Ynvorlanafb
Ynvorlanafb
Ahimsa Azaleav
Bersponsor
Ah, mereka bilang pertemuan itu pangkal rindu. Tapi bagimu ia tunas untuk
lahirnya rindu-rindu yang terus bereplika. Kamu sempat lupa bahwa pertemuan
bukan berarti harapanmu boleh tumbuh. Ah, kamu protes. Apakah bahagia tak
juga diizinkan? Kamu hanya bahagia karena mimpimu menjadi kenyataan
dalam sekejap. Kamu hanya teringat tahun-tahun sebelum hari itu, pertemuan
macam itu harus kamu bayar dengan sebuah kekecawaan ketika kamu
terbangun. Hanya mimpi.
Kamu tak peduli lagi apa kata mereka tentang pertemuan. Kamu hanya tahu,
pertemuan itu membahagiakanmu walaupun di saat bersamaan menikammu.
Walaupun harus dibayar dengan rasa sesak melihatnya kembali pergi,
pertemuan tetaplah hadiah bagimu. Walaupun harus membunuh harapan yang
diam-diam menumbuh, pertemuan tetap saja jawabanmu atas berbagai harapan.
Walaupun harus memeras lagi air matamu oleh lipatan rindu, pertemuan tetap
saja pengukir senyum yang terlalu lama kamu nanti.
Bukankah kamu bahkan sudah menjauh dari harapan tentang pertemuan? Tapi
Tuhan membawa langkahmu ke sanatanpa sepengetahuanmu. Ketahuilah,
barangkali pertemuan, yang walaupun tanpa banyak kata apalagi tatap, adalah
hadiah atas kesabaranmu menata rindu. Seperti hadiah Tuhan pada Ibrahim atas
keikhlasannya melepas Ismail untuk-Nya. Barangkali begitulah hadiah sebuah
keikhlasan. Maka berhentilah berharap apa-apa pada pertemuan singkatmu itu.
Karena bisa jadi, selain hadiah, pertemuan sebenarnya adalah ujian terindah
Tuhan untukmu