STROKE HEMORAGIK
Oleh
1
STATUS PENDERITA
I; DATA PRIBADI
Nama : Tn. S
Umur : 55 tahun
Alamat : Ngelom
Status : Menikah
Agama : Islam
No RMK :
II. ANAMNESIS
penurunan kesadaran
6 jam yang lalu SMRS selepas maghrib pasien mengalami lemah anggota
pasien mengeluh nyeri kepala disertai dengan muntah 2x. Menurut keluarga
pasien, muka dan bibir tidak ada mencong, buang air kecil dan buang air
besar normal.
2
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ditemukan riwayat keracunan obat, zat kimia, makanan dan minuman.
Tidak ada riwayat penyakit hipertensi dan kencing manis pada keluarga
penderita.
KEADAAN PSIKOSOSIAL
STATUS INTERNA
Tanda Vital :
Nadi : 92 kali/menit
Respirasi : 28 kali/menit
Gizi : Baik
bening
3
Jantung : S1 dan S2 tunggal, bising tidak ada
Abdomen : Hepar/Lien/Massa tidak teraba, tidak terdapat nyeri
tekan,
- - - +
Status Neurologis
normal
4; Saraf kranialis : -
7; Sensorik : sde
Pemeriksaan radiologik
4
Tengkorak : Plain X Foto : -
dextra uk 6x6
MRI : -
Cerebral Angiografi : -
Columna vertebra
Plain X Foto : -
Myelografi / caudografi : -
CT scan : -
MRI : -
5
Trombosit : 184.000 /ul
Diagnosis
Penatalaksanaan
Masuk ICU
IVFD RL 20 tts/menit
O2 nasal
Po amlodipin 0-0-10mg
PEMBAHASAN
6
Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang laki-laki berusia 55 tahun
dengan diagnosa klinis Hemiparesis sinistra Pada pasien ini, diagnosa dapat
didapatkan keluhan utama kelemahan pada tangan kanan dan tungkai kiri yang
terjadi secara mendadak, sakit kepala, , adanya mual dan muntah serta penurunan
kelemahan pada tangan kiri dan tungkai kiri. Pada pemeriksaan refleks fisiologis,
yaitu BPR, TPR, KPR dan APR didapatkan bahwa refleks tangan dan tungkai
sebelah kiri menurun bila dibandingkan dengan sebelah kanan. Begitu juga
tungkai sebelah kiri menurun bila dibandingkan dengan sebelah kanan. Pada
penderita ini didapatkan defisit neurologik yang mendadak tanpa adanya trauma
kepala sebelumnya berupa kelemahan pada tangan kiri dan tungkai kiri. Serangan
ini muncul pada saat setelah penderita melakukan aktivitas. Hal ini menunjukkan
7
Menurut WHO (1996) stroke adalah manifestasi klinik gangguan serebral
fokal maupun global yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau
berakhir dengan maut tanpa ditemukan penyebab lain selain gangguan vaskular. 1
termasuk faktor resiko dari stroke yang tidak dapat diubah adalah usia tua, jenis
kelamin pria, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke. Sedangkan faktor resiko
dari stroke yang dapat diubah adalah hipertensi, diabetes mellitus, merokok,
maka dapat disimpulkan bahwa faktor resiko dari penderita ini adalah usia dari
penderita yang sudah tua, adanya riwayat hipertensi dan juga adanya riwayat
atau stroke infark dengan melihat gejala awal dan pemeriksaan klinis yaitu: (3)
Peringatan sebelumnya - ++
Nyeri Kepala ++ -
Muntah ++ -
8
Kejang-kejang ++ -
Perdarahan di Retina ++ -
Papil Edema + -
Ptosis ++ -
ini memenuhi kriteria seperti yang ada pada tabel diatas yaitu awal terjadinya
yang sangat tiba-tiba, disertai nyeri kepala. Satu-satunya cara yang akurat untuk
dapat mendiagnosa stroke hemorragik dan non hemorragik adalah dengan bantuan
6x6.
pembuluh darah mana yang tersumbat. Pada penyumbatan arteri cerebri media
terdapat hemiparesis yang sama. Hal ini terjadi jika sumbatan di pangkal arteri,
bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. Apabila terdapat penyumbatan
pada arteri cerebri anterior maka kelainan yang paling menonjol adalah pada
daerah tungkai.
1; Pernapasan (breath); jalan napas harus bebas, berikan oksigen kalau perlu.
Pada kasus ini pasien tidak diberikan oksigen karena pernafasan pasien masih
baik.
9
2; Darah (blood); tekanan darah dipertahankan agak tinggi agar perfusi oksigen
otak, bila ada kejang segera berikan diazepam atau dilantin intra vena secara
perlahan. Pada pasien ini tidak ada kejang. Kemudian pemberian manitol tidak
dilakukan karena kadar ureum dan kretaininnya yang tinggi yaitu 52 mg/dl
dan 1,9 mg/dl. Pada pemberian manitol yang harus diperhatikan adalah
kateter (penderita wanita) atau kondom kateter (penderita pria) bila ada
NGT.
10
DAFTAR PUSTAKA
11