PAPER
DISUSUN OLEH :
FISIOLOGI TUMBUHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Sel merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan memiliki
mekanisme kerja yang sangat canggih atau modern, dinamis dan hidup.
Mempelajari sel akan membawa kita pada suatu petualangan yang menarik dan
penuh kejutan. Misalnya pada saat sel menanggapi stimuli dari luar sel, maka sel
akan segera mengaktifkan reseptor pada membran sel untuk merespon stimuli
tersebut dengan kerjasama berbagai komponen pada membran dan ion-ion
tertentu.
Semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari sel, bisa terdiri dari satu sel
(uniselular) ataupun banyak sel (multiselular). Walaupun sel merupakan unit
terkecil dari penyusun makhluk hidup, mereka juga punya bagian-bagian khusus.
Berikut ini nama bagian-bagian sel dan fungsinya.
I. Membran Sel
Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane,
plasmalemma) adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa
lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan
lingkungan diluar sel (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat
dinding sel atau cell wall). Yang fungsinya untuk melindungi inti sel dan sistem
kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.
Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang
mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob(yang tidak dapat larut
dalam air tetapi dapat larut dalam minyak) b. gugus polar mengarah ke bagian luar
dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai asam lemak) berada di bagian
tengah dari lipid bilayer.
2. Membedakan sel tumbuhan dan sel hewan. Dimana pada sel hewan tidak
terdapat dinding sel.
3. Dukungan dan kekuatan mekanik (memungkinkan tanaman untuk dapat
tumbuh tinggi, membuat helaian daun yang tipis dapat diposisikan secara
baik untuk mendapatkan cahaya).
4. Dinding sel mengandung berbagai enzim dan memainkan peran penting
dalam penyerapan, transportasi, dan sekresi zat dalam tumbuhan.
5. Mengontrol tekanan turgor.
6. Mencegah membran sel meledak saat berada di dalam medium hipotonik
(yaitu, tahan tekanan air).
7. Penyimpan karbohidrat.
8. Dinding sel memainkan peran dalam pertahanan terhadap bakteri dan
jamur patogen dengan menerima dan pengolahan informasi dari
permukaan patogen dan mengirimkan informasi ini untuk membran
plasma sel inang.
9. Mengendalikan laju dan arah pertumbuhan sel dan mengatur volume sel.
10. Bertanggung jawab dalam desain dan mengendalikan morfogenesis
tanaman sejak dinding tanaman berkembang hingga penambahan sel.
11. Memiliki peran metabolisme (yaitu, beberapa protein di dinding sel adalah
enzim-enzim untuk transportasi, sekresi).
III. Nukleus
Nukleus, ditunjukkan pada gambar di bawah ini, hanya terdapat di sel
eukariotik. Merupakan lokasi untuk sebagian besar pembuatan asam nukleat sel,
seperti DNA dan RNA. Ahli biologi Denmark Joachim Hammerling
melaksanakan percobaan ekperimental pada tahun 1943. Pekerjaan yang
dilakukannya adalah menunjukkan peranan nukleus dalam mengatur bentuk dan
ciri-ciri sel.
Asam deoksiribosa, DNA, adalah pembawa fisik dari pewarisan dan
dengan perkecualian DNA plastid (cpDNA dan mDNA, berturut-turut ditemukan
dalam kloroplas dan mitokondria), semua DNA terbatas pada nukleus. Asam
ribonukleat, RNA, dibentuk dalam nukleus menggunakan sekuen basa DNA
sebagai template. RNA bergerak keluar ke dalam sitoplasma dan berfungsi dalam
perakitan protein. Nukleolus adalah wilayah dari nukleus (biasanya dua nukleoli
per nukleus) dimana ribosom dibangun.
V. Ribosom
Pengerian Ribosom merupakan struktur atau kelompok multimolekular
yang berperan sebagai pabrik penghasil protein dan partiekl
nucleoprotein yang tersusun oleh ribonukleat ribosom (r-RNA).
Fungsi Ribosom
1. Sebagai tempat sintesis protein
2. Mesin yang mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat
dalam sintesis protein.
3. Untuk mengikat asam-asam amino yang ada dalam sitoplasma.
Bentuk Ribosom berbentuk bulat atau lonjong, diameter 15-25 nm. Terdiri
dari dua subunit dapat dipisahkan dengan cara menurunkan konsentrasi ion Mg
medium.
Pada eukaryote subunit yang lebih kecil mengendap pada 40s, sedang
subunit yang besar mengendap pada 60s. Ribosom ada dua macam bentuk yaitu;
Ribosom bebas dalam matrik sitoplasma dan terdapat menempel pada
dinding/membrane gelembunggelembung terutama reticulum endoplasma.
Ribosom ini berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan digunakan
sendiri oleh sel yang nantinya akan digunkan untuk pertumbuhan sel dan
pembelahan sel. Ribosom terikat yang menempel pada reticulum endoplasma
berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan dikeluarkan dari sel
melalui organel yang mempunyai fungsi sekresi.
Struktur Ribosom Struktur Ribosom di bagi atas dua buah sub unit yaitu
sub unit besar dan sub unit kecil, yaitu sebagai berikut: Sub unit besar Sub unit
besar ribosom prokariotik mengandung dua buah molekul rRNA, masingmasing
23S dan 5S. Sub unit besar ini mengandung 31-34 jenis protein. pada eukariotik
memiliki sendimentasi 60S serta 45-49 jenis protein. Sub unit kecil Sub unit kecil
prokariotik hanya mengandung sebuah rRNA dengan koefisien sendimentasi 16S
dan 21 jenis protein. pada eukariotik hanya memili satu buah rRNA dengan
koefisien senddimentasi 18S dan 33 buah protein.
VIII. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi
enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve
dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40
jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase,
fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.
Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida,
lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim itu dinamakan lisozim.
Lisosom berperan penting dalam pencernaan intra sel,contohnya pada protozoa
atau sel darah putih, juga dalam autofagus. Contoh nya pada amoeba dan banyak
protista lain makan dengan jalan menelan organisme atau partikel makanan lain
yang lebih kecil, suatu proses yang disebut fagositosis (berasal dari bahasa
Yunani, phagein yang berarti memakan dan kytos yang berarti wadah. Wadah
disini yang dimaksud adalah sel). Sebagian sel manusia juga melakukan
fagositosis, diantaranya adalah makrofage, sel membantu mempertahankan tubuh
dengan merusak bakteri dan penyerang lainnya. Lisosom hanya ditemukan pada
sel hewan saja. Lisosom merupakan struktur agak bulat yang dibatasi membran
tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5 mikron.
IX. Sentriol
Sentriol merupakan salah satu bagian sel yang memiliki bentuk seperti
silinder yang terdiri dari tubulin, yang sebagian besar ditemukan pad a sel eukariot.
Sentriol terlibat dalam pembelahan sel dan pembentukan silia dan flagela. Sentriol
adalah perkembangan dari sentrosom, yakni sebagai pusat sel, daerah dari
sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan inti sel. Sentriol terdapat di gamet
jantan charophytes, bryophytes, tumbuhan berpembuluh tanpa biji, sikas, dan
ginko. Ia tidak terdapat pada tumbuhan berpembuluh, berbunga dan jamur.
Sentriol pertama diteliti oleh Edouard van Beneden dan Theodor Boveri
masing-masing pada tahun 1883 dan 1888. Sedangkan untuk pola sentriol ketika
melakukan duplikasi pertama kali diteliti oleh Etienne de Haven dan Josep Gall di
tahun1950.
Gambar 9.1. Salisbury dan Rose. 1995
1. Struktur Sentriol
Sepasang sentriol yang saling terkait, yang dikelilingi oleh masayang padat,
itu yang biasa disebut dengan pericentriolar atau PCM, kemudian terbentuklah
sebuah senyawa yang biasa disebut dengan sentrosom.Umumnya sentriol terdiri
dari sembilan set mikrotubulus 3 buah yang kemudian membentuk silinder.
Penyimpangan dari struktur ini biasanya ada pada kepiting dan embrio Drsophila
melanogaster, dengan sembilan ganda, dan sel-sel sperma dan embrio awal
caenorhabditis elegans, dengan sembilan tunggal. Untuk melihat struktur ini, bisa
menggunakan dengan mikroskop elektron.
2. Peran Sentriol dalam Pembelahan Sel
Sentriol memiliki fungsi untuk membentuk kutub-kutub untuk pembelahan
sel. Sentriol juga terlibat dalam proses mitosis dan penyelesaian sitokinesis.
Sentriol sebelumnya sangat diperlukan untuk proses pembentukan mitosis pada
hewan. Namun setelah diteliti, sel-sel sentriol yang sudah dihapus dengan laser
masih bisa berkembang sebelum sentriol bisa disintesis. Sedangkan untuk mutan
lalat yang kekurangan sentriol dapat berkembang normal, walaupun sel-sel lalat
dewasa kekurangan flagela dan silia, yang akhirnya mereka mati segera setelah
lahir.
3. Peran Sentriol dalam Organisme Seluler
Sentriol merupakan salah satu bagian terpenting dari sentrosom, yang
terlibat dalam pengorganisiran mikrotubulus didalam sitoplasma. Posisi dari
sentriol menentukan posisi inti sel dan sangat membantu untuk memainkan peran
penting dalam susunan sel spasial. Buehler pernah mensugesti bahwa sentriol bisa
membentuk sebuah "mata" penunjuk arah, yang sifatnya sensitif terhadap panjang
gelombang tertentu pada spektrum inframerah. Ia telah menunjukkan bahwa sel
dapat bereaksi satu sama lain di kejauhan, meskipun dipisahkan oleh sebuah kaca
film.
4. Siliogenesis
Didalam organisme dengan flagela dan silia, posisi organel sangat
ditentukan oleh ibu sentriol yang menjadi tubuh basal. Ketidakmampuan sel untuk
menggunakan sentriol untuk membuat silia fungsional & flagela sudah dikaitkan
dengan beberapa penyakit genetik. Kalau dilihat secara khusus, ketidakmampuan
sentriol untuk bermigrasi sebelum perakitan siliaris baru-baru ini telah dikaitkan
sindromMeckel-Gruber.
5. Duplikasi Sentriol
Sel yang ada didalam G0 dan G1 biasanya memiliki dua centrioles yang
lengkap. Yang lebih tua dari kedua itu yang biasa disebut dengan ibu sentriol,
sedangkan untuk yang lebih muda disebut dengan putri sentriol. Selama siklus
pembelahan sel, sentriol baru tumbuh dari masing-masing sentriol yang ada.
Setelah sentriol tersebut berduplikasi, dua pasangan tadi tetap melekat satu sama
lain sampai mitosis, mereka akan berpisah menggunakan enzim separase.
Sentriol pada sentrosom terhubung satu sama lain oleh protein teridentifikasi.
Ibu sentriol sudah memancar di distal akhir dan melekat ke putri sentriol lain.
Setiap sel putri dibentuk setelah terjadi pembelahan sel dimana akan mewarisi
salah satu diantara pasangan ini(salah satu yang lebih tua dan yang lebih baru).
Proses duplikasi dimulai ketika transisi G1/s dan akan berakhir sebelum mitosis
6. Asal Sentriol
Asal dari semua makhluk hidup bersel satu adalah sel bersilia dengan sentriol.
Beberapa keturunan bersel satu seperti tumbuhan, tidak memiliki sentriol kecuali
pada gamet jantan. Sentriol benar-benar menghilang di semua sel tumbuhan
berpembuluh dan tumbuhan berbunga yang tidak memiliki silia atau gamet
berfagela.
Asal mula semua makhluk hidup bersel satu adalah sel bersilia dengan
sentriol. Beberapa keturunan bersel satu seperti tumbuhan, tidak mempunyai
sentriol, kecuali pada gamet jantan. Sel tidak dapat ditemukan pada semua sel
tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan berbunga yang tidak mempunyai silia atau
gamet berfagela.
X. Plastida
Plastida adalah organel (benda di dalam sel) sel tumbuhan yang bersifat
hidup. Plastida umum terdapat pada sel-sel tumbuhan yang masih muda. Letaknya
di dalam sitoplasma di luar inti sel (nukleus).Plastida adalah organel sitoplasma
yang tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat jelas di bawah mikroskop
sederhana. Plastida sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada sel-sel
tumbuhan berbunga biasanya berbentuk piringan kecil bikonveks.
a. Plastida Kloroplas
Kloroplas sendiri tersusun atas tilakoid yang merupakan tempat terjadinya
fotosintesis karena mengandung klorofil.Kloroplas memiliki jumlah mulai dari
lebih dari satu, beberapa pada alga dan berkisar 75-125 pada sel tumbuhan
angiosperma.
Membran luar yang merupakan turunan dari retikulum endoplasma
tersusun atas 30 % protein dan 70 % lemak sementara membran dalam tersusun
atas 0% protein dan 40 % lipid (lemak) seperti halnya pada bakteri. (0 % artinya
ada tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit).
Dengan adanaya membran luar kloroplas, plastida ini mampu melewatkan
molekul molekul berukuran kurang dari 10 kilodalton tanpa selektivitas.
Sedangkan dibagian membran dalam terjadi seleksi apa yang dapat masuk dan
keluar menggunakan transport aktif oleh karena itu membran dalam bersifat
selektif permeabel.
Dalam plastida khususnya kloroplas terdapat DNA atau materi genetik
yang berbentuk sirkular dan tidak mempunyai histon. Dalam satu kloroplas
terdapat 20-100 DNA sirkular. Selanjutnya, grana yang merupakan tumpukan
tilakoid berjumlah sekitar 40-60 grana untuk setiap sel tumbuhan dan tiap grana
mengandung 2-100 keping tilakoid bersusun.
Dalam plastida khususnya kloroplas mengandung banyak ribosom, oleh
karena itu plastida mampu melakukan sintesis asam amino dan protein. Selain itu
plastida juga mampu melakukan pembentukan RNA dan bersama sama dengan
CH-DNA berperan dalam produksi pigmen pigmen dan kloroplas yang baru.
b. Plastida kromoplas
Kromoplas merupakan hasil perubahan kloroplas yang disebabkan adanya
penyimpanan pigmen pigmen warna dalam kloroplas salah satunya adalah
karotenoid. Hal inilah yang menyebabkan anda dapat melihat warna yang berbeda
beda (bukan hanya hijau) dari daun daunan yang terjatuh dan buah buahan. Salah
satu fungsi plastida ini adalah untuk menarik serangga serangga untuk membantu
penyerbukan.
Menurut Camara B, Hugueney, dikatakan bahwa kromoplas dan bahkan
plastida jenis lainnya merupakan turunan atau evolusi dari prokariot. Kromoplas
dapat ditemukan pada buah buahan, bunga bungaan dan akar serta pada daun yang
mengalami stress (tekanan) dan penuaan dan bertanggung jawab terhadap
perbedaan warna pada tumbuhan. DNA yang ada dalam kloroplas dan kromoplas
identik kecuali pada bagian terjadi peningkatan metilasi sitosin.
c. Plastida Gerontoplas
Gerontoplas merupakan plastida yang berasal dari kloroplas akan tetapi
mengalami proses penuaan diakibatkan tidak terjadinya fotosintesis pada bagian
tersebut. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada daun tumbuhan atau lokasi
kloroplas tersebut sehingga tidak mampu lagi melakukan fotosintesis (contohnya
pada musim tertentu atau tertutupi dibagian permukaan daun).
4. Plastida Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak berpigmen. Tidak seperti plastida
lain yang tadi disebutkan, plastida yang satu ini tidak memiliki pigmen warna.
Mereka ditemukan dalam bagian tumbuhan yang tidak melakukan fotosintesis
seperti akar.
Tergantung pada jenis tumbuhannya dan apa yang dibutuhkannya, platida
leukoplas memiliki fungsi utama dalam penyimpanan amilum, lemak (lipid) dan
protein. Selain itu plastidak leukoplas juga berfungsi dalam sintesis asam amino
dan asam lemak.
Kemudian, leukoplas sendiri terbagi atas tiga jenis plastida lagi yaitu
amiloplas, proteinoplas dan elaioplas. Pembagian plastida leukoplas ini tentu saja
sesuai dengan namanya berdasarkan apa yang disimpan didalamnya.
XI. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya,
yang dibatasi oleh suatu membran atau selaput. Selaput itu menjadi pembatas
antara vakuola dengan sitoplasma, disebut tonoplas. Cairan itu berisi berbagai
macam bahan organik dan anorganik seperti :
a)Gas
b) asam
c) garam-garam organik,
d) glikosidatanin (zat penyamak),
e) minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar zingiberine
pada jahe),
f) alkaloid (misalnya kafein pada biji kopi, kinin pada kulit kina, nikotin pada
daun tembakau, tein pada daun teh, teobromin pada buah atau biji coklat, solanin
pada umbi kentang, likopersin dan lain-lain),
g) enzim, butir-butir pati.
Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada
sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
XI.1 Vakuola pada sel tumbuhan.
Vakuola menempati lebih dari 80% volume sel-sel dewasa pada tumbuhan.
Ada berbagai pandangan tentang asal mula terbentuknya vakuola besar (sentral)
pada tumbuhan, yaitu :
a. Dari vakuola yang bermula ada dan pembelahan ganda, dan setelah pembelahan
sel setiap sel anak memperoleh sejumlah vakuola.
b. Dengan proses de novo, yaitu dengan cara menarik air ke lokasi tertentu pada
sitoplasma dan membentuk membran di sekelilingnya,
c. Berasal dari vesikel golgi,
d. Dengan cara dilatasi sisterna RE atau dari vesikel yang diturunkan dari RE.
Vakuola ini menyimpan bahan kimiawi, memecah makromolekul, dan
dengan membesar, memainkan peran utama dalam pertumbuhan tanaman.
Membran vakuola (tonoplas) memisahkan sitosol dari larutan di dalam vakuola,
yang disebut getah sel. Seperti semua membran selular, tonoplas bersifat selektif
dalam menyalurkan bahan terlarutnya. Oleh sebab itu getah sel berbeda
komposisinya dari sitosol.
Gambar 11.1. Karp, G. 1999.
XI.2. Vakuola pada sel hewan
Umumnya kecil atau tidak tampak sama sekali. Pada hewan bersel satu terdapat:
a. Vakuola kontraktil atau vakuola berdenyut
Berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik.
b. Vakuola nonkontraktil atau vakuola makanan.
Berfungsi untuk mencernakan makanan dan mengedarkan hasil
pencernaan.Amoeba dan banyak protista lain makan dengan jalan menelan
organisme dan partikel makanan lain yang lebih kecil, suatu proses yang disebut
fagositosis (bahasa Yunani, Phagein, berarti memakan, dan kyetos, berarti
wadah, yang dimaksud disini untuk sel).
Vakuola makanan yang terbentuk dengan cara ini kemudian bergabung
dengan lisosom, yang enzimnya mencerna makanan tadi.
Protozoa yang makan dengan cara menelan makanannya yang berupa partikel-
partikel padat melalui rongga mulut. Makanannya antara lain berupa bakteri,
ganggang, bahkan Protozoa jenis lain. Setelah ditelan, makanan tersebut akan
masuk/terkurung di dalam vakuola. Di sinilah makanan tersebut akan dirombak
oleh enzim-enzim dari substansi yang kompleks menjadi bentuk terlarut yang
dapat diasimilasi.
Ada beberapa bahan makanan setelah tertelan tidak terurai menjadi bentuk
yang terlarut dalam vakuola dan dapat dikeluarkan dari sel melalui pori anus atau
tetap berada di dalam vakuola yang akan bergerak di permukaan sel sehingga
vakuola akan pecah dan membuka untuk membuang kotoran-kotoran itu dari
dalam sel.
C. Fungsi Vakuola
Adapun fungsi vakuola di bagi menjadi dua yaitu fungsi vakuola sentral
pada tumbuhan dan fungsi fakuola yang terdapat pada hewan.
a. Secara umum fungsi vakuola sentral (vakuola pada tumbuhan)
adalah sebagai berikut :
1) Tempat cadangan makanan, amilum dan gula disimpan di dalam
vakuola dan jika diperlukan dapat digunakan kembali. Misalnya di akar ketela
pohon (tepung) dan di batang tebu (gula).
2) Menyimpan pigmen, Vakuola pada sel-sel mahkota bunga mengandung
pigmen-pigmen warna, yakni warna merah,biru, kuning, dan lain-lain. Itulah
sebabnya mahkota bunga berwarna warni. Fungsinya untuk menarik serangga
yang dapat membantu penyerbukan.
3) Menyimpan minyak atsiri, minyak atsiri adalah minyak yang tergolong
minyak eteris. Contohnya minyak kayu putih, pepermint, dan aroma wangi pada
bunga.
4) Menyimpan sisa metabolisme, sisa metabolisme disimpan di dalam
vakuola karena tidak dapat dikeluarkan oleh tumbuhan tersebut. Misalnya asam
oksalat, getah karet, dan alkaloid. Asam oksalat berbentuk kristal, banyak terdapat
pada sayuran, misalnya pada daun bayam dan daun pepaya. Alkaloid banyak
dijumpai pada tumbuhan untuk jamu tradisional. Contohnya alkaloid yang
terdapat di dalam kunyit, jahe, dan temulawak.
5) Membangun turgor sel dengan memasukkan air, Tekanan turgor adalah
tekanan yang mendorong membran sel terhadap dinding sel pada tumbuhan,
bakteria, dan fungi, serta pada selprotista yang tidak memiliki dinding sel.
Tekanan ini menyebabkan turgiditas sel dan disebabkan oleh timbulnya aliran
osmosis air dari bagian dengan konsentrasi terlarut rendah (hipotonik) di luar sel
ke dalam vakuola sel yang memiliki konsentrasi terlarut lebih tinggi. Sel
tumbuhan mengandalkan tekanan ini untuk mempertahankan bentuknya.
Sebaliknya, fenomena ini tidak ditemukan pada sel hewanyang tidak memiliki
dinding sel dan harus selalu memompa air keluar atau berada dalam larutan
isotonik yang tidak memiliki tekanan osmosis.
b. fungsi dari vakuola yang terdapat pada hewan secara umum antara
lain:
1) Dalam mengatur air dan kandungan larutan dalam sel. Misal :
pengaturan Osmosis ( osmoregulasi). Osmoregulasi adalah proses mengatur
konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan
tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena
adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika
sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula
sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati.
Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang
tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup.
2) Menjadi tempat menyimpan sisa-sisa metabolisme / alat pengeluaran
(Vakuola berdenyut . hewan uniselulair)
3) Sebagai tempat penyimpanan atau masuknya makanan (Vakuola
makanan) pada hewan uniseluler.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., Johnson, A., Lewis, J. Raff, M., Roberts, K., Walter, P. 2002.
Molecular Biology of the Cell. 4 th ed. Garland Science. New York.
Farabee, M.J Cells . 2007. II: Cellular Organization. Wikibook. Diambil pada
tanggal 26 Februari 2017, dari
http://www.emc.maricopa.edu/BioBookglossN.html
Karp, G., 2007. Cell and Molecular Biology concept and experiments,
John Willey & Sons, Inc. (Asia).
Karp, G. 1999. Cell and Molecular Biology. Edisi dua. John Wiley and Sons, Inc.
New York.
Salisbury dan Rose. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1. Diterjemahkan oleh Diah
R. Lukman dan sumaryono. Penerbit ITB Bandung.
Solomon, E.P, Berg, L.R, Martin, D.W. 2002. Biology. 6th Ed. Brooks/Cole
Thompson Learning. USA
Stryer, L. 1988. Biochemistry. 3rd ed. W.H. Freeman and Company. New York
Thorpe, N.O, 1984. Cell Biology. John Willey & Sons, Inc, New York.
White J. M. 2007. Cell Structure and Function. University of Virginia Health System.
Diambil pada tanggal 26 Februari 2017, dari http://www.w3.org/1999/xhtm.
Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. Wadsworth Publishing
Company. California