Anda di halaman 1dari 8

Standar Kompetensi :

2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta
penerapannya dalam konteks Saling temas

Kompetensi Dasar :
2.2 Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengkaitkan dengan fungsinya

Indikator Pencapaian Kompetensi


Menggambar berbagai jenis jaringan pada hewan berdasarkan pengamatan mikroskopis
Mendeskripsikan struktur dan fungsi berbagai jaringan pada hewan
Menjelaskan hubungan antara jaring, organ, dan sistem organ

PENDAHULUAN
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan struktur yang sama untuk fungsi
tertentu. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Pada hewan dan tumbuhan bersel
banyak yang berkembang biak secara seksual, zigot yang merupakan hasil fertilisasi akan
membelah berulang kali, dan akan menghasilkan jaringan embrional atau jaringan meristem pada
tumbuhan. Dalam pembelahan itu sel-selnya akan mengalami perubahan bentuk maupun fungsi.
Proses inilah yang disebut spesialisasi. Dari jaringan embrional selanjutnya dapat dibentuk
jaringan-jaringan lain. Perubahan bentuk dan susunan jaringan embrional menjadi jaringan
jaringan lain disebut proses diferensiasi.

MACAM MACAM JARINGAN PADA HEWAN


1. Jaringan Epithel
Jaringan epithel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ tubuh, baik
permukaan dalam maupun permukaan luar. Epithel yang melapisi permukaan dalam dari saluran
disebut endotelium. Jaringan epithel ini pun bermacam-macam dilihat dari bentuk, susunan, dan
fungsinya.

a. Berdasarkan bentuk dan susunannya

1).Epithel berlapis tunggal, terdiri atas:

Epithel pipih berlapis tunggal: misalnya, epithel peritornium dan epithel pembuluh darah.

Epithel kubusberlapis tunggal: terdapat pada kelenjar ludah dan kelenjar tiroid.
Epithel silindris berlapis tunggal: misalnya terdapat pada ventrikulus (lambung) dan
intestinum (usus).

2). Epithel berlapis banyak, terdiri atas:

Epithel pipih berlapis banyak: misalnya, yang melapisi rongga mulut dan rongga hidung

Epithel silindris berlapis banyak: misalnya epithel yang terdapat pada kerongkongan

Epithel kubus berlapis banyak: misalnya epithel yang membentuk kelenjar

3). Epithel silindris bersilia: misalnya, yang melapisi saluran pernapasan (trakhea)
dan saluran sperma
4).Epithel transisional: misalnya epithel yang melapisi bagian dalam kandung kemih.

b. Berdasarkan fungsinya

1. Sebagai pelindung/proteksi: epithel yang berperan sebagai penutup sekaligus sebagai


pelindung jaringan yang terdapat di sebelah bawahnya.

2. Sebagai kelenjar:

o Kelenjar eksokrin: menghasilkan getah yang dialirkan melalui saluran, misalnya:


kelenjar keringat dan kelenjar air liur.

o Kelenjar endokrin/kelenjar buntu: menghasilkan getah yang langsung dialirkan ke


darah secara difusi. Misalnya, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid, dan lain-lain.

3. Penerima rangsangan (reseptor); misalnya, epithel yang terdapat di sekitar indera. Epithel
yang bertugas menerima rangsangan disebut epithel .

2. Jaringan Ikat
Sesuai dengan namanya, jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta
penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat
pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah,
kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat
lebih jarang dan menyebar di dalam matriks. Pada umumnya, matriks terdiri atas
jaringan-jaringan serabut yang melekat dalam bahan dasar berupa cairan, gel, atau
solid.

Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang
dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu
a. serabut kolagen,
Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah.
Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen
b.serabut elastin ,
Serabut elastin memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya
akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang.
c. dan serabut retikuler
Serabut retikuler mirip dengan serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek
dibandingkan dengan serabut kolagen.

Sel-sel jaringan ikat yang menyusun jaringan ikat antara lain yaitu:

1. fibroblast, berfungsi untuk mensintesis protein yang menyusun serat matriks

2. makrofag, berfungsi dalam hal fagositosis memakan sel bakteri

3. sel darah, berfungsi untuk sirkulasi gas dan makanan, juga pertahanan tubuh
terhadap antigen

4. sel tiang,berfungsi menghasilkan histamin dan heparin., Histamin berperan


dalam meningkatkan permeabilitas membran bagi sel darah putih untuk dapat
melakukan diapedesis ke jaringan yang diserang antigen. Heparin berperan
daam anti koagulan dengan mekanisme menghambat pembentukan trombin
dari protrombin.

5. sel lemak, sel yang berfungsi untuk menyimpan lemak

Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat
longgar , jaringan lemak , jaringan ikat padat , jaringan tulang rawan , jaringan
tulang , dan jaringan ikat darah (Campbell, et al , 2006: 417)

a. Jaringan Ikat Longgar


Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam
tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dengan jaringan di
bawahnya dan menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi
juga sebagai tempat penyimpanan air, glukosa, dan garam-garam untuk sementara
waktu.

b. Jaringan Lemak
Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat
droplet). Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah lapisan kulit. Jaringan ini
berfungsi sebagai makanan cadangan dan mencegah kehilangan panas berlebih dari
tubuh.

c. Jaringan Ikat Padat


Penyusun utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat
jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat
padat dapat di-kelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat
padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang
(tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang (ligamen). Sementara itu,
jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.

d. Jaringan Tulang Rawan


Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat padat. Jaringan
tulang rawan memiliki matriks yang elastis dan tebal dengan sel-sel tulang rawan
(kondrosit) terletak dalam kantung-kantung (lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan
kekuatan jaringan tulang rawan diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan
matriksnya yang bercampur dengan kondrin (sejenis protein). Berdasarkan susunan
serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut.

1. Tulang rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat.
Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.

2. Tulang rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan
hialin. Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan
hialin. Contohnya, cuping telinga, laring, dan epiglotis.

3. Tulang rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan
tidak beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis
(pertautan tulang kemaluan).

e. Jaringan Tulang
Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel tulang ( osteosit ). Matriks
intraseluler dari osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sangat
keras. Substansi mineral tersebut disimpan dalam suatu lapisan tipis yang disebut
lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu saluran berisi pembuluh darah yang
disebut saluran Havers . Keseluruhan lamela dan saluran Havers membentuk sistem
Havers . Struktur jaringan tulang yang keras sesuai dengan fungsi sebagai pemberi
bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung alat-alat vital tubuh.
f. Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Jaringan darah terdiri
atas tiga komponen, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping darah). Jaringan ini berfungsi sebagai alat transportasi yang
menopang kelangsungan hidup manusia.

Selain darah, tubuh juga mempunyai jaringan yang mirip jaringan darah, yaitu
peredaran limfatik. Peredaran limfatik, memiliki komponen seluler berupa limfosit
dan granulosit. Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak
dan protein dari satu jaringan ke jaringan yang lain.

Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun
atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Kemampuan menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan
kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi. Kemampuan kontraksi ini
sangat dimungkinkan karena sel-sel otot mengandung protein kontraksi yang
memanjang dan mengandung serabut-serabut halus disebut miofibril.
Miofibril terdiri atas protein miosin dan aktin.

3. Jaringan Otot
Macam-macam jaringan otot
Pada Vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu:
1. Otot polos

Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat


pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah.
2. Otot lurik
Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari
satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada rangka.

3. Otot jantung

Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otot tak sadar,
serabut-serabut ototnya dapat bercabang-cabang, intinya satu terletak di
tengah-tengah.
Secara ringkas ketiga otot di atas dapat dibandingkan seperti Tabel di bawah
ini:
Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Dinding jerohan Melekat pada rangka Dinding jantung
Bentuk Serabut Memanjang, Memanjang, seledris, Memanjang, silidris,
berbentuk, ujung lancip ujung tumpul bercabang dan menyatu
Jumlah Nukleus Satu Banyak Satu
Letak Nukleus Tengah Tepi Tengah
Garis Melintang Tidak ada Ada Ada
Kecepatan KontraksiPaling lambat Paling cepat Lambat
Kemampuan Lama Sebentar Sedang
Kontraksi
Tipe Kontrol Tidak menurut Menurut Kehendak Tidak menurut kehendak
kehendak

4. Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Jaringan saraf
berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh. Sel
saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang
inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya
sehingga terbentuk jaringan saraf. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf
motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf
terdapat di otak, sumsum tulang belakang, dan di urat saraf. Sel saraf
mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas, yaitu
kemampuan sel saraf untuk merespon terhadap perubahan lingkungan.
Konduktivitas merupakan kemampuan jaringan saraf membawa impuls-
impuls saraf atau pesan.

Bagian-bagian jaringan saraf

1. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel
yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.

2. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus)
dengan nukleolus di tengahnya. Sitoplasmanya bergranula, berasal
dari retikulum endoplasma yang disebut Badan Nissl. Badan sel saraf
terletak di pusat saraf dan di ganglion. Ganglion adalah kumpulan
badan sel saraf. Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu, seperti di
kiri dan kanan sumsum tulang belakang.

3. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel
yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neurit memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan
selubung neurilema.

Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus


neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai nutritif
terhadap neurit. Selubung myelin tidak membungkus neurit secara
kontinu tetapi membuat interval antara 80 - 600 mikron, membentuk
nodus ranvier. Di daerah interval ini neurit tidak memiliki selubung
myelin, tapi langsung dibungkus oleh selubung Schwann.

Selubung neurilema (selubung Schwann) terdiri dari sel-sel Schwann yang


menghasilkan myelin. Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang
rusak. Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan. Tempat
hubungan itu disebut sinapsis.

Anda mungkin juga menyukai