Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JAKARTA SELATAN
A. PENJELASAN UMUM
I. PENDAHULUAN
Proyek Pembangunan dan Peningkatan Simpang Tak Sebidang Underpass Pasar Minggu Jakarta
Selatan, yang merupakan Proyek Pembangunan dan Peningkatan Simpang Tak Sebidang dari
Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dibangun untuk
menanggulangi beban volume kendaraan yang melintasi Pertigaan Pasar Minggu untuk arah
Pancoran Depok maupun sebaliknya.
Paket Underpass Ps. Minggu yang ditenderkan ini merupakan kelanjutan dari tahap I, sehingga
tahap II ini juga merupakan tahap penyelesaian dari Underpass Pasar Minggu. Dengan selesainya
paket pekerjaan ini maka Underpass Pasar Minggu akan dapat berfungsi penuh sesuai yang
direncanakan.
1. Underpass pada Pertigaan Jl. Ps. Minggu Jl. Ragunan, yang terletak tepat pada
Pertigaan Ps. Minggu Ragunan, untuk melayani lalu lintas dari 2 arah Pancoran
Depok atau sebaliknya, dengan masing-masing arah terdiri dari 2 lajur. Sedangkan lalu
lintas dari dan ke arah Jl. Ragunan akan berada di atas underpass tersebut.
2. Underpass pada Persilangan Kereta Api di pintu KA Pasar Minggu, untuk melayani lalu
lintas 1 arah Pancoran Depok yang terdiri dari 2 lajur. Lalu lintas dari arah Jl. Ragunan
setelah melewati bagian atas underpass pada pertigaan Ps. Minggu Ragunan, juga akan
mendapat akses masuk ke dalam underpass pada persilangan KA ini.
Perusahaan kami, PT.Waskita Karya adalah kontraktor yang melaksananakan Proyek UP Pasar
Minggu Tahap I, sehingga perusahaan kami mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan
dengan kontraktor lain, antara lain :
Keunggulan tersebut akan sangat bermanfaat untuk menangani pekerjaan kedepan, karena tidak
diperlukan lagi orientasi lapangan, persiapan lapangan, pemahaman pekerjaan, membangun
jaringan kerja, belajar tentang proyek yang sudah dilaksanakan, dan belajar mengenai pekerjaan
kedepan.
Waktu pelaksanaan pekerjaan proyek ini direncanakan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender.
Dengan waktu pelaksanaan yang sedemikian ketat, jika kontraktor baru yang masuk maka waktu
1-2 bulan pertama akan tersita untuk tahap persiapan. Jika Waskita Karya yang memenangkan
tender maka, waktu tersebut bisa diperkecil atau bahkan dihilangkan.
LOKASI PROYEK
UP PASAR MINGGU
Lingkup pekerjaan sesuai dengan daftar kuantitas yang ada telah mengcover keseluruhan rencana
pekerjaan sampai dengan selesai. Namun sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kami akan
melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa rencana yang ada dapat dilaksanakan sesuai
dengan kondisi lapangan.
Item pekerjaan yang ada di BoQ sebagai dokumen tender adalah sebagai berikut :
MATA
URAIAN PEKERJAAN
PEMBAYARAN
B.3 Shoring
B.3.1 Transport material dengan truck jarak 25 km
B.3.2 Membuat konstruksi shoring untuk menahan sheet pile
B.3.3 Pemasangan wales dan strut penahan sheet pile, termasuk
Mengelas
B.3.4 Membongkar strut dan wales, kecuali strut III yang tertanam di
bawah box culvert
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga trampil yang
sudah terlibat pada tahap I dan ditambah dari tenaga Waskita Karya lainnya yang telah berpengalaman
dalam penanganan proyek-proyek sejenis. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan
benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak. Penambahan tenaga
dimaksudkan sebagai antisipasi volume pekerjaan tahap II yang jauh lebih besar dibanding tahap I
dan waktu pelaksanaan yang sangat mendesak.
Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu oleh
beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-pembantunya.
Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Prasarana Transportas
Kepala proyek memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik, maupun
kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh bagian
teknik beserta stafnya.
Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia dan
Keuangan beserta stafnya.
Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Kepala Lapangan dan para pelaksana memimpin jalannya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja-sama yang baik dengan
pihak pengawas, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan baik dan sesuai yang disyaratkan.
Sub Kontraktor
Dalam pelaksanaan proyek ini, Kontraktor Utama akan dibantu oleh beberapa Sub Kontraktor
spesialis yang akan ditentukan kemudian.
Sebagian pekerjaan ada yang akan dilaksanakan oleh Nominated Sub Contractor, yaitu pekerjaan-
pekerjaan yang memerlukan alat khusus, pekerjaan yang dapat membahayakan kepentingan umum,
atau yang diperlukan pengalaman yang sejenis dan diharuskan mempunyai sertifikat dari instansi
tertentu. Para NSC biasanya sudah didaftar oleh instansi terkait. Pada paket ini pekerjaan yang perlu
di-NSC-kan yaitu pekerjaan pengamanan atau konstruksi yang menyangkut pengamanan perjalanan
Kereta api, untuk keperluan tersebut kami akan memilih partner dari NSC yang ditawarkan oleh
instansi terkait.
Untuk pelaksanaan beberapa pekerjaan lain yang memerlukan keahlian maupun peralatan secara
khusus, kami akan bekerja sama dengan beberapa sub spesialis sesuai dengan bidangnya, antara lain
untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan Diafragma Wall, pekerjaan Secant Pile, pekerjaan
ground anchor, dan lain-lain. Sedankan untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya kami juga akan bekerja
sama dengan para mitra supplier, sub kontraktor, maupun mandor borong yang berkompeten sesuai
dengan bidangnya.
Meskipun banyak pihak yang akan terlibat selama proses pelaksanaan pekerjaan, PT. Waskita Karya
tetap akan melakukan proses koordinasi dan pengawasan secara intensif, dan menjamin sepenuhnya
bahwa produk yang dihasilkan akan sesuai dengan standar PT. Waskita Karya.
Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, Manajemen telah mengeluarkan
kebijakan mutu. Sistem mutu tersebut dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain,
berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang
berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga Kerja
Personel yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan sebagai personel
inti dalam organisasi proyek.
Tenaga Kerja terampil akan dipilih dan akan didatangkan dari daerah setempat dan dari luar daerah.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk site engineer.
Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan operator.
Pekerja (mandor, tukang, pekerja).
Control OUPUT
kualitas Tidak PROSES Produk akhir BMW
KONSTRUKSI (Biaya, Mutu, Waktu)
Ya
KRITERIA KEBERTERIMAAN
Gambar - Spesifikasi PELAPORAN +
Kontrak - dll MONITORING
Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta kesesuaian
dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya
sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat, dan Waktu Tepat.
Untuk proyek Pembangunan dan Peningkatan Simpang Tak Sebidang Underpass Pasar Minggu
Jakarta Selatan ini pada umumnya diperlukan peralatan sebagai berikut:
2. Dump Truck
3. Service Crane
4. Truck Mixer
5. Grab
6. Vibro Hammer
7. Tangki air
8. Bentonite equipment set
Bahan
Kebutuhan bahan-bahan akan dikendalikan oleh bagian logistik dengan pedoman pada jadwal
material dan spesifikasi teknik.
Untuk material utama pekerjaan struktur adalah Beton Ready Mix akan disuplai dari Batching plan
yang lokasinya berada diluar daerah pekerjaan
Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, Waskita Karya akan menyediakan tenaga keamanan
sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal,
Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari pencurian
Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan dibentuk
unit K3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam menanggulangi
hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik,
Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait.
Dalam penyelesaian secara keseluruhan proyek, banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang kegiatannya
akan saling berkaitan misalnya pekerjaan Borepile, Secant pile, Diaphragm wall, pembesian &
pengecoran untuk setiap jenis pekerjaan dan pekerjaan yang lainnya.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari
terjadinya bentrokan dan kesimpangsiuran pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya
hambatan-hambatan yang tidak diinginkan sebagai akibat kurang / tidak ada koordinasi pelaksanaan
pekerjaan.
Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi ini dilaksanakan setiap hari di tingkat lapangan, untuk membahas dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta program
pelaksanaan di lapangan.
Program dan Scheduling.
Master schedule pekerjaan yang ada akan dijabarkan lebih detail (bulanan dan mingguan) dan akan
dimonitor secara cermat menggunakan laporan harian dan mingguan.
Pengontrolan secara keseluruhan akan dituangkan dalam bentuk Bar Chart dan Curva S, sebagai
sarana monitoring pekerjaan.
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu
dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
mengontrol :
Seluruh material yang digunakan (uji material) untuk meyakinkan bahwa material yang dipakai
sesuai atau memenuhi kualitas yang ditentukan dalam spesifikasi.
Pemilihan tenaga kerja dan perawatan alat (uji proses) untuk meyakinkan bahwa material yang
dipakai diproses oleh tenaga kerja yang memahami pekerjaannya, menggunakan peralatan yang
baik dan menggunakan cara/prosedur yang benar sehingga hasil proses akan menghasilkan
kualitas produk sesuai yang ditentukan dalam spesifikasi
Test hasil kerja di laboratorium dan lapangan (uji hasil) untuk meyakinkan bahwa hasil produk
sesuai atau memenuhi kualitas yang ditentukan dalam spesifikasi.
Untuk tes laboratorium kami akan menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah atau lembaga
pendidikan yang kompeten untuk menguji kualitas hasil kerja.
Pengujian akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam spesifikasi atau dalam
peraturan-peraturan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Khusus pekerjaan beton pada periode mobilisasi harus sudah dilakukan trial mix untuk masing-
masing kualitas campuran beton, sehingga pada saatnya campuran diperlukan campuran dapat
langsung diproduksi.
Material atau Pekerjaan yang memerlukan test atau pengujian, antara lain :
a. Material.
- Besi beton - Split
- Semen - Pasir
- Aspal - dan material lain yang ditentukan
Pengujian material dapat diganti sertifikat pengujian yang biasanya dilakukan secara rutin
oleh pabrik/suplier
b. Hasil pekerjaan
- Beton - Pemadatan tanah
- dan hasil pekerjaan lain yang ditentukan
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk hal-hal
tersebut di atas sudah ada penanggungjawab langsung, namun kami akan menunjuk petugas khusus
quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality Control
(proses ISO 9002) dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang dilaksanakan / dibakukan oleh
Waskita Karya.
Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang
diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di
proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang
Untuk lebih jelasnya dalam proses pelaksanaan penerapan Quality Control untuk proyek ini dapat
kami tunjukkan kemudian hari jika dikehendaki, sesuai Quality Control process ISO 9002 beserta
contoh-contoh formulir yang digunakan di proyek-proyek Waskita Karya
B. METODE KONSTRUKSI
Dalam melaksanakan pembangunan proyek Pembangunan dan Peningkatan Simpang Tak Sebidang
Underpass Pasar Minggu perlu dibuat metode konstruksi pelaksanaan proyek yang secara garis besar
dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu pekerjaan persiapan, traffic management, penggalian dan
pembongkaran serta pembersihan jalur jalan aspal/beton, galian pekerjaan struktur, pekerjaan
Diaphragm wall, pekerjaan strutting, pekerjaan box culvert/ Underpass, dan beberapa pekerjaan
lainnya.
Kondisi lalu lintas sehari-hari di persimpangan ini sangat padat terlebih pada jam sibuk (berangkat
dan pulang kantor) antrian panjang dan kemacetan lalu lintas terjadi dalam kurun waktu lama.
Pengaturan jadwal perlu dilakukan terutama untuk pelaksanaan Diaphragm wall, Secant pile, galian,
badan jalan dan jacking pipa drainase, jika tidak ada pengaturan, maka akan terjadi penggunaan lahan
yang bersamaan, sehingga akan mengurangi kapasitas produksi masing-masing alat.
Hal ini akan mengakibatkan hal yang tidak efektif dalam penggunaan ruang yang tersedia,
pemborosan peralatan yang dipakai dan secara langsung mengakibatkan gangguan lalulintas karena
semakin luasnya daerah kerja yang diperlukan.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan kami maksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum mulai
melaksanakan pekerjaan pokok, yang kami perkirakan antara 2 3 minggu.
1. Site Planning
Pengaturan lapangan proyek diperlukan untuk mengakomodasikan:
a. Traffic Manajemen dan Detour
Traffic manajemen akan ditulis tersendiri di bab lain karena hal ini merupakan salah
satu kunci sukses pelaksanaan proyek, dan jika tidak ditangani dengan baik akan
memberikan dampak negatif yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat, berupa
kemacetan lalulintas yang tidak terkendali.
b. Kantor Direksi Lapangan dan Kontraktor termasuk
Pos Jaga
Stock Yard
Work Shop
Gudang Material / Mekanik
Rumah Genset
MCK / Toilet Lapangan untuk pekerja
Kantor Kontraktor :
o Untuk kantor proyek akan menyewa bangunan yang ada di sekitar lokasi
pekerjaan
o Kantor lapangan akan dibangun kantor non permanen di lapangan sekedar untuk
pertemuan insidentil, perhitungan cepat atau sekedar istirahat.
Kantor Direksi keet, Gudang Kontraktor, Work Shop, dan Barak Pekerja ada dua
pilihan lokasi yaitu :
o Di lahan kosong sekitar proyek.
o Sewa rumah yang ada lahan kosongnya
4. Mobilisasi
Mobilisasi akan dilaksanakan setelah kontrak ditanda tangani, mobilisasi alat akan
diprioritaskan untuk alat yang diperlukan untuk
- Peralatan Laboratorium
- Pembuatan sample, mix design, job mix, uji pemadatan
- Pekerjaan bongkar trotoar dan jalan aspal, antara lain Jack Hammer, Excavator dan
Dump Truck, yang mana juga dapat dipakai sebagai pembongkar aspal.
- Pekerjaan pelebaran jalan yang memerlukan alat Bar Bender, Bar Cutter, Truck
Mixer, Concrete Vibrator, Genset, Kompressor.
- Pekerjaan Galian untuk konstruksi Dinding Diaphragm antara lain Grab, Service
Crane, Mesin Las,
- Pekerjaan Secant pile, yaitu service crane, auger, boring rig, peralatan cor beton.
5. Test Pit
Test pit dilakukan untuk memastikan keberadaan jaringan utilitas bawah tanah, agar jangan
sampai pelaksanaan proyek ini mengganggu pelayangan masyarakat pengguna jaringan
utilitas tersebut.
Meskipun berdasarkan data yang ada tidak ada jaringan utilitas yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, sebelum dilakukan pemancangan diafragma wall atau pengeboran
untuk secant pile, akan dilakukan galian untuk test pit sedalam 2 m.
6. Penelitian Tanah
Selain test pit, penelitian tanah lanjutan akan dilakukan pada saat mobilisasi. Penelitian tanah
yang dilakukan adalah dengan metode Sondir dan Boring, dan hasil test tersebut akan dipakai
untuk bahan evaluasi perencanaan apakah masih sesuai dengan kondisi awal. Jika ternyata
data yang diperoleh sangat berbeda dengan data awal, maka perlu dilakukan penyesuaian
design.
Penelitian tanah yang telah dilakukan pada tahap-1 juga akan dikaji ulang, apakah sudah
cukup memadai atau perlu ditambahkan lagi pada lokasi yang lain.
9. Listrik
Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan akan diadakan sambungan sementara
langsung dari PLN dan dilengkapi atau di back up dengan genset yang ditempatkan pada
lokasi yang bebas gangguan kebisingan.
9. Air
Pengadaan air kerja akan diadakan dari pompa sumur atau dari sambungan PDAM dan
didistribusikan melalui Water Tank Truck ke tempat yang memerlukan.
Arus lalulintas di persimpangan Pasar Minggu pada saat sekarang sudah sangat padat sehingga
pada saat pelaksanaan pekerjaan akan menjadi semakin padat akibat pengurangan lebar manfaat
jalan yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu perlu adanya Pengaturan lalu-lintas
yang bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan dan
kenyamanan bagi umum.
Sebelum dilaksanakan pekerjaan diaphragm wall, untuk menghindari kemacetan lalu-lintas atau
menghindari pengurangan lebar manfaat jalan yang ada, maka terlebih dulu dilaksanakan
pelebaran jalan dengan memakai rigid pavement (perkerasan beton).
Pelebaran tersebut mencakup pemindahan fasilitas jalan KA yang ada antara lain, kabel sinyal,
kabel komunikasi, Gardu jaga, juga pelebaran jalan meliputi daerah jalur hijau yang berada
diantara jalan raya dengan Rel KA, penambahan Semboyan KA yang sesuai.
Setelah pelebaran jalan selesai, maka diperlukan adanya pengaturan lalulintas yang melewati
Pertigaan Pasar Minggu.
Saat ini sebagian besar pelebaran bahu jalan ( detour ) sudah dilaksanakan pada tahap-1, sehingga
akan ditelaah lagi lokasi yang masih memerlukan pelebaran bahu jalan, antara lain pada pulau
jalan pertigaan Ps Minggu Ragunan dan bahu jalan arah ke Pancoran s/d ke Pejaten.
- Persiapan pengalihan jalur kendaraan akibat menyempitnya jalur yang akan dipakai dalam
tahapan pelaksanaan, dengan melaksanakan pemasangan pagar pengaman dan pelaksanaan
pekerjaan untuk perkerasan beton.
- Pemasangan rambu rambu yang diperlukan sebelum memasuki lokasi pekerjaan sampai
dengan rambu rambu saat berada dilokasi pekerjaan, seperti rambu perhatian untuk
berhati hati, sampai dengan rambu pembatasan dan larangan yang diperlukan.
- Pengaturan areal dan waktu untuk kendaraan dan peralatan proyek keluar dan memasuki areal
kerja dengan meminimalkan terjadinya kemacetan akibat hal tersebut.
- Setelah selesainya jalur alternatif tersebut maka dilaksanakan pemindahan pagar pengaman
untuk melindungi pekerjaan struktur yang akan dilaksanakan seperti pekerjaan penggalian,
Diaphragm wall, dan Secant pile.
- Pemasangan pagar pengaman yang dipakai untuk membatasi lokasi proyek dengan lalulintas
umum dan pejalan kaki.
- Melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan dinas atau instansi terkait selama
pelaksanaan pekerjaan.
Pengalihan lalu-lintas dapat dipakai rubber cone, rambu-rambu arah, petunjuk jalan dan bendera-
bendera atau dengan menempatkan petugas khusus. Pagar sementara akan dipasang pada daerah
pekerjaan dan akan dipasangkan lampu-lampu sehingga akan terlihat jelas adanya pekerjaan di
waktu malam hari.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dikoordinir oleh bagian yang khusus yang bertanggung
jawab terhadap Safety, Health dan Environment, yang secara terus-menerus akan memonitor dan
mengevaluasi bagian pekerjaan ini.
Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu lintas, sepanjang area kerja alat-alat pengatur lalu
lintas akan dipasang pada titik-titik tertentu sepanjang area pekerjaan dan sekitarnya.
Fasilitas pengatur lalu-lintas sepanjang area pekerjaan diperlukan antara lain sbb :
Rambu-rambu
Lampu-lampu
Rubber Cone
Penunjuk arah dan penunjuk jalan
Pagar penghalang sementara
Bendera-bendera
Dan lain-lain
b. Pengaturan Lalulintas
Secara lebih detail pengaturan lalu lintas ini kami sajikan dalam bentuk gambar pada lampiran.
Pekerjaan pelebaran jalan dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan lainnya yang akan
mengganggu lalu-lintas, dengan harus memperhatikan utilitas yang ada, bila perlu dilakukan
tindakan pengamanan, sehingga tidak terjadi gangguan terhadap utilitas tersebut. Adapun tahapan
dari pekerjaan pelebaran jalan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan
pengukuran
Pengukuran diperlukan untuk menentukan batas-batas dan elevasi serta posisi / koordinat
titik-titik penting posisi konstruksi underpass
2. Pekerjaan
Pembersihan (Penebangan Pohon + Akar-akarnya)
Pekerjaan pembersihan disini adalah pekerjaan penebangan pohon yang berada dilokasi untuk
pelebaran jalan (dilokasi proyek) kemudian dilanjutkan dengan pembersihan akar-akar pohon
tersebut. Penebangan pohon dilaksanakan dengan menggunakan gergaji mesin. Sedangkan
untuk pembersihan / pencabutan akar-akar dari pohon tersebut dengan menggunakan
excavator. Bekas akar-akar pohon maupun batang-batang pohon segera dibuang keluar lokasi
yang ditentukan kira-kira 20 km dari proyek menggunakan dump truk.
3. Pekerjaan Bongkar
Trotoar
Pekerjaan bongkar trotoar dilaksanakan dengan menggunakan jack hammer dan excavator.
Bekas bongkaran selanjutnya dibuang keluar lokasi dengan menggunakan dump truk.
4. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah pada proyek ini sebagian besar berupa pekerjaan galian tanah pada detour,
konstruksi dan pada underpass. Pekerjaan tanah yang lain adalah persiapan tanah dasar dan
urugan kembali (kuantitasnya sedikit).
Peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan galian tanah pada proyek ini adalah excavator
untuk menggali dan memuat, dan dump truk untuk mengangkut. Pada lokasi yang sempit,
galian dilakukan dengan tenaga manusis. Galian tanah dilaksanakan sampai dengan elevasi
yang telah direncanakan. Hasil galian dibuang keluar lokasi maksimum 20 km, dengan
menggunakan dump truk yang dilengkapi dengan terpal untuk menutup permukaan atas agar
tanah bekas galian yang diangkut tidak tercecer di sepanjang perjalanan.
Untuk pekerjaan persiapan tanah dasar menggunakan alat motor grader untuk leveling dan
alat pemadat vibro roller atau alat lain yang ditentukan pengawas, untuk daerah yang sempit
dimana alat pemadat besar tidak dapat dipakai maka pemadatan akan dilakukan dengan
menggunakan hand compactor / baby roller.
Selama proses pemadatan test kepadatan akan dilakukan sesuai dengan metode dan
persyaratan yang ditentukan
5. Pekerjaan Cor
Perkerasan Jalan
Setelah pekerjaan galian tanah untuk pelebaran jalan selesai dilaksanakan, kemudian
dilanjutkan pekerjaan pemadatan tanah dengan menggunakan vibro roller. Kemudian
dilakukan tes kepadatan tanah. Selanjutnya setelah memenuhi persyaratan, dimulailah
pekerjaan lean concrete (lantai kerja) dengan mutu beton Bo. Setelah diadakan pengecekan
bersama antara kontraktor dan pengawas dilapangan dan disetujui barulah dilaksanakan
pekerjaan pengecoran. Mutu beton yang dipakai. Pengecoran dilaksanakan langsung dari
mobil truck mixer yang dilengkapi dengan talang cor. Pemadatan menggunakan concrete
vibrator. Pengecoran akan dilaksanakan pada waktu malam hari, untuk meminimalkan
kemacetan lalulintas yang mungkin timbul akibat pekerjaan tersebut. Perawatan beton
(curing) dilaksanakan dengan cara menggunakan karung goni yang dibasahi air.
6. Pekerjaan Drainase
sementara
Pekerjaan detour harus memperhitungkan adanya drainase sementara yang mengalirkan air
hujan atau air hasil galian tanah menuju kesuatu tempat yang membebaskan daerah konstruksi
dan rel KA dari air. Dengan adanya drainase sementara maka pekerjaan dapat dilaksanakan
secara sempurna tidak terganggu air. Drainase sementara dapat berupa galian tanah maupun
konstruksi beton.
Sebagian besar pekerjaan pelebaran jalan ini sudah dilaksanakan pada Tahap-1, sehingga akan
ditelaah lagi lokasi yang masih memerlukan pelebaran jalan, antara lain arah ke Pancoran s/d
Pejaten dan pada pulau pertigaan Ps Minggu - Ragunan.
o Pekerjaan Pembersihan.
Pembersihan disini adalah pembersihan sisa-sisa bentonite semen yang ada diatas
panel difraghma wall dan sekitar diaphragm wall. Pada secant pile adalah
pembersihan sisa-sisa beton di atas secant pile yang mengganggu pembuatan caping
beam.
o Pekerjaan Pembesian.
Pekerjaan pembesian meliputi pabrikasi dan installnya . Untuk pekerjaan pabrikasi
dikerjakan di bedeng kerja atau work shop, kemudian besi yang sudah dipabrikasi
diangkut ke lapangan dengan menggunakan truck dan untuk pemasangan besi harus
sesuai dengan gambar kerja.
o Pekerjaan Bekisting.
Tahap awal pekerjaan bekisting adalah menentukan atau membuat marking / batas
caping beam oleh surveyor.
Untuk pekerjaan bekisting dipergunakan multiplek t=15 mm, dengan bantuan girder
peri.
Kemudian letakkan multiplek dibatas marking dan perkuat dengan girder dan support
dari peri dan dibantu dengan separator sebagai penguat.
o Pengecoran.
Setelah pekerjaan pembesian dan bekisting selesai, maka diadakan pengecekan
bersama antara konsultan, pengawas PU dan kontraktor.
Setelah selesai pengecekan, maka pekerjaan pengecoran bisa dimulai, dengan mutu
beton yang sesuai.
Peralatan yang dibutuhkan untuk pengecoran :
1. Concrete Vibrator
2. Talang cor / concrete pump
3. Truck Mixer
Pekerjaan retaining wall pada masing-masing lokasi dilakukan setelah diafragma wall atau
secant pilenya terpasang lengkap. Pekerjaan ini dapat dilakukan bersamaan dengan
pembuatan caping beam.
1. Pekerjaan Galian
Peralatan untuk pekerjaan Galian non diaphragm wall adalah :
- Excavator
- Dump Truk
Pekerjaaan galian dimulai setelah pekerjaan diaphragm wall, secant pile, dan retaining
wall selesai dilaksanakan.
3. Sirtu
Setelah pekerjaan persiapan sub grade selesai, maka surveyor memberikan stek out
untuk persiapan sirtu beserta top levelnya.
Begitu sirtu disuplay oleh suplier, maka langsung dihampar memakai motor grader dan
dipadatkan dengan vibro roller dan wales.
Peralatan dan material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
- Motor Grader
- Vibro Roller
- Tandem/wales 10 ton
- Sirtu
4. Lean Concrete
Setelah selesai penghamparan dan pemadatan sirtu, maka dilanjutkan dengan pekerjaan
lean concrete setebal 10 Cm
Peralatan dan material yang dipakai adalah :
- Truck Mixer
- Jidar perata
- Ready mix kelas BO
Pelapisan campuran aspal panas dilakukan pada saat suhu campuran masih memenuhi,
penebaran dilakukan dengan Aspal finisher.
Pemadatan dilakukan tiga tahap masing-masing menggunakan Tandem roller,
Pneumatic Tire roller dan Tandem Roller.
Pencampuran hotmix dilakukan di lokasi AMP, diangkut ke proyek menggunakan dump
truck.
C. P E N U T U P
Demikian secara garis besar metode pelaksanaan yang akan kami usulkan untuk digunakan pada
Proyek Underpass Pasar Minggu tahap-2. Metode pelaksanaan secara lebih detail akan kami
sampaikan jika telah dinyatakan bahwa PT. Waskita Karya sebagai pelaksana dari pekerjaan Proyek
Pembangunan dan Peningkatan Simpang Tak Sebidang Underpass Pasar Minggu tahap 2.
Metode tersebut merupakan penyempurnaan metode yang pernah kami laksanakan di proyek
Underpass Pramuka Jakarta dan pada Underpass pasar Minggu Tahap 1, beberapa gambar dan photo
kami lampirkan sebagai referensi.
Dalam pelaksanaannya nanti pasti akan timbul ide-ide maupun penemuan-penemuan baru, yang
disesuaikan dengan data lapangan yang ada dan hasil penyesuaian dokumen dan gambar-gambar yang
muncul dikemudian hari. Hal - hal yang lebih terinci akan dibuat lebih lanjut sebelum dan selama
pelaksanaan pekerjaan.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.