ARITMATIKA ARSKOM
DAN
RANGKAIAN DIGITAL
OLEH :
AHMAD SYAHRUL KHIKAM
( 2214 039 012 )
Puji syukur kami ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul aritmatika arskom dan
rangkaian digital. Makalah ini memberikan gambaran materi tentang aritmatika arskom
seperti system bilangan biner, decimal, octal dan hexa decimal, apa itu gerbang logika, jenis-
jenis gerbang logika dan implementasi gerbang logika dalam rangkaian digital, Sehingga
nantinya banyak pihak mengetahui tentang aritmatika arskom, gerbang logika dan penerapan
gerbang logika dalam rangkaian digital.
Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari sempurna, kami berharap semoga
makalah ini dapat berguna bagi semua pihak sesuai dengan tujuan pembuatan makalah ini
yaitu memberikan gambaran tentang aritmatika arskom, gerbang logika dan rangkaian digital.
Selain itu juga kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah kami
ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak dan sumber-sumber referensi yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
Latar belakang......................................................................................... 1
Rumusan masalah.................................................................................... 1
Tujuan dan manfaat................................................................................. 1
Bab II Pembahasan
Sistem digital........................................................................................... 2
Sistem bilangan dan pengkodean............................................................ 2
Jenis-jenis Gerbang logika...................................................................... 6
Rangkaian terintegrasi............................................................................. 13
Contoh rangkaian Digital/logika............................................................. 14
Bab III Penutup
Simpulan.................................................................................................. 16
Daftar pustaka....................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Aritmatika arskom merupakan dasar dari pembuatan sebuah computer, dan arskom
merupakan design yg paling dasar dari sebuah computer. Di dalam sebuah komputer terdapat
banyak sekali rangkaian logika/digital. Rangkaian logika/digital ini terdiri dari gerbang-
gerbang logika. Gerbang logika ini merupakan piranti yang memiliki keadaan bertaraf logika.
Gerbang logika dapat merepresentasikan keadaan dari bilangan biner, dan untuk dapat
mengerti dari logika gerbang logika perlulah kita untuk mempelajari aritmatika arskom dan
logika Boolean.
Terdapat dua keadaan pada gerbang logika, yaitu 0 (on) dan 1 (off). Tegangan yang
digunaan pada gerbang logika adalah High(1) dan low(0). System/rangkain digital yang
paling kompleks seperti computer disusun dari gerbang logika dasar seperti gerbang AND,
OR, NOT dan gerbang kombinasi (turunan) yang disusun dari gerbang dasar tersebut seperti
gerbang NAND, NOR, EXOR, dan EXNOR.
Rumusan Masalah
o Apa itu system digital?
o Sistem bilangan?
o Boolean atau logika biner?
o Pengertian gerbang logika?
o Jenis-jenis gerbang logika?
o Rangkaian terintegrasi?
o Rangkaian digital?
1
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM DIGITAL
Sistem analog/digital memproses sinyal-sinyal bervariasi dengan waktu yang memiliki
nilai-nilai kontinyu/diskrit.
2
bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F ( r = 16 )
Konversi Bilangan
1. Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
Nilai bilangan desimal dibagi dengan 2, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan
sisa hasil pembagian adalah bentuk bilangan biner dari nilai desimal.
3
2. Konversi bilangan biner pecahan kedalam bilangan desimal
Mengalikan setiap bit bilangan biner dibelakang koma (pecahan) dengan bobot
dari masing-masing bit bilangan tersebut.
Aritmatika Biner
1. Penjumlahan Biner
Aturan dasar penjumlahan bilangan biner
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0, simpan 1
Conto h :
Jumlahk an bilangan biner 11001 dengan 1101 1
Jawab :
11001
11011 +
110100
2. Pengurangan Biner
Aturan dasar pengurangan bilangan biner
00=0
10=1
11=0
0 1 = 1, pinjam 1
4
Bilangan biner komplemen 1 dan komplemen 2
Bilangan biner komplemen 1 dapat diperoleh dengan mengganti semua bit 0
menjadi 1, dan semua bit 1 menjadi 0.
Contoh : Tentukan bilangan biner komplemen 1 dari bilangan biner 100101
Jawab :
Bilangan biner : 100101
Bilangan biner komplemen 1 : 011010
Bilangan biner komplemen 2 dapat diperoleh dengan menambahkan 1 pada bilangan
biner komplemen 1.
Kode Gray
Kode gray biasanya dipakai pada mechanical encoder. Misalnya pada telegraf.
Kode Excess-3
Kode excess-3 didapat dengan menjumlahkan nilai desimal dengan 3, selanjutnya
diubah ke dalam bilangan biner.
Misal :
Logika 1 Logika 0
Benar Salah
Hidup Mati
Siang Malam
5
Tidak Siang atau Siang = Malam
Tanda garis atas dipakai untuk menunjukkan pertentangan atau lawan dari keadaan itu.
Sehingga tanda garis tersebut merupakan pertentangan logika (Logical Inversion)
yang mempunyai fungsi untuk menyatakan Tidak (Not).
Himpunan adalah kumpulan dari elemen yang setidaknya memiliki sifat yang sama, dan bisa
memiliki kelompok yang terbatas atau tidak terbatas jumlahnya. Misalnya himpunan
mahasiswa politeknik. Himpunan tersebut tentu saja terdiri dari bermacammacam kelompok.
Jika dapat diambil tiga kelompok :
- Kelompok yang berasal dari luar jawa : J.
- Kelompok yang sedang kuliah : K.
- Kelompok yang mengerjakan laporan akhir : L.
Sehingga seseorang setidaknya masuk dalam satu kelompok tersebut, bahkan dapat
terjadi masuk dalam dua kelompok sekaligus. Misalnya mahasiswa luar jawa yang sedang
mengerjakan laporan akhir, berarti masuk kelompok J dan L (J AND L). J AND L dituliskan
juga dengan J . L. Gabungan antara mahasiswa luar jawa dan mahasiswa yang mengerjakan
laporan akhir memiliki pengertian : mahasiswa luar jawa atau mahasiswa mengerjakan
laporan akhir, J atau L (J OR L). J OR L dituliskan juga dengan J + L. Logika Biner (gerbang
Boolean) adalah rangkaian digital yang menerima satu atau lebih masukan tegangan untuk
memperoleh keluaran tertentu sesuai dengan aturan boole yang berlaku.
Gerbang logika
Inverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen (lawan) disebabkan
keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan.
6
Simbol gerbang Inverter (NOT)
Gerbang AND
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka
semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1).
Fungsi gerbang AND
Y = A AND B Y = A . B AB
Y = A B atau Y = A . B atau Y = AB
Misal : A = 1 , B = 0 maka Y = 1 . 0 = 0
A = 1 , B = 1 maka Y = 1 . 1 = 1
7
untuk mempermudah mengetahui jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung
berdasarkan inputanya, bisa digunakan dengan rumus ini :
- 2n , dimana n adalah jumlah input.
Contoh :
n = 2 maka 22 = 4, jadi jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung sebanyak 4 kali.
Gerbang OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal
keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat bila salah satu dari sinyal masukan tinggi (1), maka
sinyal keluaran akan menjadi tinggi (1) juga.
Fungsi gerbang OR :
Y = A OR B Y = A + B.
Y = A V B atau Y = A + B.
Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1.
A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.
atau atau
Misal : A = 1 , B = 1 maka 1 . 1 = 1 = 0.
9
Gambar simbol Gerbang NAND tiga masukan
Gerbang NAND juga disebut juga Universal Gate karena kombinasi dari rangkaian gerbang
NAND dapat digunakan untuk memenuhi semua fungsi dasar gerbang logika yang lain.
atau atau
Misal : A = 1 , B = 1 maka = 1 + 1 = 1 = 0.
atau
11
atau atau
Rangkaian Terintegrasi
Rangkaian terintegrasi adalah rangkaian aplikasi yang terbentuk dari berbagai macam
gerbang logika. Rangkaian terintegerasi dapat merupakan kmombinasi dari satu jenis gerbang
atau lebih. Penyederhanaan rangkaian terintegrasi dapat menggunakan tearema aljabar boole
dan atau peta karnaugh.
Contoh :
Half Adder
Half adder (penjumlahan paruh) adalah untai logika yang keluarannya merupakan jumlah dari
dua bit bilangan biner.
Ket :
S = Sum (hasil jumlah)
C = Carry (sisa hasil jumlah)
Full Adder
Full Adder ( penjumlahan penuh) adalah untai logika yang keluarannya merupakan jumlah
dari tiga bit bilangan biner.
12
Tabel kebenaran Full Adder
Input Output
A B C C S
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
Ket :
S = Sum (hasil jumlah)
C = Carry (sisa hasil jumlah)
Dari rangkaian digital diatas kita dapat menentukan Persamaan booleannya dan tabel
kebenaran/logikanya :
Persamaan Boolean contoh 1 :
Y = ( A AND B) OR (C AND D)
Y = (A . B) + (C . D)
13
Contoh 2
Contoh 3
14
Persamaan Boolean contoh 3 :
Y = (A AND B) OR (C AND D ) OR (E AND F) Y = (A . B) + (C . D) + (E . F)
Contoh 4
15
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Aritmatika arskom terdiri dari beberapa system bilangan yaitu system bilangan decimal,
biner, octal, hexadecimal. Sistem digital menggunakan kombinasi-kombinasi biner BENAR
& SALAH untuk menyerupai cara ketika menyelesaikan masalah sehingga disebut juga
logika-logika kombinasional. Dengan sistem digital dapat digunakan langkah-langkah
berpikir logis atau keputusan-keputusan masa lalu (memori) untuk menyelesaikan masalah
sehingga biasa disebut logika-logika sekuensial (terurut).
Rangkaian Digital atau rangkaian logika merupakan kumpulan atau kombinasi dari dua
atau lebih gerbang logika yang sama atau berbeda. Gerbang logika merupakan piranti yang
memiliki keadaan bertaraf logika. Gerbang logika dapat merepresentasikan keadaan dari
bilangan biner. Terdapat dua keadaan pada gerbang logika, yaitu 0 (on) dan 1 (off). Tegangan
yang digunaan pada gerbang logika adalah High(1) dan low(0). System/rangkain digital yang
paling komlpeks seperti computer disusun dari gerbang logika dasar seperti gerbang AND,
OR, NOT dan gerbang kombinasi (turunan) yang disusun dari gerbang dasar tersebut seperti
gerbang NAND, NOR, EXOR, dan EXNOR.
16
Daftar Pustaka
AnjarSyafari,SistemBilangan,http://www.scribd.com/doc/17053574/organisasiarsitektur
komputer,10/12/2010
Arsitektur Komputer,http://www.google.co.id/search?q=arsitektur+komputer&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a,10/12/2010
Arsitektur komputer,http://lafalofe.blogspot.com/2009/03/gerbang-logika.html,10/12/2010
17