Abstrak
Panduan praktikum merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan pedoman mahasiswa
melaksanakan praktikum. Selama ini, pelaksanaan praktikum Kimia Fisika Jurusan Tadris Kimia
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dilakukan dengan cooking book, yaitu petunjuk praktikum mulai
dari tujuan, alat bahan, cara kerja dan hasil pengamatan telah tertuang dalam buku tersebut. Panduan
tersebut kurang menumbuhkan semangat menggali pengetahuan. Untuk mencapai kompetensi calon
guru kimia, peneliti ingin meningkatkan keterampilan proses sains dengan menerapkan panduan
kegiatan bervisi SETS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik panduan praktikum
Kimia Fisika bervisi-SETS dan pengaruh penggunaan terhadap keterampilan proses sains sehingga
dapat digunakan sebagai acuan dan dapat diimplementasikan dalam kegiatan praktikum melalui
model penelitian dan pengembangan (R & D). Materi elektrokimia yang digunakan meliputi:
persamaan Nernst; elektrolisis; elektroplating. Penggunaan panduan kegiatan bervisi-SETS ada 16
dari 21 mahasiswa memperoleh nilai 70. Panduan kegiatan bervisi-SETS dapat meningkatkan
keterampilan proses sains mahasiswa dengan rerata N-gain 0,6 (sedang).
Kata Kunci: Pengembangan, Panduan Kegiatan, SETS, Keterampilan Proses Sains, elektrokimia.
belajar dan memberikan bukti-bukti bagi mahasiswa Jurusan Tadris Kimia IAIN
kebenaran teori atau konsep-konsep yang telah Walisongo, panduan praktikum yang
dipelajaqri mahasiswa sehingga teori atau digunakan berupa cooking book. Mahasiswa
konsep tersebut menjadi lebih bermakna pada hanya terpaku dengan judul, dasar teori atau
struktur kognitif mahasiswa. Selain itu, konsep, alat bahan dan cara kerja yang
kegiatan laboratorium merupakan sarana untuk tertuang dalam buku panduan. Hasil praktikum
mengembangkan dan menerapkan dibuat dalam bentuk laporan tetapi tidak
keterampilan proses sains. didiskusikan, hal ini tidak memberikan
kesempatan kepada para mahasiswa untuk
Keterampilan proses sains merupakan
mengkomunikasikan dan mendiskusikan apa
keterampilan dalam pembelajaran sains
yang didapatkan melalui praktikum. Setiap
meliputi: mengamati, menafsirkan,
percobaan diawali dengan kegiatan pretes dan
meramalkan, menggunakan alat dan bahan,
pelaporan tetapi mahasiswa belum mengetahui
menerapkan konsep, merencanakan percobaan
kebenaran praktikum yang sudah dilaksanakan
dan mengkomunikasikan hasil percobaan
karena tidak ada evaluasi setelah praktikum.
(Wartono, 1999; Akinbobola, 2010).
Selain itu, buku panduan praktikum yang
Keterampilan proses sains menonjol dan
digunakan belum memuat konsep sains
penting untuk mengajarkan capaian
menghubungkaitkan terhadap permasalahan di
pengetahuan. Mahasiswa membutuhkan
lingkungan menggunakan teknologi yang
keterampilan proses untuk melakukan
diciptakan sehingga bermanfaat bagi
penyelidikan ilmiah dan juga selama proses
masyarakat.
belajar mereka (Taconis, Ferguson-Hessler &
Salah satu strategi yang digunakan
Broekkamp, 2000 dalam Karsli, 2009).
untuk meningkatkan keterampilan proses sains
Keterampilan proses sains merupakan
adalah dengan metode eksperimen bervisi-
sarana untuk memahami dan menguasai ilmu
SETS. Panduan kegiatan bervisi-SETS pada
pengetahuan, keterampilan proses sains
praktikum matakuliah Kimia Fisika di Jurusan
dianggap memiliki tujuan utama untuk ilmu
Tadris Kimia IAIN Walisongo dapat
pengetahuan pendidikan dan pengaturan
membantu mahasiswa melaksanakan
laboratorium. Kegiatan pre-laboratorium
praktikum dengan melibatkan mahasiswa
merupakan hal penting untuk mempersiapkan
secara langsung dalam merumuskan masalah,
kemampuan mahasiswa memahami konsep-
membuat hipotesis, merancang eksperimen,
konsep ilmu pengetahuan dan berlatih
mengumpulkan dan menganalisis data serta
keterampilan proses sains yang diperlukan
mengintegrasikan terhadap sains, lingkungan,
untuk kemajuan pendidikan sains (Rezba et
teknologi, dan masyarakat. Salah satu upaya
al., 2002;, 32-35 dalam Hassan Abd El-Aziz
untuk meningkatan kompetensi mahasiswa
El-Sabagh, 2011).
dapat dilakukan dengan penyempurnaan
Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan
pelaksanaan praktikum Kimia Fisika, yaitu
laboratorium Kimia Fisika diharapkan dapat
menggunakan panduan kegiatan bervisi-SETS
berfungsi untuk meningkatkan pemahaman
dengan mengukur keterampilan proses sains
mahasiswa terhadap konsep-konsep Kimia
dan juga produk sains.
Fisika, dapat meningkatkan penguasaan
Manfaat yang dihasilkan dari penelitian
keterampilan proses sains sehingga dapat
ini yaitu (1). Memberi informasi tentang:
menjadi bekal bagi mahasiswa pada saat
karakteristik buku panduan praktikum Kimia
pelaksanaan kegiatan laboratorium untuk
Fisika bervisi SETS; (2) Panduan kegiatan
kepentingan penelitian. Pada mata kuliah ini,
bervisi-SETS dapat mengaitkan atau
mahasiswa diberikan kesempatan untuk
menghubungkan antara sains, lingkungan,
melakukan percobaan sendiri di laboratorium
teknologi dan masyarakat, sehingga
sehigga berkaitan dengan aspek psikomotorik.
mahasiswa memiliki pola berfikir aktif,
Menurut Nani Dahniar (2006), keterampilan
terintegrasi, kritis, kreatif dan membentuk
motorik berhubungan dengan anggota tubuh
sikap peduli terhadap lingkungan; (3)
atau tindakan yang memerlukan koordinasi
Memberikan kontribusi model eksperimen
antara syaraf dan otot sehingga dapat
kepada mahasiswa dan perguruan tinggi.
meningkatkan keterampilan proses sains.
Berdasarkan hasil field study pada
bulan September-Oktober 2012 terhadap
mahasiswa menentukan variabel, membuat lain dalam penyelesaian tugas, dan mahasiswa
hiptesis, serta membuat rangkaian percobaan menyampaikan hasil diskusi dan memberikan
dan mengujinya melalui suatu percobaan. tanggapan atas pertanyaan yang disampaikan
Pada praktikum menggunakan oleh mahasiswa dalam kelompok lain.
panduan kegiatan bervisi-SETS, mahasiswa Hasil kinerja mahasiswa dalam
diberi kesempatan untuk mendesain prosedur melaksanakan praktikum pada kategori sangat
praktikum, menentukan alat dan bahan serta tinggi. Hal ini dikarenakan pembelajaran
rangkaian alat. Menurut Roestiyah (1985) menggunakan panduan kegiatan bervisi-SETS
bahwa metode eksperimen melatih mahasiswa melatih mahasiswa dalam merencanakan
untuk mengalami sendiri, mengikuti suatu penelitian untuk mendapatkan bukti dalam
proses, mengamati suatu objek, menganalisis, merespon pertanyaan, melakukan percobaan,
membuktikan dan menarik kesimpulan. Dalam mengkomunikasikan prosedur dan penjelasan
metode eksperimen mahasiswa dapat aktif ilmiah, membuat hubungan antar variabel,
mengambil bagian dalam berbuat untuk diri menjelaskan penyebab dari perisitiwa yang
sendiri. Dengan demikian mahasiswa dapat terjadi, menghubungkan kejadian di sekitar
memperoleh kepandaian yang diperlukan dan mahasiswa dengan konsep yang telah diterima
langkah-langkah berfikir ilmiah (Tim dalam proses pembelajaran, dan menjadikan
Didaktik, 1995). hasil praktikum sebagai sumber ajar. Dengan
Panduan kegiatan bervisi-SETS pembelajaran ini, mahasiswa menjadi lebih
memuat beberapa aplikasi atau manfaat materi terbiasa dalam melaksanakan kegiatan-
elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan yang melatih keterampilan sehingga
mahasiswa diajak untuk mencari lebih lanjut keterampilan proses sains meningkat, dan
informasi tentang aplikasi dan isu-isu secara tidak langsung hasil belajar mahasiswa
permasalahan yang ada di lingkungan terkait menjadi lebih baik.
materi elektrokimia. Dengan demikian, Dalam pembelajaran menggunakan
mahasiswa harus lebih aktif dalam panduan kegiatan bervisi-SETS, mahasiswa
mengumpulkan informasi serta dituntut untuk dibiasakan bekerja secara kolaboratif dan
berfikir bagaimana merancang teknologi untuk aktif, penilaian dilakukan secara autentik, dan
memanfaatkan atau menyelesaikan sumber belajar dapat sangat berkembang. Hal
permasalahan yang ada di lingkungan. Selain ini berbeda dengan praktikum konvensional
itu, mahasiswa diminta untuk merinci, yang terbiasa dengan situasi praktikum
mendiskripsikan, kemampuan prosedural, penilaian lebih dominan pada
mengidentifikasi dan kemampuan aspek hasil daripada proses, dan sumber
menyimpulkan hubungan sains, teknologi, belajar cenderung stagnan. Penerapan
masyarakat dan lingkungan. pembelajaran dengan panduan kegiatan berisi-
Partisipasi mahasiswa dalam SETS telah menunjukan bahwa pendekatan
kelompok dirasakan juga lebih meningkat tersebut sanggup membuat mahasiswa
dibandingkan pada pembelajaran mengalami proses pembelajaran yang
konvensional. Hal ini dikarenakan bermakna, yaitu pembelajaran yang
pembelajaran menggunakan panduan kegiatan dikembangkan berdasarkan faham
bervisi-SETS dilaksanakan melalui konstruktivisme. Mahasiswa diberi
pendekatan inkuiri porsi pembimbingan kesempatan untuk menggali sendiri informasi
rendah, serta diskusi aplikatif dan kegiatan melalui membaca materi dan mencari di
praktikum yang dilaksanakan oleh siswa internet dari berbagai sumber ilmiah dan
secara berkelompok. Pada kegiatan inkuiri merancang serta melaksanakan percobaan
porsi terbimbing rendah mahasiswa dilatuh secara mandiri, membuat presentasi untuk
untuk mandiri dan mencari informasi dari luar orang lain, mengkomunikasikan hasil
kemudian disahkan oleh dosen. Kemandirian aktivitas, bekerja dalam kelompok, dan
ini menjadikan kuatnya solidaritas kelompok memberikan gagasan untuk orang lain
dengan pembagian tugas masing-masing, (Nurohman, 2008). Akibatnya hasil belajar
mulai rangkaian alat, bon bahan dan alat. Pada mahasiswa mengalami peningkatan.
pendekatan diskusi analisis SETS mahasiswa Kegiatan praktikum dan diskusi
dilatih untuk berbagi tugas dengan anggota aplikatif sains di lingkungan sekitar
kelompok lain dalam menyelesaikan tugas merupakan upaya untuk membawa
kelompok, membantu kesulitan mahasiswa mahasiswa pada pembelajaran kontekstual