KOMPLEKSOMETRI
KELOMPOK 2
Halaman
A. Tinjauan Pustaka........................................................... 3
B. Tujuan Penulisan........................................................... 7
C. Prinsip Percobaan ......................................................... 7
A. Hasil.............................................................................. 10
B. Pembahasan................................................................... 11
BAB IV PENUTUP............................................................................... 14
A. Kesimpulan ................................................................... 14
B. Saran ............................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
( Haeria, 2011 : 11 )
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari
titrasi cukup untuk mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah
MnO2.Tindakan pencegahan khusus harus dilakukan dalam pembuatan
larutan permanganat.Mangan dioksida mengkatalisis dekomposisi larutan
permanganat. Jejak-jejak dari MnO2 yang semula ada dalam permanganat,au
terbentuk akibat reaksi antara permanganat dengan jejak-jejak dari agenagen
pereduksi di dalam air, mengarah pada dekomposisi. Tindakan-tindakan ini
biasanya berupa larutan Kristal-kristalnya, pemanasan untuk menghancurkan
substansi-substansi yang dapat direduksi, dan penyaringan melalui asbestos
atau gelas yang disinter (filterfilter non pereduksi) untuk menghilangkan
MnO2. Larutan tersebut kemudian distandarisasi, dan jika disimpan dalam
gelap dan tidak diasamkan, konsentrasinya tidak akan berubah selama
beberapa bulan (Underwood, 2002 : 290).
Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi,
pada mana dihasilkan garam-garam besi(II) dan gas hidrogen. Asam sulfat
pekat yang panas, menghasilkan ion-ion besi(III) dan belerang dioksida:
B. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum kami yaitu:
Membuat larutan baku KMnO4 0,05 N
Membuat larutan baku H2C2O4 0,05 N
Membuat larutan baku H2SO4
Menstandarisasikan larutan baku KMnO4dengan larutan H2C2O4
Menentukan kadar FeSO4 dengan metode permanganometri
C. Prinsip Percobaan
Penentuan kadar FeSO4 menggunakan metode permanganometri
berdasarkan reaksi redoks dimana sampel bersifat asam dengan penambahan
H2SO4 dan dititrasi dengan larutan baku KMnO4 yang bersifat basa dan titik
akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna merah muda.
METODE PRAKTIKUM
Alat:
Gelas Ukur
Batang pengaduk
Pipet tetes
Labu erlenmeyer
Statif dan klem
Buret
Corong
Gelas kimia
Labu takar
Gelas beaker
Bahan:
Larutan asam oksalat (H2C2O4)
Larutan H2SO4
Larutan KMnO4
Larutan FeSO4
Aquadest
C. Cara Kerja
A. Data Hasil
Perhitungan
Standar Baku Primer
Berat
N = BE x Ratarata volume
1,5727 gram
N H2C2O4 = 63,03 x 0,5 L
=0,0499 N (N1)
H2C2O4 = KMnO4
N1.V1 = N2.V2
0,0499 x 5,0 ml = N2 x 5,3 ml
N2 = 0,04707 N
= 0,1209%
B. Pembahasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk laboratorium :
Diharapkan kelengkapan bahan yang akan digunakan dalam
peraktikum, serta alat yang akan digunakan agar praktikum berjalan
dengan baik tanpa hambatan
Untuk dosen :
Tetap semangat,ikhlas dan sabar menghadapi kami,serta jangan pernah
berhenti untuk selalu mentransfer ilmu yang ibu miliki kepada kami
maupun orang lain, karena itu sangat berguna.
Svehla, G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I Edisi
ke Lima. Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka.