2. Metodologi Perhitungan
Analisis struktur dilakukan secara 3 dimensi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Pertama-tama dilakukan analisis eigenvalue untuk menentukan mode dan perioda
getaran yang dominan. Data periode getar dari analisis ini digunakan untuk
menentukan gaya gempa static berdasarkan respon spektra yang sesuai.
Analisis struktur 3 dimensi dengan memperhatikan efek torsi kemudian dilakukan
untuk mendapatkan gaya-gaya dalam. Analisis dilakukan baik secara static maupun
dinamik. Analisis struktur dilakukan dengan bantuan program SAP 2000.
Sesuai dengan data design awal tahun 1990, bahan yang digunakan adalah:
4. Spesifikasi Pembebanan
Beban Mati
Dari Perhitungan beban mati, diperoleh nilai beban mati yang terjadi pada jembatan
sebesar 449.43 kg/m.
Beban Lateral akibat Aliran Air
Tiang jembatan mengalami gaya lateral yang cukup besar akibat aliran sungai.
Berikut perhitungan gaya lateral yang terjadi.
Beban Angin
TEW = 0.0006*Cw*(Vw)^2*Ab
Ab = 30%*1/2(a+b)*h
Dari perhitungan diperoleh nilai beban angin sebesar 98.59 kg pada setiap
tiang pancang.
Beban Gempa
Faktor Keutamaan
Kategori Gedung
I1 I2 I3
Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan,
dan perkantoran 1.0 1.0 1.0
.
Ci = (wilayah gempa 4/ tanah lunak)
Ci = 5
Vi = x Wt x g x Keq
Vi = 114484.91 kg
Fi =
xV
F/kolom = 5724.25 kg
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
2222
Maka diperoleh gaya lateral yang terjadi pada pile akibat tumbukan kapal yang
menambat sebesar 253.50 kg.
6. Analisis Struktur
Model analisis struktur dapat dilihat pada gambar 4 dimana analisis dilakukan
dalam skala tiga dimensi. Kerangka struktur terdiri dari kolom, balok (poer),
dan rangka baja (truss).
Menurut Peraturan Gempa (2002) waktu getar alami struktur dibatasi agar
tidak terlalu fleksibel sehingga keamanan struktur terjamin. Khususnya untuk
struktur ini, diharapkan untuk stabil, agar tidak mengganggu pipa distribusi
gas diatasnya Pembatasan yang dilakukan yakni:
T <
xn
Wilayah gempa
1 0.20
2 0.19
3 0.18
4 0.17
5 0.16
6 0.15
Tabel 6. SNI 03-1726-
2002
Dimana n adalah jumlah lapis dari struktur bangunan yang ada, sedangkan T
Partisipasi Massa
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
2525
(ref: SNI 03-1726-2002 pasal 7.2.1)
1. 1.4 DL
4. 1.2 DL + 0.5 LL
5. 1.2 DL + 0.5 RL
8. 1.2 DL + 1 QL
9. 0.9 DL + 1.3 WL
10. 0.9 DL + 1 QL
1. 1.4 DL
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
2626
2. 1.2 DL + 1.6 LL + 0.8 WL
4. 1.2 DL + 0.5 LL
5. 1.2 DL + 0.5 RL
8. 1.2 DL + 1 QL
9. 0.9 DL + 1.3 WL
10. 0.9 DL + 1 QL
7. Hasil Pemeriksaan
Dari Hasil Output Program SAP 2000 berupa nilai gaya-gaya dalam yang terjadi pada
Tabel 10. Perhitungan kedalaman pondasi sesuai gaya vertikal yang terjadi
Demikian laporan ini disajikan agar dapat digunakan dengan semestinya oleh
pihak- pihak terkait dalam mendukung pelaksanaan proyek ini.