainnya yang lebih
rendah (Notonagoro,1974 : 45).

Konsekuensi Pembukaan UUD 1945 secara hukum tidak dapat diubah.Hal ini sesuai dengan Ketetapan
No.XX/MPRS/1966, juga ditegaskan dalam ketetapan No. V/MPR/1973,Ketetapan No. III/MPR/1983.
3. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara yang Funda
mental

Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental, Pembukaan
UUD 1945 mempunyai sifat dan hakikat yang kuat tetap terletak bagi kelangsungan Negara Indonesia
Proklamasi dan tidak dapat dirubah, sebab merubah isiPembukaan UUD 1945 berarti
pembubaran Negara (Negara Proklamasi).

Berbeda dengan sifat dan hakikat dari UUD 1945 yang memang bisa dilakukan perubahan sepanjang
bangsa dan Negara menghendaki melalui kewenangan MPR.Dalam kedudukan MPR Pembukaan UUD
1945 sebagai pokok Kaidah Negara yang Fundamental ada hubungan yang sangat tegas antara
Pembukaan UUD1945 dengan batang tubuh UUD 1945 yaitu bahwa dengan adanya UUD 1945 ditentuk
anoleh Pembukaan UUD 1945, yaitu yang tercantum dalam alinea IV, yang bunyinya : di sunsunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,

Adanya pernyataan seperti itu karena menjadi salah satu syarat bagi kedudukan
PembukaanUUD1945 sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental. Sehingga hubungan antara
Pembukaan UUD 1945 dengan batang tubuh UUD 1945 sebagai hubungan sebab danakibat atau
hubungan kausal.

Dengan demikian Pembukaan UUD 1945 menentukan dan menjadi sebab adanya UUD 1945. Dari sifat
hubungan tersebut kita akan mendapat tambahan pengetahuan, yaitu bahwa hubungan antara Pembukaan
UUD1945 dengan UUD 1945 tidak bersifat mutlak dalam artihanya mengikat selama UUD1945 masih
berlaku, sebab yang ditentukan dalam Pembukaan UUD 1945 tidak menunjuk secara khusus UUD
1945, tetapi hanya disebutkan Dalam Suatu Undang-Undang Dasar Negara. Demikian juga bahwa
UUD 1945 bukan bersifat mutlak yang tidak bisa dirubah, melainkan bisa diadakan perubahan dan
penyempurnaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan zaman.Unsur-unsur mutlak yang
harus ada di dalamnya:

a) Dari segi terjadinya dikehendaki para pendiri Negara (founding father)

b) Dari segi isinya : Pembukaan UUD 45 memuat dasar-dasar pokok negara, yakni : Dasar tujuan negara
(umum: ikut melaksanakan perdamaian abadi, khusus:melidungi segenap
bangsa.) Diadakannya UUD Negara, Pernyataan ini terdapat dalam kalimat..maka
disusun lahkemerdekaan kebangsaan Indonesia .

c) Bentuk Negara Pernyataan ini terdapak dalam kalimat . Yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara RI

d) Dasar filsafat Negara (asas kerokhanian negara) Pernyataan ini terdapat dalam kalimat dengan
berdasar padan Ketuhanan YME..

Selain itu juga dipekuat oleh ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 diperkuat Tap MPR No.V
/MPR/1973, Jo Tap. No. IX/MPR/1978 intinya bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum di dalam Negara Indonesia.Sebagai sumber hukum secara objektif merupakan suatu pandangan
hidup,kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan sera
watak bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai