suatu ruang yang sempit sehingga akan mengalami pencampuran dan pemasakan sekaligus .
Ekstruder adalah alat untuk melakukan proses ekstrusi. Ekstruder dapat digunakan untuk
menunjukkan beberapa fungsi yang berbeda meliputi pencampuran, pembentukan, puffing, dan
pengeringan, bergantung pada model ekstruder dan kondisi proses.
Ekstruder digunakan pada pengolahan bahan makanan karena ekstruder mampu menghasilkan
energi mekanis yang digunakan untuk proses pemasakan bahan. Ekstruder mendorong
bahan/adonan dengan cara memompanya melalui sebuah lubang dengan bentuk tertentu.
Ekstruder mampu melakukan proses pencampuran dengan baik yang bertujuan agar bahan
homogen dan terdispersi dengan baik (Frame, 1994).
Prinsip penerapannya pada industri makanan umumnya berdasarkan pada gelatinisasi pati,
pembentukan kompleks lemak-pati, denaturasi dan teksturisasi protein, pengikatan, reaksi kimia
dan biokimia, pengaruh tekanan/penggilingan dan pengembangan (Linko, et. al. dalam Jowitt,
1982). Dewasa ini ekstrusi telah berkembang penerapannya untuk beragam produk yang perlu
dimasak/dimatangkan. Salah satu kunci dalam beranekaragamnya hasil produk ekstrusi terletak
pada bagian die-nya, dimana dari sinilah bahan akan didorong keluar.
Pemasakan dengan ekstrusi mempunyai beberapa keuntungan meliputi keluaran produk yang
tinggi, efisiensi energi, kontrol suhu, dan mampu menyesuaikan varietas bahan untuk
menghasilkan produk akhir yang sesuai dengan keinginan. Umumnya bahan berupa tepung atau
grits dapat ditingkatkan kelembabannya dengan steam atau penambahan air. Proses panas pada
ekstrusi dihasilkan dari gesekan ulir sedangkan panas pada barrel diperoleh dari steam. Dibawah
suhu dan tekanan, produk sereal menjadi mencair karena kenaikkan suhu dan berubah bentuk
menjadi plastis di dalam barrel (Hoseney, 1998).
Ekstruder terkenal dengan prosesnya yang mampu meminimalkan kerusakan pada zat-zat gizi
termasuk menjaga kualitas protein bahan (Ang et.al., 1984). Mutu produk ekstrusi dipengaruhi
oleh variable bebas dan variable tidak bebas di dalam suatu proses ekstrusi. Variable bebas
merupakan parameter yang secara langsung dapat dikontrol oleh operator mesin ekstrusi,
sedangkan variable tidak bebas merupakan parameter yang dapat berubah mengikuti perubahan
variable bebas. Formula bahan baku, kadar air bahan baku, kecepatan masuk bahan, kecepatan
ulir ekstruder, suhu barrel dan konfigurasi ekstruder merupakan contoh dari variable bebas.
Energy mekanik, kadar air produk, suhu pada saat proses, waktu tunggu dan tekanan di dalam
ekstruder merupakan contoh dari variable tidak bebas.
Pada umumnya zona operasi pada SSE (tergantung spesifikasi mesin) terbagi menjadi tiga
bagian yaitu :
a. Solid transport zone yang terletak di bawah hopper/feeder. Pada zona ini bahan
digerakkan dalam bentuk bubuk atau granula. Berhubung output produk yang dihasilkan
harus sama dengan input bahan yang dimasukkan maka perencanaan yang buruk pada
zona ini akan membatasi output yang dihasilkan.
b. Melting zone. Pada zona ini bahan padat akan dipanaskan
c. Pump zone. Pada bagian pertama zona ini, tinggi saluran berkurang disebabkan oleh
peningkatan diameter dari ulir. Pada zona ini bahan mengalami tekanan untuk
mengurangi jumlah ruang-ruang kosong pada bahan. Pada bagian kedua zona ini yang
disebut juga sebagai metering zone, bahan digerakkan dan dihomogenisasi lebih lanjut.
Pada beberapa ekstruder peningkatan tekanan terjadi di zona ini
COLD EXTRUSION
EXTRUSION COOKING
Pelepasan tekanan yang cepat ketika produk didorong melalui die menyebabkan uap air
dan gas mengembang membentuk produk dengan densitas rendah
Merupakan proses HTST yang dapat memini-malkan kehilangan nutrisi dan mengurangi
jumlah mikroba
Dalam hal mekanisme penggerakkan bahan dalam ekstruder, terdapat perbedaan yang
nyata antara ekstruder ulir tunggal dan ganda. Pada ekstruder ulir tunggal daya untuk
menggerakkan bahan berasal dari pengaruh dua gesekan, yang pertama adalah gesekan yang
diperoleh dari ulir dan bahan sedangkan yang kedua adalah gesekan antara dinding barrel
ekstruder dan bahan. Ekstruder ulir tunggal membutuhkan dinding barrel ekstruder untuk
menghasilkan kemampuan menggerakkan yang baik, maka dari itulah dinding selubung
ekstruder pada ekstruder ulir tunggal memainkan peran penting dalam menentukan rancangan
ekstruder (Linko, et. al. dalam Jowitt, 1982). Ekstruder ulir ganda terdapat dua ulir yang paralel
ditempatkan dalam laras berbentuk angka delapan. Jarak ulir yang diatur dengan rapat akan
mengakibatkan bahan bergerak diantara ulir dan laras.
Perbedaan Utama Antara Ekstruder Ulir Tunggal dan Ulir Ganda
Salah satu faktor yang menentukan pada produk ekstrusi yang mengembang ( puffed) ialah
kandungan amilosa dari bahan dasar yang digunakan, semakin tinggi kandungan amilosa maka
akan menghasilkan proses pengembangan produk yang lebih buruk. Perubahan struktur pati
pada proses ektrusi akan mempengaruhi tekstur, flavor dan mouthfeel dari produk akhir yang
dihasilkan. Agar pati dapat tergelatinisasi dengan baik maka ada baiknya sebelum bahan
diekstrusi dilakukan perlakuan pendahuluan dulu pada pati yang akan digunakan. Pemberian air
dan pra kondisi merupakan dua metode yang akan membuat pati menyerap air yang dibutuhkan
untuk melakukan gelatinisasi yang baik. Berbagai macam bahan seperti agar-agar dan garam
dapat mempengaruhi proses gelatinisasi. Faktor lain yang berpengaruh dalam penentuan
formulasi produk ekstrusi ialah flavor dan bahan aditif yang dapat membantu memodifikasi
formula. Sementara itu untuk menghasilkan produk ekstrusi yang baik dapat pula ditambahkan
pati yang telah dimodifikasi yang berfungsi untuk membantu proses pengembangan produk pada
produk ekstrusi yang mengembang. Emulsifier sering digunakan untuk memperbaiki
karakteristik produk. Emulsifier akan berikatan dengan molekul pati dan mempengaruhi
gelatinisasi, mengurangi viskositas dari adonan. Selain itu, beberapa jenis enzim juga dapat
digunakan pada saat pra kondisi pati untuk memperbaiki flavor dan warna dari produk (Prepared
Foods, 1993)
Gelatinisasi :
Pati meleleh (plastis) dapat dibentuk & direstrukturisasi
4 syarat terjadinya gelatinisasi :
1. energi
2. Air
3. Waktu
4. Gesekan
Homogenisasi
Pembentukan gel
Pengadukan/shearing
Pelelehan lemak
Plastisifikasi
Pengembangan struktur