Diare adalah perubahan bentuk kotoran anak yang semula padat berubah menjadi lembek atau cair dan buang air besar 3 kali atau lebih dalam 24 jam.
APA AKIBAT DARI DIARE ?
Akibat dari diare yang paling utama dan berbahaya adalah kekurangan cairan (dehidrasi) karena pengeluaran cairan yang berlebihan.Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
APA SAJA PENYEBAB DIARE ?
1. Infeksi kuman atau peradangan usus : kolera, disentri, diare karena bakteri, diare karena virus 2. Alergi atau tidak tahan terhadap makanan tertentu : alergi susu, tidak tahan terhadap makanan pedas atau asam 3. Keracunan makanan atau minuman 4. Kekurangan gizi atau malnutrisi : kurang asupan makanan, kurang protein. Kekurangan gizi atau malnutrisi menyebabkan gangguan penyerapan makanan sehingga terjadi diare
BAGAIMANA CARA PENYEBARAN KUMAN PENYEBAB DIARE ?
1. Melalui air 2. Melalui peralatan terutama peralatan makan dan minum 3. Melalui makanan atau minuman 4. Melalui tangan yang tidak bersih 5. Melalui hewan : lalat, kecoa
HAL APA SAJA YANG MEMPERMUDAH PENYEBARAN KUMAN DIARE ?
1. Tidak memberikan ASI secara penuh selama 4-6 bulan pertama. ASI mengandung zat kekebalan dan meningkatkan kualitas lapisan usus yang berfungsi dalam penyerapan makanan. Kurangnya ASI akan mempermudah terkena infeksi dan gangguan penyerapan usus. 2. Menggunakan botol susu. Penggunaan botol susu sukar dibersihkan dan memudahkan pencemaran oleh kuman. 3. Menyimpan masakan masak pada suhu kamar tanpa penutup. Keadaan ini memudahkan terjadinya pencemaran. Bila makanan disimpan dalam suhu kamar tanpa penutup maka bakteri akan lebih mudah berkembang biak. 4. Menggunakan air minum yang tercemar oleh bakteri yang berasal dari tinja. Pencemaran dapat terjadi kalau tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan tercemar kuman mengenai air sewaktu mengambilnya dari tempat penyimpanan. 5. Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum memasak makanan. 6. Tidak membuang tinja (termasuk tinja bayi) dengan benar.
APA SAJA KONDISI YANG MEMPERMUDAH TERSERANG DIARE ?
1. Tidak memberikan ASI sampai umur 2 tahun. ASI mengandung zat kekebalan yang melindungi terhadap berbagai kuman penyebab penyakit diare. 2. Kekurangan gizi atau malnutrisi. 3. Penyakit Campak. Diare lebih sering terjadi atau berakibat berat pada anak yang menderita campak atau pernah menderita campak dalam 4 minggu terakhir. 4. Kurangnya kekebalan tubuh, misalnya sesudah infeksi virus atau pada penderita AIDS.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH TERJADINYA DIARE ?
Upaya mencegah penyebaran kuman : 1. Penggunaan air bersih untuk minum serta penggunaan air matang untuk makan dan minum. 2. Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan atau makan serta setelah buang air besar. 3. Menjaga kebersihan perorangan. 4. Menjaga kebersihan alat-alat rumah tangga. 5. Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang air besar sembarangan. 6. Tidak jajan disembarang tempat. 7. Makan makanan yang bergizi dan jangan makan makanan yang sudah basi. 8. Pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan. 9. Menghindari penggunaan susu botol. 10. Memperbaiki cara penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI (untuk mengurangi paparan ASI dan perkembangbiakan kuman). Cara-cara memperkuat daya tahan tubuh untuk mengurangi risiko diare : 1. Melaksanakan pemberian ASI paling tidak sampai 2 tahun pertama kehidupan. 2. Memperbaiki status gizi makanan pendamping ASI dan memberikan anak lebih banyak makanan. 3. Imunisasi campak.
APA PRINSIP UTAMA PENANGANAN DIARE ?
Prinsip utama pengobatan diare adalah sebagai berikut : 1. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan garam 2. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare, untuk menghindarkan efek buruk dan kekurangan gizi pada bayi. 3. Antibiotik tidak boleh digunakan secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus, kecuali pada : a. Disentri yang harus diobati dengan antibiotik yang efektif untuk kuman penyebabnya b. Kolera dengan kekurangan cairan berat c. Diare dengan kuman di dalam tinja atau cairan usus melalui pemeriksaan laboratorium
BAGAIMANA LANGKAH PENANGANAN DIARE ?
Ada 4 langkah penanganan diare yaitu : 1. Cegah Dehidrasi dengan Memberikan Oralit atau Larutan Gula Garam Cara pembuatan larutan oralit : Tuangkan 1 bungkus oralit ke dalam 1 gelas air matang (200 cc) atau air minum dan aduk sampai rata. Cara pembuatan larutan gula-garam : Jika oralit sulit didapat, dapat diganti dengan larutan gula-garam. Satu gelas penuh air matang (200 cc) + sejumput garam atau sendok teh garam + satu sendok the gula pasir. Cara pemberian oralit/larutan gula-garam : Minumkan sedikit demi sedikit sampai anak tidak merasa haus lagi dengan takaran : a. Untuk anak dibawah 1 tahun : Pada 3 jam pertama berikan 1 gelas. Selanjutnya berikan gelas setiap kali mencret. b. Untuk anak diatas 1 tahun, dibawah 2 tahun : Pada 3 jam pertama berikan 3 gelas. Selanjutnya berikan 1 gelas setiap kali mencret. Semua hal yang membantu pencegahan tetap dilakukan yaitu ASI tetap diberikan terutama pada bayi da pada anak yang tidak menyusu pemberian makanan lunak tetap diteruskan. 2. Berikan Tablet Zink Zinc merupakan satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Zinc yang ada dalam tubuh akan hilang dalam jumlah besar pada saat seorang anak menderita diare. Penggantian zinc yang hilang dengan demikian sangat diperlukan dalam proses kesembuhan seorang anak dan untuk menjaga kesehatannya dibulan-bulan mendatang. Suplementasi zinc telah terbukti menurunkan jumlah hari lamanya seorang anak menderita sakit, menurunkan tingkat keparahan penyakit tersebut, serta menurunkan kemungkinan anak kembali mengalami diare pasa 2-3 bulan berikutnya. Untuk bayi usia 2-5 bulan, berikan setengah tablet zinc (10mg) sehari sekali selama 10 hari berturut-turut Untuk usia 6-12 bualan, berikan setengah tablet zinc (20mg) seharisekali selama 10 hari berturut-turut Larutan tablet tersebut dengan segikit (beberapa tetes air matang atau ASI dalam sendok teh Jangan mencampur tablet zinc dengan oralit (LGG) Tablet harus diberikan selama 10 hari penuh (walau pun diare telah berhenti sebelum 10 hari) Apa bila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian tablet Zinc,berikan lagi tablet Zinc dengan cara memberikan potongan lebih kecil dan di berikan beberapa kali hingga satu dosis penuh. Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet Zinc segera setelah anak dapat minum dan makan. 3. Pastikan Anak untuk Terus Mendapatkan Makanan Bila anak masih menyusui,ASI harus tetap diberikan. Lebih sering anak diberi ASI lebih baik. Saat anak diare sebaiknya makanannya dibuat lembek (makanan dapat berupa makanan yang dihaluskan). Makanan sebaiknya makanan yang baru dimasak. Bila ibu akan memberikan makanan yang sudah cukup lama dimasak, panaskan makanan tersebut sebelum diberikan ke anak. Bila anak sudah memperoleh makanan tambahan, lanjutkan beri makanan seperti biasa. Beri semangat anak agar dia mau makan sebanyakyang dia mau. Bila perlu, tawarkan makanan setiap 3 - 4 jam sekali.Pemberian makanan yang sering walaupun dalam jumlah yang sedikit akan lebih baik. Untuk memulihkan kesehatannya,stelah sembuh dari diare, beri makanan lebih banyak (paling kurang selama 2 minggu). 4. Segera Bawa ke Petugas Kesehatan Bila Tidak Membaik Segera bawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 2 hari atau ada tanda-tanda : Buang air besar encer berkali-kali / diare yang terus menerus Muntah berulang-ulang Rasa haus yang nyata ( merasa gelisah dan sangat haus ) Mata tampak cekung ( ada tanda dehidrasi ) Demam ( panas badannya diatas 38.5 derajat celcius ) Keadaan sangat lemah, tidak mau makan dan minum secara normal ( makan atau minum sedikit ) Darah / nanah dalam tinja