1
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
DASAR PENCATATAN
2
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
3
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
masa yang akan datang sebagai salah satu dasar bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan informasi keuangan masa lalu dihasilakan oleh
akuntansi manajemen untuk memenuhi keperluan pertanggungjawaban
keuangan kepada pihak interen maupun ekstern perusahaan serta untuk
pengendalian aktivitas perusahaan.Informasi keuangan masayang akan
datang dibutuhkan oleh manajemen untuk kepentingan perencanaaan
kegiatan perusahaan.Karena perencanaan pada dasrnya merupakan
kegiatan pengambilan keputusan pemilihan sekarang alternatife tindakan
yang akan dilaksanakan di mas a yang akan datang,maka informasi
keuangan yang relevan dengan keperluan manajemen tersebut adalah
informasi keuangan masa yang akan datang,maka informasi keangan
yang relevan dengan keperluan manajemen tersebut adalah informasi
masa yang akan datang, contohnya informasi dari akuntansi manajemen
digunakan untuk program anggaran .
LINGKUP INFORMASI
Akuntansi keuangan mengolah data dan menyajikan informasi
keuangan perushaan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh pemakai
luar membuat keputusan tetang kerjasama dengan pihak interen
perusahaan .
Dipihak lain akuntansi manajemen mengolah dan menyajikan
informasi keuangan bagian bagian perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan manajer tertentu dalam suatu perushaaan. Hal ini disebabkan
pada umumnya manajer mengambil keputusan mengenai bagian tertentu
perushaan yang menjadi tanggung jawab saja. Sebagai contoh manajer
memerukan informasi tentang pembuatan suatu produk , maka akuntansi
manajemen menghasilkan informasi perbandingan biaya-penambahan
dan bukan penambahan biaya.
SIFAT LAPORAN YANG DIHASILKAN
Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan umumnya berupa
ringkasan yang berisi informasi yang teliti. Hai ini disebabkan pada
umumnya pemakai luar memerukan informasi keuangan yang merupakan
4
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
5
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
6
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
7
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
8
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
9
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
10
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
seorang manajer yang mempunyai pandangan yang salah mengenai peran akuntansi dalam
pengelolaan perusahaanya, akan kehilangan kemampuan mengelola perusahaanya secara
bisnis karena tidak dimiliki alat berpikir bisnis dalam diri manajer tersebut.
Informasi Akuntansi
Informasi dalam bahasa bisnis dikelompokkan menjadi tiga : informasi operasi,
informasi akuntansi keuangan, dan informasi akuntansi manajemen. Berikut ini konsep
masing masing
golongan informasi akuntansi
Informasi Operasi untuk melaksanakan aktivitas perusahaan sehari hari, manajemen
memerlukan berbagai informasi operasi seperti jumlah kilogram bahan baku yang dipakai
dalam produksi, jumlah sediaan produk didalam gudang, jumlah produksi hari ini, jumlah
jam kerja karyawan dalam satu minggu. Informasi operasi merupakan bahan baku untuk
mengolah tipe informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi
akuntansi manejemen. Contoh informasi operasi berupa jumlah kilogram bahan baku yang
akan dipakai dalam produksi, jumlah persediaan produk jadi, dan sebagainya.
Informasi akuntansi keuangan informasi akuntansi keuangan diperlukan baik dari
pihak manajemen maupun dari pihak luar perussahaan, seperti pemegang saham, bangkir, dan
kreditur lainnya. Sewperti telah diuraikan diatas, informasi keuangan ini diperlukan oleh
pihak luar guna menentukan hubungan antara pihak luar dan perusahaan. Informasi keuangan
ini dihasilkan oleh sistem pengelolaan akuntansi keuangan yang disebut akuntansi keuangan.
Umumnya disajikan pada pihak luar perusahaan didalam laporan keuangan berbentuk neraca,
laporan rugi laba, laporan laba yang ditahan, dan laporan perubahan posisi keuangan.
Informasi akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk menjalankan dua
fungsi utama manajemen yaitu perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi
akuntansi manajemen ini dihasilkan olehsistem pengelolaan informasi manajemen yang
disebut akuntansi manajemen, informasi disajikan kepada manajemen perusahaan dalam
berbagai laporan keuangan berbentuk anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi,
laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban dan laporan biaya menurut aktivitas.
Laporan biaya mutu, laporan biaya daur hidup produk, biaya penambah dan bukan penambah
nilai, laporan biaya
pemasaran.
11
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
12
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
dengan objek informasi yang dapat berupa satuanusaha, produk, departemen atau aktivitas.
Dalam hubungannya dengan kesatuan usaha tertentu, informasi akuntansi dapat berupa aktiva
penuh, dan/atau biaya informasi penuh. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi
masa lalu sangat bermanfaat untuk : pelaporan informasi keuangan kepada manajemen
puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian
jawaban atas pertanyaan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu dan penentuan
harga jual dalam cost contrsct informasi akuntansi penuh ini berisi data yang bermanfaat
untuk : penyusunan program, penentuan hargaq transfer, dan penentuan harga jual yang diatur
pemerintah.
13
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
14
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
15
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
17
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
18
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
Processing Time
MCE =
Througput Time
20
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
dunia waktu itu. Oleh karena itu, mereka kemudian mencari celah celah
yang memungkinkan mereka memasuki pasar dunia dengan market-
driven strategy. Market-driven strategy adalah suatu cara berpikir
manajemen yang memberi persyaratan pasar atau customer
dibandingkan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan.diatas
segalanya, perhatian manajemen harus dicurahkan terhadap
kecendrungan perkembanga pasar dan apa yang dinginkan dan
dibutuhkan oleh customer, bukan keterbatasan teknologi yang dimiliki
oleh perusahaan. Dengan market-driven strategy , manajemen selalu
dipaksa untuk menghilangkan hambatan teknologi untuk memenuhi
kebutuhan pasar atau customer. Dengan strategi ini, manajemen
bertanggungjawab untuk mencari terobosan terobosan terbaru guna
menghilangkan hambatan yang bersifat teknologi, senhingga
smanajemen senantiasa didorong untuk menyempurnakan teknologi yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
21
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
22
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
25
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
suku cadang, yang dapat terdiri dari satu suku cadang sampai ratusan
suku cadang, yang mungkin diproduksi dengan kisar volume dari satu
sampai dengan beberapa ribu.
27
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
28
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
dari pada itu, biaya overhead pabrik yang semula sebagian besar
merupakan biaya yang bervariasi dengan jumlah unit produk yang
diproduksi , dalam lingkungan manufaktur maju sebagian besar terdiri
dari non unit related cost. Perusahaan perusahaan yang menghasilkan
berbagai macam produk, yang setiap jenis produk yang dihasilkan
mengkonsumsi non unit related cost dengan porsi yang berbeda beda,
memerlukan metode pembebanan biaya overhead pabrik yang lebih
cermat, yang mencerminkan konsumsi biaya tersebut oleh produk. Oleh
karena itu, biaya overhead pabrik yang besar memerlukan teknologi
pengelolaan biaya yang dirancang untuk memungkinkan manajemen
memantau konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang
dilaksanakan untuk menghasilkan produk.
29
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
30
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
31
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
Teknologi Informasi
32
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
Target Costing
Target costing adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang
diperlukan untuk mencapai fungsi pasar tertentu dengan laba persatuan
yang diharapkan. Jika target cost dibawah cost produk yang sekarang
dapat dicapai maka manajemen harus menghasilkan produk ketarget
cost. Kemajuan yang dicapai dari program pengurangan biaya tersebut
diukur dengan membandingkan biaya sesungguhnnya dengan target cost.
Target costing merupakan sistem akuntansi
Costing merupakan system akuntansi biaya yang menyediakan informasi
manajemen untuk memungkinkan manajemen memantau kemajuan yang
didapatkan dalam pengurangan biaya bisnis menuju target cost yang
ditetapkan.
Sebagai contoh, misalnya untuk menempatkan pasar pada pangsa pasar
12%, harga jual produk seharusnya Rp 100.000/unit. Memang perkiraan
manajer pemasaran, dengan menurunkan hargga jual persatuan menjadi
Rp.85.000, pangsa pasar akan meningkat 20% laba yang diharapkan
perusahaan Rp.20.000. Target costing dihitung sebagai berikut :
33
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
Misalnya pada saat sekarang , biaya produk perunit adalah Rp. 75.000
dengan demikian pengurangan harga yang diperlukan untuk mencapai
target cost Rp.10.000 ( Rp.75.000-Rp.65.000. Target costing menyajikan
informasi perbandingan biaya produk sesungguhnya dengan target cost
secara periodic untuk memungkinkan manajemen memantau kemajuan
program pengurangan biaya produk menuju target cost.
Target cost merupakan suatu bentuk biaya standart yang dapat dicapai
sekarang. Jika perusahaan menekankan usahanya dalam pengurangan
biaya bukan penambahan nilai, standart yang dicapai sekarang harus
mencerminkan kenaikan efisiensi yang diharapkan untuk tahun ini.
Pembandingan antara biaya sesunguhnya dengan biaya standart yang
dapat dicapai sekarang akan memberikan ukuran seberapa besar tujuan
imporcment tahun ini dapat dicapai. Jika biaya standart yang dapat
dicapai sekarang yang ditetapkan atas dorongan untuk mencapai standart
yang ideal oleh insinyur industry dan manajer produksi , maka target cost
didorong oleh factor luar, yaitu dasar analisis pasar dan pesaing . target
cost dan biaya standart sekarang mempunyai tujuan yang sama, yaitu
pengurangan biaya improvement secara berkelanjutan.
Product Life Cycle Costing
Daur hidup ptoduk adalah waktu suatu produk mampu memenuhi
kebutuhan customer sejak lahir sampai diputuskan berhenti
pemasarannya. Biaya daur hidup produk adalah biaya yang bersangkutan
dengan produk selama hidupnya, yang meliputi biaya pengembangan,
biaya produksi dan biaya dukungan logistic. Seperti telah disebutkan
dimuka, kenyataanya 80% atau lebih biaya yang bersangkutan dengan
produk telah ditentukan selama pengembangan dalam daur hidup produk.
34
AKUNTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN KE-1 & 2 : AKUNTANSI MANAJEMEN SESUATU PERSPEKTIF
NURJANNA, SE.M. Ak
35