Anda di halaman 1dari 11

Perhitungan dimensi drainase

Tabel 3.12 Curah Hujan Harian Maksimum Talang Buluh Gandus Kota Palembang
Curah Hujan Harian
Tahun
Maksimum (mm)
2006 169,42
2007 146,45
2008 148,50
2009 Periode 161,22
)2
(R-2010 Ulang Rt
No Tahun R (mm) Yt 119,88
Yn Sn
(mm) (Tahun (mm)
2011 103,57
)
2012 107,33
0,495
2013 116,20
1 2006 169,42 1207,56 2 0,3665 2 0,9496 111,209
2014 130,75
0,495
2015 143,33
2 2007 146,45 138,98 5 1,4999 2 0,9496 130,682
0,495
3 2008 148,50 191,39 10 2,2502 2 0,9496 143,573
4 2009 161,22 705,25
5 2010 119,88 218,76
6 2011 103,57 966,85
7 2012 107,33 747,06
8 2013 116,20 340,98
9 2014 130,75 15,33
10 2015 143,33 75,13
Total 1346,65 4607,36
134,67 Gumbel =
Sx 16,315
(Sumber: Stasiun Klimatologi, Kenten Palembang)

1. Analisa Frekuensi Curah Hujan Harian Maksimum

Tabel 3.13Perhitungan Curah Hujan Harian Dengan Metode Gumbel

Ket:
= Curah hujan rata-rata

Sx = Standar deviasi

Rt = Curah hujan rencana untuk periode ulang T tahun

- Curah Hujan Harian Rata-rata


R 1346,65 1134,67
n 10
=
- Standar Deviasi

((R - R ) 2


4607,36
22,626
n 1 10 1
Sx =
N = 10 tahun -> Sn = 0,9496 (Tabel)
->Yn = 0,4952 (Tabel)

T = 10 tahun dengan Yt= 2,2502


Rt = R24
Yt Yn 2,2502 0,4952
R xSx 134,67 x 22,626 176,49
Sn 0,9496
Rt =

2. Curah Intensitas Hujan (I)


Hambatan (nd) diambil 0,013 karena direncanakan kondisi permukaaan
lapisan semen dan aspal beton sesuai dengan Pd. T-02-2006-B
2
R 24 24 3

24 Tc
I=
tc = to + td

T beton = (2/3 x 3.28 x 3,5 x 0,013/ 0,02 )0,167 = 1,67 menit

T bahu = (2/3 x 3.28 x 1,5 x 0,013/ 0,04 )0,167 = 1,29 menit

T perbukitan = (2/3 x 3.28 x 100 x 0,2/ 0,02 )0,167 = 2,61 menit

Hitung waktu konsentrasi


T1 dari badan jalan = 1,67 + 1,29 = 3,06 menit (diambil terbesar)

T1 dari kebun = 2,61 menit

T1 = to

L
60 xV
td =
asumsi v = 1,2 m/dtk

L = 500 m

L 500
6,94menit
60 xV 60 x1,2
td =

tc = to + td = 3,06 + 6,94 = 10,0 menit = 0,062 jam

untuk T = 10 tahun

2 2
R 24 24 3 176,49 24 3
x x 201,762 mm
24 Tc 24 0,167 jam
I10 =

3. Debit
Q = 0,278 x C x I x A

I1 = perkerasan jalan beton = 7 meter


I2 = bahu jalan = 1,5 meter
I3 = bagian luar jalan = 100 meter

Koefisien C : (tabel 2 pada Pd. T-02-2006-B)

Beton = C1 = 0,95
Bahu jalan = C2 = 0,20
Perbukitan = C3 = 0,8

Tentukan luas daerah pengairan diambil per meter panjang


A1 = beton = 7 x 200 = 1400
A2 = bahu jalan = 1,5 x 200 = 300
A3 = bagian luar jalan = 100 x 200 = 20000
Fk perbukitan = 0,4 (daerah kebun)

Koefisien C pengaliran rata rata

C 1. A 1+C 2. A 2+ C 3. A 3. fk 3
C= A 1+ A 2+ A 3 =

0.95 x 1400+0.2 x 300+0.8 x 20000 x 0,4


1400+300+20000 = 0,359

Besar debit

A = 1400 + 300 + 20000 = 21700 m2 = 0,0217 km2

C = 0,359

I = 201,762 mm/jam

Q = 0,278 x C.I.A

= 0,278 x 0,359 . 201.762 . 0,0217

= 0,437 m3/detik

4. Desain Saluran Drainase

Debit air, Q = 0,437 m3/detik


Kemiringan sisi saluran = 1,5 horizontal dan 1 vertikal
1 : z = 1 : 1,5/1 = 1 : 1,5
Kecepatan aliran air , V = 1,2 m/detik
- A desain (A)
m3
Q 0,437 dtk
0,364m 2
V 1,2 m
dtk
Ad =
- A Ekonomis (Ae)

Ae = b + 2zy = 2y z2 +1
b + 2.(1,5)y = 2y 1,52+1
b = 2y 1,52+1 - 2.(1,5)y

b = 0,606y

Ae = (b + zy).y
Ae = (0,606y+1,5y).y
Ae = 2,106 y2

- Persamaan Ad = Ae
Ad = Ae
0,364 = 2,106 y2

y= 0,364
2,106
=0,416 m = 0,45 m

b = 0,606y = 0,606 x 0,416


= 0,252 m = 0,3 m
- Jagaan / Free Board / Weaking (Ruang Bebas)

W= 0,5 y= 0,5 x 0,416=0,456 m = 0,5 m


- Kemiringan Saluran
Rumus Chezy :

V = C . R . I

Koefisien Chezin (C)


Rumus Bazin
157,6
C
m
1,81
R

A Ad 0,364
R 0,21
P b 2 y z 2 1 0,252 2 x0,416 1,5 2 1

m = 0,21 (Tabel Koefisien Bazim)


157,6 157,6
C 69,481
m 0,21
1,81 1,81
R 0,21

V = C . R . I

1,2 = 69,481. 0,21. I

1,2 = 31,840. I
1,2
I = =0,03 8
31,840

T = b+2zy
T = 0,252 + 2 (1,5) x 0,416
T = 1,5 m

Dari hasil perhitungan di dapat ukuran dimensi dimensi saluran sebagai


berikut :
Gambar 3.13 Gambar Desain drainase

3.6.2 Perhitungan Dimensi Box Culvert


Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menghitung besarnya
dimensi box culvert yaitu adalah Intensitas curah hujan dan Debit limpasan.
Berikut ini adalah perhitungannya.
1. Intensitas Curah Hujan
Besarnya intensitas curah hujan dapat diketahui dengan
mengunakan rumus :
2/ 3
R t 24
I=
24
[ ]
tc

Dimana :
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
Rt = Frekuensi hujan
Tc = Waktu kosentrasi (jam)

2/ 3
R t 24
I=
24

tc [ ]
2/ 3
I=
176,49
24

24
0,062 [ ]
I = 390,591 mm/jam
Luas daerah pengaliran (A)
A = (L1+L2+L3). L
= ((3,5 m + 1,5 m + 100 m) . 200 m) x 10-6
= 0,011 km2

2. Perhitungan Debit Limpasan


Debit limpasan adalah apabila intensitas hujan yang jatuh di suatu
Daerah Aliran Sungai melebihi kapasitas infiltrasi, setelah laju infiltrasi
terpenuhi air akan mengisi cekungancekungan pada permukaan tanah.
Setelah cekungan-cekungan tersebut penuh, selanjutnya air akan
mengalir diatas permukaan tanah.

Q=0 , 278 x C x I x A

Dimana :
Q = Debit limpasan (m/jam)
C = Koefisien pengaliran
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah pengaliran (km)

Q = 0,278 x C x I x A
Q = 0,278 x 0,359 x 390,591 mm/jam x 0.011 km2
= 0,429 m3/detik

3. Desain Dimensi Box Culvert


Desain dimensi Box Culvert pada wilayah ini dapat diketahui
setelah didapatkan nilai Debit rencana. Perhitungan desain box culvert
saluran yang akan direncanakan dapat dilihat pada perhitungan dibawah
ini:

Diketahui:
Q = 0,429 m3/det
V = 1,2 m/det
Hitung penampang basah saluran Ad dengan menggunakan rumus:
Q
Ad = v

0,429 m3 /det
Ad=
1,2 m/det

= 0,357 m2
Selanjutnya hitung dimensi saluran box culvert yang direncanakan
dengan bentuk persegi.

Gambar 3.14 Penampang Box Culvert

Syarat penampang ekonomis :


l = 2h
A =lxh
= 2h x h = 2h2
l = 2h
= 2 x 0,3 m
= 0,6 meter
A = Ad
2h2 = 0,357 m2
h2 = 0,1785 m2

h = 0,1785
= 0,422 meter = 0,45 meter

Tinggi jagaan (W) : W = 0.5 x h

= 0.5 x 0,422
= 0,459
= 0,5 meter

Dari hasil perhitungan ,maka dimensi Box culvert seperti pada gambar
dibawah ini :

W = 0,5 m

h =0,45 m

Gambar 3.15 Penampang Box Culvert yang terencana

Dari hasil perhitungan dimensi box culvert tersebut bisa digunakan. Dari
perhitungan tersebut diambil Dimensi box culvert berdasarkan SNI Gorong-
gorong persegi beton bertulang (box culvert) tipe single BTI/S dengan
diameter dan jumlah tulangan yang terlampir di tabel di bab 2. dimensi dan
desain sebagai berikut :
Gambar 3.16 Dimensi penampang Box Culvert dan Penulangan

Anda mungkin juga menyukai