Anda di halaman 1dari 30

PROFILE

DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG

Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah


dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Seiring dengan
ditetapkannya otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk
mengelola pajak daerahnya masing masing sebagai salah satu komponen
yang berkontribusi terhadap PAD yang berfungsi untuk membiayai rumah tangga
daerah yang bersangkutan. Setiap daerah memiliki potensi pajaknya masing-
masing, begitupun dengan Kota bandung. Adapun potensi pajak daerah yang
dimiliki Kota Bandung berdasarkan Undang-undang No.28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sehingga diberi kewenangan pada Tahun
2009 mengelola 6 (enam) mata pajak yaitu :
1.Pajak Hotel,
2.Pajak Restoan,
3.Pajak Hiburan,
4.Pajak Parkir,
5. Pajak Reklame
6.Pajak Penerangan Jalan (PPJ), pada tahun 2011 bertambah lagi 2 (dua) mata
pajak menjadi 8 (delapan) mata pajak :
7.Pajak Air Tanah,
8.BPHTB dan pada tahun 2013 bertambah 1 (satu) mata pajak lagi menjadi 9
(sembilan) mata pajak yaitu :
9.Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Dalam pengelolaan dan penerimaan pajak daerah tersebut dilandasi
berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah,
Dengan adanya perubahan nomenklatur dinas dari Dinas Pendapatan
Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan
Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
Dinas Daerah Kota Bandung, yang semula nomenklatur Dinas Pendapatan
Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang disingkat
DISYANJAK dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Unit Pelayanan Pajak
(UPP) yang terbagi di lima wilayah kerja yaitu : Bandung Tengah, Bandung Utara,
Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung Selatan, Dinas Pelayanan Pajak
berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Bandung di bidang
Pendapatan Daerah.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Tugas Pokok Dinas adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan


dibidang pajak daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan.

Tugas Pokok Dinas


Merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang Pajak Daerah
yang merupakan sebagian kewenangan Daerah Kota Bandung;

Fungsi Dinas
1. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayan pajak;
2. Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi : perencanaan
pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah;
3. Pelaksanaan teknis administratif Dinas; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Kedudukan dan Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sesuai


dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tanggal 07
Januari 2013 terdiri dari :

2
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Keuangan dan
3. Sub Bagian Program dan Anggaran
c. Bidang Perencanaan, membawahi :
1. Seksi Data dan Potensi Pajak
2. Seksi Perencanaan Pajak Daerah
3. Seksi Analisa dan Pelaporan
d. Bidang Pajak dan Pendaftaran, membawahi :
1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan
2. Seksi Verifikasi, Otorisasi dan Pembukuan
3. Seksi Piutang
e. Bidang Pengendalian, membawahi :
1. Seksi Penindakan
2. Seksi Pengawasan
3. Seksi Penyuluhan
f. Bidang Pajak Penetapan, membawahi :
1. Seksi Penilaian dan Pengaduan
2. Seksi Penetapan dan Pembukuan
3. Seksi Penagihan
UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemungutan menjadi Unit Pelayanan Pajak.
Struktur Organisasi Dan Tata Kerja (Sotk) Upp Ditetapkan Berdasarkan
Peraturan Walikota Nomor 609 Tahun 2014 Tentang Pembentukan, Tugas
Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Pemungutan Pada
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.
Sedangkan pada Dinas Pelayanan Pajak terdapat Unit Pelayanan Pajak (UPP)
Pemungutan Pajak yang meliputi 5 (lima) wilayah, yaitu :
1. UPP Wilayah Bandung Utara
2. UPP Wilayah Bandung Barat
3. UPP Wilayah Bandung Tengah
4. UPP Wilayah Bandung Timur
5. UPP Wilayah Bandung Selatan

3
h. Kelompok Jabatan Fungsional

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Sedangkan uraian tugas pokok dan fungsi Dinas berdasarkan pada

Peraturan Walikota Bandung Nomor 534 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas

Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung sebagai pengganti Peraturan Walikota Nomor 294 Tahun 2013 tentang

Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung. Berdasarkan peraturan walikota tersebut, susunan organisasi Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung berkedudukan sebagai unsur pelaksana

Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah. Sedangkan Tugas

Pokok Dinas Pelayanan Pajak adalah melaksanakan sebagian urusan

pemerintahan dibidang pajak daerah.

4
Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak
Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka dirumuskan visi
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi dalam
menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan serta dapat
menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah sebagaimana
diuraikan di atas terutama dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi yang secara
mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu
mengelola unsur-unsur organisasi secara optimal, efektif dan efisien serta
mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan
untuk kesejahteraan masyarakat. Guna mewujudkan hal-hal tersebut, Dinas
Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu:

Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju


Bandung Unggul, Nyaman dan Sejahtera

Maksud dari Visi


Dalam pernyataan visi tersebut terdapat dua unsur sebagai berikut :
1. Profesionalisme;
2. Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah;
Penjelasan atas unsur-unsur dalam penetapan Visi adalah sebagai berikut:
1. Profesionalisme
Profesionalisme artinya suatu kondisi yang harus ada dan dimiliki dalam
melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsi meliputi kompetensi dalam
arti mempunyai keterampilan dan pengetahuan serta sikap dan perilaku
yang harus dimiliki oleh setiap aparatur agar dapat melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya secara berdayaguna dan berhasilguna serta memiliki
komitmen, tanggung jawab, kritis dan cepat tanggap.

2. Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah

Pelayanan yang terbaik artinya pelayanan yang diberikan dalam bidang


administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi
umum kepada Wajib Pajak secara akomodatif, efektif dan efisien.
Akomodatif yaitu mampu memenuhi tuntutan pelaksanaan kewenangan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Selain itu Dinas Pelayanan Pajak telah
memiliki konsep mobile online service berupa bus yang akan aktif bergerak
ke seluruh wilayah Kota Bandung sehingga memudahkan pelayanan bagi
masyarakat selaku wajib pajak.

5
Pengelolaan Pajak Daerah yang dimaksud adalah sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2000 (perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) dan berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Menurut Undang-undang dan Perda tersebut serta berdasarkan potensi yang


ada, jenis pajak yang dikelola oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
terdiri dari:

a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame;
e. Pajak Penerangan Jalan;
f. Pajak Parkir;
g. Pajak Air Tanah;
h. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
i. Pajak Bumi dan Bangunan

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan,

disusun misi organisasi yang merupakan dasar/alasan keberadaan suatu

organisasi.Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, Misi

SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik membantu lebih

jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-

upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu

dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan

kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan

yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD.


Misi disusun untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan
dalam rangka mencapai perwujudan visi SKPD. Oleh karena itu, pernyataan
misi sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan mudah
dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.

6
Mengacu kepada uraian tersebut di atas, sebagai bentuk nyata dari visi
organisasi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Dinas Pelayanan Pajak
yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya dilaksanakan dalam rangka
mencapai visi tersebut, yaitu :

1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan;


2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah;
3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
membayar pajak;
4. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat,
akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal.

Penjelasan Misi
Misi 1 : Menjadikan Pajak Daerah Sebagai Penopang Pembangunan
Pada misi kesatu untuk menjadikan pajak daerah sebagai penopang
Pendapatan Asli Daerah ditujukan pada optimalisasi penerimaan pajak
daerah dan melaksanakan kebijakan insentif dan disinsentif.

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah


Pada misi kedua untuk menigkatkan kualitas pelayanan pajak daerah
ditujukan dengan adanya peningkatan kepuasan atas pelayanan pajak
dan pendekatan pelayanan pajak kepada masyarakat serta
meningkatkan Kompetensi dan integritas pegawai Dinas Pelayanan
Pajak

Misi 3 : Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat


dalam membayar pajak.
Pada misi ketiga untuk Menumbuhkembangkan kesadaran dan
kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak ditujukan dengan adanya
peningkatan kesadaran dan kepatuhan para wajib pajak baik secara self
assisment maupun office assisment.

Misi 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat,


akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal.
Pada misi empat berusaha mewujudkan pertanggungjawaban keuangan
yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal
yang tercermin dengan adanya laporan keuangan Dinas Pelayanan
Pajak yang wajar dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
yang akuntabel.

7
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pelayanan Pajak

a. Tujuan Dinas Pelayanan Pajak


Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi yang
merupakan suatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu
tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun ke depan. Rumusan tujuan merefleksikan
konteks pembangunan yang dihadapi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dan
memiliki keterkaitan dengan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang
ingin dicapai.
Pernyataan tujuan akan diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran yang
ingin dicapai. Dalam menentukan tujuan tidaklah mutlak harus terukur, kuantitatif,
ataupun tangible, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai apa yang akan dicapai dimasa mendatang.
Karakteristik rumusan tujuan yang mendasar adalah harus realistis dan
dapat dicapai. Hal-hal yang diperhatikan dalam perumusan tujuan pembangunan
antara lain:
1. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi SKPD yang
telah ditetapkan. Untuk mewujudkan suatu misi, dapat dicapai melalui
beberapa tujuan;
2. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah; dan
3. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami

Berdasarkan penjelasan Visi dan Misi sebelumnya, maka Dinas


Pelayanan Pajak Kota Bandung menetapkan misi dan tujuan yang ingin dicapai
dalam upaya mewujudkan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung kedalam
misi untuk tujuan sebagai berikut :
1. Misi Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan dengan
tujuan :
a) optimalisasi penerimaan pajak daerah;
b) Melaksanakan kebijakan Insentif dan disinsentif;
2. Misi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah dengan tujuan :
Meningkatkan kepuasan atas Pelayanan Pajak Daerah;
3. Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam
Membayar Pajak dengan tujuan Terwujudnya Partisipasi dan kepatuhan
Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar Pajak;

8
4. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel
dan pelaksanaan kinerja yang optimal dengan tujuan Terwujudnya Laporan
keuangan SKPD dan Laporan Akuntabilitas kinerja yang wajar dan akuntabel;

b.Sasaran Dinas Pelayanan Pajak

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan


dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan.
Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis
pemerintah daerah. Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi
sumberdaya dalam kegiatan organisasi/ pemerintah daerah. Sasaran harus
bersifat spesifik, dapat dinilai, terukur, menantang, namun dapat dicapai,
berorientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam periode 1 (satu) tahun kedepan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka Dinas Pelayanan Pajak Kota


Bandung menetapkan sasaran organisasi dalam rangka melaksanakan misi
untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut :

1. Sasaran atas Misi Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang


pembangunan dengan tujuan :
a) optimalisasi penerimaan pajak daerah sasarannya adalah Meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah agar Tercapainya Penerimaan pajak daerah
sesuai potensi dengan Indikator Sasaran :
Penerimaan pajak daerah
Jumlah realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan target
tahun berjalan dari 9 Mata Pajak Daerah yaitu :
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Parkir
5. Pajak BPHTB
6. Pajak Penerangan Jalan
7. Pajak Reklame
8. Pajak Air Tanah
9. PBB

b) melaksanakan kebijakan insentif dan disinsentif dengan sasarannya


adalah mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor
swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik
dengan Indikator Sasaran jumlah kelompok sasaran/jenis yang
mendapatkan insentif pajak;

9
2. Sasaran atas Misi Mewujudkan Pelayanan Pajak Daerah yang berkualitas
dengan tujuan :
Meningkatkan kepuasan atas Pelayanan Pajak Daerah dengan sasarannya
terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik denga Indikator
Sasarannya IKM bidang pembayaran pajak daerah;

3. Sasaran atas Misi Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Kepatuhan


Masyarakat dalam Membayar Pajak dengan tujuan Terwujudnya Partisipasi
dan kepatuhan Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar Pajak adalah :
a) Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak
dengan Indikator sasaran Prosentase Wajib Pajak yang taat membayar
Pajak Daerah;
b) Meningkatnya pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan perpajakan
daerah dengan Indikator Sasarannya :
Prosentase jumlah Wajib Pajak (WP) yang ditindaklanjuti terhadap nota
pengantar yang harus ditindaklanjuti;
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dibandingkan
dengan jumlah pengaduan yang masuk;

4. Sasaran atas Misi Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar,


akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal dengan tujuan
Terwujudnya Laporan keuangan SKPD dan Laporan Akuntabilitas kinerja
yang wajar dan akuntabel adalah Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah (birokrasi) dengan Indikator Sasarannya
Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti;
Penilaian AKIP/Lakip SKPD oleh Kementerian PAN /inspektorat;
Prosentase tertib Administrasi Barang/Aset Daerah.

Untuk menjalankan visi dan misi dinas tersebut diperlukan tujuan, sasaran
dan indikator sasaran guna terencananya program dinas pelayanan pajak yang
di implementasikan dalam target kinerja sasaran selama 5 (lima) tahun yang
dilaksanakan kedalam program kegiatan sebagai upaya pencapaian target
kinerja dinas. Adapun hubungan antara visi, misi, tujuan, sasaran, indikator
sasaran beserta target kinerja sasaran selama lima dari tahun 2014 s.d. 2018,
seperti dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

10
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

TARGET KINERJA SASARAN PADA


INDIKATOR TAHUN KE-
NO MISI TUJUAN SASARAN SATUAN
SASARAN
1 2 3 4 5

Penerimaan pajak
Triliun Rp 1,400 1,613 1,850 2,118 2,426
daerah

Jumlah realisasi
penerimaan pajak
dibandingkan dengan
target tahun berjalan
Optimalisasi Meningkatnya dari 9 Mata Pajak
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah yaitu :
Pajak Daerah Daerah 1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
Menjadikan pajak % 10 0 100 100 100 100
3. Pajak Hiburan
daerah sebagai 4. Pajak Parkir
1
penopang 5. Pajak BPHTB
pembangunan 6. Pajak Penerangan
Jalan
7. Pajak Reklame
8. Pajak Air Tanah
9. PBB

Mengembangkan
insentif fiskal untuk
Melaksanakan Jumlah kelompok
menarik sektor Jumlah
kebijakan sasaran/jenis yang
swasta/masyarakat Kelompok 12 1 1 1 1
insentif dan mendapatkan insentif
dalam pembiayaan sasaran
disinsentif pajak
dan penyediaan
fasilitas publik
TARGET KINERJA SASARAN PADA
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TAHUN KE-

1 2 3 4 5

Meningkatkan Meningkatkan Terwujudnya


2 kualitas Pelayanan kepuasan atas peningkatan IKM bidang pembayaran
Pajak Daerah Kategori B B B A A
Pelayanan Pajak kualitas pajak daerah
Daerah pelayanan publik

Meningkatnya
kesadaran dan Prosentase Wajib Pajak
kepatuhan yang taat membayar % 75 77 80 82 85
masyarakat Pajak Daerah
membayar pajak
Terwujudnya
Menumbuhkembang Partisipasi dan
kan kesadaran dan kepatuhan Prosentase jumlah WP
3 kepatuhan Masyarakat yang ditindaklanjuti
masyarakat dalam Terhadap terhadap nota pengantar % 50 60 70 80 90
membayar pajak Pentingnya Meningkatnya yang harus
Membayar Pajak pengawasan atas ditindaklanjuti
pelaksanaan
Pengelolaan
perpajakan
daerah Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
% 90 95 100 100 100
dibandingkan dengan
jumlah pengaduan yang
masuk

12
TARGET KINERJA SASARAN PADA
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TAHUN KE-

1 2 3 4 5

Prosentase Temuan
BPK/Inspektorat yang % 80 80 85 90 90
Mewujudkan ditindaklanjuti
Terwujudnya
pertanggungjawaban
Laporan keuangan Meningkatnya
keuangan yang
SKPD dan kapasitas dan
4 wajar,
Akuntabilitas akuntabilitas
akurat,akuntabel
kinerja yang kinerja birokrasi Penilaian AKIP SKPD oleh
dan pelaksanaan
akuntabel Kementerian PAN Kategori CC CC B B A
kinerja yang optimal
/inspektorat

Prosentase tertib
Administrasi Barang/Aset % 80 80 85 90 90
Daerah

13
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pelayanan Pajak

Untuk menjalankan visi dan misi tersebut sesuai tupoksi Dinas Pelayanan
Pajak yang berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD) Pemerintah Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, sebagai arah
kebijakan pelaksanaan tugas Walikota Bandung, untuk dilaksanakan dalam
rencana startegis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, maka perlu
ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Dinas Pelayanan Pajak yang
sesuai dengan RPJMD 2013-2018 sebagai landasan dasar capaian kinerja dari
tahun 2013-2018 pada disyanjak :

Indikator Kinerja Utama (IKU)


sesuai dengan RPJMD 2013-2018
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

KONDISI
KINERJA KONDISI
PADA AWAL TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- KINERJA
PERIODE PADA
NO INDIKATOR SATUAN RPJMD AKHIR
PERIODE
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN RPJMD
0 1 2 3 4 5

Penerimaan 1.063 1.400 1.613 1.850 2.118 2.426 2.426


1 Triliun Rp
pajak daerah Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun

Jumlah
kelompok
Jumlah
sasaran/jenis
2 Kelompok 0 12 1 1 1 1 16
yang
sasaran
mendapatkan
insentif pajak

IKM bidang
3 pembayaran Kategori B B B B A A A
pajak daerah

Penilaian
AKIP SKPD
oleh
4 Kategori C CC CC B B A A
Kementerian
PAN /
inspektorat
Strategi dan Kebijakan Dinas Pelayanan Pajak

Dalam era otonomi daerah, pemerintah Kabupaten dan Kota diberikan


kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau
dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), selain untuk menciptakan
persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong timbulnya inovasi.
Sejalan dengan kewenangan tersebut, Pemerintah Daerah diharapkan lebih
mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara
maksimal, di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk pajak daerah dan retribusi daerah.Untuk mengatasi segala
permasalahan tersebut, maka dilakukan identifikasi nilai-nilai, lingkungan
strategis, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan dan sasaran organisasi Dinas
Pelayanan Pajak Kota Bandung. Hal itu sangat menentukan keberhasilan
lembaga Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.
Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam
serangkaian kebijakan. Lima prinsip manajemen untuk menciptakan komitmen
dalam menjadikan strategi sebagai basis perencanaan pembangunan adalah:

1. Menerjemahkan strategi kedalam bentuk yang operasional;


2. Menyelaraskan organisasi sesuai pilihan strategi jangka menengah;
3. Menjadikan strategi sebagai komitmen dan rutinitas birokrasi;
4. Menjadikan strategi sebagai proses yang berkelanjutan; dan
5. Memobilisasi perubahan melalui kepemimpinan yang baik

16
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan
tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam
mencapai tujuan dan sasaran.

Kebijakan yang dirumuskan dapat:

1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional.


2. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional;
3. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas
dan fungsi SKPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang
dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk
mencapai sasaran; dan
4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas
dan fungsi SKPD agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan dan melanggar kepentingan umum

Berikut arah kebijakan dan Strategi yang dicanangkan untuk setiap


Sasaran yang ingin dicapai dan Tahun Pelaksanaannya:

TABEL 4.3

Arah Kebijakan dan Strategi Dinas Pelayanan Pajak


Tahun Pelaksanaan

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan


2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5
Merumuskan dan
Penyempurnaan
Menyempurnakan
Meningkatnya
regulasi pajak
Regulasi
daerah
1 Pendapatan Asli Pemungutan Pajak
Daerah
Optimalisasi Pajak
Meningkatkan
daerah dan
peningkatan
Ekstensifikasi dan
Intensifikasi Pajak
jumlah WP daerah

Disusunnya kajian
potensi penerimaan
pajak daerah dengan
Rencana target Analisa Potensi
penerimaan Pajak Penerimaan Pajak
Daerah Daerah dalam Upaya
Peningkatan
Pendapatan Asli
Daerah

17
Tahun Pelaksanaan

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan


2014 2015 2016 2017 2018

Mengembangkan
insentif fiskal
untuk menarik Menyusun
Jumlah kelompok
sektor kebijakan insentif /
sasaran/jenis yang
2 swasta/masyara disinsentif pajak
mendapatkan
kat dalam kepada kelompok
insentif pajak
pembiayaan dan sasaran/jenis
penyediaan
fasilitas publik

Tersedianya Sistem
Informasi dan
Membangun Sistem
Teknologi Informasi
Pelayanan Publik
Pelayanan
Dalam Manajemen
Perpajakan yang
Pajak Daerah Yang
Terintegrasi dan
Transparan,
mengembangkan
Partisipatif Dan
Sistem Informasi
Akuntabel
Manajemen Pajak
Daerah (MPD) Online

Membangun dan
Mengembangkan
Sistem Informasi
Manajemen Pajak
Daerah (MPD) Online

Mengintegrasikan
Sistem Informasi
Manajemen Pajak
3 Daerah (MPD) Online

Membangun
Mengintegrasikan
Kemudahan
lokal kantor Dinas
Layanan Sarana
Pelayanan Pajak dan
Dan Prasarana
Sebagai Partisipasi
Menyediakan
Gedung UPP yang
Layanan Publik
Memadai dan
Representatif

Meningkatkan
Terwujudnya
Monitoring dan
peningkatan
Evaluasi Realisasi
kualitas
pelayanan
Penerimaan Pajak
berbasis IT
publik

18
Tahun Pelaksanaan

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan


2014 2015 2016 2017 2018

Mengadakan
Sosialisasi
peraturan-peraturan
dan perundangan
perpajakan

Tersedianya sarana
dan prasarana yang
memadai dalam
menunjang
operasional
pengelolaan pajak
daerah

Mengadakan
Pelatihan dan
Bimbingan teknis
untuk
Pengembangan Etika
dan Kepribadian

Penyediaan Bahan
Bacaan dan bahan
peraturan
perundangan

Meningkatkan
Kesadaran Wajib
Pajak dengan
mengadakan WP
Gathering
Peningkatan
Meningkatnya kesadaran Mengadakan
kesadaran dan masyarakat dan penyluhan atau
4 kepatuhan wajib pajak dalam sosialisasi peraturan
masyarakat pemenuhan daerah mengenai
membayar pajak kewajiban pajak pajak daerah
daerah

Melakukan
Penegakan Hukum
dalam Rangka
Peningkatan
Kepatuhan Wajib
Pajak

19
Tahun Pelaksanaan

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan


2014 2015 2016 2017 2018

Membangun Sistem Meningkatkan


Pengawasan Pajak Kompetensi dan
Sebagai Sistem Integritas Petugas
Pengendalian Pelayanan Pajak
Internal Yang dengan
Handal meningkatkan
ketrampilan dan
Pengetahuan Petugas
Pajak yang Ramah,
Meningkatkan
Meningkatnya Bersih dan
pengawasan wajib
pengawasan atas Berwibawa
pajak yang belum
pelaksanaan
5 membayar pajak
pengelolaan
sebelum ditetapkan Peningkatan
perpajakan
sebagai wajib pajak intensitas
daerah
yang memiliki Pemeriksaan pajak
piutang daerah dari hasil
nota pengantar

Meningkatkan Mengadakan
integritas petugas Pelatihan dan
pemeriksa pajak Bimbingan teknis
yang Ramah, untuk
Bersih dan Pengembangan Etika
Berwibawa dan Kepribadian

Menindaklanjuti
Temuan BPK atau Membuat laporan
Inspektorat dengan hasil pemeriksaan
kinerja birokrasi secara terukur,
Meningkatnya optimal untuk akurat dan
dapat akuntabel sesuai
kapasitas dan
menyelesaikan format yang
6 akuntabilitas temuan tersebut diinginkan
kinerja secara akuntabel
birokrasi
Pelaporan
Menyusun Sistem
Akuntabilitas
Perencanaan dan
kinerja dan
keuangan yang
Pelaporan kinerja
yang Akuntabel dan
matang, terukur
Transparan
dan akuntabel

20
Tahun Pelaksanaan

No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan


2014 2015 2016 2017 2018

Dibuatkannya
Tertibnya
laporan barang aset
pengelolaan
daerah sesuai
barang/Aset
dengan format yang
Daerah secara
telah ditentukan
tertib dengan
agar tertib
laporan barang
administrasi
daerah
barang/Aset Daerah

21
INDIKATOR KINERJA DINAS PELAYANAN PAJAK YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota


Bandung Tahun 2013-2018 disusun dengan salah satu tujuannya adalah
sebagai pedoman bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
dalam menyusun Rencana Strategis periode 2013-2018.
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung memiliki tugas pokok dan fungsi
sebagai pelaksana sebagian urusan pemerintahan di bidang pendapatan
daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan, terkait pada Misi ke empat
yaitu MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH, MAJU, DAN
BERKEADILAN. Sesuai dengan misi tersebut, indikator kinerja Dinas
Pelayanan Pajak yang mengacu kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Pemerintah Kota Bandung dengan Indikator Kinerja Utama yang berdasarkan
kepada :
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Dinas Pelayanan Pajak yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD
KONDISI
KINERJA
KONDISI
PADA KINERJA
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- PADA
AWAL
NO INDIKATOR SATUAN PERIODE AKHIR
RPJMD PERIOD
E
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
RPJMD
0 1 2 3 4 5

Penerimaan 1.063 1.400 1.613 1.850 2.118 2.426 2.426.


1 Triliun Rp
pajak daerah Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun Triliun

Jumlah
kelompok Jumlah
sasaran/jenis Kelompo
2 0 12 1 1 1 1 16
yang k
mendapatkan sasaran
insentif pajak

22
KONDISI
KINERJA
KONDISI
PADA
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- KINERJA
AWAL
PADA
NO INDIKATOR SATUAN PERIODE
AKHIR
RPJMD
PERIODE
RPJMD
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
0 1 2 3 4 5

IKM bidang
3 pembayaran Kategori B B B B A A A
pajak daerah

Penilaian
AKIP SKPD
oleh
4 Kategori C CC CC B B A A
Kementerian
PAN /
inspektorat

Sedangkan untuk menjalankan visi dan misi dinas tersebut diperlukan tujuan,
sasaran dan indikator sasaran guna terencananya program dinas pelayanan pajak
yang di implementasikan dalam target kinerja sasaran selama 5 (lima) tahun yang
dilaksanakan kedalam program kegiatan sebagai upaya pencapaian target kinerja
dinas. Sebagai arah kebijakan untuk menghubungkan antara visi, misi, tujuan, sasaran,
indikator sasaran beserta target kinerja sasaran selama lima dari tahun 2014 s.d. 2018,
yang mengacu pada Indikator Kinerja Dinas Pelayanan Pajak seperti dapat dilihat
pada Tabel dibawah ini :

23
Indikator Kinerja Dinas Pelayanan Pajak yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas

TARGET KINERJA SASARAN PADA


INDIKATOR TAHUN KE-
NO MISI TUJUAN SASARAN SATUAN
SASARAN
1 2 3 4 5

Penerimaan pajak
Triliun Rp 1,400 1,612 1,850 2,118 2,426
daerah

Jumlah realisasi
penerimaan pajak
dibandingkan dengan
target tahun berjalan
Optimalisasi Meningkatnya dari 9 Mata Pajak
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah yaitu :
Pajak Daerah Daerah 1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
Menjadikan pajak % 100 100 100 100 100
3. Pajak Hiburan
daerah sebagai 4. Pajak Parkir
1
penopang 5. Pajak BPHTB
pembangunan 6. Pajak Penerangan
Jalan
7. Pajak Reklame
8. Pajak Air Tanah
9. PBB

Mengembangkan
insentif fiskal untuk
Melaksanakan Jumlah kelompok
menarik sektor Jumlah
kebijakan sasaran/jenis yang
swasta/masyarakat Kelompok 12 1 1 1 1
insentif dan mendapatkan insentif
dalam pembiayaan sasaran
disinsentif pajak
dan penyediaan
fasilitas publik
TARGET KINERJA SASARAN PADA
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TAHUN KE-

1 2 3 4 5

Meningkatkan Meningkatkan Terwujudnya


2 kualitas Pelayanan kepuasan atas peningkatan IKM bidang pembayaran
Pajak Daerah Kategori B B B A A
Pelayanan Pajak kualitas pajak daerah
Daerah pelayanan publik

Meningkatnya
kesadaran dan Prosentase Wajib Pajak
kepatuhan yang taat membayar % 75 77 80 82 85
masyarakat Pajak Daerah
membayar pajak
Terwujudnya
Menumbuhkembang Partisipasi dan
kan kesadaran dan kepatuhan Prosentase jumlah WP
3 kepatuhan Masyarakat yang ditindaklanjuti
masyarakat dalam Terhadap terhadap nota pengantar % 50 60 70 80 90
membayar pajak Pentingnya Meningkatnya yang harus
Membayar Pajak pengawasan atas ditindaklanjuti
pelaksanaan
Pengelolaan
perpajakan
daerah Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
% 90 95 100 100 100
dibandingkan dengan
jumlah pengaduan yang
masuk

25
TARGET KINERJA SASARAN PADA
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TAHUN KE-

1 2 3 4 5

Prosentase Temuan
BPK/Inspektorat yang % 80 80 85 90 90
Mewujudkan ditindaklanjuti
Terwujudnya
pertanggungjawaban
Laporan keuangan Meningkatnya
keuangan yang
SKPD dan Laporan kapasitas dan
4 wajar,
Akuntabilitas akuntabilitas
akurat,akuntabel
kinerja yang kinerja birokrasi Penilaian AKIP SKPD oleh
dan pelaksanaan
akuntabel Kementerian PAN Kategori CC CC B B A
kinerja yang optimal
/inspektorat

Prosentase tertib
Administrasi Barang/Aset % 80 80 85 90 90
Daerah

26
Atau bila berdasarkan perhitungan Target Penerimaan Pajak Daerah sebagai berikut

27
PENUTUP

Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi yaitu
terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki
kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri,
mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan pusat
harus seminimal mungkin, sehingga PAD khususnya pajak dan retribusi daerah harus
menjadi bagian sumber keuangan terbesar, yang didukung oleh kebijakan perimbangan
keuangan Pusat dan Daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan
negara.

Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi sumber-sumber PAD perlu dilakukan


untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Untuk itu diperlukan intensifikasi dan
ekstensifikasi subyek dan obyek pendapatan. Dalam jangka pendek kegiatan yang paling
mudah dan dapat segera dilakukan adalah dengan melakukan intensifikasi terhadap
obyek atau sumber pendapatan daerah yang sudah ada terutama melalui pemanfaatan
teknologi informasi. Dengan melakukan efektivitas dan efisiensi sumber atau obyek
pendapatan daerah, maka akan meningkatkan produktivitas PAD tanpa harus melakukan
perluasan sumber atau obyek pendapatan baru yang memerlukan studi, proses dan
waktu yang panjang. Dukungan teknologi informasi secara terpadu guna
mengintensifkan pajak mutlak diperlukan karena sistem pemungutan pajak yang
dilaksanakan selama ini cenderung tidak optimal. Masalah ini tercermin pada sistem dan
prosedur pemungutan yang masih konvensional dan masih banyaknya sistem berjalan
secara parsial, sehingga besar kemungkinan informasi yang disampaikan tidak
konsisten, versi data yang berbeda dan data tidak up-to-date.
Permasalahan pada sistem pemungutan pajak cukup banyak, misalnya : baik
dalam hal data wajib pajak, penetapan jumlah pajak, jumlah tagihan pajak dan target
pemenuhan pajak yang tidak optimal.

Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dalam
rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi pemungutan
pajak daerah , antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Memperluas basis penerimaan : Tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis


penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi
dianggap potensial, antara lain yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial
dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian,
menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan dengan analisa atau
data potensi pajak.

28
2. Memperkuat proses pemungutan : Upaya yang dilakukan dalam memperkuat
proses pemungutan, yaitu antara lain mempercepat penyusunan regulasi pajak
daerah berupa Perda/perwal, mengubah tarif, khususnya tarif pajak daerah dan
peningkatan SDM.

3. Meningkatkan pengawasan : Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan
melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses
pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap
pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan
oleh daerah.

4. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan.Tindakan


yang dilakukan oleh daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi
pajak melalui penyederhanaan admnistrasi pajak, meningkatkan efisiensi
pemungutan dari setiap jenis pemungutan.

5. Meningkatkan kapasitas penerimaan pajak daerah melalui perencanaan yang


lebih baik.Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi
terkait di daerah.

Selanjutnya, ekstensifikasi perpajakan juga dapat dilakukan, yaitu melalui arah


kebijaksanaan Pemerintah untuk memberikan kewenangan perpajakan yang lebih besar
kepada daerah pada masa mendatang. Untuk itu, perlu adanya perubahan dalam sistem
perpajakan Indonesia sendiri melalui sistem pembagian langsung atau beberapa basis
pajak Pemerintah Pusat yang lebih tepat dipungut oleh daerah. Maka dari itu untuk
menjalankan pelaksanaan program kegiatan dinas pada tahun 2013-2018 yang sesuai
dengan Visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung :

Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju Bandung


Unggul, Nyaman dan Sejahtera

Dengan Misi nya :

1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan


Penopang berarti Pajak Daerah tidak dianggap sebagai satu-satunya sumber
(pilar) PAD, namun sebagai kapital (pondasi) yang mendorong pertumbuhan
Pembangunan;

29
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
Kualitas Pelayanan berarti seluruh aspek yang terkait dengan pelayanan
perpajakan, termasuk standar pelayanan, manajemen mutu, SDM dan sistem
informasi;

3. Menumbuhkankembangkan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam


membayar Pajak.
Adanya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak, dapat
berimplikasi terhadap perubahan perilaku masyarakat yang menganggap
pentingnya membayar pajak, meningkatkan jumlah pendaftaran wajib pajak
baru, meningkatkan ketaatan wajib pajak dalam menyampaikan laporan pajak
sesuai waktu yang telah ditetapkan, serta meningkatkan ketaatan wajib pajak
dalam membayar pajak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan baik
dengan asas self asisment maupun office asisment.

4.Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan


pelaksanaan kinerja yang optimal.
Pada misi empat berusaha mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang
wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal yang tercermin
dengan adanya laporan keuangan Dinas Pelayanan Pajak yang wajar dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang akuntabel.

Berdasarkan Visi dan Misi DInas yang akan dihadapi untuk dijalankan dalam masa
lima tahun mendatang, dalam upaya pengembangan pelayanan pajak dan meningkatkan
penerimaan pendapatan dari sektor pajak daerah dengan langkah yang harus dijalankan
dan diarahkan kepada hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan ketersediaan perangkat aturan daerah sebagai dasar pelaksanaan


pemungutan pajak;
2. Peningkatan kemampuan sumber daya aparatur guna mendukung pelaksanaan
tugas;
3. Perlunya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi
Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
4. Menumbuhkankembangan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam
membayar Pajak;
5. Peningkatan mutu administrasi perpajakan dengan di dukung teknologi berbasis
IT;

30
6. Peningkatan mutu pelayanan yang transparan dan akuntabel guna memudahkan
wajib pajak melaksanakan kewajibannya
7. Peningkatan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan mutu pelayanan;
8. Peningkatan upaya penjaringan Wajib Pajak guna optimalisasi atas potensi yang
ada;
9. Peningkatan pengawasan atas pelaksanaan kewajiban pajak oleh Wajib Pajak;
10. Peningkatan upaya penagihan guna memperkecil tunggakan;
11. Peningkatan upaya penegakan hukum di bidang Perpajakan Daerah
12. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait baik pusat maupun daerah;
13. Peningkatan upaya pengkajian untuk menggali potensi yang dimiliki daerah baik
secara intenal maupun ekstenal;
14. Peningkatan kesiapan daerah guna menerapkan PBB sebagai pajak daerah;
15. Pemberian Insentif dan disinsentif pajak yang diberikan kepada kelompok sasaran
tertentu;
16. Pengelolaan kearsipan penerimaan pajak daerah;
17. Pelaporan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan
pelaksanaan kinerja yang optimal;

31

Anda mungkin juga menyukai