Anda di halaman 1dari 15

Menimbang Kembali

Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

MENIMBANG KEMBALI
KONSEP DEMOKRASI

Adian Husaini
Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations/INSISTS

ABSTRACT

This article challenges democracy, saying that it originated from the West. It cites
ideas propagated by several ortodox Muslim thinkers who are mainly disagree
with democracy. First, that democracy is basically Western bestseller-product
offered to the Muslim world. Second, that it is a secular and worldly system that
contradicts with the basic mores of Islam stated in Quran and Sunnah. This article
urges that the perfect-system shall be the celebration of the bliss of Heaven. Third,
that the absoulute authority is in the hand of people. It believes on the supremacy
of Gods authority rather than peoples. It recommends furthermore that Muslim
shall question democracy and establish a more Islamic model, without offering a
systematic research-based Islamic thought being implemented in the Muslim
world.

Keywords: Islam, democracy, the West, Quran, Sunnah.

Euphoria diminta menye-suaikan diri dengan


Demokrasi masih tetap menarik tuntutan zaman. Para tokoh dari
dan perlu untuk diper-bincangkan, berbagai agama yang hadir dalam
meskipun manusia sebenarnya tidak seminar itu kemudian didorong untuk
pernah sepakat akan maknanya. Saat memberikan legitimasi, bahwa paham
bertugas sebagai wartawan Harian demokrasi adalah sesuai dengan ajaran
Berita Buana, tahun 1990, saya pernah agama masing-masing.
ditugasi meliput satu seminar tentang Salah satu buku yang banyak
demokrasi di salah satu hotel di diperbincangkan pada dekade 1990-an
Jakarta. Tema seminarnya tentang adalah The Third Wave: Democra-
demokrasi dan agama-agama. Saat tization in the Late Twentieth Century,
itu, banyak diskusi tentang demo- karya Samuel P. Huntington. Di buku
krasi digelar. Seperti paham-paham ini, Huntington menyimpulkan:
lainnya, karena dianggap sebagai Singkat kata, demokrasi hanya cocok
paham yang bersifat universal dan bagi negara-negara Eropa Baratlaut
harus dipeluk oleh seluruh umat dan barangkali negeri-negeri Eropa
manusia, maka agama-agama juga Tengah serta koloni-konoli penduduk

6
AKADEMIKA, Jurnal Kebudayaan
Vol. 4, No. 1, November 2009 ISSN: 0216-8219

yang berasal dari negara-negara itu. dalam pidatonya di PBB, 7 Desember


Tentang Islam, Huntington menyebut- 1988, memproklamasikan: The whole
kan, bahwa doktrin Islam mengandung world is becoming democratic.
unsur-unsur yang sesuai maupun yang Lembaga terkemuka yang menjadi
tidak sesuai dengan demokrasi. rujukan dalam penilaian demokrasi
Bahkan, Huntington juga menegaskan: adalah Freedom House, yang mener-
Budaya Islam dan Konfusius meng- bitkan laporan pertamanya tentang
hadapkan perkembangan demokrasi demokrasi tahun 1974. Tiap tahun,
dengan penghalang yang tidak mudah lembaga yang bermarkas di New York
teratasi. 1 ini membuat daftar negara-negara yang
Seolah-olah seperti terprovokasi masuk kategori demokratis. Tahun
oleh Huntington, banyak kalangan 1989, melalui majalahnya, Freedom at
cendekiawan yang kemudian ter- Issue, Freedom House menyebut,
sengat, lalu berteriak lantang bahwa dekade 1990-an, sebagai the decade of
Islam sesuai dengan demokrasi! global democracy, yang menegaskan:
Hanya ada seorang cendekiawan Democracy had won, it was endlessly
dalam seminar itu yang memberikan repeated, and the threats to it either
kritik terhadap konsep demokrasi. were gone or were on the way out. 2
Karena sudah menjadi tren global, Gelombang besar isu demokrasi
maka banyak orang yang kemudian ini pun kemudian turut menyeret
ikut-ikutan latah menyuarakan lagu kalangan Muslim untuk masuk ke
wajib demo-krasi. Bahwa, seolah- pusaran gelombang isu demokrasi.
olah, demokrasi adalah berkah yang Seolah-olah agar jangan dikatakan
harus dipeluk oleh setiap manusia. ketinggalan jaman, dan masuk bagian
Hanya dengan demokrasilah, suatu dari pergaulan global, maka tidak
bangsa akan menjadi bangsa besar. sedikit yang kemudian ikut-ikutan
Bahkan, ada yang menjadikan berteriak demokrasi. Dan memang,
demokrasi bukan sekedar mekanisme menurut kata-kata terkenal dari
pemilihan kepe-mimpinan, tetapi Ibn Khaldun, ada kecenderungan
sebagai tujuan dan jalan hidup itu manusia untuk mengikuti tradisi
sendiri. Pokoknya, harus demo - pihak yang menang. (al-maghluub
krasi! Makmur atau sengsara, tidak muulaun abadan bil-iqtida bil-
penting! ghaalib). Karena peradaban Barat
Jean-Francois Revel, dalam adalah peradaban yang sedang
bukunya, Democracy Against Itself, menang, maka tidak sedikit yang
menyebut dekade 1980-an sebagai era kemudian menjadikan sebagai kiblat
democratic euphoria. Gorbachev, dalam pemikirannya.

1
Samuel P. Huntington, Gelombang Demokratisasi Ketiga (Jakarta: Pustaka Grafiti, 1997),
hal. 396-398.
2
Jean-Francois Revel, Democracy Against Itself, (New York: The Free Press, 1993), hal.
6-10.

7
Menimbang Kembali
Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

Menyusul Pemilu 2004, Indonesia Salah satu dampak globalisasi


kemudian bisa membanggakan diri di adalah terbentuknya masyarakat yang
depan negara-negara Barat: Kami powerless. Ide-ide dan budaya lokal
negara demokrasi terbesar ketiga. tersapu oleh arus besar globalisasi,
Tahun 2005, Freedom House pun yang menyapu dunia tanpa kenal
menerbitkan laporan yang menge- ampun. Isu demokrasi pun, kemudian
lompokkan Indonesia sebagai negara menyebabkan munculnya ketidak-
demokrasi yang memiliki kebebasan berdayaan. Dunia dipaksa hanya
penuh. Petinggi-petinggi AS pun meyakini satu kebaikan: demokrasi.
kemudian secara bergantian memuji- Bahkan, pada sejumlah orang, demo-
muji Indonesia. Dan tentu, banyak yang krasi kemudian telah dikeramatkan
senang dipuji oleh petinggi negara adi dan disucikan; dijadikan sebagai jimat.
kuasa seperti AS. Hanya dengan demokrasi Indonesia
Saat berkunjung ke Indonesia, akan menjadi bangsa besar.
pada 18 Februari 2009, Menlu AS, Dan memang, salah satu ciri
Hillary Clinton menyatakan: Indonesia manusia Indonesia, menurut budaya-
telah mengalami transformasi yang wan Mochtar Lubis, adalah senang
besar dalam sepuluh tahun terakhir. dengan takhayul dan mantra-mantra.
Beberapa hal yang saya catat adalah Kata Mochtar, dalam bukunya, Manusia
penghormatan atas HAM, demokra- Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor
tisasi, sukses mengakhiri konflik Indonesia, 2001): Ciri keempat
sektarian dan menjadi tempat yang utama manusia Indonesia adalah
aman, kata Hillary. Tentu, banyak yang manusia Indonesia masih percaya
kemudian bangga, karena dipuji oleh takhayul. Dulu, dan sekarang juga,
Nyonya Clinton. masih ada yang demikian, manusia
Prof. Azyumardi Azra, dalam satu Indonesia percaya bahwa batu, gunung,
kolomnya di Harian Republika, (8/4/ pantai, sungai, danau, karang, pohon,
2004), mendukung penuh kesimpulan patung, bangu-nan, keris, pisau,
Freedom House (2002) bahwa demo- pedang, itu punya kekuatan gaib,
cratic ferment, bibit-bibit dan sema- keramat, dan manusia harus mengatur
ngat demokrasi, sangat hidup di hubungan khusus dengan ini semua.
Indonesia. Prof. Azra menulis: Jika di Kemudian, kita membuat mantera dan
banyak negara Muslim lainnya, khusus- semboyan baru, jimat-jimat baru,
nya di Timur Tengah, terdapat defisit Tritura, Ampera, orde baru, the rule of
demokrasi yang mencolok, sebaliknya law, pemberantasan korupsi, kemak-
kaum Muslimin yang merupakan muran yang merata dan adil, insan pem-
penduduk mayoritas di Indonesia telah bangunan. Manusia Indonesia sangat
membuktikan sekali lagi bahwa mudah cenderung percaya pada
demokrasi punya harapan untuk tum- menara dan semboyan dan lambang
buh dan berurat-berakar di negeri ini. yang dibuatnya sendiri.3

3
Mochtar Lubis, Manusia Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001), hal. 29.

8
AKADEMIKA, Jurnal Kebudayaan
Vol. 4, No. 1, November 2009 ISSN: 0216-8219

Ketika demokrasi telah menjadi tahun oleh Majelis Umum PBB. Pasal
barang keramat, maka diskusi tentang 24 Piagam PBB menyebutkan, bahwa
demokrasi tak banyak manfaatnya. Dewan ini mempunyai tugas yang
Sebab, itu telah dijadikan sebagai sangat vital yaitu bertanggung jawab
bagian dari aqidah; dilafalkan dan untuk memelihara perdamaian dan
dijadikan wirid tanpa dipahami makna keamanan internasional. Jika satu
yang sebenarnya. Yang menolak dan resolusi diveto oleh salah satu anggota
mengkritik demokrasi akan dicap tetap Dewan Keamanan PBB, maka
sebagai bagian dari poros setan. resolusi itu tidak dapat diterapkan.
Padahal, negara-negara yang meng- Dalam pasal 29 Piagam PBB dikatakan:
gembar-gemborkan demokrasi pun Decision of the Security Council on all
seperti AS juga tidak mau me- other matters shall be made by an
nerapkan demokrasi sepenuhnya. affirmative vote of nine members
Demokrasi hanya digunakan dan including the concurring votes of the
diterapkan jika sesuai dengan permanent members.
kepentingan mereka. Falsafah PBB yang meletakkan
Lihat saja, ketika Hamas menang sistem yang aristokratis ini menun-
Pemilu Palestina, maka AS pun me- jukkan, bahwa Demokrasi Liberal
nolak demokrasi, sebab hasilnya adalah sebuah pilihan yang tidak selalu
tidak sesuai dengan kemauan AS dan didukung oleh Barat. Jika percaya pada
Israel. Hingga kini, AS tetap mem- falsafah demokrasi, bahwa suara
bangun aliansi dengan negara-negara rakyat adalah suara Tuhan (vox populi
yang tidak demokratis. Persatuan vox dei), mengapa Barat tidak mau
Bangsa-Bangsa (PBB) adalah contoh melakukan restrukturisasi PBB, yang
nyata pelanggaran demokrasi. Barat sudah berpuluh-puluh tahun dituntut
(AS dan sekutu-sekutunya) tidak oleh mayoritas negara di dunia? Dunia
percaya, bahwa umat manusia yang seringkali disuguhi tontonan ironis di
mayoritas dapat menghasilkan ke- PBB, ketika mayoritas anggota PBB
putusan yang baik buat dunia di Majelis Umum menyetujui satu
internasional, jika bertentangan resolusi, tetapi hanya karena satu
dengan kemauan mereka. Karena itu, negara anggota tetap Dewan Keamanan
sejak awal berdirinya PBB, 24 tidak setuju, maka keputusan PBB
Oktober 1945, Barat memaksakan itu menjadi tidak bergigi. Dewan
sistem aristokratik, dimana kekua- Keamanan PBB juga tidak pernah
saan PBB diberikan kepada beberapa berhasil mengeluarkan resolusi yang
buah negara yang dikenal sebagai mengecam tindakan AS. Sebab,
The Big Five (AS, Rusia, Perancis, dalam falsafah dan sistem PBB, AS
Inggris, Cina). Kelima negara inilah tidak dapat dihukum, apapun ke-
yang mendapatkan hak istimewa jahatannya. Meskipun sudah melaku-
berupa hak Veto. Lima negara ini kan kebiadaban yang luar biasa di
merupakan anggota tetap dari 15 Palestina, Israel tetap aman-aman saja.
anggota Dewan Keamanan PBB. Padahal, mayoritas dunia mengutuk
Sisanya, 10 negara, dipilih setiap dua serangan Israel ke Gaza.

9
Menimbang Kembali
Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

Akhir sejarah? absolut dinegasikan dan nilai-nilai


Tidak dapat dipungkiri, Pera- relatif diterima. Tidak ada satu
daban Barat (Western Civilization) kepastian. Konsekuensinya, adalah
adalah peradaban yang sedang penegasian Tuhan dan Akhirat dan
mendominasi umat manusia saat ini. menempatkan manusia sebagai satu-
Ratusan tahun lalu, peradaban yang satunya yang berhak mengatur dunia.
berpusat di benua Eropa ini bangkit dan Manusia akhirnya dituhankan dan
menjadi peradaban unggul dalam Tuhan pun dimanusiakan. (Man is
berbagai bidang. Namun, diakui, deified and Deity humanised). 4
disamping membawa banyak kemajuan Pada dekade 1990-an, muncul dua
kepada umat manusia, peradaban ini ilmuwan yang sangat populer di dunia
juga menyimban bara api atau magma internasional: yaitu Samuel P.
yang sangat dahsyat yang setiap saat Huntington dan Francis Fukuyama.
bisa meledak dan mampu meng- Huntington populer dengan bukunya
hancurkan seluruh planet bumi dalam The Clash of Civilizations and The
waktu singkat. Dalam sejarahnya, Remaking of World Order dan
belum pernah ada peradaban yang Fukuyama populer dengan bukunya
sedang dan berpotensi besar meng- The End of History and The Last Man.
hancurkan dunia dan umat manusia Segera, setelah penerbitannya, buku
seperti yang terjadi di era dominasi Fukuyama mendapatkan banyak
peradaban Barat saat ini. pujian.
Prof. Syed Muhammad Naquib Sebagaimana Huntington, yang
al-Attas menulis: Many challenges have menulis bukunya setelah perdebatan
arisen in the midst of mans confusion panjang tentang artikelnya The Clash
throughout the ages, but none perhaps of Civilizations? di Jurnal Foreign
more serious and destructive to man Affairs (summer 1993), buku Fukuyama
than todays challenge posed by Western juga merupakan pengembangan dari
Civilization. Kekacauan itu, menurut artikelnya The End of History? di
al-Attas, bersumber dari keilmuan jurnal The National Interest (summer
(knowledge) Barat itu sendiri. Know- 1989). Dalam makalahnya itu, Fuku-
ledge yang disebarkan Barat pada yama, mencatat, bahwa setelah Barat
hakekatnya telah menjadi problematik, menaklukkan rival ideologisnya,
karena kehilangan tujuan yang benar; monarkhi herediter, fasisme, dan
dan lebih menimbulkan kekacauan komunisme, dunia telah mencapai satu
(chaos) dalam kehidupan manusia, konsensus yang luar biasa terhadap
ketimbang membawa perdamaian dan demokrasi liberal. Ia berasumsi,
keadilan. Menurut al-Attas, bagi Barat, bahwa demokrasi liberal adalah
kebenaran fundamental dari agama, semacam titik akhir dari evolusi
dipandang sekedar teoritis. Kebenaran ideologi atau bentuk final dari bentuk

4
Jennifer M. Webb (ed.), Powerful Ideas: Perspectives on the Good Society, (Victoria, The
Cranlana Program, 2002), vol 2, hal. 231-240.

10
AKADEMIKA, Jurnal Kebudayaan
Vol. 4, No. 1, November 2009 ISSN: 0216-8219

pemerintahan. Dan ini sekaligus sebuah krasi Liberal adalah inferior terhadap
akhir sejarah (the end of history). (A berbagai ideologi dan sistem lainnya.
remarkable consensus concerning the Tetapi, sekarang, katanya, sudah
legitimacy of liberal democracy as a menjadi konsensus umat manusia,
system of government had emerged kecuali dunia Islam, untuk menerapkan
throughout the world over the past few DEmokrasi Liberal. Ia menulis: At the
years, as it conquered rival ideologies end of history, there are no serious
like hereditary monarchy, fascism, and ideological competitors left to Liberal
most recently communism. More than Democracy. In the past, people rejected
that, however, I argued that liberal Liberal Democracy because they
democracy may constitute the end believed that it was inferior to
point of mankinds ideological monarchy, aristocracy, theocracy,
evolution and the final form of human fascism, communist totalitarianism,
government, and as such constituted or whatever ideology they happenned
the end of history.) 5 to believed in, But now, outside the
Dalam bukunya, Fukuyama Islamic world, there appears to be
memasang sederet negara yang pada a general consensus that accpets
tahun 1990-an memilih sistem demo- liberal democracys claims to be the
krasi-liberal, sehingga ini seolah-olah most rational form of government, that
menjadi indikasi, bahwa sesuai is, the state that realizes most fully
ramalan Hegel maka akhir sejarah either rational desire or rational
umat manusia adalah kesepakatan recognition. 7
mereka untuk menerima Demokrasi Pendapat Fukuyama bahwa pada
Liberal. Tahun 1790, hanya tiga masa akhir sejarah tidak ada tantangan
negara, AS, Swiss, dan Perancis, yang serius terhadap Demokrasi Liberal dan
memilih demokrasi liberal. Tahun 1848, umat manusia di luar dunia Islam
jumlahnya menjadi 5 negara; tahun telah terjadi konsensus untuk mene-
1900, 13 negara; tahun 1919, 25 negara, rapkan Demokrasi Liberal adalah
1940, 13 negara; 1960, 36 negara; 1975, merupakan statemen yang sangat
30 negara; dan 1990, 61 negara.6 debatable dan terbukti kontradiktif
Pada akhir sejarah, kata dengan sikap Barat sendiri. Dalam
Fukuyama, tidak ada lagi tantangan memandang demokrasi, Fukuyama
ideologis yang serius terhadap mengadopsi pendapat Huntington,
Demokrasi Liberal. Di masa lalu, tentang perlunya proses sekularisasi
manusia menolak Demokrasi Liberal sebagai prasyarat dari demokratisasi.
sebab mereka percaya bahwa Demo- Karena itu, ketika Islam dipandang

5
rancis Fukuyama, The End of History and the Last Man, (New York: Avon Books, 1992),
hal. xi
6
Francis Fukuyama, The End of History and the Last Man, hal. 49-50.
7
Francis Fukuyama, The End of History and the Last Man, hal. 211-212.

11
Menimbang Kembali
Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

tidak compatible dengan demokrasi, perkembangan demokrasi, papar


maka dunia Islam juga tidak kondusif Huntington. 8
bagi penerapan demokrasi yang bersifat Tentang hubungan agama dengan
sekular sekaligus liberal. sekularisasi, Fukuyama mencatat,
Dalam kajiannya tentang Gelom- bahwa liberalisme tidak akan muncul,
bang Demokratisasi Ketiga, Hun- jika Kristen tidak melakukan seku-
tington mengungkap penelitian yang larisasi. Dan itu sudah dilakukan oleh
menunjukkan adanya hubungan Protestanisme di Barat, yang telah
negatif antara Islam dan demokratisasi. membuang adanya kelas khusus
Sebaliknya, ada korelasi yang tinggi pemuka agama dan menjauhkan diri
antara agama Kristen Barat dengan dari intervensi terhadap politik. Tulis
demokrasi. Di tahun 1988, agama Fukuyama: Christianity in a certain
Katolik dan/atau Protestan merupakan sense had to establish itself through a
agama dominan pada 39 dari 46 negara secularization of its goals befofe
demokratis. Ke-39 negara demokratis liberalism could emerge. The generally
itu merupakan 57 persen dari 68 negara accepted agent for this secularization in
dimana Kristen Barat merupakan The West was Protestantism. By making
agama dominan. Sebaliknya, papar a religion a private matter between
Huntington, dari 58 negara yang agama Christian and his God, Protestantism
dominannya bukan Kristen Barat, eliminated the need for a separate class
hanya ada 7 negara (12 persen) yang of priests, and religious intervention
dapat dikategorikan negara demokra- into politics more generally. 9
tis. Jadi, simpul Huntington, demokrasi Fukuyama menyorot dua
sangat jarang terdapat di negeri-negeri kelompok agama yang menurutnya
di mana mayoritas besar penduduknya sangat sulit menerima demokrasi, yaitu
beragama Islam, Budha, atau Kon- Yahudi Ortodoks dan Islam funda-
fusius. Diakui oleh Huntington, kore- mentalis. Keduanya dia sebut sebagai
lasi itu bukan merupakan hubungan totalistic religious yang ingin
sebab akibat. Namun, agama Kristen mengatur semua aspek kehidupan
Barat menekankan martabat individu manusia, baik yang bersifat publik
dan pemisahan antara gereja dan maupun privat, termasuk wilayah
negara (sekuler.pen). Di banyak negeri, politik. Meskipun agama-agama itu bisa
pemimpin-pemimpin gereja Protestan menerima demokrasi, tetapi sangat
dan Katolik telah lama merupakan sulit menerima liberalisme, khususnya
sosok utama dalam perjuangan menen- tentang kebebasan beragama. Karena
tang negeri-negeri represif. Tampaknya itulah, menurut Fukuyama, tidak
masuk akal menghipotesakan bahwa mengherankan, jika satu-satunya
meluasnya agama Kristen mendorong negara Demokrasi Liberal di dunia

8
Samuel P. Huntington, Gelombang Demokratisasi Ketiga, hal. 89
9
Francis Fukuyama, The End of History and the Last Man, hal. 216

12
AKADEMIKA, Jurnal Kebudayaan
Vol. 4, No. 1, November 2009 ISSN: 0216-8219

Islam adalah Turki, yang secara tegas kudeta Aljazair konstitusional, tidak
menolak warisan tradisi Islam dan lain merupakan gejala penyakit gila
memilih bentuk negara sekular di awal paranoid (ketakutan tanpa dasar)
abad ke-20.10 Bernard Lewis, seorang terhadap Muslim Fundamentalis.
orientalis Yahudi, juga menulis: Ogden menulis bahwa nonsense
Without a secular state and a neutral menyatakan AS tidak dapat mem-
civil society, there can be neither pengaruhi perubahan di Aljazair.
democracy nor development. 11 Seperti disebutkan terdahulu, pasca
Banyak kritik terhadap Fuku- runtuhnya Komunisme, justru Barat
yama. Tidaklah benar, saat ini tidak ada menerapkan pandangan yang paranoid
tantangan serius secara ideologis dan berlebihan terhadap Islam. Itu
terhadap Demokrasi Liberal. Faktanya, bisa disimak dari berbagai perlakuan
pasca Perang Dingin, Islam masih yang diterima kaum Muslim yang
dianggap sebagai tantangan ideologis memasuki negara-negara Barat setelah
yang serius, sehingga negara-negara peristiwa 11 September 2001. Hanya
Barat sangat khawatir terhadap karena namanya berbau Islam, atau
munculnya negara yang menerapkan wajahnya bercorak Arab, maka
ideologi Islam. Sebab, menurut seseorang yang memasuki negara-
Huntington, Islam adalah satu-satunya negara Barat dapat menerima per-
peradaban yang pernah membuat lakuan yang tidak manusiawi. Ketaku-
Barat tidak merasa aman. Katanya: tan yang membabi buta telah menjadi
Islam is the only civilization which has satu sindroma semacam paranoid.
put the survival of the West in doubt, Barat sangat khawatir jika ada negara
and it has done at least twice. 12 yang menerapkan sistem atau hukum
Kasus dukungan Barat terhadap Islam.
pembatalan Pemilu di Aljazair yang Harian New Straits Times edisi
dimenangkan oleh FIS menunjukkan, 15 September 2004, memuat berita
bahwa Barat menganggap ada tanta- berjudul Turkish women denounce
ngan serius terhadap ideologi mereka. plans to criminalise adultary. Wanita-
Menurut Christoper Ogden (dalam wanita Turki mengecam rencana untuk
artikel View from Washington, Times, mengkriminalkan perbuatan zina.
3 Februari 1992), tindakan AS yang Diceritakan, bahwa parlemen Turki
mendukung permainan kekuasaan sedang mendiskusikan satu Ran-
antidemokrasi merupakan suatu cangan Undang-undang yang diajukan
tindakan yang sangat keliru. Sikap AS pemerintah yang isinya menetapkan
dan Perancis yang menyatakan bahwa perzinahan sebagai satu bentuk

10
Francis Fukuyama, The End of History and the Last Man, hal. 216
11
Jean-Francois Revel, Democracy Against Itself, hal. 213.
12
Samuel P. Huntington, The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order,
(New York: Touchtone Books, 1996), hal. 209-210.

13
Menimbang Kembali
Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

kejahatan kriminal. Menurut PM Mengapa mereka tidak membiarkan


Turki, Recep Tayyip Erdogan, Undang- saja, sesuai jargon demokrasi liberal
undang itu dimaksudkan untuk me- mereka, rakyat Turki untuk menentu-
lindungi keluarga dan istri-istri dari kan apa yang baik dan buruk untuk
perseling-kuhan/perzinahan suaminya. mereka? Mengapa langsung saja
RUU itu kemudian menimbulkan mereka mengingatkan, bahwa undang-
kontroversi hebat. Yang menarik, undang itu akan mendekatkan Turki
bukan kalangan dalam Turki saja kepada Islam?
yang ribut, tetapi juga pejabat-pejabat Kasus Turki ini sekaligus menjadi
Uni Eropa. Pejabat perluasan Uni bukti bahwa Barat bersikap begitu
Eropa, Guenter Verheugen, menya- paranoid terhadap penerapan hukum
takan, bahwa sikap anti perzinahan Islam, dan sekaligus mematahkan
dapat menciptakan imej bahwa tesis Fukuyama tentang tidak adanya
Undang-undang di Turki mulai tantangan ideologis yang serius
mendekati hukum Islam. Bahkan, terhadap Demokrasi Liberal pasca
Menteri Luar Negeri Inggris, Jack Perang Dingin. Karena itu, klaim
Straw menyatakan, bahwa jika Fukuyama bahwa telah terjadi
proposal itu disahkan sebagai Undang- konsensus umat manusia untuk
undang, maka akan menciptakan memeluk Demokrasi Liberal juga
kesulitan bagi Turki. (If this proposal, berlebihan. Klaim ini sangat terlalu dini
which I gather is only a proposal in dan mendapatkan banyak kritik.
respect of adultary, were to become Kemajuan dan kemenangan, serta apa
firmly fixed into law, than that would yang disebut oleh Fukuyama sebagai
create difficulties for Turkey). konsensus dunia internasional suka
Kasus di Turki ini menarik untuk atau terpaksa untuk mengambil dan
disimak, bagaimana masalah moral menerapkan nilai dan sistem Barat
yang menjadi urusan internal dalam memang sebuah fakta yang tidak dapat
negeri satu negeri muslim ternyata diingkari. Dimana telah terjadi
mendapat perhatian besar dari tokoh- konsensus umat manusia? Pada sisi ini,
tokoh Barat. Bahkan, dapat ber- sikap Barat juga paradoks. Pada satu
dampak pada masalah politik yang sisi mengkampanyekan pluralisme
serius. Mengapa orang-orang Barat sebagai salah satu elemen dasar
(Eropa) itu begitu khawatir jika rakyat Demokrasi Liberal, tetapi pada sisi lain
Turki, melalui parlemen mereka, juga memaksakan uniformitas
memutus-kan bahwa perzinahan tentang keharusan menerapkan
adalah salah satu bentuk kejahatan? standar Barat dalam berbagai aspek
Ada apa dibalik semua ini? Apakah kehidupan umat manusia, seperti yang
karena mereka merupakan pelang- terjadi di Turki. Dukungan Barat
gan tetap pelacur-pelacur Turki, terhadap rezim otoriter yang anti-
sehingga dengan diundangkannya demokrasi di dunia Islam hanya
larangan perzinahan, maka mereka karena menjamin kepentingan Barat
akan kehilangan kesempatan untuk menambah pekatnya kadar paradoksi
melampiaskan syahwat mereka? Barat.

14
AKADEMIKA, Jurnal Kebudayaan
Vol. 4, No. 1, November 2009 ISSN: 0216-8219

Nicholas Lash, seorang guru besar suara yang sama dengan orang
di University of Cambridge, menulis pedalaman yang tidak mengerti baca-
satu bab berjudul Beyond The End of tulis dan informasi politik. Seorang
History? dalam bukunya, The yang taat beragama disamakan hak
Beginning and The End of Religion. suaranya dengan seorang perampok,
Lash menyebut gagasan Fukuyama koruptor, pembunuh, atau pemerkosa.
tentang The End of History sebagai Kelemahan dan bahaya internal
lelucon gila tentang akhir sejarah (the demokrasi itu pernah diingatkan Plato,
mad joke of the end of history). Ia filosof Yunani Kuno. Plato (429-347 BC)
mencatat: Unfortunately, notwith- menyebut empat kelemahan demo-
standing, his wistful recognition that krasi. Salah satunya, pemimpin
The end of history will be a very sad biasanya dipilih dan diikuti karena
time with little left for human beings faktor-faktor non-esensial, seperti
(or, perhaps, white American males?) to kepintaran pidato, kekayaan, dan
do except be caretakers of the museum latarbelakang keluarga. Plato me-
of history, Fukuyama still supposes mimpikan munculnya the wisest
there to be no thinkable alternative to people sebagai pemimpin ideal di suatu
a historicist understanding of history as negara, The wisest people is the best
a tale of progress, an evolution from people in the state, who would approach
primitive to modern. 13 human problems with reason and
wisdom derived from knowledge of the
Paradoks world of unchanging and perfect ideas.
Disamping menawarkan banyak Penyair terkenal Muhammad Iqbal
kemudahan dan nilai-nilai positif juga banyak memberikan kritik
terhadap umat manusia, seperti nilai terhadap konsep pemerintahan yang
keterbukaan dan pertanggungjawaban menyerahkan keputusannya kepada
(accountibility) dalam sistem peme- massa yang berpikiran rendah. Kata
rintahan, sistem Demokrasi Liberal Iqbal, bagaimana pun, para semut
Barat pun tidak kurang mendapatkan tidak akan mampu melampui
kritik tajam, sepanjang sejarah kepintaran seorang Sulaiman. Ia
peradaban Barat sendiri. Demokrasi mengajak meninggalkan metode
Liberal bukan hanya memiliki nilai demokrasi, sebab pemikiran manusia
positif. Tetapi, demokrasi juga tidak akan keluar dari 200 keledai. Ini
menyimpan kelemahan-kelemahan ditulisnya dalam syairnya, Payam-e-
internal yang fundamental. Dalam Masyriq: Do you seek the wealth of
sistem inilah, ilmu pengetahuan tidak meaning from low natured men? From
dihargai. Orang pintar disamakan ants cannot proceed the brilliance of a
haknya dengan orang bodoh. Seorang Solomon. Flee from the methods of
profesor ilmu politik memiliki hak democracy because human thinking

13
Nicholas Lash, The Beginning and The End of Religion, (Cambridge:Cambridge
University Press, 1996), hal. 252-253.

15
Menimbang Kembali
Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

can not issue out of the brains of two negara terkuat dan negara demokrasi
hundred asses. 14 terbesar di dunia, akhirnya justru
Tapi, benarkah demokrasi adalah diserahkan keputusannya kepada lima
pemerintahan yang dipilih mayoritas orang hakim satu lembaga tinggi
rakyat? Jika gabungan kata demos dan negara. Padahal, popular vote, suara
kratos diartikan sebagai peme- rakyat, lebih banyak berpihak kepada
rintahan oleh rakyat (government by Gore. Dengan jumlah pemilih kurang
the people), maka biasanya peme- dari 60 persen dari rakyat AS, maka
rintahan yang demokratis diindi- faktanya, Presiden AS juga hanya
kasikan dengan dukungan mayoritas didukung oleh minoritas rakyatnya.
rakyat terhadap. Namun, itulah yang Pemenangan Bush oleh Mahkamah
justru terjadi pada kasus pemilihan Agung AS itu digambarkan Bugliosi
presiden AS tahun 2000. Pada 5 sebagai like the day of Kennedy
Desember 2000, Mahkamah Agung AS assasination. 15
(US Supreme Court), memenangkan Setelah memangku jabatan
George W. Bush atas calon Demokrat, Presiden AS, kontroversi demi kon-
Al-Gore. Kasus ini telah memunculkan troversi terus merebak ke seluruh
perdebatan sengit di AS. Vincent penjuru dunia. Pada tataran global,
Bugliosi, misalnya, menulis sebuah Demokrasi pun lebih digunakan
buku berjudul The Betrayal of America: sebagai slogan dan alat kepentingan
How The Supreme Court Undermined politik. Tidak ada istilah demokrasi
The Constitution and Chose Our ketika Bush memerintahkan tentara-
President. Bugliosi mengungkap nya menduduki Irak, Maret 2003.
sebuah realitas ironis tentang demo- Puluhan tahun, AS menjadikan Irak
krasi: Pengkhianatan Amerika. sebagai sekutunya. Tapi, ketika
Bagaimana sebuah pemi-lihan kepala kepentingannya tidak terakomodir,

14
Marvin Perry, Western Civilization: A Brief History, (Boston: Houghton Mifflin Company,
1997), hal. 63. . Aristoteles (384-322 BC), murid Plato, juga menyebut demokrasi sebagai
bentuk pemerintahan buruk, seperti tirani dan oligarkhi. Tiga bentuk pemerintahan yang
baik, menurutnya, adalah monarkhi, aristokrasi, dan polity. Sebelum abad ke-18, demokrasi
bukanlah sistem yang dipilih umat manusia. Sistem ini ditolak di era Yunani dan Romawi and
hampir semua filosof politik menolaknya. Sejak abad ke-18, beberapa aspek dari demokrasi
politik mulai diterapkan di Barat. Beberapa ide ini datang dari John Locke, yang banyak
memberi sumbangan pemikiran politik terhadap Inggris dan AS. (Lihat, Sharif, M.M., History
of Muslim Philosophy, (Karachi: Royal Book Company, 1983), vol I, hal. 98-106; James A. Gould
and Willis H. Truit (ed.), Political Ideologies, (New York:Macmillan Publishing, 1973), hal. 29;
Mazheruddin Siddiqi, The Image of the West in Iqbal, (Lahore: Baz-i-Iqbal, 1964), hal. 37.
15
Vincent Bugliosi, The Betrayal of America: How The Supreme Court Undermined The
Constitution and Chose Our President, (New York: Nation Books, 2001).

16
AKADEMIKA, Jurnal Kebudayaan
Vol. 4, No. 1, November 2009 ISSN: 0216-8219

maka digunakankah isu demokrasi lebih kontroversial selain kasus per-


untuk menumbangkan Saddam dagangan budak trans-atlantik dari
Hussein. Afrika ke Barat. J.D. Fage, dalam
Di dunia Islam, berbagai kasus bukunya, A History of Africa (1988),
semacam ini terlihat begitu mencolok, menyebutkan, bahwa dalam tempo 220
seperti dalam kasus Pakistan dan tahun (1650-1870), sekitar 10 juta
Taliban. Jika di masa Perang Dingin dan manusia, dieksport sebagai budak dari
sampai tahun 1996, Pakistan adalah Afrika ke Dunia Baru. 16
pendukung kuat Taliban, maka situasi Bartolome de Las Casas (1474-
itu berubah total setelah AS menetap- 1567), seorang pastor Dominican,
kan Taliban sebagai musuhnya. menceritakan perilaku tentara Kristen
Mengapa Taliban yang dulunya sahabat Spanyol terhadap penduduk asli
dan mendapat dukungan AS juga Amerika. Mereka membantai siapa saja
Pakistan, Arab Saudi kemudian yang ditemui, tanpa peduli wanita,
dihabisi? Tidak terlalu sulit untuk anak-anak atau orang tua. Dan juga
membaca adanya misi kepentingan AS dibuat aturan, jika ada seorang Kristen
di Afghan. Sebuah pepatah Arab terbunuh, maka sebagai balasannya,
menyatakan: Mukhthiun man zhanna 100 orang Indian juga harus dibunuh.
yawman anna li-asysyalabi diinaa. (The Christians, with their horses and
(Adalah keliru, orang yang menyatakan, swords and lances, began to slaughter
bahwa serigala itu punya agama). and practice strange cruelties among
Apakah darah serigala itu yang them. They penetrated into the country
kemudian mengalir di tubuh peradaban and spared neither children nor the
Romawi dan pewarisnya? Sejarah aged, nor pregnant women, nor those in
perjalanan peradaban Barat sendiri childbirth, all of whom they ran through
jauh dari nilai-nilai demokrasi dan the body and lacerated, as though they
pluralisme. Sejarah menunjukkan, were assaulting so many lambs herded
bagaimana sebuah peradaban yang into the sheepfold and because
bernama Barat melakukan berbagai sometimes, though rarely, the Indians
tindakan yang sulit dibayangkan oleh killed a few Christians for just cause,
akal sehat. Ketika mereka mulai they made a law among themselves that
bangkit, mereka melakukan berbagai for one Christian whom the Indians
penindasan dan pemusnahan terhadap might kill, the Christians should kill a
berbagai kelompok dan suku umat hundred Indians). 17
manusia: suku Indian, suku Inca, Demokrasi tidak selalu identik
Aborigin, dan sebagainya. Mereka juga dengan kemanusiaan dan kebenaran.
mengangkut dan memperjualbelikan Serangan Israel atas Gaza yang dimulai
budak-budak dari Afrika. Dalam pada penghujung tahun 2008, telah
lintasan sejarah Afrika, tidak ada yang menewaskan ribuan penduduk

16
Philip J. Adler, World Civilization, (Belmont: Wasworth, 2000), hal. 397.

17
Menimbang Kembali
Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

Palestina. Sebagian besarnya adalah keras istilah dan konsep demokrasi. Di


wanita dan anak-anak. Atas nama Indonesia, pendapat ini di wakili oleh
demokrasi, serangan itu mendapat kelompok Hizbut Tahrir dan kelompok
dukungan mayoritas rakyat Palestina. Salafi. Tahun 1990, Hizbut Tahrir
Sebagai negara demokrasi terbesar di mengeluarkan kitab karya Abdul
dunia, AS pun tidak mempedulikan Qadim Zallum, berjudul Ad-Dimuq-
semua kecaman terhadap Israel dan rathiyah Nizham Kufr: Yahrumu
menolak memberikan sanksi apa pun Akhdzuha aw Tathbiquha aw Ad-
terhadap Israel. Dawatu Ilaiha. (Diterjemahkan ke
Muslim dan demokrasi dalam bahasa Indonesia dengan judul
Sebagai satu istilah dan gagasan Demokrasi Sistem Kufur: Haram
baru, demokrasi telah menimbulkan Mengambilnya, Menerapkannya, dan
beragam respon dari kalangan Muslim. Mempropagandakannya, (Bogor:
Ada yang menerima demokrasi sebagai Pustaka Thariqul Izzah, 1994).
pandangan hidup dan keharusan Buku ini menyimpulkan: Pertama,
sejarah. Ada yang mengkritisinya. Dan Demokrasi yang dijajakan Barat adalah
ada juga yang menolaknya mentah- sistem kufur; sama sekali tidak ada
mentah, baik istilah maupun konsep- hubungannya dengan Islam. Kedua,
nya. Prof. Masykuri Abdillah, dalam kaum muslimin haram mengambil dan
disertasi doktornya di Departemen menyebarluaskan demokrasi serta
Sejarah dan Kebudayaan Timur mendirikan partai-partai politik yang
Tengah Universitas Hamburg, yang berasaskan demokrasi. Kata Abdul
berjudul Responses of Indonesian Qadim Zallum: Kaum muslim wajib
Muslim Intellectuals to the Concept of membuang demokrasi sejauh-jauhnya
Democracy (1966-1993), telah merekam karena demokrasi adalah najis dan
berbagai respon kaum intelektual merupakan hukum thaghut.
Muslim terhadap demokrasi.18 Sikap Hizbut Tahrir ini berbeda
Hingga kini, perdebatan tentang dengan Ikhwanul Muslimin juga ber-
demokrasi masih terus berlangsung. bagai kelompok Islam lain yang mene-
Sebagian kalangan Muslim menolak rima demokrasi dengan kritis. Dalam

17
Philip J. Adler, World Civilization, hal 311. Cerita-cerita kekejaman penjajah Kristen
Barat terhadap umat manusia, khususnya umat Muslim, tentu terlalu banyak untuk disebutkan.
Satu kisah yang jarang terbaca, misalnya, perlakuan Alfonso de Albuquerque terhadap
penduduk berketurunan Arab saat menduduki Maluku. Satu laporan menyebutkan, pasukan
de Albuquerque selalu memisahkan antara penduduk Arab dengan penduduk asli, setiap
menaklukkan suatu kota. Mereka memotong tangan kaum laki-laki dan memotong hidung dan
telinga kaum wanita yang berketurunan Arab. (Lihat, Jackson J. Spielvogel, Western Civilization,
(Belmont: Wadsworth, 2000), hal. 395.
18
Masykuri Abdillah, Demokrasi Di Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim
Indonesia terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999).

18
AKADEMIKA, Jurnal Kebudayaan
Vol. 4, No. 1, November 2009 ISSN: 0216-8219

pidatonya di Majlis Konsti-tuante, Hasbi, antara Islam dan demokrasi


tahun 1955, tokoh Masyumi M. Natsir terdapat segi-segi persamaan dan
mengecam keras sistem pemerintahan perbedaan. Tapi, tulisnya, segi-segi
sekular dan juga pemerintahan perbedaan, lebih banyak daripada segi-
teokratis. Teokrasi adalah satu sistem segi persamaan. Ada sejumlah
kenegaraan dimana pemerintahan perbedaan yang diungkap Prof. Hasbi:
dikuasai oleh satu priesthood (sistem Pertama, dari segi konsep
kependetaan), yang mempunyai hirarki rakyat. Bagi demokrasi modern,
(tingkat ber-tingkat), dan menjalankan rakyat dibatasi oleh batas-batas
demikian itu sebagai wakil Tuhan di geografi yang hidup dalam suatu
dunia. Dalam Islam tidak dikenal negara, anggota-anggotanya diikat oleh
priesthood semacam itu. Jadi negara persamaan darah, jenis, bahasa, dan
yang berdasarkan Islam bukanlah satu adat-istiadat. Ini berbeda dengan Islam.
teokrasi. Ia negara demokrasi. Ia bukan Umat Islam bukanlah diikat oleh
pula sekuler yang saya uraikan lebih kesatuan tempat, darah, dan bahasa.
dahulu. Ia adalah negara demokrasi Tetapi, yang pokok ialah kesatuan
Islam Dan kalaulah saudara Ketua akidah. Segala orang yang menganut
hendak memberi nama yang umum akidah Islam, dari jenis mana, warna
juga, maka barangkali negara yang apa, dan tanah air yang mana, maka dia
berdasarkan Islam itu dapat disebut itu seorang anggota di dalam negara
Theistic Democracy. 19 Islam, tulis Hasbi, dalam buku yang
Masyumi juga menegaskan bahwa dulu menjadi bahan kuliah di Fakultas
tujuan partai adalah menegakkan Syariah IAIN Sunan Kalijogo,
hukum Islam di Indonesia. Di Anggaran Yogyakarta.
Dasar Partai Politik Islam Indonesia Kedua, tujuan demokrasi Barat,
Masjumi ditegaskan: Tujuan Partai baik yang modern, ataupun demokrasi
ialah terlaksananya ajaran dan hukum kuno, adalah maksud keduniaan, atau
Islam, di dalam kehidupan orang tujuan material belaka. Tujuannya
seorang , masyarakat dan negara hanya mewujudkan kebahagiaan
Republik Indonesia, menuju keridhaan bangsa, yaitu menyuburkan kekayaan
Ilahi. (Pasal III). atau keagungan duniawi. Ini berbeda
Sebuah analisis yang serupa dengan tujuan kenegaraan dalam Islam,
dengan pemikiran Natsir diberikan sebagaimana dirumuskan oleh Ibn
oleh Prof. TM Hasbi as-Shiddieqy, pakar Khaldun: Imamah itu, adalah untuk
hukum Islam, dalam bukunya, Ilmu mewujudkan kemaslahatan akhirat
Kenegaraan dalam Fiqih Islam. Buku dan kemaslahatan dunia yang kembali
ini ditulisnya tahun 1969. Menurut kepada kemaslahatan akhirat, karena

19
Mohammad Natsir, Agama dan Negara dalam Perspektif Islam, Media Dakwah, 2001),
hal. 220.

19
Menimbang Kembali
Konsep Demokratis (6-20) Adian Husaini

segala kemaslahatan dunia dalam dengan sistem teokrasi di zaman


pandangan syarak harus diiktibarkan pertengahan Eropa, yang menjadikan
dengan segala kemaslahatan akhirat. Paus (wakil Tuhan) sebagai pemegang
Ketiga, kekuasaan rakyat dalam otoritas tunggal keabsahan suatu
demokrasi Barat adalah mutlak. Di pemerintahan; tidak sama pula dengan
Barat, rakyat yang menentukan dan sistem demokrasi Barat yang
membuat Undang-undang. Tetapi di menjadikan rakyat sebagai pemegang
dalam Islam, kekuasaan rakyat di kedaulatan mutlak, yang menafikan
batasi dengan aturan-aturan Islam yang kedaulatan hukum Tuhan. Karena
bersumberkan kepada al-Quran dan sifatnya inilah, maka sejumlah pakar
Sunnah. seperti Habis as-Shiddiqiy menye-
Karena ada perbedaan-perbedaan butnya sebagai Demokrasi Islam?18
antara konsep Islam dengan konsep Tentu istilah Demokrasi Islam
demokrasi Barat, Hasbi mengakui, ini masih bisa didiskusikan lebih jauh.
belum ada istilah khusus untuk Wallahu Alam.
menyebut corak pemerintahan Islam.
Sebab, konsep Islam itu tidak sama (Depok, 26 Februari 2009).

20

Anda mungkin juga menyukai